NovelToon NovelToon
Secret Murder

Secret Murder

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:755
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Kasus pembunuhan yang dirahasiakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta dan Darah

Hari kedua John tidak ada di rumah.

Drew sengaja keluar dari dalam apartemen agak terlambat dari biasanya untuk menghindari bertemu dengan tetangga sebelah Paula dan Dean.

Begitu Paula dan Dean sudah berangkat baru Drew keluar rumah.

Seperti hari biasanya Drew melakukan tugasnya sebagai seorang istri rumah tangga terlebih dahulu di waktu pagi. Tidak ada John keceriaan dan keramaian di dalam rumahnya menjadi sepi.

Setelah selesai membersihkan rumah dan mencuci pakaian kotor. Drew kembali berkutat dengan skrip audisi untuk sebuah pertunjukan opera.

"Van...!",

"Kamar nomor sembilan sudah dari tadi pagi meminta diperbaiki air panasnya",

"Pergi ke sana!",

"Cepat Van...!",

"Bagaimana madam apakah air panasnya sudah menyala?",

"Maafkan kami karena terlambat membetulkannya",

"Ya benar sekali madam kamar nomor delapan baru saja pulang",

"Halo Drew",

"Dean?",

"Apa yang kamu lakukan di sini?",

Drew lagi-lagi terkejut dengan kemunculan Dean di waktu yang masih siang hari.

Drew penasaran apa alasannya kali ini.

"Aku mau minta maaf kepada mu atas perbuatanku kemarin",

"Aku tahu itu sudah kelewatan",

"Aku minta maaf Drew aku sangat menyesalinya",

"Aku membawakan sesuatu sebagai tanda permintaan maaf ku",

"Terimakasih Dean",

"Kita lupakan kejadian kemarin",

"Aku juga merasa sangat buruk kepada diriku sendiri",

"Ouch",

Lutut Drew tersandung meja ketika sedang mau menerima pemberian dari Dean.

Dean membelikan minuman dingin yang segar di hari yang sungguh terik.

"Duduklah",

"Biarkan aku memijatnya",

Kejadian sore hari kemarin terulang kembali. Bahkan kali ini Dean menjadi lebih berani.

Begitu juga dengan Drew yang membiarkan tangan-tangan kuat Dean bergerak bebas menjalar ke seluruh sela-sela bagian tubuhnya.

"Apakah ini tidak apa-apa Drew?",

"Teruskan lah",

.........

Suara berdesah lirih yang tidak berhenti-henti.

Dean dan Drew sama-sama melakukannya. Mereka berdua berhubungan ketika pasangan mereka sama-sama sedang tidak ada.

"Jangan sampai Paula tahu Dean",

"Paula tidak akan tahu apa-apa",

"Percayalah padaku Drew",

"Apa alasanmu kali ini pulang lebih awal?",

"Hari ini aku beralasan kepada Paula pergi periksa ke klinik lalu pulang untuk beristirahat",

"Kemarin aku pulang lebih awal hanya karena ingin melihatmu Drew",

"Aku menyukaimu sejak pertama kali kalian berdua pindah ke tempat ini",

"Kamu sangat hot Dean",

"Bagaimana aku bisa menolaknya?",

Tidak hanya di siang hari ketika Paula sedang bekerja.

Di larut malam harinya ketika Paula sudah tertidur lelap pun Dean pergi ke apartemen tetangga.

Mereka berdua sudah janjian. Drew tidak mengunci pintu rumahnya.

"Dean?",

"Ya ini aku Dean",

"Apakah Paula sudah tidur?",

"Istriku tidak akan terbangun meski pesawat tempur lewat tepat di atas atap apartemen kami",

"Buka semua",

"Aku tidak akan bisa melakukannya besok ketika John sudah pulang",

Dean seperti kesetanan ketika ia bisa melakukannya tanpa harus memijat terlebih dahulu. Di atas tempat tidur milik laki-laki lain.

"Bagaimana dengan besok pagi?",

"Kita bisa melakukannya di rumah ku ketika Paula sudah berangkat",

"Tidak bisa",

"Besok aku harus pergi untuk menjemput John",

Keesokan harinya. Hari ketiga John tidak ada di rumah.

Drew melihat Paula telah berangkat pagi-pagi untuk bekerja. Tapi tidak bersama Dean.

Setelah mobil Paula tidak kelihatan Dean langsung mendatangi Drew.

"Bagaimana kalau kita melakukannya dengan cepat sebelum kamu pergi?",

"Boleh",

"Bagaimana kalau kita melakukannya di tempat ku?",

"Aku tidak mau bisa-bisa Paula tahu",

Di pagi hari yang masih buta ini Drew dan Dean melakukannya di dalam kamar mandi.

"Apa alasanmu kepada Paula tidak ikut berangkat ke pasar?",

"Aku bilang aku butuh tidur barang sebentar lalu akan pergi menyusulnya di siang hari",

Di siang harinya Drew sudah berdandan cantik. Ia akan pergi ke pusat kota untuk menjemput suaminya pulang. Hari ini adalah hari terakhir John bekerja.

Tapi begitu keluar dari pintu apartemennya. Seketika pikiran Drew berubah haluan total.

Drew tidak jadi pergi berangkat ke pusat kota untuk menjemput John suaminya.

Dengan dandanannya yang sudah sangat cantik Drew malah pergi ke apartemen tetangga yang pintunya sengaja dibiarkan sedikit dibuka.

"Halo Dean",

Dean terkejut dengan kemunculan Drew. Padahal Dean juga sedang bersiap-siap ingin berangkat pergi menyusul Paula istrinya bekerja.

"Apakah kita akan melakukannya di tempatku Drew?",

"Boleh",

"Biarkan aku mengunci pintunya",

"Buka semua",

"Aku tidak akan bisa melakukannya nanti malam ketika John sudah pulang",

Pada malam harinya John pulang ke apartemen kecilnya dengan membawa beberapa pertanyaan.

John mendapati Drew istrinya sudah tertidur dengan sangat pulas. Drew terlihat sangat kelelahan.

John berusaha berbaik sangka kepada istrinya. Mungkin Drew kecapean karena harus mengurus rumah sendiri seharian. Drew juga sedang giat-giatnya berlatih untuk audisi sebuah pertunjukan opera.

Mungkin itu alasannya kenapa hari ini Drew lupa menjemputnya. Padahal John dan Drew sudah membuat janji mau pergi jalan-jalan setelah pulang dari bekerja.

Begitulah pikiran John yang tidak mau berburuk sangka kepada Drew.

John mandi air hangat lalu membuat makan malamnya sendiri.

Setelah itu John yang sudah tiga hari dua malam tidak bertemu dengan istrinya mulai mencumbu Drew.

Namun John terkaget begitu mulutnya mau mencium milik Drew.

Di balik dasternya Drew sudah tidak lagi memakai pakaian dalam.

Milik Drew basah dan bau. Memerah dan menebal.

John sangat yakin bahwa Drew istrinya belum lama ini baru saja melakukan sebuah hubungan. Tapi bukan dengan John suaminya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!