NovelToon NovelToon
Hidden Desire

Hidden Desire

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Kehidupan Tentara / Lari dari Pernikahan / Dokter / Pernikahan rahasia
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Devy Meliana Sugianto

Malam itu aku hanya bisa melihat suamiku pulang kembali ke rumah istri sahnya. Meski kecewa aku tidak marah, kami menikah siri enam tahun lalu saat aku bahkan belum lulus SMA. Demi karirnya suamiku rela menikah dengan anak pemilik rumah sakit tempatnya bekerja.

Kadang aku bertanya, kenapa aku yang istri pertama harus mengalah?

Enam tahun kami menikah, aku tidak dikaruniai seorang anak. Aku yang sebatang kara ini hanya bisa bergantung hidup pada suamiku. Lagi pula aku sangat mencintainya hingga rela di madu. Tapi, lambat laun hatiku terasa begitu hancur dan remuk, apalagi saat mengetahui kalau vitamin pemberian suamiku sebenarnya adalah obat KB agar aku tidak memiliki anak dengannya.

Aku melihat wanita itu, wajah cantik, kulit putih, dan pembawaan yang anggun. Siapa yang tidak menyukai wanita secantik ini??

Dari pakaian dan juga penampilannya sudah pasti dia adalah wanita kaya, mana mungkin aku yang hanyalah seorang satpam bisa menaruh hati padanya?

Tapi, wanita ini terlalu menarik perhatian, terlalu susah untuk tidak mengagumi kecantikannya, terlalu susah untuk tidak menyukainya. Siapakah yang akan memiliki wanita itu??

Hasrat ini harus disembunyikan, di tekan, jangan sampai membuatnya sadar, kalau aku menyukainya.

Bila mencintaimu adalah sebuah kesalahan, aku tak ingin menjadi benar. ~ Raksa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devy Meliana Sugianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Senyum Manis Penuh Daya Tarik

Setelah menenangkan diri, Raksa kembali mencuri curi pandang ke arah Mira yang duduk di seberang sana. Wanita itu terlihat tenang dan damai seakan akan tidak memiliki masalah apa pun.

Mira sudah terlatih menyembunyikan perasaannya di balik senyuman. Menjadi boneka Ardan memang membuat Mira harus terlihat bahagia setiap kali mereka bertemu.

Mira tersenyum sangat manis saat kopi dan sebuah croisant hangat tersuguh di depannya. Senyuman yang manis di sambut hangat oleh pramusaji di kedai kopi.

Mira selalu duduk di cafe yang sama dan jam yang sama, hingga semua pelayan sudah hapal betul apa yang Mira pesan. Mira selalu duduk di jam satu sampai tiga sore, ia mengisi waktunya dengan membaca buku buku novel. Mira jarang berbelanja meski pun ia punya kartu hitam pemberian Ardan.

Mira sudah memiliki banyak baju dan perhiasan. Ardan selalu membeli banyak pakaian untuknya, jadi berbelanja juga seakan percuma.

Aroma kopi latte panas tanpa gula menggelitik hidung Mira. Dengan satu tarikan napas Mira menghirup aroma nikmat itu sebelum menyesap kopinya. Foam latte memenuhi bibirnya yang ranum. Mira menyekanya dengan lidah.

Gluk! Raksa menelan ludanya menatap kejadian itu.

Dia cuma melakukan hal yang umum di lakukan oleh manusia lain, tapi kenapa terlihat sangat seksi dan menggairahkan bagi Raksa.

Mira menaruh kembali cangkir ke atas tatakan, lalu membuka bukunya dan kembali membaca. Ia menuliskan note note kecil pada buku berjudul 'BAHASA BUNGA' itu. Mira suka menulis, membaca menjadi jendela baginya untuk melihat dunia. Dunia sempit Mira menjadi sangat luas saat ia membaca. Beragam emosi yang terkandung di dalam cerita membuat Mira merasa jauh lebih hidup.

Tatapan mata Raksa menelusuri kembali tubuh molek Mira yang terbalut dalam baju kerah kotak lengan panjang hitam ketat, fokus matanya berhenti pada bulatan kenyal yang kencang dan menantang.

"Dasar sampah." Raksa memalingkan wajah, ia bisa merasakan gumpalan padat itu bersarang di telapak tangan.

Kenapa sih isi otak laki laki selalu saja mesum begitu melihat wanita cantik??

Raksa menoleh pelan pelan seperti robot karatan. "Lihat dikit lagi deh," gumamnya, toh di jam jam ini toko perhiasan masih sepi. Tak ada salahnya melihat lingkar dada 38C itu lagi.

Raksan menatap kembali Mira, ia menyisir rambut panjang indahnya dengan jari lalu mengikat dengan pita besar hingga membentuk pony tail. Lehernya sangat jenjang dan terdapat anak rambut yang seksi di bagian belakang.

