CINTA Yang Tak DIRESTUI

CINTA Yang Tak DIRESTUI

1 Tragedi

Nabila Putri,yang kini duduk di kelas 3 SMA, hanya tinggal menunggu waktu saja untuk lulus karena dia sudah melewati ujian Minggu lalu.

Saat ini Nabila hanya di rumah saja karena tinggal menunggu pengumuman apakah dia lulus atau tidak.

Setelah lulus nanti Nabila berencana untuk mencari pekerjaan, karena orangtuanya tidak punya biaya untuk melanjutkan ke Bangku Kuliah.

Sebenarnya Nabila berasal dari keluarga berada, karena dulu ayahnya mempunyai meubel. Tapi sekarang mereka harus hidup serba kekurangan setelah meubel sang ayah mengalami kebakaran.

Nabila merupakan anak tunggal,dan tidak mempunyai kerabat lain. Untuk alasannya Nabila juga tidak tau karena orangtuanya tidak pernah bercerita tentang keluarga lainnya.

* Tiga tahun yang lalu

Malam itu Nabila dan orangtuanya sedang bercanda seperti biasa. Mereka tidur larut malam karena besok adalah hari Minggu.

Tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Nabila dan orangtuanya, saat jam 3 pagi ada orang mengetuk pintu dengan keras. Awalnya orangtua Nabila takut untuk keluar karena takut kalau itu adalah orang jahat,tapi setelah mendengar suara yang dikenal yang terus memanggil akhirnya orangtua Nabila keluar.

"Ada apa pak Parjo?" tanya Ayah Nabila.

"Itu Pak,meubel Bapak kebakaran," ucap lelaki tersebut.

"Apa?"

Lalu orang tua Nabila segera berlari ke samping rumah yang jaraknya 50meter dari rumah. Terlihat api sudah membumbung tinggi dan melahap habis apa saja yang ada di meubel tersebut.

"Astaghfirullah...ya Allah, sudah habis semua Bu," ucap Ayah Nabila sambil memegangi dadanya.

"Sabar Yah, Ayah tenang dulu," ucap istrinya.

Nabila yang mendengar suara gaduh di samping rumahnya segera mengintip dari jendela. Saat melihat orangtuanya menangis dan banyak orang Nabila segera keluar.

Nabila terkejut melihat tempat usaha ayahnya sudah ludes terbakar. Lalu Nabila segera menghampiri kedua orangtuanya.

Singkat cerita ayah Nabila jatuh sakit karena harus ganti rugi pada pelanggan yang sudah membayar uang muka untuk barang yang dipesan,ada juga yang sudah membayar lunas. Sedangkan uang itu sudah di pakai untuk membeli bahan baku dan banyak barang yang sudah jadi dan belum dikirim ke pada pembeli.

Tak ada jalan lain,akhirnya ibu Nabila menjual rumah beserta tanah yang sebelumnya dipakai untuk usaha meubel untuk ganti rugi dan biaya rumah sakit. Ayah Nabila mengalami serangan jantung dan harus dirawat intensif sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Setelah rumah terjual, sisa uangnya digunakan untuk membeli rumah sederhana yang ada di kampung karena harganya lebih murah.

Kehidupan Nabila dan keluarga berubah drastis mulai saat itu. Mereka harus tinggal di kampung, Nabila juga harus pindah sekolah,dan ibunya harus kerja serabutan saat suaminya masih dalam masa pemulihan.

Beruntung Nabila adalah anak yang penurut dan tidak banyak protes. Dia mengerti keadaan orangtuanya. Nabila berusaha tegar menghadapi ujian dari yang maha kuasa.

"Nabila....Ayo berangkat," panggil Siti, teman sekolahnya.

"Iya tunggu!" teriak Nabila dari dalam rumah.

Tak lama Nabila keluar dan siap berangkat ke sekolah. Tak banyak teman yang dimilikinya sekarang, karena dia anak orang miskin. Berbeda saat dulu ayahnya masih berjaya.

Hari berganti begitu saja hingga saat ini Nabila hanya menunggu pengumuman hasil ujian sekolah.

Pagi ini Nabila mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa, sedangkan orangtuanya sedang bekerja di pabrik roti yang jaraknya lumayan jauh dari rumahnya.

"Nabila... Nabila kamu di rumah Gak?" panggil Siti, lalu pintu rumah terbuka.

"Eh... Siti, ada apa?" tanya Nabila.

"Main aja kok, bosen aku di rumah sendirian," ucap Siti.

"Emang adik kamu kemana?" tanya Nabila.

"Dia ikut emak sama bapak ke sawah," ujar Siti, lalu mereka duduk di teras rumah Nabila yang terlihat asri dengan tanaman bunga di halaman rumah.

"Kamu gak ikut?" tanya Nabila lagi.

"Nggak ah, soalnya di sawah panas banget."

"Emang nggak ada pondoknya?" tanya Nabila.

"Ya ada, tapi tetap saja panas," keluh Siti.

"Aku malah pengen pergi ke sawah, soalnya penasaran banget gimana sih rasanya makan di sawah?" ucap Nabila.

