Pernikahan Dipaksa Keadaan

Sesampai disana, nadin sudah menunggu Tio, dengan raut wajah gelisah sambil megenggam kedua tangan nya

Tio melihat dari jauh raut wajah gelisah nadin, Tio tersenyum sebentar dan raut muka nya kembali seperti biasa, raut wajah tanpa ekspresi

"Selamat siang nona" Tio menyapa dan duduk dikursi didepan meja nadin

"Iya Tuan" jwb nadin gugup

"Nona apa anda menerima tawaran tuan muda? " Tanya Tio

"tuan apa saya boleh tau, apa syarat setelah menjadi istri tuan anda? " tanya nadin dengan suara gemetaran

"Baik nona, saya akan menjelaskan kepada anda" Ujar Tio sambil meletakkam kedua tangan diatas meja

"Nona,tidak banyak syarat nya nona, anda hanya perlu melakukan tugas anda sebagai istri Tuan muda, seperti istri pada umum nya,tapi anda harus tau nona, tuan muda tidak mau dibantah,jika anda membantah tuan muda akan menghukum ada,dan menjaga nama baik tuan muda adalah yang utama nona"

( Cih, apa dia akan menjadikan ku budak nya,nadin menghela mendengar ucapan sekretaris Tio )

"Nona, saya harap anda jangan berharap untuk jatuh cinta dan melayani tuan muda, karena anda bukan tipe tuan muda" Jelas Tio

"Aku Malah lebih senang jika, jika itu tidak harus saya lakukan" Nadin dengan suara tinggi

"Lalu apa saya boleh dekat dengan pria lain" Lanjut nadin

"Tidak nona, selama anda menjadi istri tuan muda, anda dilarang berpacaran dan jalan dengan laki2 lain untuk menjaga nama baik Tuan muda" Tegas Tio dengan tatapan dingin nya

( Cih, seperti bicara dengan robot saja, pandangan nya seperti mau merobek2 aku, kesal Nadin didalam hati )

Blm sempat nadin bertanya ,Sekretaris Tio bertanya

"Bagaimana nona? Apa anda menyetujui nya, jika anda setuju kita akan menanda tangani kontrak pernikahan" Lanjut Tio

Nadin yang dari tadi berkeringat dingin, menjawab dengan gemetar

"iya saya menyetujuinya" jwb nadin sambil menundukkan kepala dengan lemas

"baik, Nona apa anda sudah memikirkan, apa keinginan yang anda ingin kan. Yang bs tuan muda penuh,pernikahan akan dilakukan dalam minggu ini" Tanya tio lagi

"Apa???? " Teriak nadin terkejut

"Apa tidak terlalu cepat,kenapa secepat ini" Lanjut nadin bertanya

Tio hanya diam tidak menjawab apa yang dikatakan nadin

Nadin bernafas dalam2,dan menjawab

"Baik lah, semua demi ibu ku" Jwb nadin tertunduk lesuh

"Apa keinginan anda nona" Terdengar tinggi suara tio karna menunggu jawaban

- aku hanya ingin,ibu ku segera di lakukan pengobatan nya sebelum acara pernikahan

- Dan masih ingin mengurus bisnis online ku

- Dan aku ingin adik ku bisa tinggal bersama ku karna dia tidak ada yang mengurus makan nya dan hidupnya

"Itu saja yang kuinginkan Tuan" nadin tenrtunduk lagi karna sedih

"Nona, atas permintaan anda, ibu anda akan segera kami pindahkan ke negara xx untuk mendapatkan Perobatan terbaik" Kata tio

"Untuk perkerjaan anda, tuan muda mengizinkan anda tetap bekerja, dengan catatan anda harud dirumah sebelum tuan sampai dirumah, dan untuk adik anda, anda tidak bisa membawa adik anda ke rumah tuan muda, tapi tuan muda sudah menyiapkan rumah baru 2 lantai yang lebih bagus dari rmh anda,tuan muda menyiapkan 2 orang pelayan untuk mengurus adik anda, jd anda tdk perlu kuatir" Jelas tio panjang lebar dengan ketegasan nya

"tapi aku tidak mau rumah baru, itu adalah rmh peninggalan ayahku " tolak nadin dengan kesal

"Nona, rmh ini hadiah untuk pernikahan anda dari tuan muda,rmh kayu anda sangat rapuh, keamanan adik juga pasti tidak terjamjn,Jika anda tidak mau rumah ini, kami akan merenovasi rmh anda sebagai ganti nya, sementara adik anda akan tinggal di hotel" Jelas Tio Mulai kesal

"baik lah, sebaiknya rumah nya direnovasi saja, itu adalah rmh ayah ku,kami tidak akan pindah" Kata nadin dengan cemberut

"baik nona, ini Surat kontrak nya, silakan tanda tangan disini anda bs baca kembali" Tio memberikan sebuah kertas

"Tidak bisa kah aq membawa nya pulang dulu, nanti akan ku antar kpd anda" Tanya nadin ragu

"tidak nona, lebih cepat lebih baik, tuan muda tidak suka menunggu" Tegas Tio

( Cih begitu sekali jawaban nya, apa dia budak yang sangat penurut pada tuan nya, geram nadin berkata dalam hati)

"Baiklah" Nadin menghela nafas dalam2

Dan menanda tangani surat yang diatas meja dengan tangan gemetar dan ragu

"Baik, saya permisi dulu nona" Tio menganggukan kepala memberi hormat dan pamit

Nadin hanya tertunduk lesuh tidak menjawab

dan Tio beranjak Pergi