NovelToon NovelToon
Istri Buta Pembawa Keberuntungan

Istri Buta Pembawa Keberuntungan

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Supernatural / Perjodohan / Mafia / Matabatin / Roh Supernatural
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Risa Jey

Buta sejak lahir dan diasingkan dari keluarga, Nola Neilson kehilangan sosok ibu yang mencintainya. Ayahnya menikah dengan selingkuhan dan membawa anak-anak haram ke dalam rumah. Meski mengalami kekerasan, dia tidak pernah marah sedikit pun.

Ketika Nola dibawa pergi dari lubang neraka keluarga Neilson oleh pelindung mendiang ibunya, dia dijodohkan dengan Halbert Jefford—bos mafia yang mencuci tangannya dengan darah sepanjang hidupnya.

Jangan pernah membuat gadis itu marah karena akibatnya akan fatal. Meski Nola buta, dia mampu melihat mereka dengan kemampuan Supernatural nya. Bisakah Nola hidup berdampingan dengan Halbert yang dingin dan kejam?

Halbert tidak percaya adanya keberuntungan di dunia ini tapi dia mulai mempercayai keberuntungan yang diberikan istrinya .....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu Memang Merepotkan!

Nola kemungkinan besar tidak akan pergi jauh dari kediaman Jefford. Selain matanya yang tidak bisa melihat, gadis itu khawatir keluarga Neilson akan membawanya kembali. Tidak mungkin karena perkataannya siang tadi, gadis itu melarikan diri.

Apa yang harus Halbert katakan pada kakeknya nanti?

Halaman milik keluarga Jefford tidak kecil. Ada taman, kebun yang terhubung dengan danau di belakang rumah. Halbert pergi sendiri dan mencari ke berbagai tempat, mungkin gadis itu sembunyi untuk menghindarinya.

Namun saat pergi ke danau, Halbert seperti nya melihat sosok yang dikenalnya sedang duduk di dekat danau.

Dia ingin marah. Hari sudah mulai gelap tapi gadis itu tidak tahu ini gelap atau siang. Bagaimana jika dia jatuh ke danau dan tenggelam?

Sebelum Halbert mendekat dan ingin membawanya kembali ke rumah untuk dinasihati, matanya menangkap sesuatu yang tidak terduga.

Gadis itu sepertinya mengulurkan tangan dan seekor ikan besar mendadak mendekatinya. Nola sepertinya menangkap ikan itu tanpa kesusahan sedikit pun. Dan bahkan memeluknya.

Ikan besar dalam pelukannya tidak meronta sama sekali. Sangat patuh.

Halbert yang melihat kejadian ini sedikit memejamkan mata dan memijat pelipisnya. Dia sepertinya terlalu lelah hari ini dan berpikir ikan bisa mudah ditangkap dengan tangan kosong.

Nola tidak tinggal lama di danau dan berniat untuk kembali. Tapi dia berpapasan dengan Halbert saat menuju jalan pulang. Langkahnya terhenti. Dia merasakan aura Halbert di depannya.

"Tu-tuan ... Tuan Halbert," katanya. Dia memeluk erat ikan besar yang baru saja ditangkapnya.

Halbert yang masih belum mengerti tentang kejadian aneh pada ikan dan gadis itu akhirnya mengesampingkannya lebih dulu.

"Kenapa kamu tidak bilang jika ingin pergi ke danau? Kenapa tidak membawa pelayan? Tahukah kamu betapa berbahayanya di sini sendirian? Apakah kamu ingin tenggelam dan mati muda?!" Halbert mengomel, nadanya masih dingin seperti biasanya.

Nola sedikit gemetar di hatinya. Dia memberanikan diri untuk menjawab. "Aku ... Aku hanya tidak ingin merepotkan orang lain. Aku masih bisa menentukan keberadaan air dan daratan luas."

"Kamu memang merepotkan, tapi lebih merepotkan lagi jika tidak membawa pelayan!" Halbert sama sekali tidak berbelas kasihan.

Nola tidak menimpalinya lagi kali ini. Matanya sedikit memerah dan bisa menangis kapan saja. Hal inilah yang membuat Halbert semakin tidak mau mengurusnya.

"Jangan menangis di setiap kesempatan! Aku paling tidak suka wanita cengeng!"

Tak lama setelah dia berkata demikian, sesuatu tiba-tiba saja memukul kepalanya. Halbert geram dan menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang begitu berani melemparkan benda ke kepalanya.

