"Apa kau tau, sebenarnya aku adalah istri pertama Aldan, dan kau adalah madu ku Aura" ujar Vega.
Aura terkejut dengan fakta yang di berikan Kakak ipar palsunya itu, selama 2 tahun mereka hidup bersama ternyata Aura membiayai kehidupan istri pertama suaminya. aura tidak bisa membalas perkataan Vega karenya tubuhnya sangat lemah berbicara pun sangat kesulitan.
"Aura apa kau tau kenapa kamu bisa selemah ini? kamu bisa selemah ini Karen obat ini, selama 2 tahun aku memberikannya kepada mu perlahan - lahan sampai kamu mati secara perlahan. dan Seseorang yang sangat membantu ku adalah!!"
seseorang masuk ke dalam kamar aura dan itu adalah Virsa Asisten nya di perusahan ternyata dia seorang penghianat.
"Apa wanita itu sudah mati sayang?" tanya Aldan
"Dia sedang sekarat sayang" balas Vega
di detik - detik kepergiannya semua orang yang dia anggap baik muncul dan menertawakan kepergiannya.
"Tuhan beri aku kesempatan sekali saja, dan membalas semua perlakuan mereka terhadap ku....."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7
"Nona Aura" ucap Mpok Mira
"Eh iya Mpok ada apa?" tanya Aura
"Ini ada telpon dari tuan Aldan, katanya dia menelpon nomor Nona tidak di angkat" jawab Mpok Mira
"Oh, terima kasih ya Mpok" balas Aura
Mpok Mira pun mengangguk dan langsung pergi..
"Halo" ucap Aura
"AURA... apa kamu udah gila hah!!! Kenapa kamu memecat semua karyawan yang ku bawa" teriak Aldan
Aura tersentak karena teriakan Aldan dan menjauhkan ponsel dari telinganya karena teriakan Aldan membuat sakit telinganya.
"Akting di mulai" ucap dalam hati Aura sambil tersenyum.
"Maaf sayang aku gak bisa buat apa - apa lagi. Itu semuanya sudah di atur sama paman Zodi" lesu Aura namun bibir nya tersenyum
"Bukan kamu udah putus hubungan sama keluarga paman kamu? apa kamu mau aku di perlakukan buruk lagi sama keluarga paman kamu. Kamu tau kan kalau mereka gak suka sama aku, kamu mau aku di sebut mokondo lagi sama mereka" balas Aldan dengan emosi
"Aku tau sayang. Tapi kalau aku gak nurut sama ucapan paman, kata paman dia akan mengambil semua warisan dari mamah papah" ucap Aura dengan suara lesu
"Hah!! Kenapa paman kamu bisa mengambil semua harta orangtua kamu? Kan itu sudah jadi hak kamu" tanya panik Aldan
"Iya. Aku lupa ternyata Ada perjanjian lain yang tertulis di surat wasiat ayah, kalau aku tak nurut sama paman semua warisan yang di berikan ayah dan ibu akan di sumbangkan ke Panti Asuhan dan Panti Jompo" jawab dengan suara lesu Aura
"APA!! Terus sekarang gimana?" tanya panik Aldan
"Kata paman aku harus nurut apa pun keputusan paman, jika tidak semua wasiatnya akan hilang" jawab Aura
"Terus gimana kado aku?" tanya Aldan panik karena dia sudah tau jika Aura mengubah semua warisan dari orangtuanya ke namanya
"Maaf sayang. awalnya semua warisan aku udah mau aku ganti nama jadi nama kamu buat hadiah Anniversary pernikahan kita yang ke 4 bulan, tapi paman tau jadi pas aku mau ganti jadi nama kamu, paman tiba - tiba datang dan melarang. Jika aku kekeh mau ganti nama Semua warisan akan langsung paman tarik. aku jadi gak akan punya apa - apa. Maaf ya, kamu marah ya?" jawab lesu Aura
"Akting gue lumayan juga ya. Walaupun gue ngawur tapi masih nyambung lah gak b*go - b*go amat" ucap Aura dalam hatinya.
Aldan yang mendengar jawab Aura mengepalkan tangannya dengan erat karena kesal dengan ulah paman Aura.
"eh tapi kamu ko tau aku mau ngasih hadiah itu sama kamu?" tanya Aura akting bingung.
"emmmm.... A-aku di kasih tau sama kak Vega tadi katanya kamu mau ubah semua aset kamu ke nama aku" bohong Aldan.
"oh maaf ya. Jadi aku gak jadi deh kasih kamu kado" ujar Aura terdengar sedih..
"gak papa saya. Aku ngerti ko" ucap Aldan menahan amarahnya.
