Ardi, seorang ayah biasa dengan gaji pas-pasan, ditinggalkan istrinya yang tak tahan hidup sederhana.
Yang tersisa hanyalah dirinya dan putri kecil yang sangat ia cintai, Naya.
Saat semua orang memandang rendah dirinya, sebuah suara asing tiba-tiba bergema di kepalanya:
[Ding! Sistem God Chef berhasil diaktifkan!]
[Paket Pemula terbuka Resep tingkat dewa: Bihun Daging Sapi Goreng!]
Sejak hari itu, hidup Ardi berubah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hamei7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kita Hanya Teman
[Berhasil menjual seporsi bihun daging sapi goreng dan mendapatkan 1 poin. 】
[Tips: Saat poin yang terkumpul mencapai 100 poin, Anda akan memperoleh kesempatan tambahan untuk mendapatkan hadiah secara acak!]
Ardi baru saja menyelesaikan satu wajan bihun goreng. Kali ini, selain menyajikan untuk mahasiswa yang memesan, ia sengaja membuat porsi lebih banyak. Separuh untuk si mahasiswa, separuh lagi ia sisihkan untuk putrinya, Naya.
Siswa tersebut terkejut ketika mencium aroma yang luar biasa dari daging sapi goreng kering di depannya!
Teman-teman sekelas siswa tersebut tidak dapat menahan air liur di tenggorokan mereka dan menelannya lagi dan lagi.
Rupanya mereka ingin mencobanya juga.
"Papa, mie gorengnya enak sekali!"
“Ini mie goreng terenak yang pernah Nono rasakan!”
Si kecil Naya tidak sabar untuk segera menyantap daging sapi goreng itu begitu dia menerimanya dari Ardi.
Lembut dan nikmat, hampir tidak ada rasa berminyak sama sekali, terutama... semakin saya memakannya, semakin saya merasakan sisa rasanya yang tidak ada habisnya!
Kalau saja penampilan naya yang cantik dan ceria tidak ada di hadapan mereka, orang-orang di sekitarnya pasti akan curiga, apakah Ardi telah mencampurkan sesuatu yang aneh ke dalam masakannya!.
"Wah!!! mie daging sapi goreng ini sungguh lezat!"
Mahasiswa yang mendapat seporsi mie juga mulai pamer di jalan.
Baru gigitan pertama dan ia sudah memujinya!
Dia belum pernah makan daging sapi goreng kering yang begitu lezat, dan dia tidak bisa berhenti menggerakkan tangannya!
Para siswa yang melihat ini, mereka tidak punya pilihan selain berbicara dengan Ardi.
"Bang, aku juga mau mie daging sapi goreng!"
Ardi tersenyum kecil dan mulai membuat panci ketiga mie daging sapi goreng hari ini dengan menggunakan teknik yang sama.
Daging sapi yang ditumisnya tidak hanya lezat, tetapi porsinya juga sangat banyak.
Karena kebanyakan orang yang bisa makan di sini adalah mahasiswa atau pekerja migran di sekitar sini. Bagi mereka, daging sapi goreng seharga 25 ribu tidak hanya lezat, tetapi yang lebih penting, apakah bisa mengenyangkan perut mereka.
Oleh karena itu, saat Ardi membuat setiap porsi daging sapi goreng, ia memberikan banyak telur dan sayuran.
Umumnya, orang normal dapat merasa kenyang setelah mengonsumsi satu porsi saja.
“Ini mie gorengmu.”
“Thanks, Bang! Aku transfer ke OVO ya.”
Ponsel Ardi berbunyi, tanda uang Rp25.000 masuk. Bersamaan dengan itu, sistem kembali berbunyi:
【Poin +1】
Di sudut meja, Kakek yang pertama kali mencicipi mie goreng Ardi baru sadar sesuatu. Ia menepuk-nepuk saku celana, lalu wajahnya memerah.
“Mas… aduh, saya tadi lupa bawa uang. Jadi… barusan saya makan gratis, ya?”
Ardi hanya terkekeh.
