seorang gadis muda yg tidak sengaja bertemu dengan tuan muda yg seorang mafia. pertemuan yg tidak sengaja, lalu di pertemukan kembali dengan ada nya perjodohan di antara ke dua nya. nikah paksa pun terjadi, namun di antara kalian hanya terjadi seperti sebuah kontrak. bagaimana cerita nya??? ikuti terus cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Nanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 07 (kau yg menerima keadaan)
saat di sana, kau pun memesan banyak makanan. dan Vino hanya melihat mu saja, kau juga tidak memperdulikan nya. "bagaimana mungkin dia masih tetap langsing, walaupun makan sebanyak ini. " ucap Vino dalam hati nya.
setelah selesai makan, kau pun berjalan di bibir pantai. menikmati angin malam yg berhembus kencang. di sisi lain, Vino hanya melihat mu dari kejauhan. karena waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 malam, ayah mu pun kembali menelfon Vino
"halo Vino.. " ucap ayah mu
"ooh iya paman, aku lupa memberitahu mu. aku sudah bertemu dengan Laura, sebentar lagi aku akan mengantar nya pada mu!! " ucap Vino memberitahu ayah mu sembari masih memandangi mu berlari dan bermain air
"ooh syukur lah. terimakasih banyak nak Vino"
"iya paman... " ucap nya sembari mematikan telfon nya. Vino pun tidak bisa mengalihkan pandangan nya dari mu, semakin kau bergerak semakin dia ingin melihat mu terus. tanpa sadar, Vino tersenyum karena melihat mu. namun, dia seketika sadar "ah, ada apa ini. apa yg ku lihat dari gadis itu. " ucap Vino mengalihkan pandangan nya
******
Setelah sampai di rumah, ayah, ibu dan Luna telah menunggu kepulangan mu. begitu kau tiba, kau pun langsung turun dari mobil. kau melihat wajah ayah mu yg penuh dengan amarah, sedang kan ibu mu menghampiri mu
"sayang, kemana kau pergi.. dan kau, basah" ucap Ibu mu memegang pakaian yg kau kenakan
"dia ada di pantai bibi, dia bilang perlu sedikit angin segar. " ucap Vino yg ada di belakang mu
"ayo nona, aku akan membantu mu" ajak Luna memegang mu dan membawa mu ke kamar mu
saat tiba di kamar, kau pun langsung mandi. setelah itu, Luna membantu mu mengeringkan rambut mu "apa kau kena marah karena ulah ku!?? " kau pun merasa bersalah
"aah, sudah biasa nona. tapi, setidak nya nona bisa katakan pada ku jika ingin keluar. karena kau membuat keributan, tuan hampir murka pada nyonya. " Luna memberitahu mu
"ooh benarkah, apa ayah memukul ibu?? "
"ooh, kalau soal itu aku tidak tau nona. aku hanya tau tuan marah besar pada nyonya. "
saat itu, pintu kamar mu pun di ketuk. masuk lah ayah dan ibu mu "kaluar... " ucap ayah mu menyuruh Luna
"tidak, kau tetap lah di sini. " pinta mu
"kau sudah mulai berani melawan ku??? " ucap ayah mu melihat mu tajam
"aku hanya meminta pelayan pribadi ku tetap di sini. dan ayah bilang aku melawan" kau menatap ayah mu "ayah, ada apa dengan mu. kenapa belakangan ini kau sangat keras pada ku. aku sudah memenuhi semua keinginan mu, bahkan aku merelakan hidup ku untuk menikah dengan orang yg sama sekali tidak aku cintai. dimana salah ku ayah, katakan" kau berdiri di hadapan ayah mu
ayah mu pun hanya diam tak bergeming, kau melihat mata nya mulai berlinang. ayah mu pun akhirnya mengalah, dan berbalik pergi dari kamar mu. namun kau menghentikan nya dengan ucapan mu kembali "tunggu ayah.. " ia pun berhenti namun tidak berbalik "aku bersedia menikah dengan pilihan ayah, aku menganggap ini sebagai takdir dan jalan hidup ku. tapi, jika suatu hari nanti ayah melihat aku terluka oleh pilihan ayah ini. aku harap, ayah tidak akan menyesalinya. "
"suatu hari nanti, kau akan berterimakasih pada ku. " ucap ayah mu lalu pergi
Lagi-lagi kau pun hanya menunduk, dan ibu mu memeluk mu. membelai mu dengan penuh kasih sayang.
tok... tok... tok...
