NovelToon NovelToon
Diikat Utang

Diikat Utang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Penyesalan Suami / Pembantu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Ibu Mertua Kejam / Ibu Tiri
Popularitas:29.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Icha Adeela, anak angkat dari keluarga Raffi Hamzah. Dia diperlakukan tidak adil, dijadikan sebagai penebus utang. Ayah angkatnya mempunyai banyak utang dan keluarga mereka terancam kehilangan rumah dan aset lainnya.

Dalam upaya menyelamatkan keluarga dan ibu angkatnya yang sekarat di rumah sakit, Icha dipaksa menikah dengan orang tua dan cacat.

Ternyata, Icha juga diperlakukan kasar oleh suaminya. Icha berusaha membayar utang agar terbebas dari belenggu suaminya.

Apakah Icha berhasil membebaskan dirinya dari situasi tersebut?

Ikuti jalan ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Kaka Angkat

Dokter dan perawat masuk ke ruang perawatan Icha. Dokter memeriksa kondisi Icha. Dokter menyarankan Icha harus beristirahat di rumah sakit. Untuk saat ini jangan membuat Icha terbebani pikiran berat.

Setelah Dokter dan perawat meninggalkan ruangan Icha, Putra mendorong kursi roda Fairel keluar dari ruangan Icha, menuju balkon rumah sakit yang letaknya di ujung sudut rumah sakit.

Putra bertanya ada hal apa sebenarnya sehingga Fairel memaksa Icha yang masih belum sehat kembali ke rumah. Dengan jawaban yang sama yang diberikan Fairel, Icha harus melunasi utangnya. Icha harus bekerja di rumah Fairel.

"Fai, apa isi di kepala lu itu hanya uang? Bagaimana Icha bayar utang jika dia sendiri saja belum sehat?"

"Gue gak perduli. Siapa tahu Icha hanya berpura-pura sakit," jawab Fairel tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Ok, gue bayar. Berapa utang Icha? Atau kalo perlu biaya rumah sakit Icha, gue yang bayar," Putra mengambil ponselnya ingin mentransfer sejumlah uang.

Fairel dengan cepat memutar kursi rodanya dan meninggalkan Putra. Putra mengejar Fairel, Fairel dengan cepat masuk ke dalam lift. Putra membiarkan Fairel pergi. Putra sangat mengenal Fairel. Untuk sementara Fairel melepaskan Icha. Putra akan menjaga dan mengawasi Icha di rumah sakit sampai Icha benar-benar sembuh.

Selama 10 hari, Icha dirawat di rumah sakit. Selama itu pula, Putra menemani Icha. Putra dan Icha terlihat mulai akrab. Terkadang Icha menangis karena kebaikan Putra. Putra sangat perhatian kepadanya.

Putra sama seperti Emil, Sara dan Ade yang menganggapnya seperti keluarga sendiri. Icha merasa nyaman, aman di sisi Putra. Icha berandai-andai dalam hati, seandainya Putra adalah kakaknya pasti orang seperti Fairel tidak akan berani menyakitinya.

Putra membelikan Icha ponsel baru karena menurut informasi yang diterima Putra, ponsel Icha dibanting Fairel. Icha dengan sopan menolaknya tapi karena Putra terus memaksa akhirnya Icha menerima pemberiannya.

"Icha, aku ingin sekali menjadi kaka bagimu. Maukah kamu menjadi adikku?" tanya Putra.

Icha dengan meneteskan air mata menganggukkan kepala. Rupanya Tuhan mengabulkan permintaannya menjadikan Putra sebagai saudaranya. Putra juga memeluk Icha sembari mengusap kepalanya.

"Terima kasih Icha. Ingat, jangan sungkan. Jadikan aku tempat bersandar karena aku saudaramu," bisik Putra.

