Pertempuran sengit di akhir musim kedua mengubah segalanya. Xander berhasil menundukkan Edward dan sekutunya, namun harga yang harus dibayar sangat mahal: darah, pengkhianatan, dan tumbangnya Evan Krest—sekutu terkuat yang selama ini menjadi sandaran kekuatannya.
Kini, di season ketiga, badai yang lebih besar mulai berhembus. Cincin takluk yang melilit jari para musuh lama hanyalah janji rapuh—di balik tunduk mereka, dendam masih menyala. Sementara itu, kekuatan asing dari luar negeri mulai bergerak, menjadikan Xander bukan hanya pewaris, tapi juga pion dalam permainan kekuasaan global yang berbahaya.
Mampukah Xander mempertahankan warisannya, melindungi orang-orang yang ia cintai, dan menjaga sisa-sisa kepercayaan sekutu yang tersisa? Ataukah ia justru akan tenggelam dalam lautan intrik yang tak berujung?
Pewaris Terhebat 3 menghadirkan drama yang lebih kelam, pertarungan yang lebih sengit, dan rahasia yang semakin mengejutkan.
SAKSIKAN TERUS HANYA DI PEWARIS TERHEBAT 3
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Seluruh keluarga Ashcroft terkejut, mulai berbisik-bisik. Para pengawal Xander mulai memasuki ruangan, terbagi menjadi dua bagian. Suasana mendadak menjadi sangat hening.
Lizzy merasa cukup tegang karena hari inilah hari yang sudah ia tunggu selama hampir enam tahun lamanya untuk dikenalkan pada keluarga Ashcroft. Meski tidak pernah menuntut Xander dan Sebastian untuk diperkenalkan, tetapi sebagai seorang istri, ia ingin diakui secara sah oleh semua anggota keluarga Ashcroft bahwa ia adalah istri dari Xander.
Alexis menatap Lizzy, menarik-narik tangannya.
"Kau siap, Alexis?" Lizzy tersenyum.
"Aku siap, Bu." Alexis mengencangkan pegangan.
Lizzy dan Alexis berjalan memasuki rumah di tengah penjagaan para pengawal. Keluarga Ashcroft seakan kompak menutup mulut mereka.
Xander bergeser ke samping bersamaan dengan datangnya para pengawal. Keberadaan Lizzy dan Alexis masih terhalang.
"Aku ingin mengenalkan kalian pada dua orang anggota keluarga Ashcroft yang baru." Xander memberi tanda pada Mikael.
Para pengawal seketika terbagi menjadi dua bagian, bergabung dengan pengawal di sisi kiri dan kanan. Keberadaan Lizzy dan Alexis seketika terlihat oleh semua orang lain.
Seluruh keluarga Ashcroft sontak terkejut ketika melihat Lizzy dan Alexis. Mereka tak beralih dari tempat mereka selama beberapa waktu.
Dalton tak bisa menahan keterkejutan meski sebelumnya sudah mengatakan jika ia tidak akan kaget ketika Xander datang bersama istri dan anaknya dalam acara pertemuan malam ini. Akan tetapi, kenyataan justru berkata sebaliknya.
Di saat yang sama, Evelyn, Sophia, dan Alana tak bisa berkata-kata ketika melihat Lizzy. Ketiga wanita itu terdiam, tak berkedip untuk beberapa waktu. Wanita cantik yang pernah mereka lihat dan temui beberapa tahun lalu nyatanya adalah pasangan Xander.
"Bukankah wanita itu yang pernah aku temui di butik beberapa tahun lalu?" gumam Evelyn dengan tangan mengepal. Bayangan pertemuan mereka kembali muncul. "Jadi, dia…"
Sophia dan Alana saling menoleh satu sama lain. Wanita yang pernah mereka bicarakan beberapa tahun lalu dan sulit mereka temukan informasinya di mana pun nyatanya adalah sosok istimewa bagi Xander. Melihat penampilan Lizzy baik dahulu maupun sekarang, mereka merasa tidak layak bersanding di sampingnya.
Suasana tampak hening selama beberapa waktu. Lizzy dan Alexis berjalan hingga berhenti di samping Xander.
Xander tersenyum bangga, memegang tangan Lizzy. Kesabaran selama ini nyatanya berbuah kemenangan yang sangat manis.
"Aku akan memperkenalkan mereka pada kalian." Xander tersenyum lebar. "Ini Lizzy, istriku, dan ini putraku Alexis. Aku berharap kalian bisa menerima mereka dengan baik sebagai bagian anggota keluarga Ashcroft."
Para wanita tampak sangat iri dan para pria takjub dengan kecantikan Lizzy. Wanita itu sangat sempurna dari berbagai sisi, terlebih dengan tambahan busana mewah, riasan, dan aksesoris meski tergolong sederhana dan tidak berlebihan. Selebritis di negeri ini bahkan di luar negeri tidak bisa mengalahkan kecantikannya.
Beralih ke arah lain, anak kecil berparas tampan itu adalah perpaduan dari ketampanan Xander dan kecantikan Lizzy. Alexis sempurna secara fisik meski di usianya yang bahkan masih jauh dari remaja.
"Aku sudah menduga jika Alexander sudah menikah dan memiliki anak, tapi aku tetap terkejut ketika melihat hal ini," ujar Dalton dengan tatapan tak berkedip. Rasa iri dan amarahnya kembali tumbuh, menyesakkan dadanya.