"permisi nyonya, gaun nya sudah tiba" ucap salah satu pelayan di depan pintu karena pintu tidak tertutup
"Luna, pergi dan bawa kemari gaun nya. " ucap Ibu mu
"baik nyonya.... " Luna pun berlalu pergi
"sayang, ibu tidak tau lagi apa yg harus ibu katakan. " ibu mu pun menatap mu
"tidak bu, ibu tidak salah. apa ayah memukul ibu tadi!?? " kau pun bertanya sembari duduk
"tidak, ayah hanya sangat marah karena kau memaksa pergi. sekarang sudah sangat larut, kau besok harus bangun lebih awal. upacara pernikahan di lakukan jam 11.00 siang. " ibu mu membelai wajah mu "lihat wajah cantik ini, besok kau sudah akan jadi pengantin. besok akan ada orang salon yg datang untuk merias kuku mu dan mengukir hena di tangan mu. seperti keinginan mu, jadi istirahat lah sayang. " ibu mu kembali memeluk mu
Luna pun masuk dengan membawa 2 gaun di tangan nya, dia menggantungkan di tempat yg sudah di sediakan. "nona, ini gaun yg akan kau pakai besok saat upacara. dan ini untuk pesta dansa di malam hari nya. " ucap Luna memberitahu mu
kau pun melihat nya sebentar"baiklah, ibu pergilah istirahat juga. aku ingin mengobrol sebentar dengan Luna. "ucap mu
" baiklah, selamat malam sayang. "ibu mu mengecup kening mu dan pergi
kau pun hanya tersenyum melihat ibu mu. lalu kau kembali menatap gaun putih dan juga gaun merah pekat yg ada di dinding. "ini bukan gaun yg ku pilih untuk pertunangan ku. aku juga tidak pernah memilih gaun untuk pernikahan ku!! " ucap mu melihat Luna
"memang benar, aku yg memilih nya. " ucapan Luna terdengar ringan
"kalau begitu, kau saja yg menikah" kau memutar duduk mu menghadap cermin rias mu
"emmm, tuan muda Vino tidak akan mau dengan ku. " Luna mendekati mu dan tersenyum di cermin
kau pun sontak ikut tersenyum "bagaimana kau tau model gaun sesuai selera ku!?? "
"hei, tentu saja. aku kan pelayan pribadi mu, jika aku tidak berguna kau mana mungkin membuatku jadi pelayan pribadi. " ucap nya lagi
"benar, pandai kau. " kau pun berbalik memandang ke arah nya "aku punya sesuatu untuk mu" kau pun masuk ke dalam ruang baju mu, dan keluar membawa paperback hitam. lalu kau memberikan nya pada Luna, Luna pun menerima nya "pakai itu besok, dan juga besok pagi kau tidak perlu berada di bawah bersama pelayan lain. kau harus tetap di samping ku sampai acara selesai, kau mengerti"
"terimakasih untuk ini nona. tapi besok... "
"tidak ada yg boleh memerintah mu selain aku, kau hanya perlu mendengarkan aku. " ucap mu lagi
"baiklah nona... "
"sekarang kau boleh istirahat, aku juga mau tidur. " kau pun bangun dari duduk mu, dan merebahkan tubuh mu di atas ranjang besar mu. "
Luna pun keluar dari kamar mu. kau pun menatap langit-langit kamar mu, sembari mengingat ucapan Vino kala itu. bahwa orang tua nya sudah menyiapkan sebuah rumah yg akan mereka tempati, jadi setelah pesta dansa selesai. Vino akan langsung membawa mu pergi, dan meninggalkan rumah orang tua mu. kau pun akhirnya menikmati kamar indah mu di malam itu.