Kimmy, mahasiswi semester 3 yang nekad bunuh diri akibat ibunya meninggal. sikap bodohnya ini membawanya masuk ke rumah sakit. di rumah sakit inilah, perjumpaan Kimmy dengan seorang dokter tampan bernama Nico.
Adalah Snowdrop yang, yang berwarna putih yang hanya tumbuh di musim dingin. berawal dari bunga itu, Kimmy sering bertemu dengan Dokter Kimmy. Seiring bergulirnya waktu, Kimmy jatuh cinta pada dokter tampan tersebut.
Di tengah perasaan cintanya pada Nico, sahabatnya Max mengungkapkan cinta pada dirinya. Kimmy kebingungan karena Max yang ia anggap sebagai sahabatnya sendiri. Bersamaan itu pula tanpa Max sadari, Jeslyn sahabat karibnya diam-diam juga memendap cinta pada Max.
Sementara itu Kimmy justru resah dengan perasaannya. sebab sikap Nico yang selalu perhatian dan baik hati, tidak juga dibarengi ungkapan cinta. hingga akhirrnya kenyataan pahit pun harus dia terima. dimana Nico menganggap Kimmy sebagai adik sendiri. Sebab Kimmy mirip dengan adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Kimmy: P
19.30
Kimmy: P
19.30
Jeslyn: Ada apa Kimmy?
19:32
Jeslyn: P
19:35
Kimmy: Jeslyynnnnn, Dokter Nico akan mengajakku kencan.
Aku bener-bener ngga bisa tenang. Aku senang bukan main
19:36
Jeslyn: Seriously…??,
Kimmy pasti kau sangat bahagia sekali saat ini.
Aku turut senang untuk kencan pertama mu.
Ngomong-ngomong kapan kau akan pergi berkencan?
19:37
Jeslyn: Seriously…??, Kimmy pasti kau sangat bahagia sekali saat ini. Aku turut senang untuk kencan pertama mu. Ngomong-ngomong kapan kau akan pergi berkencan?
19:37
Begitulah kira-kira percakapan percakapan Kimmy dan Jeslyn di Group WA yang penghuninya hanya ada Kimmy, Jeslyn dan Max. Kimmy melihat bahwa Max jelas-jelas membaca pesan darinya. Tapi tidak ada respon dari sahabat-laki-laki itu, Kimmy hanya bisa mencoba berpikir positif. Mungkin suasana hati sahabat nya itu memang benar benar sedang buruk.
Keesokan harinya dengan sedikit terburu-buru pulang dari kampus, ia hanya memiliki satu mata kuliah hari ini dan ia memutuskan untuk segera pulang. Ia ingin sekali memasakkan bekal untuk Dokter Nico. Ia ingin pria itu mencoba masakannya.
Sementara di Rumah Sakit, Nico sedang membereskan berkas-berkas mengenai Kesehatan pasiennya. Ia ingin segera menyelesaikan tugasnya di rumah sakit dan ememnuhi janjinya terhadap Kimmy.
Tiba-tiba ruangan Nico terbuka, Nampak Marvin masuk ke ruangannya sambil membawa beberapa berkas.
“Ini data-data pasien yang haarus kita tanganin besok”, Ucap Marvin sambil menaruh berkas-berkas itu di meja Nico.
“Oke…. Aku akan membawanya ke rumah. Hari ini aku harus pulang cepat”, Jawab Nico sembari memasukkan berkas it uke dalam tas nya.
“Tumben sekali kau ingin pulang secepat ini. Apa ada masalah yang terjadi?” tanya Marvin. Nico hanya menggelengkan kepalanya pelan.
“Tidak ada. Aku hanya ingin mengajak Kimmy jalan-jalan”.
“Kimmy” ekspresi Marvin tiba-tiba berubah menunjukkan ketidaksukaannya.
“Iya.. aku ingin mengajaknya menyaksikan perayaan St di Dublin’. Jawabnya lagi.
“Kau benar-benar keterlaluian Nico. Kau ingin mengajak gadis it uke tempat yang ingin Merlyn kunjungi sebelum meninggal. Apa kau ingin menganggap gadis itu sebagai pengganti Merlyn? Nada suara Marvin kini naik beberapa oktaf.
“Tidak… aku hanya ingin membuat gadis itu bahagia. Dia pernah mencoba bunuh diri. Dia pernah kehilangan harapan. Dia pernah merasa tidak ada hal lain yang indah dan hal baik yang akan ia akan peroleh dalam hidupnya. Apa salahnya aku membuat dia memhami banyak hal baik yang masih bisa dia kejar, rasakan dan pertahankan di hidup nya. Aku hanya ingin membantunya!”.
“Tapi caramu salah Nico. Kau hanya akan membuatnya salah paham!.
“Terserah! Aku tidak peduli dengan ucapan mu Vi..!”.
