NovelToon NovelToon
Senja, Zac Dan Rumah

Senja, Zac Dan Rumah

Status: sedang berlangsung
Genre:Kisah cinta masa kecil / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Menjadi NPC / Bullying dan Balas Dendam / Cewek Gendut
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

GUBRAAKK !! Suara itu menyerupai nangka berukuran 'babon' jatuh dari pohon yang tinggi. Xavier (Zac) segera berlari meloncati semak-semak untuk segera mengambil nangka yang jatuh. Sesampainya di bawah pohon nangka, Xavier tidak melihat satu pun nangka yang jatuh. Tiba-tiba...
"Siapapun di sana tolong aku, pangeran berkuda putih, pangeran kodok pun tidak apa-apa, tolong akuu ... "
Di sanalah awal pertemuan dan persahabatan mereka.
***
Xavier Barrack Dwipangga, siswa SMA yang memiliki wajah rusak karena luka bakar.
Aluna Senja Prawiranegara, siswi kelas 1 SMP bertubuh gemoy, namun memiliki wajah rupawan.
Dua orang yang selalu jadi bahan bullyan di sekolah.

Akankah persahabatan mereka abadi saat salahsatu dari mereka menjadi orang terkenal di dunia...

Yuks ikuti kisah Zac dan Senja 🩷🩷

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 : Penyakit Mama juga Sam, sahabatku.

...Bisakah Kita Bersahabat?...

Sore itu langit tak hanya jingga, ada kelabu yang menggantung dan perlahan bergerak mengikuti arah angin bertiup. Seperti halnya dengan obrolan singkat kedua pemuda itu, terkesan saling meledek seolah sahabat lama yang penuh kehangatan. Namun, ada kekosongan yang nyata, jarak yang tegas dan mata mereka menyimpan kesedihan masing-masing.

Samudera melirik nomer punggung Zac, "You Striker U-17, hmm?" tanya Sam terkesan basa-basi namun ada perih di dadanya, posisi yang dimiliki Zac adalah posisi yang menjadi impiannya sejak kecil.

"Orang bilang seperti itu, maybe ... " jawab Zac acuh tak acuh.

"Aku meragukan kemampuanmu, Coach Bimo pembina mu di sekolah SMAN 1. I'm sorry... Yeah, It is doubtful."

Zac menoleh sekilas, terkekeh kecil.

Lalu ia melemparkan bola karet ke arah Sam. Remaja lelaki itu sigap, kakinya seperti memiliki magnet dengan benda bulat. Dengan lincah Sam menggiring bola ke tengah lapangan. Zac ambil bagian, mengejar dan menggocek langkah kaki Sam yang lincah. Bola sudah beralih padanya, berlari dan terus berlarian dengan bola yang terus berpindah tuan.

"Golllll ... " teriak Zac mengangkat kedua tangannya ke udara.

"Oh come on! Kau licik!" bahu Sam merosot, wajahnya kecewa. Tapi ada api yang baru saja menyala di tubuhnya. Ia tersenyum lebar penuh semangat.

"Ini baru pemanasan, kita main dua kali lagi," bujuk Sam

"Kamu yakin hanya dua kali? Aku khawatir skor diposisi 3-0," ejek Zac

"No! 2-1, me twice... " Sam kembali merebut bola dengan kaki kanannya.

Hanya butuh waktu beberapa detik, Zac kembali menguasai liarnya bola yang menggelinding ke sana dan ke sini.

"Gollll... " teriak Zac lagi. "Siap-siap menuju 3-0," ledek Zac sambil menunjuk ke arah Sam.

"Tambah lima kali lagi!" tantang Sam dengan wajah nyaris frustasi mengikuti permainan Zac.

"Siapa takut!" jawab Zac

Bola terus berganti Tuan, kaki-kaki mereka lincah memperebutkan bola di tengah lapangan. Suatu hal yang Sam akui, Zac memiliki taktik serangan yang sangat baik, kakinya pun kuat dan lincah menggiring bola, setiap langkahnya penuh strategi.