PLAK!

Raksa menampar pipinya sendiri agar sadar karena baru saja ia membayangkan tengah menyesap leher jenjang itu hingga menimbulkan noda merah di beberapa tempat.

Tak biasanya Raksa yang perkasa dan penuh dengan pengendalian diri bisa berpikir mesum di siang bolong dan di tengah jam kerja begini.

"Kenapa?" Sampai pegawai toko menoleh padanya.

"Ada nyamuk, Mbak!" jawab Raksa berbohong.

"Masa iya di mall ada nyamuk?! Ada ada saja," tukas mereka cekikikan.

Raksa kembali fokus pada pekerjaannya. Ia tak mau memikirkan Mira lagi, tak ingin mencuri curi pandang ke arah wanita itu lagi.

Fokus, Raksa!! Fokus!! Raksa berceloteh di dalam hati.

Tapi semenit kemudian, Raksa sudah kembali menoleh ke arah Mira lagi. Kali ini ke arah paha. Mira duduk dengan sopan, ia memakai rok maxi jean dengan belahan di bagian kanan dan kiri. belahan itu tertarik semakin ke atas saat Mira duduk, memperlihatkan sedikit paha putih mulusnya.

Bagaimana rasanya menelisipkan tangannya ke dalam sana?? pikiran Raksa kotor dan liar.

Kulit Mira benar benar glowing, indah, dan lembut terrawat. Thanks to Ardan yang selalu memberikan perawatan terbaik bagi kulit dan wajah Mira. Lalat pun pasti akan terpeleset bila hinggap di kulit mulusnya.

"Ya Tuhan ... kau mimisan, Rak!!" Pegawai toko menunjuk hidung Raksa yang mengeluarkan darah.

Jomblo lapuk berusia dua puluh delapan tahun itu terlalu bersemangat dan berpikiran mesum kali sampai tekanan darahnya naik dan memecahkan pembuluh darah halus di sekitar hidung. Darah pun mengucur deras.

"Waaa!!" Raksa mengambil tisu yang disodorkan para pegawai dan langsung ijin ke toilet.

......................

Ardan menatap foto dengan bingkai indah yang ada di atas meja kerjanya. Foto Mira yang cantik, penyemangatnya di kala penat melanda. Ardan ingin pulang dan memeluk wanita itu, tapi saja sekali, jam kerjanya masi panjang, pekerjaannya masih menumpuk, urusannya hari ini belum selesai.

"Kau sudah minum vitaminmu kan?!" tanya Ardan pada panggilan ponsel. Di ujung yang lain, Mira mengangguk, dia baru saja minum vitamin.

Ardan berbohong, vitamin itu adalah pil KB. Ardan tidak mau tubuh Mira rusak karena mengandung anak. Dia juga tidak mau melihat Mira kesusahan dan menderita saat mengandung dan melahirkan. Pokoknya Ardan tidak akan menghamili Mira dan merusak tubuh indahnya. Sampai mati ia akan menjaga tubuh Mira tetap utuh dan indah.

Ardan tidak pernah mempertimbangkan perasaan Mira yang begitu menginginkan kehadiaran sang buah hati. Bagi Ardan, Mira adalah trofinya, boneka cantik miliknya tidak boleh rusak.

"Sudah, Mas," jawab Mira.

"Bagus, Mira. Jangan sampai kamu kelupaan ya." Ardan memuji dengan suara halus.

"Iya, Mas."

"Mas harus meeting lagi dengan dinas kesehatan. Nanti kita sambung lagi, ya," ujar Ardan saat sekretarisnya sudah masuk ke dalam dan memberi kode.

Ardan menutup panggilannya dan berjalan menuju ke ruang rapat. Mendengar suara lembut Mira membuat semangatnya kembali.

......................

Di ruang meeting RS Arkana Medika.

"Ini dia dokter muda berbakat kita. Usia baru tiga pulun enam tahun dan sudah mencalonkan diri menjadi menteri kesehatan!!" Mertua Ardan, Tuan Bayu Lukmono menyapa sang menantu yang baru saja datang. Ia memperkenalkan menantunya itu pada semua kolega yang sudah hadir di dalam sana.

Para kolega ayah mertua yang rata rata adalah pejabat dan pengusaha kelas kakap mengangkat gelas wine menyambut kehadiran Ardan di tengah tengah mereka.

Siapa yang tidak tahu kalau Ardan tengah mengumpulkan sujumlah pengikut untuk mendukungnya mencapai kedudukan yang lebih tinggi. Dari dokter bedah menuju ke menteri kesehatan.

Ambisi Ardan sangat besar. Dan ia rela melakukan apa pun untuk memperoleh apa yang ia inginkan.

