NovelToon NovelToon
Pasangan Pengantin Misterius

Pasangan Pengantin Misterius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Pengantin Pengganti / Identitas Tersembunyi / Kaya Raya / Roman-Angst Mafia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Seorang wanita muda bernama Lydia dipaksa menikah dengan mafia kejam dan misterius, Luis Figo, setelah kakaknya menolak perjodohan itu. Semua orang mengira Lydia hanyalah gadis lemah lembut, penurut, dan polos, sehingga cocok dijadikan tumbal. Namun di balik wajah manis dan tutur katanya yang halus, Lydia menyimpan sisi gelap: ia adalah seorang ahli bela diri, peretas jenius, dan terbiasa memainkan senjata.
Di hari pernikahan, Luis Figo hanya menuntaskan akad lalu meninggalkan istrinya di sebuah rumah mewah, penuh pengawal dan pelayan. Tidak ada kasih sayang, hanya dinginnya status. Salah satu pelayan cantik yang terobsesi dengan Luis mulai menindas Lydia, menganggap sang nyonya hanyalah penghalang.
Namun, dunia tidak tahu siapa sebenarnya Lydia. Ia bisa menjadi wanita penurut di siang hari, tapi di malam hari menjelma sosok yang menakutkan. Saat rahasia itu perlahan terbongkar, hubungan antara Lydia dan luis yang bertopeng pun mulai berubah. Siapa sebenarnya pria di balik topeng

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Fajar belum sepenuhnya merekah ketika rumah besar keluarga Figo sudah dipenuhi aroma kopi segar. Jam baru menunjuk pukul lima, biasanya para pelayan masih sibuk menyiapkan segala keperluan sebelum penghuni rumah turun. Namun hari itu, ada sesuatu yang berbeda.

Luis Figo, sang tuan besar, sudah duduk di meja makan. Jas hitam panjangnya masih melekat, hanya dasinya yang ia longgarkan. Topeng yang biasa menutupi separuh wajahnya sudah ia lepaskan, memperlihatkan garis rahang tegas dan mata setajam pisau yang membuat semua orang tak berani mengangkat pandangan.

Para pelayan yang lewat menunduk dalam-dalam. Beberapa dari mereka hampir menjatuhkan nampan karena gugup. Tidak ada satu pun yang menyangka, bos besar mereka akan memilih duduk di meja makan sepagi ini.

“Teh,” ucap Figo singkat.

Pelayan berlari kecil menyajikan teh hangat dalam cangkir porselen putih. Figo hanya mengangguk dingin, lalu menatap kosong ke arah jendela besar. Embun masih menempel di kaca, dan di kejauhan matahari perlahan muncul di balik awan tipis.

Hening. Hanya suara detik jam yang terdengar.

---

Suara langkah pelan terdengar dari arah tangga. Semua pelayan yang berada di ruang makan sontak menoleh, dan seketika menunduk kembali. Dari atas, tampak sosok Lydia perlahan menuruni anak tangga.

Gaun rumah sederhana warna krem muda membalut tubuhnya, rambut panjangnya tergerai lembut, kulit pucatnya memantulkan cahaya lampu kristal. Ia tampak seperti istri muda yang baru saja bangun tidur, namun langkahnya tetap anggun, setiap gerakan seperti sudah diperhitungkan.

Ketika ia tiba di ujung tangga dan melihat Figo sudah duduk di meja makan, ada sedikit keterkejutan di matanya. Sejenak, langkahnya terhenti.

Namun itu hanya sepersekian detik. Wajahnya segera berubah santai, bibirnya melengkungkan senyum lembut. Seolah-olah, kejutan itu tidak pernah ada.

“Selamat pagi, Tuan,” sapa Lydia dengan suara tenang. “Saya tidak menyangka Anda sudah ada di meja makan sepagi ini.”

Figo menoleh, menatapnya lama. Ada sesuatu di balik tatapan itu mungkin rasa penasaran, mungkin juga ketidakpercayaan. Namun ia tidak menunjukkan emosi apa pun, hanya mengangguk tipis.

“Pagi.” jawab Luis

Lydia berjalan mendekat, duduk di kursi yang biasanya memang disediakan untuknya, di sisi kanan Luis. Ia tidak terburu-buru, tidak pula gelisah. Justru sikapnya terlihat alami, seakan memang wajar bagi seorang istri untuk sarapan bersama suaminya.

Pelayan buru-buru menyajikan teh hangat dan beberapa roti manis di hadapannya.

---

Keheningan kembali menyelimuti. Hanya suara lembut sendok beradu dengan cangkir.

Lydia menyesap tehnya pelan, matanya menatap ke arah luis sesekali, lalu beralih kembali pada piring di depannya. Ia tidak tampak tergesa membuka percakapan, seakan membiarkan Luis yang menentukan ritme.

Namun diam-diam, justru sikap santainya itulah yang membuat Luis sedikit terganggu. Ia terbiasa dengan orang-orang yang gugup di hadapannya, terbiasa dengan tatapan penuh ketakutan. Tapi Lydia? Perempuan itu hanya duduk tenang, bahkan tampak menikmati sarapan sederhana, seakan-akan ia sedang bersantap dengan pria biasa, bukan seorang raja mafia.

