Aya seorang gadis lugu dari desa yang bertemu seorang pria kaya, mapan dan punya jabatan tinggi di kota. Yang membuat Aya bingung saat Anwar ingin menyatakan cinta padanya. Padahal dirinya yang hanya gadis desa berniat melanjutkan.sekolahnya di kota. Dengan banyak pertimbangan dan mengingat adat istiadat di desa dan dalam kehidupannya. Aya harus berpikir keras untuk bisa menerima Anwar yang terkesan playboy. Bagaimana ceritanya.... baca disini ya !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Sedangkan Aya yang baru berdiri di depan pintu dapur melongo saat dilewati babah dan mamaknya begitu saja.
" Astaga ada apa dengan babah dan mamak ?" kata Aya terheran heran. Sembari menatap semua orang yang berada di ruangan dapur
" Kak Aya terlambat, tadi ada ayam keok di Jambak emak mau di sembelih" kata Hanan Yang membuat Tiwi langsung melotot kearah Hanan.
" Hush..sudah Tiwi,Tika sana masuk kamar. Hanan sini tante bilangi sesuatu," kata tante Atik yang tak mau ada keributan lagi di rumah abangnya itu.
" Wah tante mau main suap nih" kata Gara tersenyum.Sembari melipat kedua tangannya di depan dada.
" Jangan menambah masalah Gar, mereka itu adik adik mu," tegur tante Atik
" Iya nih bang Gara, bukannya bantuin pisahin mamak sama Tiwi. Malah di lihatin doang," kata Tika yang menarik tangan Tiwi untuk pergi meninggalkan dapur.
" Hah....emang ada apa sih?" tanya Aya
" Biasa kak, adu mulut dan ego. Biar kak Tiwi kapok, karna nakal sama kak Aya dan kita semua," kata Hanan tersenyum. Membuat tante Atik mengelengkan kepalanya.
" Sudah Hanan...mandi dulu ini sudah sore. Gara panggil Binta di dapur. Kita kumpul di ruang tengah buat minum teh. Tante banyak bawa oleh oleh makanan dari kota," kata tante Atik yang tadi sudah menurunkan oleh oleh untuk orang rumah.
" Ya tante," kata Gara. Yang tidak aneh melihat keributan terjadi di rumah mereka. Karna lumrah baginya keluarga mereka bertengkar, tertawa dan saling tuding. karna mereka banyak punya saudara. Apalagi mamak nya 6 bersaudara. Dan Babah nya 8 bersaudara. Sedangkan Tante Atik, adalah adik bungsu dari babah nya. Karna sedari kecil tante Atik memang dirawat oleh Babah dan mamak Aya. Semenjak kedua orang tua Babah meninggal. Hanya orangtua dari mamak saja yang masih sehat sampai hari ini. Apalagi rumah kakek dan nenek Aya tidak jauh dari rumah keluarga Aya.
" Ya sudah ayo nan," kata Tante Atik pada adik bungsu Aya .
" Okey...ayo te," kata Hanan mengandeng tangan tante Atik. Lalu berjalan keruang tengah. Sedangkan Aya langsung menatap abangnya seakan ingin bertanya tentang kejadian barusan.
" Ada masalah apa sih bang, kok tadi mamak seperti orang marah?" tanya Aya
" Bukan marah lagi kak, mamak kesurupan hantu tadi. Lantaran marah sama kak Tiwi yang bikin ulah sama mamak" kata Haris
" Hah....bikin ulah, kapan !! Kan kita baru saja nyampe de ?" kata Aya.
" Sudah ngak usah dibahas, itu urusan orang tua. Sana mandi ris. Abang pukul bokong mu nanti kalo main terus. Ay sana bantu bibi di belakang," kata Gara yang melangkah menuju dapur basah yang ada di belakang rumah.
" Yah...pada bubar. Ketinggalan info deh .." kata Aya yang mengikuti Gara dan Haris kedapur belakang
" Aya.... kamu sudah pulang nak?" kata bibi Bawi yang kaget melihat Aya sudah pulang
" Iyalah bi, kenapa bibi Bawi bisa ada disini. Kapan datangnya? "tanya Aya karna tahu bibi nya itu bukan tinggal di kampung dekat mereka.
" Babah dan mamakmu punya hajat, jadi kita pada mau kumpul. Yang lain datangnya besok pagi," jelas bibi adik dari mamak Aya.
" O begitu," kata Aya mengangguk anggukkan kepalanya.
" Dek... memang benaran kamu mau kawin muda ?" tanya Gara. Sembari mendorong kayu bakar ke lubang api.
" Dih ...itu lagi, emang berita itu sudah menyebar jika Aya mau kawin bang. Kan Aya masih sekolah," kata Aya.
" Lah yang datang kemaren lusa itu siapa kak. Yang datang bawa rombongan. Bahkan mereka banyak membawa hantaran ke rumah kita kak? " kata Binta
" Hantaran....!!! " Aya pun berpikir cepat. Mungkin itu yang tadi diributkan keluarga besarnya. Rupanya Anwar benar benar serius datang untuk melamarnya.
