Anaya Karenina terusir dari rumahnya sendiri karena tak bisa membayar hutang orangtuanya.Gadis berusia 20 tahun itu tak tau harus kemana karena tak memiliki sanak keluarga.Sampai ia bertemu dengan orang yang menyelamatkannya dan merubah hidupnya.Ia harus menikah dengan sang pria karena permintaan sang ibu dari pria itu yang sudah menyukainya saat awal bertemu.
Bagaimana pernikahan mereka?apakah Anaya akan bisa melanjutkan pernikahannya tanpa adanya cinta?
Simak cerita selanjutnya ya!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Feeting
Mobil yang ditumpangi Anaya dan Sean berhenti didepan sebuah butik.Mereka turun dan langsung memasuki butik itu.Saat mereka masuk kedalam butik lara karyawan langsung menyapanya dengan ramah.
"Maaf Tuan dan Nyonya ada yang bisa dibantu?",sapa karyawan butik dengan senyuman terbaiknya.
"Saya ingin bertemu dengan Tante Sonia",ucap Sean datar tanpa ekspresi.
"Baiklah Tuan,mohon tunggu sebentar saya akan panggilkan Bu Sonia",jawab karyawan itu lalu melangkah meninggalkan Anaya dan Sean.
"Dasar pria arogan",rutuk Anaya dalam hatinya.
"Jangan mengataiku didalam hatimu",ujar Sean tanpa menoleh pada Anaya.
"Apa dia canayang?",batin Anaya dengan raut wajah bingung.
"Aku bukan canayang",ucap Sean.
"Hah...",Anaya benar benar bingung bagiamana Sean bisa membaca pikirannya.
Tak lama wanita paruh baya seusia dengan Mama Sean yang tak lain pemilik butik menghampiri mereka dengan raut wajah yang begitu sumringah.
"Hai... Sean maaf membuatmu menunggu",ucap Tante Sonia.
"Ya Tante",jawab Sean seadanya karena dia malas untuk berbasa basi.
"Mari akan Tante tunjukan koleksi gaun pengantinnya",ucap Tante Sonia melangkah menuju sebuah ruangan yang berisi begitu banyak gaun pengantin yang terpajang.
Anaya menatap takjub dengan keindahan gaun gaun yang ada di ruangan itu.
"Mau model yang mana Nona",tanya Tante Sonia pada Anaya.
Anaya tersenyum kecil lalu memindai satu persatu gaun pengantin yang berjejer diruangan itu.
"Aku harap kau memilih gaun yang tertutup Naya",ucap Sean saat Anaya berhenti didepan gaun yang terbuka dibagian tulang belikat dan punggung.
Anaya mengerutkan bibirnya ke depan saat Sean melarangnya mencoba gaun yang kini ada dihadapannya.
"Tante tolong pilihkan gaun yang tertutup tapi mewah dan elegan.Dan ya...sekalian kebaya untuk acara akad",tutur Sean pada Tante Sonia.
"Untuk kebaya sudah dipilihkan oleh Jeng Anita Sean kalian hanya memilih gaun untuk resepsi saja lagi",jawab Tante Sonia saat memperlihatkan kebaya dengan ekor yang panjang dibelakang dan dibagian dada tidak terlalu terbuka namun sangat elegan dengan kerah tinggi menutupi leher jenjang milik Anaya.
"Sudah ku duga pilihan Mama pasti memperlihatkan bagian dada Anaya",batin Sean yang kurang suka dengan pilihan sang Mama.
"Ini salah satu gaun yang tertutup namun elegan yang cocok untuk Nona Anaya",ucap Tante Sonia memperlihatkan gaun simpel dan tertutup namun tetap glamour.
"Anaya kamu coba gaun yang itu",perintah Sean pada Anaya.
"Hufff...baiklah",ucap Anaya lalu masuk ke dalam ruangan ganti di bantu karyawan Tante Sonia.
Tak lama Anaya keluar dengan gaun yang indah melekat pada tubuhnya.Gaun itu sangat pas ditubuh kecil Anaya.
Sean terpaku melihat penampilan Anaya,gadis itu sangat cantik dengan gaun yang dipilihkan nya.
"Bagaimana Sean?",tanya Tante Sonia.
"Aku ambil yang ini.Dan untuk kebaya tolong bagian dadanya ditutupi Tante itu terlalu terbuka",ucap Sean yang tak ingin bagian tubuh Anaya dilihat pria lain.
"Baiklah nanti akan Tante revisi dengan memberi tile", jawab Tante Sonia.
Anaya kembali membuka gaunnya dan mencoba kebaya untuk hari akad mereka.Anaya hanya pasrah saja tanpa mau berkomentar sedikit pun.Toh ia menikah juga satu tahun begitulah pikirnya.
