Yuan Chen, seorang yatim-piatu yang hidup dilanda kemiskinan. Direndahkan, dikucilkan, dihina, dan diperlakukan tidak baik oleh semua orang, sudah menjadi makanan sehari-hari baginya.
Di dunia yang mengandalkan kekuatan sebagai hal utama, Yuan Chen tak mempunyai kesempatan untuk berlatih, ia selalu sibuk setiap harinya hanya untuk mencari sesuap nasi.
Namun, kehidupannya perlahan berubah, di saat takdir mempertemukannya dengan seorang Kakek tua yang memberinya Batu Hitam yang memberikannya kekuatan dan menjadikannya sangat kuat. Dan saat itulah Yuan Chen pun bangkit dari keterpurukannya dan memulai perjalanannya di dunia kultivasi yang kejam ini. Inilah kisah Yuan Chen, seorang pemuda yang berhasil menguasai Tiga Alam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kakak seperguruan
"Qin Yi! Kau selalu saja membuat kekacauan! Padahal kau tidak pernah berkontribusi untuk Akademi!" bentak Tetua Xue dengan nadanya yang tinggi.
Dia adalah Xue Beng— 50 tahun, seorang Praktisi tingkatan ranah ke lima, Kaisar Tempur bintang sembilan yang biasa di sebut sebagai Tetua Xue. Dia juga adalah seorang Tetua yang mengurus Paviliun Senjata dan Paviliun Buku Tempur.
"Benar! Sia-sia sekali Kepala Akademi mengangkatmu sebagai salah satu Tetua di Akademi Tujuh Warna ini." sahut Tetua Han dengan raut wajah yang begitu sinis.
Dia adalah Tetua Han Chi, biasa di panggil Tetua Han, seorang praktisi tingkatan ranah ke enam, Alam Tranformasi Roh tahap pembentukan ulang jati diri. Dia juga dijuluki sebagai Kaisar Petir dari Akademi Tujuh Warna.
"Apa maksud kedua Senior? Aku tidak mengerti!" sahut Qin Yi dengan nada yang rendah.
Kepala Akademi, Yang Jian, menghela nafas panjangnya.
"Qin Yi! Akademi Tujuh Warna adalah akademi nomor 1 di Wilayah Timur Benua Bintang Baru ini. Dalam dua puluh tahun terakhir, Akademi selalu menjadi salah satu kekuatan besar bagi Wilayah Timur. Tetapi, saat ini keadaan akademi semakin menurun, dan aku menjadikanmu sebagai Tetua bukanlah cuma-cuma, aku harap kamu dapat berkontribusi besar terhadap Akademi. Namun, selama lima tahun kamu menjadi Tetua, kamu sama sekali belum berkontribusi apapun terhadap Akademi, bahkan kamu hanya memiliki satu murid perempuan dan ditambah dengan Yuan Chen yang hanya berasal dari seorang tukang sapu. Qin Yi, satu Minggu lagi Kompetisi murid baru Akademi akan segera di mulai, aku harap kamu dapat berkontribusi dengan mendaftarkan muridmu dalam kompetisi ini. Oh ya, kecuali Wang Qiu'er! Dia harus ikut serta dalam kompetisi Murid Sejati Akademi Tujuh Warna bersama para murid senior lainnya." ujar Kepala Akademi Yang Jian dengan sangat serius.
"Tapi Tuan Yang ...."
"Tidak ada tapi-tapian! Jika kau tidak juga menunjukan hasil didikanmu terhadap murid pilihanmu tahun ini, maka aku akan mencopot jabatanmu sebagai Tetua Akademi, dan tidak akan segan untuk menendang mu keluar dari Akademi Tujuh Warna ini." kata Yang Jian, memotong perkataan Qin Yi.
Keempat Tetua lainnya nampak sangat puas di saat melihat Qin Yi yang tertekan. Tetapi Yuan Chen tiba-tiba menyambar.