“Sudah, nggak apa-apa, Pak. Anggap saja traktiran hari ini.”
Kakek itu menggeleng keras.
“Wah, mana bisa begitu! Makanan seenak ini nggak pantas dimakan gratis. Begini saja, besok saya datang lagi, saya bayar dobel. Setuju?”
Ardi akhirnya mengangguk. Kakek pun tersenyum lega dan pergi dengan langkah ringan.
Beberapa mahasiswa lain segera membawa pesanan mie goreng ke arah kos dan asrama. Ada yang bahkan sengaja ingin memberikannya ke gebetan di asrama putri.
“Cih, dasar bucin,” ledek temannya.
Setelah itu, warung Ardi kembali agak sepi. Bukan karena masakannya tak enak, melainkan letaknya yang agak tersembunyi di pintu masuk gang.
Sementara kios di Ardi sepi, sudah ada antrian panjang di 'Raja Mie Goreng' di seberang jalan!
Apalagi seiring berjalannya waktu, jumlah pembeli bukan hanya tidak berkurang, tetapi malah bertambah!
Hal ini berlaku bagi orang-orang yang pergi makan di luar dan punya banyak waktu, meskipun mereka tidak tahu restoran mana yang bagus.
Tapi kalau di warung itu antrinya panjang, pasti makanan di warung itu jadi lebih nikmat!
Orang-orang yang antri ini mungkin baru pertama kali ke sini, tapi begitu melihat orang antri, Anda akan bertanya-tanya apakah 'raja mie goreng' ini benar-benar enak!
Ardi melihatnya, tetapi ekspresinya tidak berubah sama sekali.
Tenang saja, ini baru jam delapan dan malam masih panjang.
Tak lama kemudian, lebih dari sepuluh menit berlalu.
Kios Ardi yang awalnya sepi tiba-tiba muncul dengan empat atau lima gadis!
Mereka bahkan tidak melihat kios lain saat datang, dan langsung menuju kios Ardi.
Jelaslah dia datang dengan persiapan.
“Bang, ini bener ya, abang khusus jual mie goreng sapi di sini?” tanyanya sambil menatap lurus.
Di depan Ardi ada seorang gadis cantik dengan kaki panjang dan sosok anggun.
Rambutnya yang panjang diikat ekor kuda dan mengenakan kaus putih. Tak sulit untuk melihat bahwa kaus itu tidak mampu mengimbangi laju pertumbuhannya dan terlihat terlalu ketat!
Bagian bawah tubuhnya dipadukan dengan rok lipit, dan kedua kakinya yang panjang berwarna putih mengenakan sepasang sepatu kanvas. Penampilan keseluruhannya bisa mendapat nilai minimal sembilan poin!
"Ya. Seharusnya aku satu-satunya yang berjualan daging sapi goreng di pintu masuk gang."
Ardi mengamati kelima gadis di depannya satu per satu. Kecuali gadis yang memimpin, yang lainnya biasa-biasa saja.
Mata gadis itu langsung berbinar.
“Kalau begitu… mie goreng yang tadi dibawain Bima ke kos, itu abang yang bikin, kan?”
Ardi sedikit terkejut. Bima? Siapa Bima?
Ia baru teringat, tadi ada dua mahasiswa yang membeli. Salah satunya sempat bilang mau membawanya ke pacar di asrama. Ardi tersenyum samar.
“Oh, jadi Bima pacarmu itu.”
Gadis itu langsung mendengus, pipinya merona.
“Pacar apaan? Kita cuma temen sekelas!”
Teman-temannya di belakang terkikik, sementara Ardi hanya tersenyum tipis.
tapi untuk menu yang lain sejauh ini selalu sama kecuali MIE GORENG DAGING SAPInya yang sering berubah nama.
Itu saja dari saya thor sebagai pembaca ✌
Apakah memang dirubah?
Penggunaan kata-katanya bagus tidak terlalu formal mudah dipahami pembaca keren thor,
SEMAGAT TERUS BERKARYA.