Tapi Halbert langsung tertegun saat melihat Kakek Jefford berdiri tak jauh darinya dengan salah satu kaki telanjang. Dia melihat sepatu Kakek Jefford yang baru saja memukul kepalanya.

Ternyata kakeknya yang melempar sepatu ke arahnya.

"Kakek ..." Halbert tidak tahu kenapa Kakek Jefford ada di sini sekarang, bukankah akan kembali dalam beberapa hari?

Kakek Jefford menghampiri mereka dan memakai kembali sepatunya. Dia tidak memedulikan Halbert dan segera tersenyum pada Nola.

"Ikan yang besar. Beratnya pasti lebih dari dua kilogram. Nola benar-benar luar biasa. Mari kita buat ikan panggang di masa depan," kata Kakek Jefford sangat bersemangat.

Nola yang awalnya murung dan ketakutan segera ceria saat mendengar suara Kakek Jefford. "Kakek!"

"Ya, anak baik. Jangan dengarkan cucuku yang tidak bermoral. Ayo, ikut Kakek ke rumah. Ini sudah waktunya makan malam."

Kakek Jefford membantu Nola memilih jalan dan memelototi Halbert seolah-olah berkata 'Aku belum selesai denganmu!'.

Halbert tidak tahu harus berkata apa dan mengikuti kakeknya tanpa memedulikan rasa sakit di kepalanya lagi.

Saat di rumah, para pelayan yang melihat Nola kembali dengan ikan di pelukannya segera menghela napas lega. Mereka tidak tahu harus menjelaskannya bagaimana jika gadis itu tidak ada di kamarnya. Untungnya Kakek Jefford kembali setelah Halbert mencari Nola di halaman belakang.

Hanya saja para pelayan merasa aneh. Bagaimana bisa gadis itu memeluk ikan besar begitu mudah? Bukanlah ikan itu licin dan selalu memberontak?

Tapi ikan di pelukan Nola tampak berpura-pura mati.

"Nola, berikan ikan pada pelayan untuk disimpan. Kamu kembali ke kamar dan bersihkan diri dulu sebelum makan malam," ucap Kakek Jefford lembut padanya.

Nola menggelengkan kepala. "Kakek, makanlah lebih awal. Tidak perlu menungguku. Pelayan bisa mengantarkan makanan ke kamarku nanti," timpalnya.

Kakek Jefford pura-pura marah. "Bagaimana bisa begitu? Tidak, Kakek akan menunggumu. Halbert tidak berani menolak. Biarkan dia membawamu kembali ke kamar."

"Ti-tidak, Kakek. Biarkan pelayan yang mengantarku." Nola langusng menolak dan hatinya panik. Bagaimana bisa dia meminta Halbert untuk mengantarnya ke kamar? Dia tidak mau merepotkannya.

Kakek Jefford menyipitkan mata dan menatap Halbert yang berdiri tak jauh darinya. Mau tidak mau, Halbert menghela napas tidak berdaya dan merilekskan tubuh yang sebelumnya tegang. Dia mengangguk.

"Tidak masalah," kata pria itu.

Nola hanya menunduk sebelum akhirnya memberikan ikan itu pada pelayan.

1
Ita Rosita
sangat bagus kak
Ita Rosita
Buruk
Wati Mega
Luar biasa bagus ceritanya sngat Memuaskan jln alurnya juga mudah dipahami dan bikin penasaran
deeee
bisa aja
Mirai Amthy
lah kenapa? mereka kan udh sah suami istri😹
Mirai Amthy
like ke 1000 di bab ini🥳
Hening Aryanti
Luar biasa
Hening Aryanti
Biasa
Atikah'na Anggit
Luar biasa
💞 RAP💞
Akhir nya baca tamat ,keren banget cerita nya nymp begadang tiap mlm selama beberapa hari
💞 RAP💞
Kecewa
💞 RAP💞
Ternyata dr kmrn q ud baca sejauh ini,..akan ku tamatkan kisah nola
Wulan
mampir thor 😌😌
me...
kak AQ nonstop loh bacanya.. kasi bonchaplah
Kak Eja🌜
keren...

mampir yuk ke novel ku juga☺❤
Andi Sahri Alam Junaidi
Sugar daddy
GeBe AW
Luar biasa
Mawar Di
bagussss bgttttt
Mawar Di
Buruk
𝓓𝓲𝓪𝓷 𝓒𝓪𝓲𝓷𝓮..💘
lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!