NovelToon NovelToon
Rayna Masuk Novel Harem?! Tolong

Rayna Masuk Novel Harem?! Tolong

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel / Harem
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Febbfbrynt

Rayna Sasa Revalia, gadis dengan karakter blak-blakan, humoris, ceria dan sangat aktif. Dia harus meninggalkan orang tua serta kehidupan sederhananya di kampung karena sebuah kesialan sendiri yang men-stransmigrasikan jiwa gadis itu ke dalam sebuah karakter novel.

Sedih? Tentu. Namun ... selaku pecinta cogan, bagaimana mungkin Rayna tidak menyukai kehidupan barunya? Masalahnya, yang dia masuki adalah novel Harem!

Tapi ... Kenapa jiwa Rayna harus merasuki tubuh Amira Rayna Medensen yang berkepribadian kebalikan dengannya?! Hal terpenting adalah ... Amira selalu di abaikan oleh keluarga sendiri hanya karena semua perhatian mereka selalu tertuju pada adik perempuannya. Karena keirian hati, Amira berakhir tragis di tangan semua pria pelindung Emira—adiknya.

Bagaimana Rayna menghadapi liku-liku kehidupan baru serta alur novel yang melenceng jauh?

~•~

- Author 'Rayna Transmigrasi' di wp dan di sini sama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ratu Bully

"BU! CILOKNYA YANG SERIBUAN LIMA!”

Teriakan tak tahu malu Rayna menggema di seluruh kantin. Sehingga atensi semua orang beralih padanya.

Ibu penjaga kantin tersenyum canggung menatap Rayna,”Maaf, Dek. Di sini gak ada cilok. Tapi kalo bakso ada.”

“Emang apa bedanya cilok sama bakso? Mereka sama-sama bulat, kok,”gumam Rayna bingung.

Tiba-tiba ada yang menarik kunciran rambutnya ke belakang.

“Aw!”Rayna mundur seraya meringis mencoba melepaskan tangan yang menarik rambutnya.

“Heh! Lo gak liat, kita lagi ngantri?! Kenapa lo maen trobos aja?!” Teriakan tajam itu semakin menarik perhatian banyak siswa-siswi. 

Rayna mengusap kepalanya setelah orang itu melepaskannya. Ia melirik melihat tiga orang cewek dengan tajam.

Melihat Rayna yang diam menatap mereka, cewek yang berteriak tadi semakin geram menunjuk Rayna,”Lo tau gak? Gue ratu di sekolah ini! Berani-beraninya lo buat gue kesal!”

Rayna mengerjap bingung. Suasana menjadi hening dan tegang. Lalu Rayna mendengar bisikan di sekitar. 

“Berani banget nyinggung ratu bully.”

“Bakal ada drama nih.”

“Gue gidik banget denger suaranya”

“Pasti dia jadi sasaran si Felisya.”

Mata Rayna membola menatap gadis cantik di depannya. Dua orang lainnya, pasti antek-anteknya.

Felisya?!

Mampus gue! Batin Rayna dengan jantung berpacu cepat karena ketakutan.

Felisya Mikhaella Johnson. Merupakan cewek yang menjadi antagonis kedua. Dia adalah ratu bully yang kejam dan tidak segan-segan dalam mem-bully seseorang yang menyinggungnya. 

Bahkan, dia pernah membuat seseorang siswi sekarat, hanya karena siswi itu tak sengaja menumpahkan es ke wajahnya. 

Tak ada guru atau pihak sekolah lainnya yang bisa menghentikan, mencegah, atau melarangnya. Karena, Felisya sangat berkuasa di sekolah karena dia merupakan keluarga Johnson. Yaitu keluarga yang merupakan pemilik Aquilastar High Scool.

Felisya merupakan sepupu dari pemeran utama pria. Tapi hubungannya tentu tidak baik. Hanya saja keluarga mereka sangat dekat karena semarga. 

Felisya sangat menyukai sepupunya sedari kecil Walaupun sepupu dengan sepupu tidak haram untuk bersatu, tetap saja. Jika satu marga dan keluarga terlalu canggung baginya begitupun keluarganya. Oleh karena itu, Felisya menyembunyikan perasaannya.

Sampai Emira muncul dan sangat dekat dengan sepupunya, Felisya tidak bisa menahan amarah dan cemburu lagi. Dia mulai mem-bully Emira secara diam-diam.

Felisya mengungkapkan rahasianya edari kecil kepada keluarganya. Yaitu perasaannya terhadap sepupunya. Tentunya mereka tidak setuju, apalagi peraturan keluarga mereka sangat ketat. Perasaan yang Felisya miliki sangat melanggar aturan keluarga mereka. Felisya sangat marah. 