Anggap saja ini kebaya dan gaun pengantin yang akan Anaya pakai ya.Dan itu penampakan kebaya setelah bagian dada dikasih tile.
Akhirnya feeting baju pengantin pun selesai,keduanya keluar dari butik menuju toko perhiasan untuk memilih cincin pernikahan mereka.
Anaya sebenarnya tidak mau terlalu berlebih-lebihan seperti ini toh mereka menikah hanya satu tahun saja.Untuk apa membeli cincin pernikahan kalau ujung ujungnya mereka bercerai juga.
"Tuan untuk apa menikah memakai cincin pernikahan toh nantinya kita akan-
"Semuanya harus seperti kenyataan Naya agar orang orang tidak tau kalau kita menikah selama satu tahun saja",potong Sean.
"Boleh aku bertanya sesuatu?",tanya Anaya takut takut.
"Ya...
"Wanita yang tadi disalon sepertinya menyukaimu Tuan.Kenapa tidak dengannya saja anda menikaj dia wanita modis dan berkelas tidak seperti-
"Kau jauh berkelas dari nya Naya jadi berhenti membandingkan dirimu dengannya dan satu hal lagi berhenti memanggilku dengan sebutan Tuan.Bukankah dari awal kau memanggilku Kakak?",ucap Sean panjang lebar.Berada didekat Anaya ia merasa seperti bukan dirinya yang selalu banyak bicara.Gadis itu selalu saja membuatnya berbicara panjang lebar.
"Baiklah Kakak",ucap Anaya pelan.
"Itu lebih baik...karena sebentar lagi kita akan menikah jadi biasakan memanggilku dengan sebutan Kakak", balas Sean.
"Ya...",jawab Anaya.
Tak terasa mereka sampai di toko perhiasan langganan Nyonya Anita.Saat memasuki toko itu pelayan toko langsung menyambutnya ramah.
"Pilih mana yang kau suka Naya!",ucap Sean.
Mata Anaya berbinar melihat deretan perhiasan yang berkilauan.Jiwa miskinnya langsung meronta dari pada membeli cincin mahal ini lebih baik ia menabung untuk membeli rumah.
"Ah...tak apalah sekali kali mati setelah bercerai aku akan menjualnya juga dan aku pasti akan langsung kaya",batin Anaya tertawa jahat.
"Jangan coba coba berpikir untuk menjualnya suatu hari nanti Naya",ucap Sean membuat Anaya mematung.Pria itu selalu saja bisa membaca pikirannya.
"Hehe...",Anaya tertawa pelan sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.
"Yang mana pilihanmu",tanya Sean.
Anaya fokus menatap satu persatu cincin couple bertahta berlian itu.Hingga akhirnya pilihannya jatuh pada cincin kecil simpel dan tentunya mahal dong.
"Saya pilih yang itu Pak!",tunjuk Anaya pada pelayan toko.
"Pilihan anda sangat bagus Nona ini cincin terbaru dan akan diberikan sertifikatnya atas nama anda dan Tuan nantinya",ucap pelayan itu ramah.
"Hah...berapa harganya Pak?",tanya Anaya.
"Bungkus Pak",ucap Sean dan langsung diangguki oleh pelayan itu.Ia tak ingin Anaya nantinya membatalkan pilihannya setelah tau harga cincin itu.
Pelayan itu meminta beberapa data mereka berdua untuk dibuatkan sertifikatnya.
Sembari menunggu Anaya berkeliling memutari isi toko dengan tatapan kagum.Sedangkan Sean duduk di kursi tunggu dengan pandangan mata tak lepas dari Anaya.
"Sean...
Seorang wanita berpenampilan modis dan sexy menghampirinya.Wanita itu tanpa tau malu langsung memeluk Sean.Namun sayang Sean langsung menghindar dan berdiri memanggil Anaya.
"Naya...
"Ya Kak",jawab Anaya yang sedang menatap salah satu set perhiasan yang begitu sangat indah dimatanya.
"Sini...!",ucap Sean.
Anaya langsung menghampiri Sean yang berdiri didekat wanita berpenampilan sexy menurutnya.
"Apa itu kekasih Kak Sean?kalau ia aku bisa bebas dari pernikahan konyol ini",batin Anaya memindai penampilan wanita itu dari kejauhan.
"Eh tunggu dulu...bukankah wanita itu Sherly?",pikir Anaya saat ia sudah mendekati Sean.
Apakah kau menyukai perhiasan itu,kalau ia akan aku bungkus sekalian",ucap Sean.
"Ti-tidak Kak",ucap Anaya.
Sherly tampak begitu kesal diabaikan oleh Sean.Wanita itu mengepalkan kedua tangannya.Harusnya dialah yang memilih cincin pernikahan dengan Sean.
"Akan ku buat kau bertekuk lutut padaku",gerutu Sherly didalam hati.
...****************...
Mampir thor🙋🙋🙋