Perjalanan hidup Tania yang menikah dengan seorang putra dari keluarga kaya raya karena sebagai penebusan rasa bersalah.
Bukan menjadi enak hidupnya semakin tersiksa dengan mertua nya yang tidak pernah menerimanya karena dirinya berasal dari keluarga miskin
Bagaimanakah kisah selanjutnya apakah Tania akan bertahan? Atau justru memilih menyerah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Seorang wanita cantik tengah duduk di kamarnya sambil membalut luka yang ada di tangannya
"Awwssss" sesekali Tania meringis saat membalut lukanya yang cukup parah
"Tania!!!" teriak Adelia dari arah bawah
"Iya nyonya sebentar" ucap Tania dan langsung menutup kotak p3k dan berlari menuju ke arah Adelia berada
"Buatin saya teh yang manis jangan lupa buatkan juga saya cemilan" ucap Adelia dengan duduk santai di pinggir kolam sambil bermain ponsel
"Iya nyonya"
"Kalau kerja yang becus jangan ulangi kesalahan kaya tadi paham" ucap Adelia
"Iya nyonya" Tania berjalan menjauh dan pergi menuju dapur untuk membuatkan apa yang ibu mertuanya itu mau
"Astaga bukannya nyonya Tania itu istri dari tuan Reno ya kenapa di perlakukan kaya gitu" bisik salah satu pelayan yang ada di sana
"Saya juga heran pelayan di rumah ini aja udah banyak tapi masih aja suruh suruh menantunya sendiri"
"Kayanya gak di terima deh sama nyonya besar"
"Kurang apa sih menantunya itu"
"Tau tuh cantik udah baik juga iya"
"Emang dari mana kamu tau kalau dia baik"
"Kalau dia gak baik dia gak akan mau buat di suruh suruh kaya gitu"
"Bahkan menantunya sendiri di suruh manggil nyonya"
"Kalau saya jadi nyonya Tania udah saya tinggal pergi tuh walaupun baru aja nikah tapi kalau perlakuannya kaya gitu mah saya gamau" cibir pelayan disana
Beberapa menit kemudian apa yang diinginkan oleh Adelia telah siap. Tania membawa nampan yang telah berisi beberapa camilan serta teh manis menuju pinggir kolam dimana Adelia berada
"Ini nyonya" ucap Tania dengan meletakkan nampan itu di hadapan Adelia
Adelia menatap tajam Tania beberapa saat kemudian mengambil cangkir berisi teh itu dan meminumnya sedikit
Pyarrrr
Adelia menyiramkan teh itu ke tubuh Tania dan membanting cangkir tersebut hingga mengenai kaki Tania. Tentu saja itu di sengaja oleh Adelia
"Awssshhhh"
"Itu tuh terlalu manis bisa gak sih kamu kalau ngerjain sesuatu itu yang becus dikit buat teh doang aja gak bisa" ucap Adelia
Tania memejamkan matanya sejenak dan menghela nafas panjang. Ingin sekali dirinya pergi saja dan kembali ke rumah orang tuanya tapi itu akan mempermalukan dirinya dan kedua orang tuanya.
Bagaimana bisa dirinya baru saja menikah beberapa hari yang lalu dan sudah kembali ke rumah orang tuanya? Apa kata orang nanti
Dia sekarang hanya bisa bersabar dan terus bersabar saja menghadapi sikap dan perlakuan Adelia terhadap dirinya
Meskipun menyakitkan tapi dia harus bisa dia tidak boleh menyerah. Rumah tangga nya baru saja di bangun anggap saja ini adalah ujian dalam rumah tangannya untuk dirinya
"Maaf nyonya"
"Buat yang baru dan jangan sampai melakukan kesalahan" perintah Adelia
Tania kembali ke dapur sebelum dirinya membuatkan teh baru untuk mama mertuanya itu wanita itu lebih dulu membersihkan teh yang menempel di bajunya akibat siraman Adelia
"Ini nyonya" ucap Tania berharap dirinya tidak melakukan kesalahan lagi
Adelia menyeruput teh yang ada di cangkir itu "Hm baguslah ini lebih baik dari tadi" ucap Adelia datar
"Yaudah ngapain disini aja sekarang masuk ke rumah sapu pel terus rapiin semua barang barang jangan sampai ada debu sedikit pun dan juga jangan sampai pecah" ucap Adelia memperingati Tania
Tania mengangguk dan mengerjakan apa yang mertuanya itu perintahkan. Dirinya ini sebenarnya menantunya atau pelayannya