NovelToon NovelToon
Story Of My Vampire Family

Story Of My Vampire Family

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Vampir / Iblis / Kutukan / Hantu
Popularitas:820
Nilai: 5
Nama Author: Lutfiatin Nisa

Hani Ainsley adalah anak dari perkawinan antara manusia dengan seorang vampir, karena suatu masalah ibunya harus menitipkan Hani ke salah satu rumah warga karena wanita itu tidak bisa membawanya pergi. Saat kecil Hani ia hidup menderita karena tidak pernah disayang oleh ibu yang mengadopsinya. Namun, semua berubah saat ia beranjak dewasa dan mulai berevolusi menjadi vampir. Akankah Hani bisa mengubah nasipnya di kemudian hari? Dan siapakah orang tua kandungnya? Ikuti ceritanya dan jangan lupa likenya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lutfiatin Nisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ulang Tahun Hana dan Hani

Beberapa hari kemudian, kartu undangan ulang tahun Hana dan Hani sudah tersebar di kampus. Hana meminta teman-temannya untuk datang karena dia ingin acaranya berlangsung dengan meriah.

“Arya! Kamu harus datang, ya!”

Arya mengangguk malas ketika yang memintanya datang adalah Hana. Padahal, dia ingin yang mengundangnya itu Hani.

Setelah jam kuliah selesai, Bayu dan Hani kembali bertemu. Bayu menyayangkan jika pekerjaan yang Hani lakukan selama ini diketahui oleh Ibunya. Bayu juga menebak jika gadis di hadapannya itu mendapatkan tamparan kemarin.

“Bagian mana yang ditampar sama ibu kamu?” tanya Bayu seraya melirik ke wajah Hani.

Gadis yang merasa diinterogasi itu menjawab.

“Aku nggak ditampar, kok. Tapi dijambak.” Wajahnya kembali lesu.

“Aduh, kasihan. Pasti banyak yang rontok. Kamu mau aku sumbangkan rambut, nggak?” ejek Bayu seraya mengelus rambut gadis itu.

“Sini! Aku jambak sekalian!” Hani mulai geram karena diledek.

Hani berusaha untuk menjambak rambut Bayu. Namun, pria itu terlalu tinggi untuknya. Bayu pun mengejek dengan mengatai gadis itu pendek, membuat Hani semakin kesal. Tidak disangka sepasang netra ikut menyaksikan keduanya dari kejauhan. Siapa lagi kalau bukan Arya, pemuda itu kesal melihat kedekatan Hani dan Bayu. Tidak mau melewatkan waktu terlalu lama, dia pun pergi menyusul kedua orang yang masih bercanda itu.

“Ehm, ehm.” Arya berdehem berharap kedua insan yang sedang bercanda tadi berhenti.

Kedatangannya secara tiba-tiba membuat Hani terkejut, dia pun bertanya pada Arya tentang apa keperluannya.

“Oh, jadi ini, cowok yang bikin kamu dihajar sama Hana?” celetuk Bayu tanpa berpikir panjang.

Seketika, Hani langsung menutup mulut Bayu karena tidak ingin membahas masalah itu. Meski perlakuan itu sudah bisa membuat Bayu diam, tetapi Arya justru penasaran dan menanyakan apa maksud perkataan pemuda itu tadi.

Dengan cepat Hani menjawab, “Oh, bukan apa-apa. Dia salah ngomong. Ya udah, ayo kita pulang!”

Arya menghentikan langkah Hani, tetapi Bayu langsung mencengkeram kerah baju pemuda di hadapannya itu

“Bayu! Udah lepasin!” Hani tak ingin ada pertengkaran di antara mereka berdua.

Lengan Bayu ditarik oleh Hani. Namun, dia sempat memberi peringatan kepada Arya agar menjauh dari Hani.

“Sialan, berani-beraninya mengancamku!” umpat Arya tidak terima seraya masih menatap keduanya yang telah berjalan jauh.

***

Acara pesta ulang tahun itu digelar malam hari. Para tamu undangan sudah datang, sedangkan yang mengundang masih berada di kamar untuk mempercantik diri.

