NovelToon NovelToon
Namaku Ayu

Namaku Ayu

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:56.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mizzly

Warning 21+


Aku masih suci sebelum kejadian itu. Aku masih ranum dan bersih seperti namaku, Ayu.

Semuanya berubah. Kebahagiaanku runtuh. Aku harus meninggalkan laki-laki yang mencintaiku demi laki-laki lain yang bahkan tidak kukenal.

Sanggupkah aku melewati kehidupan baruku. Kehidupan bak roller coaster yang kadang menjungkirbalikkan hidupku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

"Huh... mau ke pasar tradisional aja pake nyuruh aku mandi lagi. Ngapain coba? Ntar kan bau juga." gerutuku saat keluar dari kamar mandi.

"Udah belum? Lama banget mandi aja." protes Dio.

"Udah. Aku ambil dompet dan Hp dulu." Aku langsung menuju nakas di samping tempat tidur. Kubuka laci paling atas dan mengambil Hp dan dompet.

"Aku tunggu di depan. Padahal tadi aku udah nunggu di motor eh kamu mandi lama banget gak keluar-keluar. Cepetan!"

"Iya. Gak sabaran banget sih." Aku mengunci pintu rumah lalu menaiki motor matic scoopy milik Dio.

"Kirain aku motor kamu tuh motor laki kayak Ninja atau CBR. Ternyata cuma matic." komenku saat sudah diatas motor.

Dio melajukan motornya dengan santai. Sambil menikmati pemandangan sekitar rumah banyak ibu-ibu yang senam di lapangan. Banyak juga anak muda yang lari pagi sambil ada yang pacaran juga.

"Memang kenapa? ini dibeli pakai uang hasil kerja aku loh. Mana sanggup aku beli motor kayak Ninja atau CBR. Aku kan udah bilang kalau gaji aku kecil."

"Kamu beli sendiri? Wah mandiri juga ya kamu. Hebat." aku mengacungkan dua jempolku memuji Dio.

"Kalau kamu punya Papa kayak Papa aku pasti kamu juga akan mandiri."

"Tapi setidaknya kamu dikasih ijin tinggal di Apartemen Papa itu udah enak sih menurut aku."

"Iya. Itu juga karena Mama yang minta. Lumayan aku hanya perlu biaya untuk makan dan listrik saja. Yang lain Papa yang tanggung. Karena itu aku bisa nabung buat beli motor ini." Mandiri ternyata Dio ini. Kalau aku diperlakukan begitu sama Papaku pasti aku akan nangis.

Motor Dio memasuki halaman parkir Pasar Tradisional. Kami tadi tidak memakai helm karena jarak pasar ini dengan rumah cukup dekat dan juga sejak tadi kami keluar masuk kampung jadi seperti jalan-jalan sore saja keliling komplek.

"Ayo." ajak Dio.

Aku mengikuti langkah Dio. Walau tanpa make up namun aku masih bisa menarik perhatian para pedagang di pasar. Siulan demi siulan saut menyahut saat aku lewat. Aku sih sudah terbiasa, namun kalau di dalam pasar begini aku sedikit takut juga.

Dio yang juga merasa terganggu melihatku menjadi pusat perhatian pun langsung menggandeng tanganku. Memberitahu pada semua yang menyiuliku kalau aku adalah istrinya. Wow gentle banget.

"Ayo cepetan. Jangan kegeeran. Aku gandeng tangan kamu demi kebaikanku jug. Nanti kalau ada copet yang ngikutin kamu, aku juga yang repot!" Huh baru saja aku memuji Dia eh udah langsung nyesal aku.

"Iya.. iya.. kita mau beli apa aja sih?"

"Semuanya buat seminggu. Ayam, ikan, sayur dan juga bumbu dapur. Kamu bisa masak kan?"

"Bisalah. Masak mah kecil." kataku dengan sombongnya. Walau Mama suka beli lauk matang, tapi aku juga sering bereksperimen di dapur. Hasil masakanku lumayan kok.

"Baguslah kalau gitu." Aku mengikuti Dio menuju kios ayam, membeli satu ekor ayam. Lalu ke kios ikan, membeli ikan tuna dan kembung satu kilo. Dan terakhir ke kios sayuran membeli bumbu dapur dan sayuran pelengkapnya. Aku salut dengan kemampuan tawar menawar Dio yang lebih hebat dari ibu-ibu pada umumnya.

"Hemat kan segini banyak cuma abis 200ribu?" pamer Dio.

"Iya. Tapi habis dari pasar aku harus mandi lagi nih. Tadi mah aku gak usah mandi saja pas berangkat. Mana kaki aku kena cipratan becek lagi." gerutuku panjang lebar. Aku hanya melenggang santai saja sementara Dio membawakan semua barang belanjaan.

Dio lalu menggantungkan belanjaan di motor. Setelah membayar parkir Dio lalu mengemudikan motornya ke arah rumah. Baru setengah jalan tiba-tiba Dio memberhentikan motornya.

"Kita sarapan dulu yuk Yu." ajak dio.

"Sarapan apa?"

"Itu. Tukang baksonya rame. Kayaknya enak deh."

"Pagi-pagi sarapan bakso? Gak salah?" tanyaku heran.

"Emang kenapa? Ayo kita coba. Aku udah lapar nih." tanpa menunggu jawabanku Dio lalu memarkirkan motornya di dekat tukang bakso yang mangkal di bawah sutet (Suhu tegangan tinggi) itu.

"Bang bakso 2. Pakai mie kuning ya. Makan disini." Dio lalu mencari tempat duduk. Aku mengikuti duduk di depannya.

