NovelToon NovelToon
Athena

Athena

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Isekai / Balas dendam. / Perubahan Hidup / Peningkatan diri-Perubahan dan Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:956k
Nilai: 5
Nama Author: Quin

MISI KEPENULISAN NOVELTOON

Terbangun karena cekikan yang membuatnya susah bernapas. Athena mendapati dirinya ternyata masuk ke dalam novel yang dia baca sebelum dia tidur. Ternyata dia menjadi seorang pemeran antagonis yang lemah dan manja yang kebetulan memiliki nama yang sama dengan dirinya.

Bisakah Athena bertahan di dunia yang asing itu baginya? bagaimana caranya dia kembali? apa saja dia temui di sana? adakah cinta yang mengubah dirinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Goddess of war

“Baiklah, kau istirahat saja!” ujar Athena yang membalikkan tubuhnya. Dia merasa sangat kegerahan. Apa yang sudah dia lakukan malam ini membuat tubuhnya begitu lengket.

Athena tanpa canggung membuka bajunya dan segera mengambil kimono mandinya yang tergantung di dalam lemari hotel itu. Saat dia memakai kimono itu tidak sengaja dia melihat ke arah bocah yang ada di belakangnya.

Bocah itu tampak tersipu dengan kepala tertunduk melihat apa yang dilakukan oleh Athena. Tentu saja, walaupun dari tubuhnya dia hanya seorang bocah kecil, tapi sebenarnya dia adalah pria dewasa yang entah bagaimana berubah menjadi seperti ini.

“Kau kenapa?” tanya Athena yang merasa tingkah bocah laki-laki itu lucu baginya.

“Seharusnya Anda tidak melakukannya seperti itu di depan saya,” ujar anak laki-laki itu dengan nada bicara yang sedikit malu-malu.

Athena tertawa kecil mendengarnya. Baginya untuk apa dia malu di depan bocah laki-laki seperti dia. Tapi bocah laki-laki itu malah tetap menunduk, tersipu malu.

“Siapa namamu?” tanya Athena sambil mengikatkan kimono mandi, melilitkan ke pinggangnya yang kecil.

“Aku tidak ingat,” ujarnya singkat tetap tak ingin mendongakkan wajahnya menatap Athena.

“Baiklah, aku akan memanggil Axcel,” ujar Athena asal saja, kebetulan dia ingat dengan salah satu program yang ada di dalam komputer. Merasa nama itu bagus, dia mengatakannya.

“Axcel?” tanya bocah itu. Rasanya cukup familiar dengan nama itu tapi dia tak ingat di mana dia pernah membacanya.

“Ya, kenapa kau tidak suka?” tanya Athena lagi.

“Tidak, itu terserah Nona ingin memanggil saya dengan sebutan apa,” ujar Axcel pasrah. Dia hanya ingin membuat wanita ini senang.

“Baiklah, tidak sopan jika berbicara tapi tidak melihat ke arah orangnya,” ujar Athena lagi.

“Nona, sebaiknya Anda tidak membuka baju sembarangan, walaupun aku bertubuh bocah, tapi aku adalah pria dewasa,” ujar Axcel masih menunduk. Dalam pikirannya mungkin saja Athena belum selesai mengganti bajunya.

“Lalu? Kau harus membiasakannya! Kau sekarang adalah seorang bocah. Apa kau bisa bergairah dalam tubuh bocahmu itu?” ejek Athena dengan tawa kecil karena merasa lucu dengan sikap bocah laki-laki ini.

Axcel hanya terdiam tapi tetap mempertahankan sikapnya. Athena semakin tak bisa menahan tawanya, tak menyangka seorang bos yang akan mendukung di belakang layar menjadi bersikap begitu lucu setelah dia berubah menjadi seorang bocah lelaki.

“Sudahlah, aku sudah selesai. Tak perlu menunduk seperti itu! Aku ingin mandi dan tidur. Kau juga, setelah ini mandi dan istirahatlah,” ujar Athena meninggalkan Axcel yang hanya mengangguk pelan tanda mengerti apa yang diperintahkan oleh Athena.