Icha mengusap air matanya. Icha merasa diperhatikan seseorang. Icha melihat dari balik pintu, Fairel menatap tajam ke arahnya. Icha dengan cepat melepaskan pelukan Putra. Icha perlahan menjaga jarak dari Putra.

Putra membaca kecemasan dari wajah Icha. Putra pun membalikkan badannya. Putra tersenyum ke arah Fairel. Putra mengusap air mata Icha yang kembali jatuh ke pipinya. Putra sengaja memanas-manasi Fairel.

"Fai, kamu jemput Icha?"

"Oh, jadi begini ya kalian. Pantas betah banget di rumah sakit. Ayo pulang!"

Fairel lebih dahulu keluar dari ruangan Icha. Putra membawa tas yang berisikan pakaian ganti Icha. Icha berjalan di belakang Putra. Mereka masuk ke dalam lift. Fairel memperhatikan Putra yang sangat perhatian kepada Icha.

Icha hanya diam sambil menundukkan kepalanya. Icha tidak berani menatap Fairel. Aura kebencian Fairel sangat nyata di mata Icha. Sempat Icha bertanya dalam hati, dosa apa yang telah dilakukannya sehingga Fairel sangat benci terhadap dirinya.

Apakah alasan Fairel menikahi Icha hanya untuk menyakitinya. Icha ingin sekali menanyakannya. Tapi Icha mengurungkan niatnya. Icha teringat alasan Raffi memaksa Icha menikah dengan Fairel karena uang. Uang untuk membayar utang segunung Raffi.

Aku ingin segera melunasi utang-utangku, biar terbebas dari Fairel. Ya Allah, permudahkan lah segala urusan hamba, doa Icha dalam hati.

Putra membantu Fairel masuk ke dalam mobil. Icha hanya berdiri di samping mobil. Icha tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

"Icha, ayo masuk," Putra membukakan pintu mobil untuk Icha.

Icha menggelengkan kepala. Icha takut. Icha takut Fairel akan melakukan sesuatu yang membuatnya terluka. Putra perlahan menarik tangan Icha dan memasukkan Icha ke dalam mobil Fairel. Icha duduk di samping Fairel. Icha meremas-remas tangannya.

"Gak mau pulang!" Bentak Fairel dengan nada yang tinggi.

"Ampun, ampun, maaf, saya mau pulang," sontak saja Icha ketakutan, Icha kembali mengingat perlakuan kasar Fairel beberapa waktu yang lalu.

"Icha, Icha, kamu kenapa?" Putra berusaha menenangkan Icha.

Fairel kaget dengan tingkah Icha. Fairel beranggapan Icha hanya ingin menarik perhatian Putra. Putra masuk ke dalam mobil dan duduk di tengah. Putra masih berusaha menenangkan Icha. Putra membuka jendela mobil membiarkan udara masuk agar Icha dapat bernapas.

Tidak berapa lama Icha terlelap bersandar di kursi mobil. Putra mengetik sesuatu di ponsel dan mengirim pesan ke aplikasi hijau milik Fairel. Fairel membacanya. Ternyata Icha mengalami trauma karena pernah mengalami kekerasan. Fairel akhirnya mengerti mengapa Icha begitu takut melihatnya.

Tapi walaupun begitu, Fairel tetap tidak perduli. Icha melakukan kesalahan besar yang mengakibatkan Fairel lumpuh dan membuat Fairel kehilangan kebebasannya. Fairel terbatas dengan langkahnya. Fairel merasa setiap orang memandang kasihan kepadanya.

Fairel yang dulunya dikejar banyak kaum hawa kini seolah mereka mengejeknya. Fairel merasa ada yang hilang dalam hidupnya. Fairel terbiasa dengan hidupnya yang penuh pujian, sanjungan dan menjadi idola di antara para wanita.

Fairel meminta pertanggungjawaban atas perbuatan Icha. Fairel juga akan membuat Icha merasakan semua penderitaannya. Kalau perlu Icha juga merasakan bagaimana rasanya punya kaki tapi tidak bisa berjalan.

