Adikku Orang Ketiga Di Rumah Tanggaku

Raisa hannya bisa diam saat mendengar kata-kata suaminya,dia tau suaminya sudah berubah,dia sadar suaminya begitu berat mengijinkan adiknya keluar dari rumah mereka.

"Sudahlah Raisa kamu mungkin terlalu lelah,lebih baik kamu istrahat ibu hamil tidak boleh banyak pikiran dan seharunya memang tidak ada yang perlu kamu pikirkan." Ucap Irwan.Dia sibuk memandangi ponselnya entah apa yang ada disana hingga dia terlalu sibuk.

"Mas kamu sibuk memandangi ponselmu apa ada sesuatu disana?"

"Tidak hannya teman sekolah dulu,mereka mengajakku reunian kebetulan aku malas menemui mereka." Ucapnya acuh.Raisa tidak bisa percaya begitu saja dia yakin kalau Irwan sedang chating dengan orang lain hingga matanya tidak bisa lepas sedikit pun dari ponselnya.

Kesal dengan sikap suaminya,Raisa akhirnya meninggalkan ruang tamu menuju dapur,dia melewati kamar Naila yang kebetulan terbuka sedikit.

Penasaran apa yang dilakukan Naila di dalam kamar,akhirnya Raisa menghentikan langkahnya,lalu mengintip Naila,mata Naila terbelalak saat melihat Naila yang sedang tengkurap sambil memegangi ponselnya dia hannya mengenakan kaos tipis dan juga celana yang cukup pendek.

"Naila....Kamu chating sama siapa,dan kenapa kamu dikamar dengan pakaian yang begitu seksi apa kamu ingin menggoda seseorang dirumah ini?

Naila lansung beranjak dari tempat tidurnya lalu mengenakan pakaiannya dan mengenakan pakainya sedangkan ponselnya terus berbunyi tanda pesan yang masuk.

"Kakak mau cari masalah lagi,kakak kayak setan saja aku lihat setiap saat selalu cari masalah,otak kakak sudah mulai bermasalah."Naila menaikkan nada suaranya hingga tiba-tiba Irwan datang menghampiri mereka.

"Ada apa lagi ini,kenapa lagi Raisa?"

"Tidak papa mas aku mau istrahat." Jawab Raisa lalu dia segera pergi karena tidak ingin ribut lagi dengan suaminya.

Walaupun hatinya selalu gelisah,bahkan belakangan ini dia sedikit curiga dengan sikap suaminya yang aneh,Raisa tidak bisa menuduhnya sembarangan karena kenyataanya dia tidak ada bukti apa pun kalau suaminya ada main hati dengan Naila.

Malam pun akhirnya tiba,Raisa minum susu buatan suaminya seperti biasa,setelah menghabiskan susunya Raisa langsung menguap entah kenapa belakangan ini dia merasa aneh karena dia selalu tidur dengan pulas,setelah minum susu buatan suaminya.

Saat dia hendak beranjak dari tempat duduknya,tiba-tiba Raisa melihat senyum aneh di wajah suaminya,dia tersenyum kepada adiknya dan dia merasa senyum itu sungguh aneh.

Hannya karena ingin cepat-cepat bertemu dengan kekasih hatinya,Irwan membuat obat tidur dengan dosis tinggi ke susu Raisa.Sementara Raisa merasakan ngantuk yang luar biasa.

Raisa mulai berjalan perlahan,Irwan membatalkan mereka untuk ganti kamat karena dia tidak ingin Raisa bebas keluar masuk kamar.

Raisa menaiki anak tangga satu persatu,dengan mata yang sudah sangat ngantuk,dia merasa ada yang tidak beres disini bagaimana bisa dia benar-benar mengantuk di jam yang masih belum terlalu larut malam.

Raisa membuka kamarnya,dia langsung merebahkan tubuhnya hingga dia benar-benar terlelap dan tidak ingat dengan apa pun lagi.

Sementara itu Naila dan Irwan masih duduk berdua di meja makan,keduanya menikmati minuman anggur yang tadi dibeli oleh Irwan.

"Mas nikmat sekali anggur ini,aku belum pernah sama sekali minum minuman seperti ini?"