Nico meninggalkan ruangannya tanpa memperdulikan Marvin yang masih diam mematung di depan meja kerjanya.
**********
Sekitar 45 menit, Kimmy akhirnya selesai menyiapkan makanannya. Dia membuat bekal dengan berbagai hiasan sehingga bekal itu terlihat cantik. Omelet yang di buatnya digulung sehingga bentuknya terlihat lucu. Tak lupa ia menatanya bersama dengan udang goreng dan irisan sosis yang bentukknya memanjang. Sekarang bekal buatannya sudah selesai di buat dan di kemas dalam tempat nasi berbentuk persegi berwarna hitam kecoklatan. Lalu gadis itu memasukkan bekal itu ke dalam tas selempang kecil berwarna merah muda miliknya.
Setelah menyelesaikan tugasnya di dapur, Kimmy segera pergi ke kamarnya dan mengambil baju yang akan dia kenakan untuk pergi dengan Nico. Dia memilih untuk mengenakan rok jeans selutut dengan atasan sweater berwarna berwarna merah muda.
“Karena ini musim semi, warna merah muda sepertinya bagus untuk dilihat”. Ucap Kimmy sambil mencoba baju itu di depan cermin, ia terlihat manis dengan baju yang kini melekat di tubuhnya.
Kini Kimmy duduk di kursi depan cermin nya dan sedikit merias wajahnya. Namun hanya mengoleskan bedak tipis dan lipgloss pink kesukaannya. Selama ini Kimmy memang jarang berdandan seperti layaknya remaja lainnya.
Dering ponsel Kimmy yang berada di atas tempat tidur sontak membuat gadis itu menoleh dan segera mengambilnya. Rupanya ada satu pesan masuk dari Nico.
“Kimmy, apa kau sudah siap? Sekarang aku sudah berada di depan rumah mu” ucap Nico di telfon
Kimmy melangkah keluar kamar dan emnuruni tangga rumahnya. Diambilnya tas kecil yang sudah berisi bekal buatannya lalu bergegas untuk membuka pintu.
Kimmy merasa seperti seorang tuan putri yang dijemput oleh pangerannya saat melihat Nico telah ada di depan pintu rumahnya. Dokter itu terlihat tampan dengan kemeja kotak-kotak berwarna biru yang dikenakannya. Walaupun ia bekerja berjam-jam di rumah sakit, raut kelelahan tidak Nampak pada wajahnya yang terlihat segar. Rambutnya pun yang sedikit kecoklatan terlihat sangat rapi, semakin menambah nilai ketampanan yang dokter itu miliki.
Kimmy perlu waktu cukup lama untuk mendapatkan jantungnya Kembali berdetak normal. Nico benar-benar membuat jantungnya berdebar tidak karuan. Tak berbeda jauh dengan Kimmy, Nico menatap Kimmy cukup lama. Pakaian yang dikenakan oelh Kimmy benar-benar mengingatkannya pada Merlyn adik satu-satunya yang sangat dicintainya itu.
“Dokter Nic…” Guman Kimmy pelan. Ia merasa gugup Ketika dokter it uterus memandanginya.
“Ah… Kimmy?”
“Apa kita jadi berangkat?”
“tentu saja. Tapi, apa kau sudah mendapat ijin dari ayahmu? Apa dia tidak akan marah jika aku mengajakmu ke Dublin? Memang aku menghubungi ayahmu kemarin, tetapi aku belum meminta ijin untuk membawamu kesana”. Kata Dokter itu.
“Tidak usah khawatir. Ayahku selalu pulang larut malam. Lagi pula tempatnya tidak terlalu jauh dari sini” jawab Kimmy
“Hmmmmm baiklah. Mari kita berangkat!” ajak Nico sembari emnarik tangan gadis itu. Menuntunnya masuk ke dalam mobilnya.
Di dalam mobil, keduanya hanya terdiam. Tak ada satupun diantara mereka yang ingin mengawali pembicaraan. Bahkan hingga saat mobil Nico sampai di Dublin, taka da pembicaraan yang mengalir diantara mereka.
Kimmy segera turun dari mobil Nico. Nico memarkirkan mobilnya di tepi jalan.
Pandangan Kimmy menelisik keramaian festival perayaan. Dia begitu takjub dengan keadaan perayaan. Gadis itu sibuk melihat-lihat pertunjukkan. Ia berjalan di tepi jalan itu tanpa menyadari ada sebuah mobil yang melaju kencang ke arahnya.
“Kimmy awassss” teriak Nico yang baru keluar dari mobilnya . Kimmy yang terkejut hanya bisa terdiam karena terlalu shock. Sementara Nico berlari dengan cepat kea rah gadis itu dan membawa gadis itu kedalam pelukannya.
Braaaaak………
Halo teman-teman hari ini aku update lagi. aku akan usahakan bisa update setiap hari ya. karena sulit juga untuk bisa update panjang karena masih baru mulai setelah lama ngga nulic lagi.