Awan kelabu menggantung di atas lapangan bola, hembusan angin menerbangkan debu dan daun kering, udara mulai terasa dingin menusuk kulit. Tetes air turun dari langit dengan intensitas ringan hingga sedang. Kedua remaja itu masih asik menggiring bola kesana dan kemari di atas rumput yang basah dan di bawah guyuran hujan yang mulai intens terjun bebas dengan derasnya ke lapangan bola hijau.

Baju sepak bola berbahan Jersey Milano mereka basah kuyup dan lengket menempel di tubuh mudanya yang berbentuk atletis. Derasnya air hujan tidak menyurutkan mereka untuk tetap bertanding mengalahkan ego masing-masing. Sam mencengkram sisi baju Zac agar remaja itu tidak kembali mengambil alih benda bundar yang sejak tadi mereka perebutkan.

"Kenapa kau sangat keras kepala ingin menang?!" tanya Sam sambil berlari membawa bola ke arah gawang.

"Karena aku ingin mendekati adikmu, akuilah bahwa aku lebih unggul darimu hai Pewaris!" ucap Zac jujur, Bola kembali direbut Zac dengan kaki kirinya.

"Jauhkan pikiran licik mu itu, Zac. Lebih baik kita bersahabat saja." Sam mendorong tubuh Zac hingga Zac terhuyung.

Namun bukan Zac jika tidak balik menyerang dengan brutal, ia menggocek lagi kaki Sam hingga bola kini ada dalam kurungan kedua kakinya.

"Goolllll.... !!" teriak Zac lagi. "7-3... Apa kau masih tidak percaya aku lebih unggul darimu, Sam!" ujar Zac dengan gaya meledek menepuk dadanya dengan bangga di depan tiang gawang.

"Oke, stop! Hah... Ha... Huh!" Sam memegang dada kirinya yang tiba-tiba berdenyut sakit. Napasnya tersengal dan bibirnya mulai membiru.

"Are you Okay?!" Zac meninggalkan bola kulitnya dan berlari ke arah Sam yang sudah bersimpuh di lapangan becek sambil memegang dadanya. "Sam! Coba bernapas teratur." Zac panik melihat wajah Sam yang semakin pucat dan bibirnya membiru. Ia berjongkok di depan Sam, "Naik ke atas punggungku, kamu butuh pertolongan medis!" teriak Zac.

...Sakit Jantung Bawaan...

Berlari tunggang langgang sambil menggendong Sam, ia sempat menyambar dua tas milik mereka yang ada di pinggir lapangan, Zac terus membawa tubuh lemah Sam ke ruang medis yang tersedia di lapangan bola. Beruntungnya masih ada para medis yang bertugas di sana, Sam segera di tangani dan diberi oksigen agar sesaknya sedikit reda.

Dengan tangan bergetar, Zac mencoba menghubungi mas Jo untuk memberi kabar. Setelahnya semua urusan ia serahkan pada mas Jo.

Setengah jam berlalu yang terasa satu tahun, akhirnya pintu ruang medis terbuka. Zac yang sejak tadi hanya duduk di lantai dan bersandar ke dinding, sontak berdiri menunggu kabar dari para medis yang keluar.

"Kita harus membawanya ke rumah sakit besar, dia memiliki kelainan jantung bawaan," ucap para medis.

"Apa?! Jantung, om?" tanya Zac gugup pada rekan sejawat mamanya, wajahnya seketika pias

"Siapa penanggung jawabnya?!" tanya dokter jaga yang baru saja keluar.

"Saya!" jawab seorang pria dewasa bertubuh tinggi tegap, berwajah blasteran sangat mirip dengan Samudera, jalannya nyaris berlari mendekati dokter jaga yang sudah berada di ambang pintu.

"Helikopter dan dokter pribadiku sudah menunggu, mohon bantu perpindahan putraku," ucapnya diselimuti kepanikan namun ia berusaha bersikap tenang

Perpindahan pasien pun segera diurus para team medis. Semua orang sibuk dan fokus pada tugasnya masing-masing. Sementara Zac, ia hanya mematung sambil bersandar di dinding dengan tatapan sedih. Dadanya bergemuruh, ada kesedihan, kepanikan, bingung. Dan rasa yang paling tidak ia duga timbul rasa iri di hatinya, Sam adalah seorang anak yang sangat dicintai, dijaga oleh keluarganya.

