BAD?

Pagi harinya, Rava dan Audrey keluar dari kamar sudah menggunakan seragam sekolah baru mereka, seragam khas SHIS sekolah milik sang Mama.

"Pagi Ma, Pa." Sapa Rava dan Audrey bersamaan.

"Pagi." Sapa balik Allice dan Austin.

"Makan sini, ini hari pertama kalian, jangan bikin ulah dulu." Suruh Austin lalu menasehati layaknya orang tua pada anaknya.

"Iya Pa, hari ini engga, mungkin besok iya." Jawab Rava.

"Terserah kau saja." Pasrah Austin.

Setelah menyelesaikan sarapan mereka, Rava dan Audrey langsung beranjak pergi kesekolah.

Mereka sudah ditunggu oleh Dion dan Arka didepan teras mansion.

"Lu berdua lama amat." Ucap Dion yang sudah dari tadi menunggu.

"Lah lu sendiri ngapain kepagian." Ucap Rava.

"Yakan kita hari ini jadi murid baru ogeb." Jawab Dion.

"Yaudah, ayo berangkat." Ajak Arka.

"Dek, lu bawa mobil sendiri apa sama gw?" Tanya Rava pada Audrey, namun tidak ada jawaban dari Audrey.

"Lu tanya ama siapa? arwah?" Ucap Arka.

"Adek gw lah." Jawab Rava.

"Noh udah dimobil." Ucap Arka menunjuk mobil Audrey yang sudah menyala.

"Yaudah, ayok, ntar ditinggalin sama kutub." Ucap Dion masuk dalam mobil.

Rava dkk pergi kesekolah dengan posisi mobil yang berurutan, dimana Rava yang terdepan disusul Audrey, Dion dan Arka.

Sampai disekolah Rava dkk langsung memarkirkan mobilnya diparkiran. Para siswa yang melihat mobil Rava dkk langsung berteriak histeris melihat mobil yang mewah dan terlihat menawan, apa lagi mobil Audrey yang berwarna hitam pekat, menambah kesan tersendiri..

"Wah mobil siapa tuh."

"Gila parah, bagus banget."

"Holkay ini mah."

"Jiwa misqueen ku meronta ronta."

"Semoga cogan."

"Cogan mulu lu, semoga cecan."

Sorak para siswa melihat mobil Rava dkk.

Mobil Audrey

Mobil Ravael

Mobil Dion

Mobil Arkana

Saat Rava dkk keluar dari mobil dengan pesona mereka masing masing, semua siswa langsung bersorak melihat ketampanan Rava, Dion dan Arka, tak lupa juga kecantikan yang dipancarkan oleh Audrey.

"Woah ada bidadari, Bruh."

"Ganteng banget yaampun."

"Mo meninggoy."

"Uhhh holkay ganteng pula."

"Pengen deh ditengah tengah mereka."

Takjub para siswa melihat Rava dkk yang baru saja turun dari mobil masing masing.

"Pada kenapa sih tuh orang orang?" Ucap Arka melihat kumpulan para siswa yang terus melihat kearah mereka dengan tatapan yang menurutnya mengerikan.

"Biasalah pada nggak pernah lihat cogan." Ucap Rava menyibakkan rambutnya kebelakang, yang lagi lagi membuat para murid disana berteriak histeris khususnya para siswi.

"Jangan sok narsis lu, Bang." Ucap Audrey menatap datar Audery.

"Iya, iya Adikku sayang." Ucap Rava mengacak rambut Audery. Lagi lagi membuat para siswi histeris, mereka mengira bahwa Rava dan Audrey adalah sepasang kekasih.

"Udah woy, keruang kepsek aja." Ucap Arka.

"Dimana?" tanya Rava.

"Lah Bambank, lu yang punya nih sekolah, ngapain tanya kita." Ucap Dion.

"Lah gw juga mana pernah kesini." Balas Rava.

"Tanya." Ucap Audrey datar berjalan terlebih dahulu.

"Ikutin aja." Ucap Rava mengekori Audrey.

Rava dkk mendekati salah satu siswa nerd yang duduk menyendiri.

"Lu tau dimana ruang kepsek?" tanya Audery.

"Ta...tau." Jawabnya gugup.

"Lu kenapa gugup dah, kita nggak ngapa ngapain lu kali, kita cuman mau nanya ruang kepsek, bukan mau bunuh elu." Ucap Dion.

"I.iii ya Kak." Jawabnya tambah gugup.

"Ruang kepseknya lurus aja terus nanti belok kanan, diujung." Ucapnya menjawab.

"Ok thanks, lu jadi cowo jangan kayak cewe." Ucap Rava menepuk pundak siswa nerd tersebut.

"I ya." Jawabnya.

Rava dkk langsung meninggalkannya dan menuju ruang kepsek.

"Tuh cowok tadi kasihan deh keknya, pasti dibully tuh anak." Ucap Arka.

"Lu tolong dong, gendong, suapin." Ucap Dion.