"Ini kita makan bakso di bawah sutet nih?" aku agak takut juga, walau bagaimanapun yang berdiri di atasku kan tiang listrik tegangan tinggi.

"Udah makan aja. Jangan kebanyakan mikir." Dio lalu menyantap semangkuk bakso yang sudah dihidangkan untuknya.

Aku coba rasa bakso tersebut. Ternyata enak juga. Aku baru ingat kalau terakhir kali aku makan itu kemarin sore. Pantas saja aku kelaparan dan sudah menghabiskan semangkuk bakso.

Dio lalu bangun dan membayar makanan kami. Ia mengemudikan lagi motornya ke rumah kontrakkan.

Sampai di rumah Dio lalu membantuku membereskan belanjaan. Ia bahkan membantu mencuci ikan dan ayam.

"Kamu gak geli harus bersihin ayam dan ikan?" tanyaku saat melihat Dio santai saja membersihkannya bahkan terbilang ahli.

"Udah biasa. Aku biasa bikin kayak gini buat stok bahan makanan waktu tinggal di apartemen. Tapi aku cuma bisa stok ungkep ayam dan ikan goreng saja."

"Memangnya kamu bisa masak?" aku juga membereskan bumbu dapur lainnya.

"Gak bisa. Bumbu ayam aku beli di pasar yang sudah jadi. Kalau ikan kan cuma dilumuri jeruk nipis dan garam saja, itu mah gampang."

Aku menatap kagum pada laki-laki yang sekarang sudah menjadi suamiku. "Biasa aja gak usah terpesona. Nanti jatuh cinta lagi sama aku." Dio ternyata sadar kalau aku sejak tadi memperhatikannya.

"Ih ge er." Aku melanjutkan lagi membersihkan sayuran. Aku berencana membuat capcay dan ikan goreng buat makan siang sekalian makan malam kami.

Dio lalu memasukkan ikan yang sudah dibersihkannya ke dalam kulkas. Ia lalu duduk di meja makan memperhatikan aku masak sambil memainkan Hp nya.

"Dio." panggilku.

"Hmm.."

"Aku mau tanya sama kamu." Sambil menunggu ayam yang aku ungkep matang aku duduk di depan Dio.

"Nanya apa? Yang semalam gak jadi kamu tanyain?"

"Kok tahu?" ternyata benar Dio sadar kalau semalam bukan itu pertanyaanku.

"Tau lah. Jangan suka bohong kalau gak jago."

"Mm.. sebenarnya.. waktu malam itu, kamu beneran mabuk atau sadar saat melakukan hal itu denganku?" keluar juga pertanyaan yang sejak kemarin ingin ku ketahui.

Dio mengangkat wajahnya dari Hp dan menatapku. Dio menghembuskan nafas beratnya. "Sejujurnya... aku sadar."

"Kenapa kamu tidak menghentikannya sebelum semuanya kejadian?" nada suaraku mulai bergetar. Hatiku mulai dikuasai emosi. Jadi Dio sengaja melakukannya. Kalau saja Ia tidak melakukannya pasti pernikahan kami tidak akan terjadi. Dan aku... aku.. aku tetap akan suci dan menikah dengan Dewa 6 bulan lagi.

"Aku memang sadar tapi maaf Yu, aku tidak bisa melawan hawa nafsuku. Aku setengah mabuk dan tidak bisa mengontrol diriku."

"Kamu jahat Dio! karena kamu, kita terjebak di pernikahan ini. Dan aku kehilangan Dewa!" air mataku mulai menetes tak terbendung.

"Tapi aku tidak menyesal Yu melakukannya. Walau kita harus terikat dalam pernikahan ini. Kamu gak usah khawatir. Aku kan tetap bertanggung jawab atas perbuatanku." Dio lalu meninggalkanku yang masih menangis di dapur.

1
aryuu
berasa real banget ceritanya... asli ceritanya berkualitas ❤️
adisty aulia
Yuu kamu bisaaa..
Pilih mundur✊️
Fatimah Ajja
lah ngapain bingung,kan papanya masih ada,biar perusahaan dipimpin sendiri,dia ngebeswrin perusahaan furniture nya sendiri,gitu aja kok repot
ntar papanya meninggal kan akhirnya warisan buat dia juga
Fatimah Ajja
Pajero=panas jobo Jero🤣
Putri Dhamayanti
makanya tegas dong jd cowo, pilih jan rakus mau semuanya
Putri Dhamayanti
hahaha... saking baiknya ampe masih nyebut pacar yg dia cintai, wuarrbyasah mama mertua yg baik ini... 😂😂😂😂
ardan
luarbiasa
Wilda Mawadiyah
Luar biasa
🌻🌹Wathyýyy🌹🌻
🤣🤣🤣
Les Tari
rekomendasi baget
✨️ɛ.
rada lupa eyke ama cerita Ayu-Dio~
Ira Ira
Luar biasa
Siti Aisyah
duh kebanyakan adegan dan dialog tentang ciumnya nih rada bosen aq bc nya maaf ya thor, ok next kita cb bc lg deh lanjutannya
Siti Aisyah
pertama kl bc karya mu thor dpt kabar dr pembaca author tetangga
Sri Mulyati (mamik)
Luar biasa
(ツ)
Mampir Thor...
Smoga Ceritanya Yg Bagus...😘👍🏻
(ツ)
Hehehe...🤭🤭🤭
Namanya Ayu 👍🏻👍🏻
Indah Sukmawati
Buruk
zeus
Skip..
zeus
Dio itu banci....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!