"Aku akan ikut!" kata Yuan Chen sembari menghentakkan sebelah kakinya di atas permukaan tanah, "Aku akan memenangkan Kompetisi Murid Baru Akademi Tujuh Warna." sambung Yuan Chen dengan penuh tekad, kedua tangannya terkepal kuat.
Kepala Akademi Yang Jian, menatap Yuan Chen dengan tatapan yang sangat dingin.
"Hm! Hati-hati dengan kata-kata mu itu, anak muda! Murid Akademi Tujuh Warna bukanlah orang-orang yang dapat kau anggap remeh hanya dengan satu tahun pelatihanmu bersama Qin Yi." tegas Yang Jian, memperingati Yuan Chen.
"Chen Chen! Jangan sembarangan!" tegur Qin Yi, ia pun segera menarik tangan Yuan Chen, menempatkannya di belakang.
"Bagus! Itu sangat bagus!" suara seorang wanita yang terdengar menggema di atas langit.
Tiba-tiba, seorang wanita terbang melayang dengan sepasang sayap merahnya yang terbuat dari energi, lalu mendarat di depan Tetua Qin Yi. Wanita itupun segera memberi hormat kepada Qin Yi, para tetua, dan juga Kepala Akademi Yang Jian.
"Kamu sudah kembali, Qiu'er!" kata Qin Yi, lembut.
Dia adalah Wang Qiu'er— 19 tahun, mengenakan gaun merah yang ketat dengan sabut putih yang melilit pinggangnya yang kecil. Memiliki paras yang cantik, tetapi terlihat sedikit kejam dari pancaran ekspresi wajahnya. Rambut hitamnya yang panjang terikat oleh pita-pita berwarna merah, tubuhnya yang ramping dan berlekuk sangat sempurna, ditambah dengan gaun merah yang ketat, membuat tubuhnya yang berlekuk nampak sangat jelas dan menggoda. Wang Qiu'er juga merupakan seorang generasi muda yang paling berbakat dengan memastikan dirinya saat ini telah berada pada tingkatan ranah Raja Tempur Bintang Lima, dan usianya satu tahun lebih tua dari Yuan Chen yang saat ini telah berusia delapan belas tahun.
"Qiu'er, hormat kepada Guru!" kata Wang Qiu'er dengan nada yang tegas.
Segera Qin Yi pun menggambar segaris senyuman di bibirnya. "Baguslah, kau sudah kembali." jawab Qin Yi nampak senang.
"Oh, Ya, Qiu'er! Dia adalah adik seperguruan mu, Yuan Chen!" sambung Qin Yi, memperkenalkan Yuan Chen.
Namun, tiba-tiba Wang Qiu'er melesatkan satu pukulan keras terhadap Yuan Chen. pukulan yang dilapisi elemen api itu sangatlah kuat.
Buk!
Tetapi Yuan Chen berhasil menahannya dengan mudah, menggunakan kedua punggung tangannya yang menyilang, ia mampu menahan tinju api dari seorang Praktisi Raja Tempur bintang lima.
"Ha haa!" Wang Qiu'er tertawa terbahak-bahak, nampak sangat puas, "Adik! Kau sangat kuat!" sambung Wang Qiu'er, bangga. Ia pun segera berjalan ke sisi Yuan Chen.
Walaupun Yuan Chen nampak sedikit merasa aneh terhadap kakak seniornya, tetapi ia hanya terdiam dengan ekspresi wajah yang menyeringai.
"Aku yakin, kau akan menjadi juara Kompetisi Murid Baru, adik!" kata Wang Qiu'er, lagi.
"Qiu'er, jangan merundung adikmu!" tegur Qin Yi.
Segera Wang Qiu'er pun memalingkan pandangannya, mengarah kepada Qin Yi.
"Hehehe... aku hanya memberi salam kenal saja pada adik seperguruan, Guru!" jawab Wang Qiu'er.
Qin Yi pun tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. Kemudian ia pun menghadap kepada Kepala Akademi Yang Jian, lalu berkata.
"Dua muridku akan ikut serta dalam kompetisi kali ini, Tuan Yang!" ucap Qin Yi dengan penuh keyakinan.