Luis mengetuk meja pelan dengan jarinya. “Kau selalu bangun sepagi ini?”

Lydia menoleh, senyum tipis masih menghias wajahnya. “Tidak selalu. Tapi saya pikir, istri yang baik seharusnya tidak membiarkan rumah sepi terlalu lama.”

Jawaban itu terdengar ringan, tapi entah kenapa membuat Rafael yang berdiri di dekat pintu hampir tersedak. “Istri yang baik”? Diucapkan dengan begitu santai kepada seorang seperti Luis? Itu terdengar seperti candaan berbahaya."

Namun Luis tidak marah. Justru matanya sedikit menyipit, seolah mencoba membaca lebih dalam arti dari kata-kata Lydia. Ia tidak terbiasa ditanggapi dengan kalimat yang terdengar sederhana tapi sarat makna.

---

Di ujung ruangan, berdiri Sofia. Sejak awal ia sudah berada di sana, pura-pura membantu pelayan menata meja, padahal matanya terus memperhatikan Lydia.

Ketika ia melihat Lydia menuruni tangga, Sofia sudah merasakan sesuatu mencengkeram dadanya. Dan saat Figo benar-benar membiarkan Lydia duduk di sisinya, bahkan menanggapi sapaan lembutnya, Sofia nyaris tak mampu menahan diri.

Tangannya mengepal erat, kuku-kukunya hampir menusuk kulit. Hatinya berteriak, "Kenapa harus dia?"

Selama ini, Sofia telah berusaha keras mengambil hati Luis . Senyum manis, pelayanan setia, bahkan pengorbanan yang tidak pernah dihitung. Tapi tidak pernah sekalipun Luis menoleh padanya lebih dari sekadar melihat bawahan.

Dan sekarang? Perempuan pengganti itu, istri yang bahkan tidak dipilih oleh Luis sendiri dengan mudahnya duduk di sampingnya, menemaninya sarapan, dan menerima tatapan khusus yang bahkan Sofia tidak pernah dapatkan.

“Tidak mungkin,” bisik Sofia dalam hati, matanya berkilat. “Aku tidak akan membiarkan dia merebut tempatku.”

---

Sarapan berlanjut. Lydia mengambil sepotong roti, menaruh sedikit selai stroberi di atasnya, lalu meletakkan kembali pisau kecil dengan gerakan anggun. Ia tidak terburu-buru, tidak pula kikuk. Setiap detailnya tampak terlatih, seakan ia memang sudah lama terbiasa berada di meja makan yang penuh aturan.

Luis menatapnya dari samping. “Kau tidak kaget melihatku pulang sepagi ini?”

Lydia meliriknya sekilas, lalu tersenyum samar. “Kaget, tentu saja. Tapi bukankah suami selalu punya hak untuk pulang kapan pun ia mau? Saya hanya istri, tugas saya menyambut dengan tenang.”

Jawaban itu membuat Rafael nyaris menjatuhkan nampan kecil yang ia pegang. Lagi-lagi, Lydia menjawab dengan santai, tapi justru dengan itulah ia terdengar sangat berani.

Luis tidak menanggapi lebih jauh. Namun di dalam hatinya, ia merasa tertarik. Kata-kata Lydia bukan sekadar basa-basi. Ada ketenangan yang janggal di sana. Ketenangan yang tidak sesuai dengan sosok “istri pengganti” yang selama ini ia kenal.

---

Sofia tidak tahan lagi. Ia melangkah maju, pura-pura ingin menuangkan kopi untuk Luis . “Tuan, izinkan saya yang menambah kopi Anda,” ucapnya manis.

Namun Luis hanya mengangkat tangannya, menolak. “Tidak perlu. Ada istriku”

Sofia tercekat. Tatapan matanya melirik Lydia dengan penuh amarah tersembunyi. Sementara Lydia, alih-alih merasa tersaingi, hanya menunduk sopan, lalu menyesap tehnya seakan tidak melihat apa pun.

Itulah yang paling membuat Sofia marah, Lydia bahkan tidak berusaha menunjukkan kemenangan. Justru ketenangannya yang membuat Sofia merasa semakin terpojok.

---

Sarapan akhirnya selesai. Luis meletakkan sendoknya, lalu bangkit dari kursinya. Ia berjalan pelan menuju ruang kerjanya, namun sebelum melangkah keluar, matanya sempat kembali menatap Lydia.

Perempuan itu sedang mengusap bibir dengan serbet kecil, senyumnya tenang, seakan tidak menyadari tatapan intens yang Luis berikan.

Dan justru karena ketidaksadarannya itu, Luis Figo merasakan sesuatu yang jarang sekali ia rasakan, rasa ingin tahu. Penasaran. Ketertarikan yang tidak bisa ia kendalikan.

---

Begitu Luis keluar, Sofia langsung menghampiri Lydia. Wajahnya masih tampak manis, tapi ada api di balik senyumnya.

“Nyonya Lydia benar-benar cepat beradaptasi,” katanya dengan nada yang terdengar lembut tapi menyakitkan. “Tidak banyak wanita yang bisa membuat Tuan Figo duduk semeja begitu… apalagi sarapan bersama.”