"Aku tidak menyangka jika wanita itu adalah istri Alexander." Alana mengepalkan tangan erat-erat. Meski sudah menikah dengan Dalton dan memiliki seorang putra, tetapi sisa-sisa cinta pada Xander tetaplah ada. Rasa irinya pada Lizzy kembali muncul dan lebih besar dibandingkan bertahun-tahun lalu. Akan tetapi, di saat yang sama ia merasa ingin mengenal lebih dekat dengan wanita itu.
"Kau mengenal wanita itu?" tanya Dalton.
"Aku tidak mengenalnya. Aku hanya pernah beberapa kali bertemu dengannya."
Evelyn menunduk, tersenyum pada putranya, Darryl. Entah mengapa hatinya sakit ketika melihat Xander bersanding dengan wanita sesempurna Lizzy, terlebih keduanya sudah dikarunia seorang putra yang tampan. Meski sudah bertahun-tahun lamanya berlalu, nyatanya perasaannya pada Xander tetap ada. Penyesalan itu lagi-lagi membuatnya sakit.
"Bolehkah aku bermain dengan Alexis?" tanya Darryl.
Evelyn tersenyum, mengangguk kecil.
Xander menggandeng tangan Lizzy dan Alexis lebih erat. Mereka berjalan melewati beberapa anggota keluarga Ashcroft.
Govin, Mikael, tiruan Miguel, dan para pengawal mengikuti mereka dari samping dan belakang. Keluarga Ashcroft hanya mampu menyimak tanpa mengatakan apa pun.
"Apa kau tahu dari keluarga mana Lizzy berasal, Tessa?" Tanya Mila seraya berbisik, mengamati Lizzy dari atas hingga bawah.
"Aku tidak tahu." Tessa tak beralih dari Lizzy. "Aku mengetahui hampir semua putri dari keluarga kelas atas di Vistoria, tapi aku baru pertama kali melihat Lizzy. Dia kemungkinan berasal dari negara lain."
Tessa melirik sinis Evelyn. Entah mengapa ia merasa iri karena Lizzy tidak menjadi menantunya. Lizzy sempurna secara fisik, tetapi ia tidak ingin terlalu menilai terlalu cepat.
"Bukankah Lizzy sangat sempurna? Dia wanita yang paling cantik yang pernah aku lihat. Aku ingin berbincang dengannya, tapi aku yakin penjagaan akan sangat ketat saat aku mendekat padanya," bisik Zara dengan wajah sedikit masam.
Marcus dan pengawal pribadinya memasuki ruangan, tersenyum saat melihat Lizzy dan Alexis. Semua anggota keluarga membungkuk untuk memberi hormat.
"Duduklah. Kita akan memulai pertemuan malam ini."
Kondisi Marcus sudah sangat renta. Kakek tua itu sudah tidak lagi bisa berjalan dan hanya mengandalkan kursi roda. Meski begitu, ingatannya masih cukup kuat. Melihat Lizzy dan Alexis di acara ini, ia merasa sangat bahagia karena bisa mengenalkan mereka.
Xander, Lizzy, Alexis, dan anggota keluarga yang lain duduk di tempat masing-masing. Tatapan keluarga Ashcroft terus tertuju pada Lizzy, dan di saat yang sama tatapan anak-anak tertuju pada Alexis.
Pertemuan akhirnya digelar. Marcus memberi sambutan singkat, lalu diteruskan dengan Xander yang memberikan beberapa informasi seputar perusahaan. Lizzy dan Alexis melihat dari kursi mereka.
Acara dilanjutkan dengan makan malam. Alunan musik terdengar merdu. Para pelayan tampak hilir mudik menyajikan makanan dan minuman.
"Pembawaan Lizzy sangat berkelas," bisik Mila.
"Alexis tampaknya seusia cucuku Darryl. Itu berarti Alexander kemungkinan menikah sebelum Darius menikah," kata Tessa.
"Tapi, bukankah calon istri anggota keluarga Ashcroft harus mendapatkan restu dari ayah sebelum menikah? Jika menikah tanpa restu ayah, pernikahan itu tidak akan sah." Zara tersenyum sinis.
"Melihat reaksi ayah saat melihat Lizzy dan Alexis, ayah sepertinya sudah mengetahui hal ini sejak lama. Aku tidak akan heran jika Lizzy diperkenalkan secara rahasia dan ayah mendatangi pernikahan Alexander dan Lizzy." Tessa memutar bola mata.
"Kau benar." Mila dan Zara berujar bersamaan.
Makan malam selesai dilaksanakan. Para pelayan hilir mudik membawa piring-piring dan gelas-gelas kotor.
"Aku sangat bahagia karena dalam pertemuan malam ini kita mendapatkan anggota keluarga baru. Kalian pasti bertanya-tanya mengenai hal ini. Sebelum pernikahan, Alexander memperkenalkan Lizzy padaku. Aku merestui pernikahan mereka. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi kenapa hal ini terkesan sangat rahasia. Aku tidak akan menyebutkannya, tapi aku yakin kalian mengetahui alasannya," ujar Marcus.
bahkan ada keluarga yg sudah kalah tapi gak mau mengakui kekalahan.
Sungguh di luar prediksi pembaca..
Tetap semangat & sehat selalu Thorr...
livy sepupu larson