******

Pagi menyingsing dengan cepat. Athena juga sudah bersiap-siap dari tadi. Setelah sarapan dengan bocah laki-laki yang keadaannya terlihat lebih baik. Athena segera bersiap, dia harus mencari hal lain untuk menyambung hidupnya. Upah bermain piano kemarin tak akan bisa dia andalkan untuk menyambung hidupnya. Uang itu pastinya sudah akan habis setelah beberapa hari.

“Aku akan pergi sejenak. Kau tidak perlu mengikutiku. Tinggal saja di hotel ini,” ujar Athena seraya mengambil ponselnya yang terletak di atas meja nakas di dekat ranjangnya.

“Anda akan ke mana Nona?” tanya Axcel yang sedikit tidak percaya dengan Athena. Dia takut Athena akan merubah pikirannya. Menganggap dirinya merepotkan hingga meninggalkannya sendirian di hotel itu.

“Aku hanya ingin mencari pekerjaan dan melihat-lihat kota ini. Kau tidak akan perlu khawatir. Jika aku sudah mengatakan kau boleh mengikutiku, maka bagaimana pun kau tidak akan pernah aku tinggalkan. Istirahat saja di sini,” ujar Athena yang segera membuka pintu hotel itu.  Dia bisa menangkap wajah ragu dari bocah laki-laki itu.

Axcel hanya mengangguk kecil walaupun masih ada keraguan yang mengitari pikirannya. Athena tak mengatakan apa-apa lagi dan segera keluar dari hotel itu.

Athena menyipitkan matanya tatkala sinar matahari menimpa wajahnya. Dia melihat keadaan sekitar yang sekarang bisa dia amati hampir keseluruhan. Tadi malam dia tidak bisa terlalu menjelajahi kota ini. Sekarang adalah waktu yang tepat. Mungkin ada sesuatu yang bisa dikerjakan di kota yang tampak sangat sibuk ini.

Athena memulai langkahnya menyusuri kota. Melihat segala hal yang ada di dalamnya. Kotanya seperti kota biasa, sebuah kota metropolitan yang memang sibuk dengan hingar-bingarnya. Athena juga melihat semua yang menurutnya memiliki potensial untuk dijadikan lahan uang baginya.

Siang menerjang cepat. Menggeser waktu pagi. Suasana di kota itu terasa cukup panas dengan terik matahari yang terasa ada di ubun-ubun kepalanya. Athena sekali lagi menyipitkan matanya menatap semua tempat yang bisa dia gunakan untuk berteduh sekaligus menjalankan tujuannya. Matanya terpaut dengan sebuah tempat. Athena segera menaikkan satu sudut bibirnya. Mencari uang dengan mudah, kenapa tidak terpikir dari tadi tentang tempat ini.

Athena segera memasuki sebuah warnet yang cukup ramai. Dia mengamati seluruh ruangan yang didominasi pria. Mata Athena langsung tertuju pada tempat yang ada di pojok ruangan itu.

“Aku ingin menggunakan komputer nomor 11 itu,” ujar Athena pada operator yang hanya mengangguk.

“Satu jam lima ribu,” ujar operator itu tak ada ramah-ramahnya. Dia bahkan hanya memandang remeh Athena.

“Ini!” ujar Athena tak peduli dengan tatapan operator itu. Dia langsung menuju ke bilik yang dia ingin gunakan.

Athena duduk di depan monitor yang sudah siap dia gunakan. Dia langsung mencoba mencari laman peretas paling besar yang ada di negara itu. Dengan kelihaianya, Athena dengan mudah mendapatkannya dan langsung memasuki laman  peretas itu.

Begitu dia masuk, Athena mendaftarkan namanya dengan panggilan Goddess of war sesuai namanya, Athena yang memang adalah seorang dewi perang dalam mitologi Yunani. Athena langsung melihat daftar tugas untuk meretas sesuatu. Athena segera mencari daftar tugas dengan bayaran tertinggi yaitu sepuluh miliar  dan begitu dia menemukannya dia segera membuka petunjuk untuk melakukan tugas itu.