Sedangkan mamak dan babah duduk saling padang di dalam kamar. Membicarakan masalah Aya putri mereka.
" Keputusannya ada pada Aya mak, biar kita bicarakan ini nanti malam. Karna pria itu serius melamar anak kita," kata babah.
" Ya tapi keponakan babah itu kan yang harusnya menikah. Karna anak kita masih sekolah. Apa babah tega mengawinkan Aya Saat dia belum menamatkan sekolahnya," kata mamak yang masih terlihat kesal
" Itu kita tanya kan lagi pada Tiwi dan Aya nanti mak. Jika Aya tidak mau, terpaksa Tiwi yang akan menggantikannya. Karna kemaren Babah masih belum memberi jawaban pasti Kita harus menunggu anakmu pulang dulu. Mengingat maharnya yang akan diberi Anwar 1 milyar. Jika Aya bersedia menjadi istrinya," jelas babah.
" Apa bah.!! satu milyar ?" kata mamak kaget karna tidak percaya. Jika Anwar serius ingin meminang putrinya Aya.
" Ya ..." angguk babah menghela nafas kasar.
" Bah... Itu uang tidak sedikit. Jaman sekarang susah mencari uang. Apa itu benaran. Atau hanya janji pria itu saja.," kata mamak menatap lekat suaminya. Karna tidak percaya dengan mahar yang akan di berikan Anwar pada Aya.
" Anak itu sendiri yang bilang begitu pada abah mak Dia bilang di kerja di perusahaan pertambangan minyak. Jadi babah percaya saja," kata babah.
" Huh....." mamak pun diam sembari menghela nafas panjang. Bingung dengan apa yang terjadi dengan masalah putrinya. Dan ini bukan lamaran biasa. Karna pria itu sepertinya sangat serius ingin peristi Aya. Mengingat hantaran nya saja, terkesan mewah. Yang ditaruh mamak di kamar kosong sebelah kamarnya. Barang barang itu terlihat tidak murahan Bahkan semua lengkap satu paket. Apalagi perhiasan emasnya. Dari emas 24 karat.
" Lalu gimana menurut abah?" kata mamak menyelami mata bening suaminya.
" Bukan nya babah sudah bilang, ini terserah pada anak kita mak. Abah tidak menolak dan juga belum menerimanya. Sebab itulah , abah menyuruh Atik membawa Aya pulang untuk memperjelas semuanya. Agar kita tahu duduk permasalahannya," kata babah sambil membuang nafas kasarnya.
" Ya baiklah, nanti kita tanyakan saja Aya dan Tiwi.Jika Aya tidak mau. Berarti Tiwi yang akan menggantikannya begitu kan bah? ," kata mamak memastikan.
" Hmm....." angguk babah sembari tersenyum. Membuat mamak lega. Namun ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Karena hantaran itu diantar kerumah mereka. Bukan rumah adik iparnya.
*************
Malam nya semua keluarga berkumpul di ruang tengah. Setelah semua orang selesai makan malam. Memang sejak senja tadi babah sudah meminta semua orang untuk duduk berkumpul bersama. Tapi itu bagi orang tua yang sudah cukup umur. Yang pantas diajak berunding. Sedangkan adik adik Aya di suruh masuk kamar untuk belajar. Atau menonton televisi. Agar tidak merecoki musyawarah keluarga besar Aya.
" Ya gimana, apa kamu mau kawin sama si Anwar ?" kata Tika berbisik saat duduk di sebelah Aya.
" Entah lah, aku sendiri bingung," kata Aya
" Tapi aku dengar maharnya 1 milyar Ay," kata Tika berbisik pelan
" Hah...!! " kata Aya kaget.
" Aku saja yang menikah, kamu lanjutkan sekolahmu saja Ay. kemaren kamu bilang ngak mau kan sama si Anwar ," kata Tiwi menatap Aya. Karna tergiur dengan mahar besar yang akan Anwar berikan pada pernikahan Aya.
Deg... ..
Aya pun terdiam sesaat untuk berpikir. Karna tidak menyangka Anwar begitu serius ingin menikahinya. Apalagi dengan mahar besar yang fantastis. Yang belum pernah ada di kampung mereka. Bahkan Anwar juga pernah bilang , jika Anwar akan membiayai kuliahnya sampai selesai. Kalo saja Aya mau menikah dengan pria itu.
" Aku harus bilang apa ?" batin Aya bingung
Serem efeknya
Moga dapat pertolongan
Jahat amat otak Tiwi
Amit amit
Aku masih penasaran siapa lelaki yang sangat mencurigakan ,sepertinya dia yang memgirim guna guna ke Aya sama Anwar
Aku siap mbantu Mak ,ikut gregetan ini tanganku Mak
Kuatkan imanmu cah ayu