"Emang kamu belum pernah makan di sawah?" tanya Siti.

"Belum. Pergi ke sawah aja belum pernah," jawab Nabila.

"Ya udah kamu siap-siap gih,kita pergi ke sawah," ucap Siti.

"Katanya panas?"

"Udah nggak Apa-apa, demi sahabat aku rela kepanasan. Kamu mau gak?" tanya Siti

"Iya aku mau!" seru Nabila.

"Ta udah kamu pake baju panjang, terus bawa bekal,nanti kita makan di sawah," ucap Siti.

Lalu Nabila bergegas masuk ke rumah dengan riang,dia segera bersiap untuk ke sawah.

"Diajak makan di sawah aja seneng banget," ucap Siti sambil geleng-geleng kepala.

Lalu mereka berdua segera pergi ke sawah, mereka membutuhkan waktu 20 menit berjalan kaki.

"Masih jauh gak, Siti?" tanya Nabila saat mereka sudah memasuki area persawahan.

"Nggak kok, itu yang ada pohon kelapa. Kenapa kamu lelah ya?" tanya Siti.

"Nggak kok, aku mala seneng banget," ucap Nabila.

"Loh...ada Nabila? Kenapa kalian kesini?" tanya Bapaknya Siti.

"Ini loh Pak, Nabila pengen makan di sawah katanya," ucap Siti.

"Iya Pak,kata orang makan di sawah itu lebih nikmat, jadi Nabila pengen coba," ucap Nabila.

"Oalah...Wajar orang kota gak pernah makan di sawah," ucap Bapak Siti sambil tertawa.

"Ya sudah ayo ke pondok,kita makan dulu," ucap Emaknya Siti.

Lalu mereka makan bersama di pondok. Dan benar saja, Nabila merasa makanan nya lebih enak karena selain di pondok mereka makan rame-rame, nggak seperti biasanya Nabila hanya makan sendiri di rumah.

"Gimana,,,enak gak makan di sawah?" tanya Siti.

"Iya, enak banget Ti, kapan-kapan aku mau lagi makan disini, daripada makan di rumah sendirian," ucap Nabila.

"Ya sudah kapan saja kamu mau kamu boleh kesini kok," ucap Emaknya Siti.

"Terimakasih ya, Bu!" ucap Nabila sangat senang.

Saat hari beranjak sore mereka semua memutuskan untuk pulang. Walaupun biasanya orang tua Siti akan pulang lebih sore,tapi karena ada Nabila mereka memutuskan untuk pulang cepat.

Saat di jalan mereka bercanda ria,tanpa tau akan kejadian yang akan terjadi.

Saat baru sampai di depan rumah,Nabila dikejutkan dengan beberapa orang yang mengetuk pintunya. Lalu Nabila bergegas menghampiri mereka.

"Ada apa ya Pak?" tanya Nabila.

"Itu, nak anu bapak ibumu ada di puskesmas," ujar bapak tersebut.

"Loh... Kenapa mereka di puskesmas pak?"

"Mereka mengalami kecelakaan di tempat kerja, nak. ayo sekarang bapak antar ke sana."

Lalu tanpa sempat masuk rumah, Nabila langsung mengikuti bapak-bapak tersebut dengan pikiran yang kacau. Nabila hanya bisa menangis tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Saat sampai di puskesmas ternyata sudah ramai, karena bukan hanya orang tua Nabila yang mengalami kecelakaan itu, dan masih banyak korban lainnya.

"Bagaimana kejadiannya? kenapa bisa jadi seperti ini?" ucap ibu-ibu sambil menangis, entah siapanya yang jadi korban.

"Begini Bu, tadi ada gas bocor dan tiba-tiba meledak sehingga membuat tembok di sampingnya roboh dan mengenai beberapa pekerja," jelas yang lainnya.

Sedangkan Nabila hanya mendengarkan dan menangis sendirian. Karena memang dia tidak mempunyai kerabat lain.

"Adek ini siapnya yang jadi korban?" tanya seseorang.

"Orang tua saya Pak," jawab Nabila.

"Keluarga lainnya mana kok sendiri?"

"Saya tidak punya keluarga Pak, hanya ada orang tua saya saja," ucapnya membuat semua mata tertuju padanya karena merasa iba.

"Siapa nama orang tua mu nak?"

"Ayah saya Rudi dan ibu saya Rini," jawabnya masih sesenggukan.

"Astaghfirullah," ucap semua orang serentak.

"Kenapa pak? Orang tua saya tidak apa-apa kan?" tanya Nabila.

"Kenapa kalian diam saja? Katakan mereka baik-baik saja!" teriak Nabila karena semua orang hanya diam.

Lalu seorang ibu-ibu datang dan langsung memeluk Nabila.

"Yang sabar ya, nak...."

Terpopuler

Comments

I'm site

I'm site

semangat thor jangan lupa mampir baca novelku ya 😁

2023-06-20

3

Nona Bucin 18294

Nona Bucin 18294

assalamualaikum kak aku mampir,,

2023-06-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!