Lydia hanya menoleh, tersenyum tipis. “Saya tidak melakukan apa-apa. Tuan Figo sendiri yang memilih duduk. Saya hanya kebetulan ada di sana. Lagian bukanya setiap pagi ini adalah rutinitasku. bedanya pagi ini suamiku yang menemani”

Sofia hampir meledak, tapi ia menahan diri. Ia tahu, marah di hadapan pelayan hanya akan mempermalukan dirinya sendiri.

Namun dalam hatinya, ia sudah bersumpah. Aku akan menemukan celahmu, Lydia. Kau tidak akan selamanya terlihat sempurna.

---

Sementara itu, Rafael mengikuti Figo ke ruang kerja. Ia melihat bosnya duduk di kursi kulit, rokok di tangan, tapi pandangannya kosong menatap meja.

“Bos…” Rafael membuka suara hati-hati. “Anda tampak… berbeda pagi ini.”

Figo menoleh dengan tatapan tajam, membuat Rafael buru-buru menunduk. “Maksud saya, Anda jarang sekali pulang untuk sarapan. Dan… interaksi tadi dengan Nyonya Lydia…”

Figo tidak langsung menjawab. Ia menghisap rokok dalam-dalam, lalu menghembuskan asap perlahan.

“Wanita itu…” gumamnya pelan. “Semakin hari semakin sulit ditebak.”

Rafael tidak berani menanggapi. Tapi dalam hati ia setuju. Lydia benar-benar berbeda dari yang mereka kira.

---

Hari itu, rumah besar keluarga Figo terasa berbeda. Sarapan sederhana di meja makan telah mengguncang dinamika yang selama ini kaku.

Lydia tetap tenang, memainkan perannya sebagai istri lembut yang tidak tahu apa-apa. Namun di balik tatapan matanya, ada sesuatu yang Sofia tangkap sesuatu yang membuatnya semakin yakin Lydia bukan sekadar wanita biasa.

Luis Figo, yang biasanya tidak pernah terusik oleh siapa pun, kini mulai goyah oleh keberadaan istrinya sendiri.

Dan Sofia… diam-diam merencanakan langkah jahat berikutnya.

Permainan rumah tangga ini baru saja dimulai, dan taruhannya bisa jadi lebih berbahaya daripada serangan seratus orang di jalanan.

Bersambung

1
Noey Aprilia
Tnang y luis....lydia pst pnya obat ajaib,biar suaminya tmbah gnteng....😁😁😁....
btw,nysek y kl prpisahn sm kluarga....brsa berat...😭😭😭
Evi 060989
up
Tiara Bella
wow ceritamu luar biasa Thor....
Noey Aprilia
Tiap bca,pst tgang....tkut bgt ssuatu trjdi sm lydia.....btw,mreka pst bkln dtng lg buat bls dndam....jd msti siap2 buat perang lg.....smnggtttt....
Tiara Bella
mantap....
Jenong Nong
luis udah mulai cinta ya... 😄😄❤❤🙏🙏
Noey Aprilia
Brsa ikutn perang....
tp kl bnrn,aku orng prtma yg bkln kabooorrrr.....😁😁😁
Jenong Nong
deg2 an... 😁😁❤❤🙏🙏
Jenong Nong
tegang.... 😁😁❤❤🙏🙏💪
🔴≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎
Jadi ikut deg-degan bacanya... ayo Lydia kalahkan Ventresca beserta sekutu-sekutu nya/Determined//Determined/
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
thor mau nanya ya..di bab awal kan yg nongol klg kandung lydia..klg wijaya, emaknya namanya ratna..berarti kemungkinan org indonesia ya..lha kan terus si lydia diangkat anak sm mafia yg bernama moretti, trus kira2 lydia besarnya sama klg angkat atau klg kandung? apalagi beda negara...

bingung eike 🤔🤔🤔😁
inda Permatasari: Lydia sempat hilang waktu kecil hingga dewasa, setelah itu Lydia kembali kenegaranya setelah sukses dia juga di cari keluarga nya untuk menggantikan kakaknya menikah dengan Luis
total 1 replies
Wahyuningsih
semangat author qu d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu n jga keshtn
lope2 sekebon buat author /Determined//Determined//Kiss//Kiss//Rose//Rose/
Wahyuningsih
mantap lope2 deh byat authornya 🥰🥰/Kiss//Rose//Rose/
Noey Aprilia
Nmanya jg khdupan....tumbang 1,pst dtng lg yg lain....tp ykin bgt kl lydia bs mnghdpi dn mnghncurkn mreka.....
Smngtttt...😘😘😘
Tiara Bella
berasa nnton film² mafia,...
Jenong Nong
benarkah kamu mencintai lidya figo... ❤❤🙏🙏
Jenong Nong
makin seru... 😁😁❤❤🙏🙏
Evi 060989
up lg kak
Jenong Nong
wooowww amazing lidya... 👏👏❤❤🙏🙏
Jenong Nong
ternyata lidya sangat mengerikan... ❤❤🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!