NovelToon NovelToon
Bucin Tolol

Bucin Tolol

Status: sedang berlangsung
Genre:Suami Tak Berguna / Nikahmuda / Keluarga / Cerai / Selingkuh / Konflik etika
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Adaptasi dari kisah nyata sorang wanita yang begitu mencintai pasangannya. Menutupi segala keburukan pasangan dengan kebohongan. Dan tidak mau mendengar nasehat untuk kebaikan dirinya. Hingga cinta itu membuatnya buta. Menjerumuskan diri dan ketiga anak-anaknya dalam kehidupan yang menyengsarakan mereka.

Bersumber, dari salah satu sahabat yang memberi ijin dan menceritakan masalah kehidupannya sehingga novel ini tercipta untuk pembelajaran hidup bagi kaum wanita.

Simak kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Lamaran

Bab 19. Lamaran

POV Airin

Hari ini sibuk masak lagi. Dan sudah dipastikan keluaga Jemin akan datang melamar. Lola pun terlihat bahagia. Seperti ini hari pernikahannya saja. Semoga saja bukan kebahagian semu La.

Aku tahu Lola sangat menginginkan Jemin. Rasa cintanya sudah mirip obsesi, kurasa. Sedikit-sedikit Jemin. Seolah-olah cuma si benalu itu, pria terakhir di muka bumi ini.

"Kali ini benar kan La?" Tanya Tante Neneng memastikan.

"Iya Tante, mereka sudah di jalan."

Kami pun semua bersiap menyambut mereka begitu mendengar kepastian dari Lola.

Pukul sepuluh lewat 12 menit mereka tiba. Lebih awal dari jadwal kemarin yang gagal. Ada sekitar 6 orang yang datang. Jemin, Mamanya, kedua adiknya, Pamannya, dan seorang lagi kurasa tokoh sekitar tempat tinggal. Mungkin ketua RT ku rasa.

"Assalamualaikum..." Salam dan sapa pria kisaran 40an tahun dengan memakai peci di kepalanya.

"Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh." Jawab kami semua serempak.

Mereka pun duduk di tempat yang kami sediakan. Dan aku serta Tante Neneng mulai memberikan minuman dan camilan kepada mereka.

Kata sambutan di awal di lakukan oleh pria berpeci tadi. Dan benar dugaan ku, dia adalah Pak RT tempat tinggal Jemin. Mungkin karena berbeda dengan kami, ibunya Jemin jadi meminta tolong mewakili keluarganya untuk berbicara pada keluarga kami.

"Tentunya, maksud dan tujuan kedatangan kami ke rumah Bapak dan Ibu sekalian, sudah di ketahui. Bahwasanya, kami ingin melamar Nak Lola untuk Nak Jemin. Untuk itu, adakah kiranya Bapak dan Ibu setuju untuk permohonan kami ini?"

"Bagaimana La?" Tanya Om Rino kepada Lola.

Dan Lola tersipu malu sembari menganggukkan kepala tanda setuju.

"Baik Bapak, Ibu keluarga Nak Jemin sekalian. Saya Rino, Omnya Lola mewakili keluarganya Lola menyambut niat baik Bapak dan Ibu sekalian. Dan menerima lamaran Nak Jemin kepada Lola, keponakan kami."

"Alhamdulillah..."

Puji dan syukur serta doa-doa pun di lantunkan. Lalu kedua belah pihak pun membahas soal dan tanggal pernikahan, serta jumlah mahar dan uang dapur yang di perlukan.

"Kamu mau mahar apa La?" Tanya ibunya Jemin.

"Cincin saja Ma." Jawab Lola.

"Baik, nanti Jemin belikan untuk kamu. Lalu mengenai uang dapurnya, kami mohon maaf untuk yang sebesar-besarnya kepada Bapak dan ibu. Karena Jemin hanya mampu memberikan uang 5 juta saja. Apakah keberatan?"

"Nggak apa-apa Ma. Nggak perlu di besarin kok, cukup mengundang keluarga saja." Kali ini Lola yang menjawab tanpa bertanya kepada Omnya terlebih dahulu.

Kebiasaan Lola! Selalu mengambil keputusan sendiri tanpa bertanya terlebih dahulu. Seandainya jawaban Om Rino pun sama, bukankah etika tetap harus di jaga? Apalagi Om Rino dituakan disini. Dan kita menghargainya sebagai orang yang berhak untuk menentukan keputusan.

"Ya, sebaiknya hanya keluarga saja. Terus terang, kami nggak akan sanggup jika lebih dari itu." Ucap Ibunya Jemin lagi menambahkan.

"Bagaimana Pak, Bu?" Kali ini Pak RT yang bertanya untuk memastikan.

"Baik Pak. Kami akan terima dengan senang hati, berapa pun yang Bapak dan Ibu berikan. Dan kami akan mengolahnya dengan baik sesuai apa yang sudah di sepakati." Jawab Om Rino.

Kesepakatan pun terjadi. Rencana pun di buat dan tinggal pelaksanaannya saja. Mengingat Lola yang sudah hamil duluan, pernikahan pun di percepat 6 minggu lagi. Setelah itu, acara di lanjutkan dengan makan bersama.

Tiga minggu waktu yang sangat singkat untuk menyiapkan semua. Mulai besok, Lola sudah harus menyiapkan segalanya.

"Bantu aku ya Rin. Kamu kan sudah pernah urusan begini." Ujarnya ketika sore hari, dan aku mau pulang ke rumah.

Anak-anak sudah pulang lebih dulu dengan Ayah dan Umi. Tetapi aku balik lagi karena ada yang tertinggal.

"Dananya sudah ada La?"

"Ada sedikit dulu. Aku mau cari rias dan gaun pengantin. Biarpun hanya keluarga saja yang datang, aku tetap harus dandan kan?"