Semakin lama, Emira dan sepupunya semakin dekat. Dan bully-an Felisya terhadap Emira semakin terang-terangan dan semakin kejam. Dari situ, protagonis pria tahu sebab luka-luka Emira. Tanpa basa-basi, dia dengan kejam langsung menculik Felisya dan kedua temannya. Felisya yang awalnya panik, ia langsung tenang dan senang ketika mengetahui siapa penculiknya. Ia dengan bodoh mengungkapkan perasaannya yang di mana protagonis pria sudah tahu. Bukannya mendapat tanggapan baik, protagonis pria semakin muak mendengar langsung dari mulut Felisya tentang perasaan.

Mengingat gadisnya terluka, orang yang paling dicintainya, cahayanya mengalami rasa sakit fisik dan mental, protagonis pria langsung membunuh ketiganya dengan tangannya sendiri. Keluarganya memang menganggap Felisya dan kedua temannya diculik dan di bunuh. Tapi mereka tidak tahu saja, dalangnya salah satu keluarganya sendiri. Walaupun sempat jadi pembicaraan di sekolah, beberapa hari kemudian gosip langsung senyap. 

Seorang Felisya si antagonis atau ratu bully, berakhir tragis. Namanya tidak pernah muncul lagi setelah pembunuhan.

Rayna bergidik. Ia merasa iba, takut dan perasaan campur aduk lainnya terhadap orang di depannya. 

Rayna menarik nafas dalam-dalam. Lalu tersenyum enggan. Rayna menyatukan telapak tangannya seakan menyembah. Kakinya di tekuk dengan badan membungkuk,”Maaf, Mbak Ratu. Hamba mengakui kesalahan, telah memotong antrian. Itu karena hamba sangat lapar sehingga perut hamba berdering-dering sepanjang waktu.”

Suara gemetar Rayna terdengar jelas di keheningan kantin. Semua orang menganga dengan mulut terbuka menatap Rayna. Beberapa detik kemudian, suara riuh tawa semua orang memecah keheningan dan ketegangan suasana.

Bukan hanya penonton, Felisya sendiri ingin tertawa, tapi dia menjaga imagenya. Tapi kedua temannya sudah tergelak. Bahkan, semua tokoh ada di tempat itu, wajah dingin mereka hampir retak.

Emira yang menyaksikan, entah harus takut atau tertawa. Karena kakaknya menyinggung ratu bully, tapi dia tidak bisa menahan tawanya. 

Rayna mengedarkan pandangannya menatap orang-orang di sana dengan malu dan bingung. Keningnya mengerut, tidak mengerti apa yang di tertawakan. Raut wajahnya sangat lucu membuat orang terhibur saat melihatnya.

Felisya melototi kedua temannya yang masih ngakak untuk berhenti tertawa. Baru kali ini dia mengalami situasi yang konyol. Tapi Felisya sama sekali tidak kesal. Malah, kekesalannya hilang entah kemana. Ia berdehem. Menatap gadis yang tengah bingung itu,”Gue maafin. Tapi ada syaratnya.”

Mata Rayna berbinar lalu mengangguk cepat. Ia hanya tidak ingin berurusan dengan orang di depannya berlama-lama.

Sebenarnya Felisya sangat gemas dengannya. Apalagi melihat binaran di matanya. Tapi tidak mungkin kan, dia menghancurkan image ratu bully-nya di depan orang banyak?

“Lo pesenin makanan buat kita bertiga, dan anterin ke meja di sana,”tunjuknya pada salah satu meja yang kosong.

Rayna mengangguk cepat. 

Felisya mengangguk puas. Setelah memberikan uang dan memberitahu makanan minuman yang ia pesan, Felisya pergi untuk duduk di mejanya, diikuti kedua temannya. Salah satu teman Felisya mencubit pipi kanan Rayna terlebih dahulu membuat Rayna merengut.

Kantin semakin ramai. Antrian pun semakin panjang. Rayna menjadi bahan pembicaraan setelah berurusan dengan ratu bully beberapa menit yang lalu. Saat dia membawa nampan menuju meja Felisya, gerak-geriknya di perhatikan banyak orang. Langkahnya sangat pelan karena takut tersandung. Bisa habis jika dia menumpahkan makanannya. Raut wajahnya mengerut karena kehati-hatian.

Setelah sampai, Rayna menghela nafas lega seraya menaruh satu persatu mangkuk dan gelas di depan ketiga orang yang tengah duduk di meja itu. Ia membungkuk seraya memeluk nampannya seperti seorang pelayan,”Silahkan di nikmati.”

Kekehan terdengar di sekitar. Sella dan Claudia—Teman Felisya terkikik gemas melihat Rayna. “Lo lucu banget, sih!”Sella kembali mencubit pipinya.

Rayna cemberut memegang pipinya yang sakit,”Jangan cubit! Nanti kalo pipi gue melar gimana?!”