"Zac!" panggil mas Jo seraya membuka kedua lengannya ingin memeluk.

"Mas Jo ... Hikks ... Hikks. Aku, aku tidak tahu akan seperti ini," lirih Zac dengan tubuh menggigil.

"Kamu juga butuh perawatan, ambulan sudah menunggu di luar," mas Jo membungkus tubuh basah Zac dengan jaket kulit miliknya. Ia memapah langkah Zac yang sangat lemah.

Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, di dalam mobil ambulan, Zac terbaring lemas, ia menatap langit-langit kendaraan yang diberi aksesoris dan peralatan medis. Tapi pikirannya masih tertinggal pada pertandingan bolanya bersama Sam. Lapangan yang basah, air hujan yang menusuk puncak kepala dan pergulatan ringan dengan Sam saat mereka memperebutkan bola disertai canda dan tawa.

Senyum Samudera begitu indah.

Bagaimana jika itu adalah hari terakhir hidup Sam?

Bagaimana jika Senja menanyakan alasan mengapa mereka bermain bola di saat hujan?

Apa yang harus ia katakan pada gadis yang dia taksir. Zac menutup matanya yang semakin lelah. Obat demam yang disuntikkan melalui tabung infus sepertinya mulai bekerja, ia tertidur hingga tubuhnya dipindahkan di ranjang rumah sakit.

Beberapa jam berlalu...

Saat matanya terbuka, langit-langit berwarna putih, lampu begitu menyilaukan dan aroma antiseptik menyapanya. Suara percakapan samar terdengar riuh rendah. Suara papa dan mamanya yang masih membahas mengenai perceraian tertangkap indera pendengarannya.

"Diammm !" teriak Zac dengan suara serak dan berat.

Keheningan menggantung di udara.

Kanaya, mama Zac tersadar dan segera mendekati ranjang pasien. "Kamu sudah siuman, nak?!" tanya Kanaya

"Ma ... " lirih Zac sambil mengangkat tangan ingin menyentuh wajah pucat mamanya. "Kenapa Zac baru tahu mama sakit, kenapa mama menyimpan itu sendirian. Apa mama sudah tidak menganggap Zac anak mama?" tanyanya dengan bahu yang terguncang.

Kanaya menggelengkan wajahnya, sejak beberapa bulan lalu saat perselingkuhan suaminya terbongkar, airmata Kanaya telah habis karena menangisi pengkhianatan suaminya. Kini, di depan putranya hatinya runtuh lagi. Ia tidak bisa tegar dan bersikap tenang saat mata Zac sudah menatapnya dengan begitu dalam.

Kanaya mengambil telapak tangan Zac, lalu mengecupnya dengan lembut. Telapak tangan dingin itu ia letakkan di pipinya yang memerah karena tamparan Reno barusan.

"Jangan kamu pengaruhi anak-anak untuk membenciku! Kau tahu semua ini salahmu, Naya!" suara Reno menghentak dinding dada Zac hingga putranya itu mengepalkan tangan kirinya dengan tatapan geram pada papanya.

"Keluar kamu mas, keluaaarr ... ! Kejar sana pramugari seksimu itu!" jerit Kanaya setengah histeris.

"Jangan pernah ucapkan perceraian lagi di depanku, hanya satu pilihanmu, terima Meta sebagai madumu. Dia anak yatim piatu, aku bertanggung jawab padanya! Tidak akan pernah ada perceraian antara kamu dan aku!" teriak Reno tanpa peduli dimana ia sedang berada.

"Keluaaarrr !!" jerit Kanaya lagi disertai meraung dan memukul dadanya.