"Soal ini, sebaiknya kamu sama Jemin yang pergi sama-sama La. Biar dia ada tanggung jawabnya

dalam urusan nikahnya kalian. Ke kantor Urusan Agama dulu, konsultasi ke sana apa saja yang perlu di siapkan."

"Gitu ya, Rin."

"Bukan aku nggak mau bantu. Aku ada keluarga dan anak kecil yang mau aku urus. Juga ada pesanan yang nggak bisa aku abaikan. Rejeki soalnya, nggak boleh di tolak kan? Urusan begini, nggak selesai hanya dalam sehari, La. Ajak Jemin aja, biar dia tahu. Jangan terima beres saja."

Lola sedikit cemberut. Tapi biar saja, kalau nggak gitu, mereka nggak akan mandiri. Aku aja dulu sama Abang ngurus semuanya juga berdua.

"Aku pulang ya. Assalamu'alaikum."

Aku pun pulang menuju ke rumah. Membawa sedikit lauk lebih yang diberikan Tante Ayu dan Tante Ayu untuk keluarga ku di rumah. Berkat ini, aku nggak perlu lagi masak untuk makan malam kami.

Di rumah, Selvia menyambut kedatanganku. Anak-anakku sudah bersih dan wangi di mandikan oleh Ayah mereka. Untung lah Abang pengertian jika aku hari ini begitu lelah dan letih.

"Besok Abang nggak bisa jemput Selvia Rin. Kamu saja ya?"

"Yah, besok pesanan Airin banyak banget Bang. Abang nggak bisa kerja keluar kantor sebentar?"

"Nggak bisa. Ada pesanan orang juga yang minta cepat."

"Duh, gimana ya?"

Otak ku pun ku paksa keras untuk berpikir. Teringat pada Diana teman di TK yang sering pulang ke rumah orang tuanya yang nggak jauh dari rumahku. Masih satu jalur. Sepertinya aku bisa minta tolong padanya untuk mengantar Selvia ke rumah.

Sebaiknya, aku coba bertanya dulu. Jika nggak bisa, aku harus segera mencari solusi lain.

"Assalamu'alaikum Diana? Kamu sibuk?"

"Wa'alaikumsalam. Nggak Rin. Kenapa?"

"Na, besok kira-kira kalau aku minta tolong kamu bawa Selvia sekalian antar ke rumah bisa nggak ya?"

"Ya bisa lah Rin. Kan sekalian jalan nggak jauh. Besok nggak bisa jemput ya?"

"Iya nih. Aku sama Abang sama-sama sibuk. Maaf ya, aku jadi ngerepotin kamu."

"Halah, ngerepotin apa juga. Nggak lah... Tenang aja, besok Selvia aku antar pulang."

"Makasih ya Na sebelumnya."

"Sama-sama bestie."

"Aku tutup ya Na. Sekali lagi makasih. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Ku akhiri panggilan telepon setelah mendengar Diana membalas jawaban salam ku di seberang sana. Untunglah ada teman yang bisa menolong ku.

"Sudah Bang. Besok teman Airin yang antar Selvia pulang ke rumah." Kataku menjelaskan.

"Ibu gendong..."

Selvia minta di gendong. Tapi aku kotor dan bau belum karena belum mandi sejak acara tadi.

"Nanti ya Nak. Ibu kotor dan bau. Ibu mandi dulu. Kakak main sama adek dulu ya. " Ujar ku.

Selvia mengangguk. Untunglah anakku mau di bujuk. Aku pun lalu bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Karena waktu maghrib hampir tiba.

Bersambung...

Jangan lupa dukung Author dengan like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
💜Bening🍆
utk pemikiran org normal pasi gemes sama modelan kayak lola ini..
💜Bening🍆
gk pikir panjang ekonomi blm mapan.. mana punya laki modelan jemin yg gk bisa di andalkan...tp gk bijak utk kb.. jdlah anaknya nongol lg
💜Bening🍆
emang berasa sia2 ingetin org modelan kayak lola ini
Author abal-abal
Abis lahiran tar Jemin pulang gas lagi, nambah anak lagi🤣 gitu aja terooss
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
mau gmn lagi sudah terlanjur skrg mah
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
ya walaupun sedikit diberi upah tp alhamdulilah dia masih inget sama km dan anak km lola
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
dinasehati malah ngelunjak kalau gak dinasehati kasian serba salah jadinya
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
gemes loo, perempuan pasti paham rasanya
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
otw empat loo
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kite merepet ampe berbuse pun percuma, bucinnya udah mendarah daging
Author abal-abal
makan tuh cinta...
Author abal-abal
mau kabur itu si Jemin.
Author abal-abal
katakan Preet 🤭 dulu juga awal2 aja kirim duit, lama-lama malah hilang tanpa kabar.
Author abal-abal
lama-lama kasian juga ya ibunya Jemin. udah gitu dia juga kan jualan
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
semua akan prett pd masanya
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kamunya aja yg bkin orang mikir jelek duluan min
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
yg kota deket aja khilaf, apalagi kuta yg jaoohh gak sii
💜Bening🍆
aku kok gk caya jemin kerja di luaran n lempeng kerja.... curiga dia bakal ngulang kesalahan yg sama...
💜Bening🍆
nah liat kan la... anak otw 3 masih kecil2 kerjaan masih blm mapan apa lg soal ekonomi... kamu pikir hidup itu melulu soal cinta
💜Bening🍆
ya itu... itu... paling males sama org yg suka menggampangkan sesuatu... lihat nanti aja gmnnya... helleh
ni cirk org yg seenaknya sendiri.. klo di ingetin bebal.. tp klo terjadi masalah gk bisa seleseinnya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!