Di Chicago modern, kekuasaan bukan lagi soal siapa yang paling banyak menembak. Tapi siapa yang paling bersih menutupinya.
Kenalan dengan Luca Rossi, si Cleaner. Dia bukan tukang bersih-bersih biasa, tapi Consigliere dingin yang jadi otak di balik organisasi mafia Moretti. Dinding kantornya rapi, suit-nya mahal, tapi tangannya berlumur semua dirty work Keluarga—dari pembukuan yang dimanipulasi sampai menghilangkan jejak kejahatan.
Masalahnya, kini Keluarga Moretti di ambang collapse. Bos lama sekarat. Kekuasaan jatuh ke tangan Marco, si pewaris baru yang psikopat, ceroboh, dan hobi bikin drama. Marco melanggar semua aturan, dan Luca tahu: kalau dia diam, seluruh empire mereka hancur. Dengan bantuan Sofia, istri Bos yang terlihat polos tapi menyimpan banyak kartu, Luca memutuskan satu hal brutal: Ia harus mengkhianati bos barunya sendiri.
Di tengah rencana kotornya, Luca bertemu Isabella. Dia cantik, pintar, dan vibe-nya langsung nyambung sama Luca yang kaku. Luca akhirnya merasakan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7: THE TRUE INTENT
Isabella tidak tidur. Ruangan hotelnya di lantai tertinggi Peninsula—tempat yang ironisnya menjadi lokasi bencana Marco tiga malam lalu—kini dipenuhi dengan cahaya dingin dari monitor laptopnya. Dia telah memasukkan flash drive yang diberikan Luca. Data itu—ledger fiktif, transaksi crypto yang menguap, dan penggelapan dana proyek Gold Coast—semuanya ada. Luca telah memberikannya bukti yang cukup untuk menghancurkan Marco Moretti secara finansial.
Secara profesional, ia seharusnya melompat kegirangan. Misinya berhasil. Dia memiliki tuas yang dibutuhkan Bossnya—Ayahnya, Rocco Bianchi, Kingpin dari faksi Barat Chicago—untuk melancarkan serangan finansial yang bisa melumpuhkan Moretti.
Namun, di dalam hatinya, ada kekosongan. Kenapa Luca memberikannya ini? Luca adalah seorang Cleaner. Dia seharusnya membersihkan jejak ini. Tetapi alih-alih melakukannya, Luca justru menyerahkan kotoran itu padanya.
Pengalihan. Insting profesionalnya menjerit. Data ini terlalu rapi, terlalu mudah untuk ditemukan, terlalu fokus pada kerugian finansial. Ada sesuatu yang jauh lebih besar di balik itu, sesuatu yang sengaja ditahan Luca. Perjanjian politik? Keterlibatan Federal?
Isabella menyeret tangannya ke wajah. Dia tidak bisa lagi memisahkan pekerjaannya dari pria itu.
Sejak pertama bertemu, Luca adalah anomali. Dingin, cerdas, efisien. Pria yang seharusnya menjadi musuhnya malah memberinya kopi, terlibat dalam duel intelektual, dan kini memberinya hadiah yang mematikan. Perasaan yang ia rasakan terhadap Luca—ketertarikan yang setara dengan pemujaan profesional—adalah senjata paling berbahaya yang pernah ia miliki.
Ponsel terenkripsi Isabella berdering. Panggilan dari Ayahnya.
"Mancini," suara Rocco Bianchi berat, tanpa basa-basi. "Apa yang kau dapatkan?"
"Saya punya bukti yang tak terbantahkan, Ayah. Marco Moretti telah mengalihkan puluhan juta dana proyek ke investasi crypto yang gagal. Itu cukup untuk memicu audit Federal dan menjatuhkan saham Moretti Corp hingga nol."
"Bagus. Cepat dan bersih. Saya selalu tahu kecantikanmu lebih efektif daripada pistol," puji Rocco, namun pujian itu terasa seperti perintah. "Tapi ada keributan baru. Pembunuhan Kapo Gino dan istrinya. Itu darah. Bukan gayaku, tapi itu menarik Federal. Apakah Marco yang melakukannya?"
"Saya yakin dia panik, Ayah. Dia ceroboh."
"Dan Luca Rossi?" tanya Rocco, nadanya tajam. "Apakah Cleaner itu mencoba menyabotase usahamu? Apakah dia mencoba membersihkan jejak Marco?"
Isabella menelan ludah. Ini adalah kebohongannya yang paling sulit. "Luca... dia tampak lelah. Dia bekerja sama. Dia terlihat terkejut dengan pembunuhan Gino. Dia memberikan data ini padaku, Ayah. Dia seolah ingin Marco jatuh."