1
Dee
Bagi pesepak bola, kaki bukan sekadar anggota tubuh, itu aset utama yg menentukan karier. Menjaganya sama saja menjaga masa depan, iya kan?
Aksara_Dee: iya betul, malah ada yg kakinya di asuransikan
total 1 replies
Dee
Baru 6 bln LDR, tapi tanda2 kebosanan sdh terlihat. Berat memang kalau komitmen nggak sama kuatnya
Aksara_Dee: apalagi kegiatan gak sama, yg satu sibuk bgt, satunya banyak bengong, overthinking
total 1 replies
Dee
Papa Reno seharusnya bersyukur masih ada orang yang peduli dan mau mengingatkan
Aksara_Dee: masih blm sadar dia, masih aja arogan
total 1 replies
Miu Nuha.
wait... kenapa Zac ada disini 😱
Aksara_Dee: jadi cameo film laga. episode utk besok kita kupas ya ka
total 1 replies
Miu Nuha.
hla apa Senja akan berwajah jelek terus kalo mau MUA 😩
Aksara_Dee: iya... sampe Zac gak ngenalin tapi nyaman deket gadis jelek itu
total 1 replies
Miu Nuha.
jangan diulangin lagi ya Papa,, malu kan urusan sama anak dibawah umur pun kalah akhirnya 😌
Aksara_Dee: Papanya skrg setara dengan Zac, direndahkan keluarga Monica
total 1 replies
Dee
Nah, kan.. carinya daun muda sih😩
Aksara_Dee: masih seger dan renyah ka 🤭
total 1 replies
Dee
Hmm.. enak bgt jd anak konglomerat segampang itu ya Nja kamu mo sekolah di Inggris, kalo aku susah payah harus cari beasiswa😁
Aksara_Dee: aku SD-kuliah aja harus dpt sekolah negeri, kantong Doraemon orangtua beda² ya 😂
total 1 replies
Dee
Kak, kayaknya aku belum pernah liat orang yg gemuk lehernya jenjang😁
Aksara_Dee: temenku ada ka, ehh skrg udah langsing tambah kece badai. itu leher makin kayak leher jerapah
total 1 replies
Dee
wih, keren zac ternyata pemikiranmu lebih dewasa
Aksara_Dee: Zac dewasa sebelum waktunya
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
setelah 5 tahun. apakah Zac bisa mengenali senja di balik make up jeleknya?
Aksara_Dee: tunggu episode berikutnya ya ka
total 1 replies
Astrid Kucrit
semakin dekat
Astrid Kucrit: waduhhhhh.....seriusan zac mau tunangan sama orang lain? zac lupa kah dengan janjinya ke senja?
total 2 replies
Dinar Almeera
Tolong hatiku belum sampe kesitu, kalau dendam balas aja soalnya 😭
Aksara_Dee: memaafkan adalah kebenaran yang nyata dan akan Tuhan bayar dengan surga 🙏😍
total 3 replies
🌹Widianingsih,💐♥️
hmmmm....cinta sejati seperti itukah ?😭😭meski sudah disakiti berulang kali selalu tulus memaafkan.
Aksara_Dee: tetap sayang dan mau berjuang 😍
total 1 replies
Miu Nuha.
semangat lagi ya Senja.chan...
jalan masih panjang, raih mimpi sampai sukses ❤🤗
Aksara_Dee: senja semangat, authornya yang lagi hilang semangat 💔
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
saat sam mengejar rosy. senja menahan rindu pada Zac. cinta muda-mudi romantis. 😁😍
Aksara_Dee: Cinta-cintaan masih lucu
total 1 replies
Dinar Almeera
Sam angkat aku jadi adikmu boleh?
Aksara_Dee: jadi sister ya, melindungi banget soalnya 😍
total 1 replies
Dinar Almeera
Mungkin pas Tuhan membagikan pemahaman pada manusia, grandpa ketiduran jadi kebagian sisa Sam
Aksara_Dee: ego nya sih sama dengan Sam, tinggi banget
total 3 replies
Dinar Almeera
Zac diem dulu jangan bikin orang makin kecintaan terus rebut kamu nanti dikira aku orang ketiga viral deh 😄😄
Aksara_Dee: aku kudet nih yg viral yang mana tuuhhh 🤭
total 3 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
kapan lagi zac akan bertemu senja.
Aksara_Dee: setelah senja jadi MUA film kab
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!