"Lu kira gw baby sitter." Ucap Arka.

Sampai didepan ruang kepsek, Rava tidak menendang pintunya melainkan mendorongnya dengan kuat hingga pintu menganga sangat lebar mengagetkan penghuni ruangan tersebut.

"Jaran goyang." Kaget kepsek.

"Hae hae hae." Gurau Dion.

"Kalian, ada apa kemari?" Tanya Kepsek.

"Murid baru." Jawab Audrey dingin mode on.

"Duduk dulu, isi formulir nya dulu." Ucap Kepsek.

Rava dkk langsung duduk disofa ruang kepsek.

"Untuk Nona, siapa nama Anda?" Ucap Kepsek bertanya pada Audrey.

"Audrey Fera Faraqueen." Jawab Audery.

Kepala sekolah mendengar nama Faraqueen langsung membulatkan matanya sempurna.

"Fa..faraqueen." Ucapnya kaget.

"Iya, kenapa? santai aja Pak, kalau Bapak nggak ngasih tahu kesiapa pun, Bapak aman." Ujar Rava.

"Baik." Jawab Kepsek menurut.

"Kelas." Ucap Audrey.

"Untuk Nona muda, silahkan masuk kekelas 11 A, dan Tuan muda 12 A." Ucap kepala sekolah.

"Ok good." Ucap Rava.

"Saya panggilkan wali kelas kalian sebentar." Ucap Kepsek langsung dihentikan oleh Audrey.

"Nggak perlu." Ucap Audrey.

"Lanjut Audrey berdiri diikuti para kakak kakaknya.

"Baik." Ucap Kepsek.

Rava dkk langsung pergi keluar dari ruang kepsek menuju kelas mereka masing masing, tapi sebelum itu Rava, Dion dan Arka mengantarkan Audrey kekelasnya terlebih dahulu.

"Lah ini nih kelas lu, Tub kutub." Ucap Dion berdiri didepan pintu kelas bertulis 11A.

"Sekali lagi panggil gw kutub, gw tebas palak mu." Ucap Audery menatap tajam Dion.

"Hayoloh." Kompor Arka.

"Diem lu." Kesal Dion.

"Piss lah Drey, jangan baperan napa." Ucap Dion mengangkat jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf V (Bukan Taehyung :D)

"Udah masuk sono." Suruh Rava. "Gw sama yang lain langsung kekelas." Lanjutnya langsung pergi meninggalkan Audrey.

"Y." Jawab Audrey singkat langsung membuka pintu tanpa mengetuknya. Sontak para siswa dan guru dikelas memandang Audrey yang berdiri tegak didepan pintu.

"Murid baru." Ucap Audrey dengan wajah datar nan dinginnya.

"Wah itu cewe yang tadi pagi."

"Dia masuk kelas kita dong."

"Tambah saingan cantik kita."

Ucap para siswi riuh dalam kelas.

"Hussst anak anak sudah diam sebentar." Ucap Guru pada para murid dikelas.

"Kamu, silahkan masuk, perkenalkan dirimu." Ucap Guru. Audrey langsung masuk dan berdiri ditengah tengah. Ia memandang dari ujung ke ujung, namun pandangannya tertuju pada satu bangku kosong dipaling pojok belakang samping anak nerd yang baru ia temui tadi pagi.

"Dia." Batin Audery melihat anak nerd tersebut yang ia sendiri belum tahu siapa namanya.

"Audrey Fera F." Ucap Audrey memperkenalkan diri.

"Baik anak anak, ada yang ingin ditanyakan pada Audrey?" tanya Guru pada siswa dikelas.

"Saya, Bu."

"Iya, Tono."

"Statusnya apa? kali kali single saya bisa nyalon." Ucap Tono.

"Sa ae lu kentang."

"Asek asek jos."

"Tarik sis."

"SEMONGKO!" Kompak satu kelas.

"Pelajar." Jawab Audery dingin dengan aura tersendiri yang langsung mampu membuat satu kelas terdiam tanpa mengucapkan sepatah kata lagi.

"Kapan duduk?" tanya Audrey pada Guru yang pikirannya sedang traveling mengingat bahwa ada murid angkatan yang lalu sama persis sikapnya dengan Audrey.

"Iya silahkan kamu duduk dibangku kosong." Ucap Guru.

Audrey langsung menuju bangku kosong dengan posisi kesukaannya, yaitu pojok paling belakang.

Ia langsung duduk disampaing anak nerd yang terus menunduk melihat bukunya.

"Nih anak kayak kaga pernah lihat buku." Ucap Audery dalam hati.

"Baiklah anak anak, kita lanjutkan materinya." Ucap Guru.

"Bla.. bla...bla..bla..."

***************************************

~BERSAMBUNG~

LIKE, COMMENT, KASIH RATE 5

JANGAN LUPA VOTE & TAMBAHKAN FAVORITE

JANGAN LUPA👆

SEE YOU NEXT EPISODE 😉

BYE~

AUTHOR SAYANG KALIAN💕💕