Sella malah tertawa geli. Orang-orang yang memerhatikan mereka tercengang lagi. Karena, mereka tahu betapa kejamnya mereka saat mem-bully. Mereka kira, Rayna akan menjadi sasaran mereka, tapi malah sebaliknya. Sella sebagai antek ratu sekolah, saat mencubit dan memasang reaksi gemas melihat Rayna, menjadi pemandangan langka. 

“Eh, gue kayaknya gak pernah liat lo. Kelas mana?”tanya Claudia.

“Kelas XI IPA III,”jawab Rayna santai.

“Oh! Ternyata adek kelas.”Sella mengangguk-ngangguk. Lalu tersenyum lebar,”Berarti lo harus panggil kita kakak!”

Rayna mengangguk kaku. Melirik Felisya dengan takut-takut. Cewek itu hanya memakan makanannya tanpa memperdulikan sekitar. Rayna merasa lega. 

Teringat perutnya yang lapar, dia berpamitan,”Baik, K-ak. Gue pamit dulu.”

Sella dan Claudia mengangguk seraya tersenyum. Felisya hanya meliriknya.

“Makasih, ya.”

Raut Rayna menjadi lebih santai melihat respon ramah ketiganya. Apalagi mengucapkan terima kasih. Ia tersenyum ceria,”Yoi! Sama-sama.”

Rayna pergi melangkah untuk memesan makanannya. Ia menghela nafas jengkel ketika melihat antrian yang semakin banyak. Bahunya terkulai. Ia bisa saja menerobos, tapi Rayna tidak mau membuat masalah lagi.

Setelah sekian lama, Rayna memesan semangkuk bakso. Dengan segelas teh manis. Ia sempat menanyakan cilok kembali, tapi jawabannya hanya ada bakso. Jadi, dia memesan makanan itu. Ia merasa kesal dengan harganya yang mahal. Namun Rayna ingat bahwa dia berada di kawasan orang kaya. Ia pun di beri bekal uang jajan yang besar.

Jika di kehidupannya yang masih sederhana, mungkin jumlah uang jajan untuk satu hari di sini, untuk dua bulan dikehidupan sebelumnya.

Setelah mendapatkan makanannya, Rayna mencari meja kosong. Walaupun sangat, meja yang berada di kantin sangat banyak. Jadi masih banyak yang kosong. 

Karena tidak mau menarik perhatian, Rayna berjalan menuju ke meja kosong paling pojok. Sayangnya, ia sudah menjadi pusat perhatian. Namun ia tidak menyadarinya. Rayna duduk dan makan dengan tenang.

Mulutnya mengunyah, makan dengan lahap. Tapi pikirannya berkeliaran. Ia memikirkan teman sebangkunya. Rayna tidak menyangka akan bertemu dengan dua tokoh sekaligus. Tapi itu bukanlah hal baik untuknya.

Beberapa jam yang lalu ketika guru mengabsen semua murid di kelasnya, Rayna tidak menyangka, teman sebangkunya merupakan salah satu protagonis pria. Ia tersentak kaget saat guru memanggil nama protagonis pria. Ia juga hampir terjengkang saat orang di sampingnya mengangkat tangan tanda kehadirannya.

Sepanjang pelajaran, pikiran Rayna berkecamuk dengan kaki dan tangan gemetar. Dia diam membisu. Bahkan Rayna takut bergerak apalagi melirik cowok itu. Saat istirahat, ia langsung berlari menuju kantin membuat orang di kelasnya heran karena dia jarang ke kantin.

Bahkan, teman sebangkunya melirik heran punggungnya yang seakan ketakutan dan menghindari sesuatu. Rayna menghela nafas. Nafsu makannya menjadi hilang mengingat bagaimana setiap harinya ia duduk sebangku dengan cowok itu.

1
Mamta Okta Okta
crazy up thor.... semangat
Viona Syafazea
lagi thor
Viona Syafazea
baca 30 episode cuma sehari masih berada kurang juga saking serunya... please crazy up dong thor.. 😊
Rita Sofiyani
arsa gue juga sama loo/Drool/
Rita Sofiyani
suka ceritanya kaa
Fitri Apriyani
bagus banget deh kk cuma kalo ap jangan satu bab dong kadang juga ngak ap aku nunguin nya lama kk mana dah ngak sabar lagi nunggu ap nya aku harap jangan gantung ya pokok nya harus tamat kalo ngak aku komentar terus biar kk ap/Smile//Smile//Angry//Determined//Kiss//Plusone//Heart/
Kharisma
yang banyak up ya Thor
biar flashback
Kharisma
loh ini yang di wp ya kk
kok pindah NT?😅
𝓕𝓮𝓫𝓫𝓯𝓫𝓻𝔂𝓷𝓽: haha iya nih, di wp gaada apresiasi meskipun pembaca banyak><
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!