Hana dipuji-puji oleh temannya karena malam itu dia sangat cantik, dari gaun dan riasan yang dipakai terlihat sangat memukau. Mereka percaya kalau Arya pasti akan terpesona melihat kecantikannya. Namun, ketika mereka melihat Hani yang juga baru keluar dari kamarnya, rasa benci kembali datang. Kedua gadis itu memiliki rencana untuk mengerjai Hani dan memberitahu Hana agar tidak perlu bertindak dan cukup menonton saja.

Di samping kolam renang, Bayu dan Hani sedang berbincang. Bayu meminta gadis itu melepaskan kacamatanya. Namun, Hani menolak dengan alasan bahwa dia sudah terbiasa memakainya.

“Udah lepasin, aja! Kamu nggak perlu pakai ini biar tambah cantik,” puji Bayu.

“Balikin nggak, Yu. Atau aku marah, nih!”

“Coba lihat, marah kamu kayak apa, sih? Bisa keluar taring nggak, auuuu,” ejeknya tidak mengindahkan kekesalan Hani.

Bayu pergi dengan membawa kacamata milik Hani. Gadis itu pun mengejarnya, tetapi nahas dia malah menabrak orang lain. Hani pun meminta maaf kepada orang yang ditabrak tadi tanpa melihat ke arahnya, kemudian terus berjalan untuk menyusul Bayu.

Arya sempat melamun sejenak setelah ditabrak oleh gadis cantik, kemudian suara temannya yang bertanya mengenai siapa gadis itu membuat Arya kembali sadar dan tersenyum. Mereka telah memuji gadis yang mereka rendahkan. Iya, itu adalah Hani si cupu.

Acara tiup lilin dan potong kue telah dilaksanakan. Para tamu undangan dipersilakan untuk memakan hidangan yang telah tersedia. Beberapa dari mereka juga ada yang berdansa sembari menikmati alunan musik yang indah.

“Han, aku haus,” pinta Hana.

Hani mengerti apa yang harus dia lakukan ketika saudarinya berkata seperti itu. Gadis itu pun segera pergi untuk mengambil minum.

Dari arah lain, Febi memberi kode kepada temannya untuk mulai mengerjai Hani. Gadis yang menjadi target mereka sedang berjalan di tepi kolam renang sambil membawa segelas air. Dengan berhati-hati, Tari menggerakkan salah satu kakinya ke depan. Hal itu membuat Hani tersandung dan jatuh ke dalam kolam.

Arya yang selalu memperhatikan Hani terkejut melihat kejadian itu. Dengan sigap, Arya segera melompat ke dalam kolam untuk menyelamatkannya Hani. Ternyata gadis itu tidak bisa berenang, untung saja segera diselamatkan. Hani akhirnya berhasil dibawa naik ke pinggir kolam. Semua orang memperhatikan keduanya yang tengah basah kuyup. Arya mengguncang tubuh Hani beberapa kali, tetapi gadis itu hanya bergeming.

Merasa cemas karena gadis pujaannya tidak kunjung sadar, Arya pun segera memberikan napas buatan hingga akhirnya Hani memuntahkan semua air yang masuk ke dalam mulutnya.

Di tempat lain, teman-teman Hana menyesali perbuatan mereka. Niatnya ingin membuat Hani celaka, tetapi malah membuat gadis itu semakin dekat dengan Arya. Gagal sudah rencana mereka. Hana pun makin marah setelah melihat kejadian tersebut.

***

Di tempat lain, sebuah laboratorium bawah tanah yang terletak di tengah hutan.

Bondan sedang memperhatikan sebuah tabung kaca yang berisi seorang pria. Pria itu tidak mati ataupun hidup. Ya’ itu adalah Andi. Vampir yang berhasil ditangkapnya dulu. Sengaja dia memenjarakannya di dalam sebuah tabung es agar kekuatan sang vampir melemah. Kemudian, dia beralih menatap anak buahnya. “Apa kalian semua bodoh?! Sudah dua puluh tahun kalian belum bisa memecahkan teka-teki ini! Apa kalian memilih untuk mati, ha!”

Seorang Dokter yang bekerja di sana pun angkat bicara. Dia menjelaskan, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa darah vampir murni tidak bisa dikonsumsi oleh manusia karena bisa menyebabkan kematian.