Ia bahkan rela menikah dengan Jenna yang notabene tidak pernah ia cintai. Demi alasan supaya ia bisa menjadi direktur rumah sakit ini.

Menjadi yang teratas di rumah sakit besar itu tak lantas membuat Ardan puas. Yang ada, lambat laun ambisinya semakin membesar. Bahkan ia mencalonkan diri sebagai menteri kesehatan. Berkat kolega sang mertua, koneksinya yang luas, bukanlah hal sulit mengumpulkan masa dan membuat profilnya masuk ke dalam jajaran kandidat menteri.

"Sebentar lagi pemilihan presiden. Tuan Bayu akan menjadi calon presiden terpilih, dan menantunya menjadi mentri kesehatan. Bukankah itu sungguh prestasi yang gemilang." Seorang pengusaha mengangkat gelasnya.

"Kalian harus mendukungku ya!!" Bayu tertawa dengan sangat lantang.

"Bagaimana dengan dana kampanyenya, Tuan?" tanya seorang pejabat parpol yang separtai dengan Bayu.

"Tenang saja!! Begitu terpilih, kembali dua kali lipat!! Aku sudah punya rencana. Pembelian vaksin setiap tahun akan diajukan oleh Ardan, dan Ardan akan membeli vaksin murah lalu melaporkannya dengan harga dua kali lipat." Bayu menepuk pundak Ardan.

Ardan hanya diam, memang begitulah sang mertua. Ia selalu memikirkan banyak hal dan tak pernah peduli dengan apa dampaknya pada rakyat kecil. Yang penting menguntungkan baginya.

"Pokoknya kita semua harus bekerja sama. Bila aku, Bayu terpilih jadi presiden, kalian akan kecipratan rezeki." Bayu tampak bahagia, ia mengangkat gelasnya lagi.

Ruang rapat besar yang seharusnya di gunakan untuk para dokter berdiskusi tentang penyakit kronis pasien dan kebijakan RS, hari ini berubah menjadi ruang untuk memperluas koalisi.

Ardan mendampingi sang ayah mertua berkeliling sambil mendengarkan semua ocehannya. Yang penting bagi Ardan adalah koneksi, siapa saja yang bisa di manfaatkan.

"Selamat Sore semuanya!!" Seorang pria dengan baju serba putih masuk ke dalam ruang meeting. Ia membawa banyak anak buah dengan penampilan yang sama. Penampilan yang sangat agamawis.

"Tuan Musa, sialahkan duduk." Bayu memberikan tempat khusus bagi pemimpin ormas itu. Karena Ormas adalah pensos paling ampuh untuk mengangkat isu yang memang ingin digoreng.

"Ardan ini Tuan Musa. Kau pasti sudah kenal kan? Ayah akan menggandengnya sebagai partner kampanye. Kau harus menjamunya dengan baik.

"Baik, Ayah." Arna mengangguk.

......................

Jangan lupa di like dan di masukin ke fav kalian ya ❤️

1
🌸Ar_Vi🌸
mau ngintilin orang pacaran.. 🤣
🌸Ar_Vi🌸
🤣🤣
🌸Ar_Vi🌸
termasuk ardan kan..
BELLE AME
Loppp ❤️❤️❤️
BELLE AME
Gass mir 🥹🥹🥹🤭🤭🤭
🌸Ar_Vi🌸
kabur aja sama raksa👍
🌸Ar_Vi🌸
apaaa ituu.. /Doubt/
BELLE AME: Positip thingking mungkin cuma tongkat senjata satpam 🤭🤭🤭
total 1 replies
🌸Ar_Vi🌸
aku tanya niihh.. beneran tanya yaa.. kenapa sabun batang.?? itu kan bikin iritasi.. apa emang ga ada produklain yg berbahan minyak? atau sabun batangnya yg organik?? /Doubt/
keknya semua novel yg aku baca pada pake sabun batang 🤣
BELLE AME: Biar langsung ngeh ke arah sana kak 🤭🤣
total 1 replies
🌸Ar_Vi🌸
keknya nanti ardan bakalan ditembak sama raksa
BELLE AME
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
BELLE AME
🤭🤭🤭🤭 apanya yang empuk? 🤣🤣🤣
BELLE AME
Tinggalin komen donk biar rame 🥹🥹❤️❤️ biar semangat nulisnya ❤️❤️
🌸Ar_Vi🌸
ceritanya bagus kak.. semoga kali ini kak othor baik hati dan sampe tamat di NT.. 😍👍
BELLE AME: 🤣🤣🤣 siaaapppp 🤭🤭 rajin baca dan kasih like ya kak ❤️❤️❤️ makasih
total 1 replies
BELLE AME
☺️☺️☺️☺️☺️ auuu mas Raksa 🥹🥹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!