"Kamu harus biasa sayang,aku akan memberikan sesuatu yang belum pernah kamu rasakan termasuk minuman ini." Ucap Irwan.Malam ini mereka melewati malam dengan penuh sensasi.Irwan benar-benar puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Naila bahkan dia tidak menyangka Naila bisa begitu cepat menghapal banyak gaya.

Sementara itu Raisa terbangun tepat jam dua dini hari,dia cukup kaget saat tidak melihat Irwan di sampingnya.

"Kemana mas Irwan?" Raisa mulai bangun lalu membuka pintu kamar yang begitu gelap,dia menghidupkan lampu,tapi semuanya tampak sepi.

Raisa menuruni anak tangga,dia bingung malam sudah sangat larut tapi dia tidak melihat suaminya di dalam kamar.

"Mas....Mas....Mas Irwan..." Irwan dan Naila sangat kaget saat mendengar suara Raisa yang memanggilnya bahkan suara itu terlihat sangat jelas.

"Mas...Kamu sembunyi di bawah tempat tidur,aku akan mematikan lampu jangan sampai dia tau kalau mas ada disini." Ucap Naila,Irwan bergegas mematikan lampu lalu dia masuk ke kolong tempat tidur Naila.

"Sialan kok bisa bangun dia,untung kami sudah selesai melakukan permainan yang sangat nikmat itu kalau tidak semuanya pasti berantakan." Ucapnya.Naila yang sudah mengantuk langsung tidur,dan mengabaikan panggilan kakaknya yang semakin mendekati kamarnya.

"Naila..Naila buka kamarnya Naila.."Raisa terus memanggil hingga tengah terpaksa Naila beranjak dari tempat tidur lalu membuka pintu dan menghidupkan lampu.

"Naila apa kamu melihat kemana mas Irwan pergi? apa tadi dia ada pergi." Tanya Raisa bibirnya memang berbicara tapi matanya mengawasi semua isi kamar.

"Tadi dia pergi dia di jemput temannya,katanya mereka ada acara aku tidak tau mau kemana."

"Benarkah,kalau begitu kamu bisa tidur lagi,aku mau masuk ke kamarku,aku pikir dia entah kemana." Ucapnya lalu meninggalkan tempat itu.

Naila kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang malam ini dia begitu puas dan akan kembali tidur,saat itu Irwan tiba-tiba keluar dari kolong tempat tidurnya.

"Kakakmu sudah pergi,kenapa bisa dia bangun jam segini?"

"Tidak tau rasanya aku tidak suka kalau dia selalu mengawasi kita,aku tidak puas melakukan apa pun,mas bagaimana kalau kita pergi liburan ke Bali aku pengen banget kesana." Naila menggoda irwan sambil bermain di dada bidang pria itu.

Irwan tampak berfikir dia memang sudah lama tidak pernah liburan lagi,bahkan dia tidak pernah lagi cuti.

"Hmm..Ke Bali ya,okeh...aku setuju sesekali kita harus pergi agar hubungan kita semakin langgeng." Ucap Irwan.

"Begitu dong sayang aku pasti sangat senang.Aku akan membelikan baju pantai,lalu berlari di pantai dan malam harinya kita akan menghabiskan malam panjang dengan saling merenggut kenikmatan dunia ini." Ucap Naila.

Keduanya sudah merencanakan itu,hingga malam malam berganti subuh,tidak ingin dilihat pembantu Irwan mengambil kunci mobilnya lalu masuk ke dalam mobil dan tidur disana.

Pagi harinya,Naila bangun lalu pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya yang begitu lengket.

Saat dia di kamar mandi dia cukup kaget saat melihat begitu banyak tanda di dadanya,dia tersenyum puas dan bangga akan apa yang dia lakukan.

"Aahh...Irwan memang sangat nakal bagaimana bisa dia membuat begitu banyak tanda di dada ini,aku jadi tidak enak." Ucapnya sambil tersenyum bahagia.

Naila bisa tersenyum bahagia di atas penderitaan kakaknya,dia tega membuat kakaknya selalu gelisah dan curiga terhadapnya dan juga kakak iparnya setiap harinya dia lupa akan status irwan yang sudah punya suami dan status Raisa sebagai kakak kandungnya demi nafsu dunia ini.

💗💗💗bersambung 💗💗💗