Athena juga melihat beberapa obrolan langsung yang ada di laman itu. Banyak yang mengatakan tidak ada yang berani untuk mengambil tugas ini karena sangat sulit dan juga karena persyaratan tambahannya sangat memberatkan yaitu jika tugas yang diberikan tidak dapat di rekayasa ulang (crack) setelah menerima tugas ini, maka peretas harus membayar dua kali lipat dari harga yang ditawarkan. Karena itu hadiahnya bertambah terus menerus dan menjadi begitu besar sekarang.

Komentar  di bawah daftar tugas itu juga mengatakan bahwa seorang peretas paling terkenal pernah mengambil pekerjaan ini dan sampai seminggu ini tugas itu masih ada dan menjadi daftar dengan bayaran tertinggi. Itu artinya, bahkan peretas kelas atas saja gagal melakukannya dan pekerjaan ini benar-benar sulit.

Membaca semua komentar-komentar itu membuat Athena menyungingkan senyumannya. Baginya hal itu cukup menghiburnya. Dengan cepat Athena segera menggiring kursornya dan segera meng-klik tombol daftar yang terpampang di sana. Seketika dia menekan, orang-orang yang sedang mengobrol secara langsung di kolom obrolan langsung berkomentar.

“Pendatang baru mengambil tugas itu? gila! dia pikir dia siapa?”

“Bagaimana dia bisa merasa lebih dari peretas Vivar? Siapa dia? Sombong sekali!”

“Dia sangat tidak tahu diri! Bagaimana begitu congkak mengambil tugas itu?”

“Dia akan habis! Aku tinggal menunggu dia membayar dendanya, haha! Anggota baru yang tak tahu diri!

Athena hanya berdecak pelan lalu segera menghubungi orang yang mengunggah tugas itu.

Goddess Of War : "Aku siap!"

CLegend : "Jika begitu, pecahkan data ini dan aku akan memberikanmu hadiahnya!”

Athena segera membuka data yang dikirim oleh pengunggah yang dia hubungi. Dia memperhatikannya dengan sangat seksama. Rangkaian data tampak terpantul di iris matanya yang hitam. Tak perlu waktu lama Athena langsung mengirimkan kembali pesan pada sang pengunggah sambil menaikkan satu sudut bibirnya menunjukkan senyuman remehnya.

Goddess Of War : "Aku akan memecahkannya hanya dalam beberapa menit!”

1
Wangintowe Tundugi
quin jgn terlalu lama ya nyimpan kelicikan arabela
Santi.can
wah gak ada lanjutannya
Santi.can
baca ulang
Kecek Cuy
mana nih,ga ada lanjutannya lagi pada hal udah lama sekali
Umi Umi
Luar biasa
Dewi Rima
👍
Susilawati
nih cerita masih ada lanjutannya apa nggak ya 🤔🤔🤔
Nur Kediri
kak author kemana ini
Nur Kediri
up kak
Nur Kediri
cerita bagus pasti buatnya lama.
ada apakah dengan kak author kok lama up nya
Ima Ika WarsidiKiki
kapan up lagi, udah lama banget nggak ada lanjutannya
Patrish
di dunia nyata.. banyak loh yang seperti Arabella... 😀
Patrish
bohong kan... simulut ular banyak dramanya.. 😠😠
S R I WAHYUNI
wahhh baru baca langsung tertarik, tapi sayang bgt ceritanya harus berhenti nggak dilanjut
Patrish
waaaa... jadi kaya' cenayang ya... bisa tahu mada depan.. 👍🏻👍🏻👍🏻😀😀😀
Rambu Amy
kak ceritanya dilanjutin donggg
Siti Salamah
semangat, baru buka ternyata ad novel baru ka Quin, auto favorit 💪
Wong Urip
membagong kan
Wong Urip: insya alloh
total 1 replies
Anna Nur Yanti
kk di tunggu up nya...
Waslia Wasliana
kok sampai sekarang gak ada kabar sih😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!