"Si*lan. kalau gak gara - gara si Zodi, gue bisa dapatin semuanya dengan mudah. Akhhh baj*ngan si*lan itu, seharunya gue b*nuh dia dari dulu" gumam Aldan pelan
Namun masih terdengar oleh Aura, Aura dengan senyum senangnya mendengar Aldan yang emosi.
"Terus kapan semua warisan kamu bisa sepenuhnya ada di tangan kamu?" tanya Aldan
"nanti kalo kita udah punya anak semua warisan sepenuhnya langsung ada di tangan aku, jadi terserah aku kalo aku mau kasih ke kamu. Tapi sayangnya kamu gak bisa kasih aku keturunan, kamu bilang kamu kan ada masalah sama itu kamu. Jadi aku gak bisa apa - apa lagi" jawab Aura dengan suara lesu namun senyumnya mengembang di balik suara lesu itu.
Aldan terdiam sejenak memikirkan apa yang harus dia lakukan.
"Gimana ini mah" ujar Vega gugup
Suttt.....
Aldan menatap tajam ke arah Vega karena dia berbicara terlalu keras.
Dan sebenarnya di sana juga ada seluruh keluarga Aldan yang sedang mendengarkan percakapan Aldan dan Aura.
Aura hanya tersenyum karena dia tau keluarga Aldan sedang berkumpul dan sedang mendengarkan pembicaraan mereka berdua.
"Kita pakai ibu pengganti aja gimana?" usul Aldan semoga Aura mau
"gak boleh sama paman. Harus aku yang hamil katanya" balas Aura
"Tapi aku boleh nanya sama kamu gak" tanya Aura
"Tanya apa?" tanya Aldan
"Kata kamu kan kamu ada masalah sama itu kamu. Tapi kalo aku pegang itu kamu dia ada reaksi ko, apa kita coba Aja!! Kan kita juga gak pernah coba, hubungan suami istri. Mungkin bisa berhasil" pancing Aura
Vega yang mendengar usulan Aura langsung melotot dan menatap tajam ke arah Aldan sambil mengepalkan tangannya dengan erat.
"Awas kamu" ancam Vega
"A-aku gak mau kamu kesakitan sayang. Aku juga takut kalau kamu nanti tertular penyakit aku. maaf ya" balas Aldan sambil melirik ke arah Vega
"Kita bayi tabung aja Giman?" tanya kembali Aldan
"Tapi jujur sayang, sebenarnya aku mau di sentuh sama kamu. Kita udah nikah hampir 4 bulan tapi kamu gak pernah sentuh aku. Kalo anak dari proses bayi tabung, terus buat apa kita nikah" lesu Aura
"Apa sejujurnya kamu udah punya wanita lain jadi kamu gak mau sentuh aku ya!!" ucap Aura dengan suara menyindir
"A-apa sih sayang, kan kita baru nikah 4 bulan. Gak mungkin aku kaya gitu sayang" balas Aldan
"Sayang maaf, mamah nyari aku nanti kita omongin lagi ya. Bye love you" panik Aldan
Tut!!
"Mokondo mokondo" ucap Aura setelah sambungan telepon nya terputus..
"Gue mah yakin dia gak akan berani. untung deh gue masih per*wan jadi nanti pas cerai sama dia gue masih bisa ngasih keper*watan gue buat suami yang sayang dan cinta sama gue sungguhan" ucap Aura dengan senang
**
"Awas ya kamu kalo berani - berani berhubungan intim sama si Aura" ancam Vega
"Ya- ya engga lah sayang, kan kamu juga tau. Aku aja jarang tidur sama dia" gagap Aldan
"Terus gimana dong kalo kaya gini rencana kita buat rebut harta dia jadi susah akhh!!!" emosi rianti
"Kalo gak ada si Zodi, mungkin semua harta dia udah ada di tangan bang Aldan" ujar Dio
"Apa kita pindah aja ke rumah si Aura bodoh itu, kita bisa hasut dia lagi" ujar Vior
"Mungkin kalian gak bisa lagi masuk ke rumah Aura. sekarang rumah Aura di jaga sama penjaga dari pamannya, kita gak bisa apa - apa lagi" lesu Aldan
Vega terdiam dia sedang memikirkan sesuatu yang mungkin bisa lebih mudah mengambil semua harta Aura.
"Eh iya. Virsa kan bilang kalo dia punya racun yang ampuh buat bunuh si Aura dengan secara perlahan" ucap Vega dengan semangat.
Namun tanpa mereka sadari semua ucapan mereka terdengar oleh Aura, Aura sudah menyadap semua rumah Aldan dan memasang cctv di seluruh ruangan di rumah Aldan.
"ternyata Lo awal dari semuanya jal*ng si*lan" emosi Aura
dah tahu sibangsat tu ada dlm bilik bawa sekali yg dikehendaki oleh keluarga sibangsat sedih