“Bodoh! Lalu untuk apa vampir itu ada di sini jika dia tidak berguna?!”

Bondan marah, dia ingin mengeluarkan vampir itu dan membunuhnya. Namun, dia mengurungkan niatnya karena Dokter itu berkata bahwa darah campuran vampir dan manusia-lah yang dibutuhkan. Dia juga mengingatkan Bondan tentang istri dan anak vampir yang melarikan diri saat diburu.

“Bos, jangan gegabah. Jika kita mengeluarkannya sekarang, semua orang yang di sini akan mati. Bos tidak ingat bagaimana vampir itu membunuh para pengawal kita dulu,” ujar salah satu pengawal pribadinya.

Bondan berpikir sejenak, yang dikatakan anak buahnya memang benar. Dia pun tidak jadi mengeluarkan Andi.

Di sisi lain, Andi pun terus berusaha untuk melepaskan diri. Meskipun seluruh tubuhnya tidak bisa digerakkan. Dia hanya bisa mengirimkan sinyal pertolongan kepada anak-anaknya. Dia berharap, mereka bisa membantunya.

‘Nak, tolong Ayah.’

Hani membuka matanya, dia terperanjat dengan mimpi yang baru dialaminya. “Mimpi apa barusan, aneh banget. Kenapa akhir-akhir ini tubuhku rasanya aneh, ya? Aduh, kepalaku pusing banget.”

Gadis itu segera membersihkan diri, berganti pakaian dan turun ke lantai bawah untuk sarapan pagi.

Melihat saudarinya yang baru turun dari kamar, Hana segera bangkit sambil berkata, “Hana sudah kenyang Ma, Pa. Mau berangkat dulu.” Kesal, melihat wajah Hani karena masih teringat masalah semalam.

“Iya, Sayang. Hati-hati ....” Setelah mengucapkan itu, pandangan Dirga tertuju pada Hani yang datang dengan mengucapkan selamat pagi. Dirga pun kembali berkata, “Kamu sudah bangun, Sayang. Ayo sarapan.”

Baru saja Hani duduk, ibunya pergi sambil berkata bahwa dirinya juga sudah kenyang. Padahal, Hani bisa melihat bahwa makanan yang ditinggalkan Lucy dan Hana masih banyak. Gadis itu jadi merasa tidak enak.

“Hani? Bagaimana keadaan kamu hari ini? Sudah lebih baik? Atau masih ada yang sakit?” tanya Dirga untuk mengalihkan pikiran Hani.

Hani tersenyum dan berkata bahwa dirinya sudah lebih baik. Hal itu membuat perasaan Dirga menjadi tenang.

“Syukurlah. Kamu harus berterima kasih kepada Arya karena dia telah menyelamatkan kamu.”

“Arya?” Kaget, kenapa tiba-tiba sang ayah menyebutkan nama pemuda itu.

“Apa kamu tidak ingat kejadian semalam?” Dirga memicingkan alis.

Hani mencoba mengingat kejadian semalam, dia pun merutuki dirinya karena tidak memperhatikan jalan hingga akhirnya tercebur. Dirga hanya tersenyum melihat tingkah laku anak pertamanya itu.

***

Di kamar Arya. Pemuda yang telah memberikan napas buatan untuk Hani semalam itu sedang merapikan dasi di depan cermin. Dia membayangkan kejadian saat bibirnya menyentuh bibir Hani yang mungil.

“Manis,” ujar Arya seraya mengusap bibir, tanpa sadar senyumnya mengembang.

Saat sarapan, Ibunya terus memperhatikan Arya yang tersenyum bahagia. Dia pun menggoda anak laki-lakinya itu.

“Kenapa anak mama tidak bisa berhenti tersenyum setelah pulang dari pesta semalam? Hm ... pasti karena Hana, ya?”

“Apaan sih, Ma?”

“Kalau kamu suka sama dia, kenapa nggak langsung ditembak aja.”

“Mati dong, Ma. Main tembak aja,” celetuk Arya.

Ibu dan anak itu pun saling berpandangan dan kembali tersenyum.

Bersambung.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!