Putra menyenggol lengan Fairel. Seketika Fairel tersadar dari lamunan.

"Apakah rumah ini masih terbuka untukku?" tanya Putra ketika mobil mereka memasuki halaman luas rumah Fairel.

"Kamu saudaraku. Rumah ini juga rumahmu. Apa kamu memikirkan tawaranku?"

"Baiklah, aku terima."

Zaki membantu Fairel keluar dari mobil dan duduk di kursi roda. Sedangkan Putra dengan perlahan membangunkan Icha. Icha perlahan membuka matanya. Icha keluar dari mobil disusul Putra

Bi Imah menyambut kedatangan Icha. Putra memberikan tas Icha kepada Bi Imah. Putra kemudian masuk ke dalam ruang kerja Fairel. Fairel sudah asik di depan laptopnya bekerja.

Putra duduk di samping Fairel. Putra bertanya alasan Fairel menikahi Icha. Dengan santai Fairel menjawab karena dijodohkan papanya. Putra kembali bertanya kenapa harus Icha. Bukannya sebelumnya mamanya Fairel banyak mengenalkan beberapa gadis dan semuanya ditolak oleh Fairel.

"Fai, jika lu tidak suka perjodohan ini mengapa dipaksakan? Kalian tidak saling suka. Tolak saja, jangan lu jadikan Icha sebagai pelampiasan kekesalan," kata Putra.

"Lu gak tau apa-apa," Fairel masih fokus dengan pekerjaannya.

"Makanya gue nanya. Tega banget lu meninggalkan tanda hitam di leher Icha. Gue juga mau nanya, dari mana luka di kening Icha?"

"Apa urusan lu? Apa lu jatuh cinta sama Icha!" Fairel dengan kasar menutup laptopnya.

"Gue gak akan nikung istri saudara sendiri! Apa salah Icha sehingga lu tega nyakitin dia? Sebelumnya lu gak kayak gini, Fai," ucap Putra.

"Icha harus merasakan penderitaan gue. Icha yang waktu itu nabrak gue! Gue benci! Gue mau balas dendam!"

"Apa? Icha yang waktu itu nabrak lu?" Putra memperjelas pendengarannya.

"Iya, dia pelakunya!" Fairel mengepalkan kedua tangannya.

"Tidak mungkin, tidak mungkin," Putra bangkit dari tempat duduknya dan keluar dari ruangan kerja Fairel.

"Icha, gue yakin sekarang Putra juga benci lu. Gak akan ada lagi yang lindungi lu, ha, ha!" Fairel tertawa lepas.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Queen
Ihhhh ne org 👊👊👊👊👊
Nashira
Ngebet banget jadi istri Fairel, siapa lu 🤣🤣🤣🤣
Alesha
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Queen
Baru calon istri, Icha istri sah
Fang
Lu Sofia yg keluar 😅
Queen
Bahaya ternyata insomnia
Fang
tukang gosip, mulut ghibah, mantap ,😃😄😅
Queen
tukang gossip 🤣
Fang
Fairel ini beneran jatuh cinta atau cuman merasa bersalah ?
Queen
Emang beneran jatuh cinta si Fairel? Apa karena merasa bersalah trus gimanan? Jadi bingung
Queen
Waduh 😄
Fang
Jgn percaya Cha. Dia kejam, jahat, cari org lain az.
Queen
Lho?????
Queen
Ternyata kartu pelajar Icha gak hilang. Jadi jaminan utang.
Queen
What? Vahira yg tabrak Fairel 😱
Na!
Ih, gak adil banyak
Na!
Apa yg terjadi?
Aila
Kok dilepas sih. Cinta boleh, tp dia bikin lu lumpuh
Aila
Seharusnya balas dendam ke Vahira. Fairel gak adil. Icha jadi korban balas dendam yg salah
Aila
Oh, pelakunya Vahira 😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!