Ada keheningan panjang di ujung sana. "Pastikan dia ingin Marco jatuh, Isabella. Jangan biarkan chemistry di antara kalian merusak tujuan kita. Dia adalah Luca Rossi. Jika dia jatuh cinta, itu pasti jebakan. Gunakan data itu. Serang sekarang. Aku tidak ingin ada lagi pembicaraan tentang perasaan. Kau tahu konsekuensinya."
Panggilan terputus. Isabella mematikan laptopnya. Dia punya perintah. Dia punya alat. Tapi dia tahu: jika ia meluncurkan serangan finansial ini, Luca akan sibuk mempertahankan organisasinya, dan konflik mereka akan menjadi perang terbuka.
Sementara itu, di sebuah garasi parkir gelap di bawah kantor Moretti Corp, Luca bertemu Vincenzo Rota. Kapo senior itu tampak gemetar, bukan karena dingin, tapi karena ketakutan.
"Mereka menemukan Gino, Luca," bisik Vincenzo, matanya liar. "Dan istrinya. Marco sudah gila. Dia melanggar kode. Dia membawa Federal ke pintu kita. Aku tidak bisa berbohong lagi pada Don. Kita harus menghentikannya."
"Kita akan menghentikannya," kata Luca, suaranya meyakinkan. "Marco menghancurkan kita dari dalam. Aku punya informasi politik yang akan membuat semua Kapo lain berbalik. Tapi aku butuh kamu, Vincenzo. Kamu harus memobilisasi mereka. Tunjukkan bahwa jika Marco tetap memimpin, kita semua akan berakhir di penjara atau di bawah tanah."
Luca menyerahkan sebuah amplop kecil. Di dalamnya, bukan flash drive—tapi cetakan foto dan dokumen rahasia politik dari brankas Don. Luca tidak memberikannya secara digital. Dia ingin jejaknya bersih.
"Gunakan ini," perintah Luca. "Tunjukkan pada para Kapo bahwa dia telah mengorbankan perlindungan kita. Dia telah mengorbankan segalanya demi ego bodohnya. Ini bukan lagi soal kesetiaan, Vincenzo. Ini soal bertahan hidup."
Vincenzo Rota mengambil amplop itu. Di matanya, Luca melihat kembali nyala api kesetiaan lama. Luca kini punya sekutu internal yang akan melakukan pekerjaan kotor secara fisik, sementara ia sendiri tetap berada di bayangan. The Cleaner telah memasang jebakan internalnya.
Kembali di kantornya yang steril, Luca menyelesaikan pekerjaan di sistem keamanan. Dia sedang melakukan 'pembersihan' mendalam pada komunikasi Marco, mencari kontak yang mungkin mengarah pada pelacakan Federal. Luca mencari jejak yang akan membuktikan bahwa pembunuhan Gino adalah kesalahan individu Marco, bukan keputusan organisasi.
Di antara ratusan log komunikasi, Luca menemukan keanehan kecil yang sangat spesifik—sebuah permintaan otentikasi data yang sangat tinggi yang berasal dari jaringan terenkripsi yang pernah ia dengar. Itu adalah jaringan pribadi yang hanya digunakan oleh klien-klien perbankan investasi tertentu.
Luca melacak digital fingerprint dari permintaan itu. Jaringan itu tidak dimiliki oleh klien Moretti. Jaringan itu dimiliki oleh Bianchi Financial Group.
Jantung Luca terasa seperti membeku.
Dia mengambil file personal Isabella Mancini, yang diberikan Marco dengan bangga. Di sana tertera: Konsultan Independen. Luca membandingkan alamat IP dari permintaan jaringan Bianchi Financial Group dengan log-in Isabella di Moretti Corp.
Kecocokan 99,8%.
Isabella Mancini bukanlah konsultan independen. Dia adalah Mata-Mata dari Keluarga Bianchi. Dia menggunakan jubah profesional untuk mendekati, mengaudit, dan melacak setiap gerak-gerik Luca. Dia adalah dagger yang dikirim Rocco Bianchi ke leher Moretti.
Kilasan kenangan muncul: tawanya yang renyah, senyumnya yang sinis, sentuhannya yang hangat di kerahnya, dan tatapannya yang meminta 'kebenaran'.
Luca bersandar di kursi, dingin, hampa. Pengkhianatan emosional jauh lebih menyakitkan daripada pengkhianatan fisik. Selama ini, dia memegang kendali. Dia adalah Cleaner. Tapi dia baru saja jatuh cinta pada musuh yang paling sempurna.
Isabella tidak hanya mengukur lubang Marco. Dia membuat lubang itu agar Luca jatuh ke dalamnya.
Dia telah memberikan bukti kepada musuhnya. Dan musuhnya adalah wanita yang ia cintai.
Di tengah kegelapan, Luca tersenyum. Permainan telah berubah. Dia tidak lagi hanya menyelamatkan Keluarga. Dia sedang merencanakan retribution.
