Ibunya masuk rumah sakit jiwa
Ayahnya sedari dulu tidak pernah mengakuinya
dan kekasihnya malah berpaling pada Kaka tirinya.
Inilah kisah Naina, gadis sejuta luka tapi tetap tersenyum.
ketika usia Naina berusia 12 tahun, ibunya masuk ke dalam rumah sakit jiwa akibat ulah ayahnya, dia juga dibuang ke panti asuhan.
6 tahun berlalu ayahnya memanggilnya, Dia pikir ayahnya memanggilnya untuk meminta maaf tapi ternyata Naina salah.
ayahnya menyuruh dia datang, meminta dia melepaskan Gerald yang tak lain kekasihnya, yang juga sama-sama berasal dari panti asuhan. ayahnya melakukan ini karena ternyata, Kakak tirinya menyukai kekasihnya. yang paling membuat Naina sesak, ternyata kekasihnya juga menyetujui ucapan ayahnya.
Dan pada akhirnya Naina jatuh di luka paling dalam, tapi tanpa Naina sadari balik luka yang dia derita ada kebaha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Carlos dan Naina
****
“Apa ada air dingin?" Tanya Naina ketika Safira sedang melihatnya tanpa berkedip, hingga Safira tersadar.
“Ada di kulkas," jawab Safira anak itu mendadak berbicara ketus, karena tentu saja Naina tidak marah. Padahal, dia ingin Naina marah dan kesal padanya.
Naina pun langsung bergegas, pergi ke arah kulkas untuk mengambil air dingin. Dan ketika dia membuka kulkas, Naina cukup terkejut dengan isi kulkas itu, karena ternyata isi kulkas itu sangat penuh, semua makanan serba ada. Tentu saja Naina sangat takjub karena dia tidak pernah melihat makanan sebanyak ini.
****
Waktu menunjukan pukul 8 malam, Naina menghempaskan tubuhnya ke sofa. Dia melihat ke arah ranjang, memastikan Safira sudah tertidur.
Naina menghela nafas berkali-kali, tadi siang ketika datang ke kastil ini, Naina pikir dia akan mulai bekerja besok dan berpikir bisa mulai pengenalan terlebih dahulu dengan Safira. Tapi ternyata Naina salah.
Selain tadi memberikan jus cabai padanya, Safira tidak berhenti bertingkah dari mulai membasahi kasur, membuat lantai basah belum lagi terus meminta makanan yang lain-lain. Hingga sekarang rasanya tubuh Naina begitu remuk. Namun beruntung, sekarang Safira sudah tertidur hingga Naina bisa sedikit bersantai..
Tapi selelah apa pun Naina sekarang, dia masih di selipi rasa syukur yang luar biasa hebat, karena gajihnya di sini 7 x lebih besar dari pada saat dia bekerja di hotel. Mungkin jika sudah satu tahun bekerja Naina akan berhenti dan memulai usahanya sendiri dengan gaji yang dia tabung.
***
Gerald masuk ke dalam apartemen, hari ini dia merasakan tubuhnya terasa lelah dan tidak bertenaga. Hari ini adalah hari pertama Dia mendekati Kirea di kelas lukis, dan Hari ini pula dia memulai pembelajaran yang harus dia patuhi dari mulai belajar perilaku dan lain-lain.
Yang membuat tubuh Gerald terasa lemas adalah, ternyata pelajaran yang diterima cukup berat, belum lagi dia diawasi langsung oleh Mario hingga sedikit tertekan.
Gerald membaringkan tubuhnya di ranjang, lelaki itu menatap ke arah langit-langit. “Naina Kau sedang apa sekarang," Gerald bergumam pelan.
Gerald sepertinya belum terbiasa berpisah dengan Naina. Bahkan sedari tadi dia terus terbayang Naina. dia membayangkan Naina sedang menangis kaena menunggu panggilan darinya atau karena ponselnya tidak bisa di hubungi karena memang Gerad juga sudah membuang ponsel miliknya.
Tak lama, Gerald menggeleng-gelengkan kepalanya, "Lupakan Naina Gerald, lupakan dia. Masa depanmu adalah Kirea.'' Kesadaran Gerald mulai kembali bangkit hingga dia langsung mengusir pikirannya tentang Naina..
****
Safira melihat ke arah samping, memastikan bahwa Naina sudah tertidur. Gadis itu bangkit dari berbaringnya kemudian berjalan dengan pelan, setelah itu keluar dari kamar.
Malam ini Safira tahu, Carlos akan datang ke kastil, dan dia berencana untuk melihat dari kejauhan. Rasanya Dia sudah rindu sekali pada lelaki yang dianggap ayah
Entah terbuat dari apa hati Syafira Walaupun dia pernah masuk rumah sakit karena diamuk oleh Carlos, dan selalu dimaki oleh lelaki itu tapi Safira sepertinya tidak pantang menyerah, dia tidak peduli dengan apa yang terjadi, yang terpenting dia bisa melihat Carlos.
10 menit kemudian
Ini sudah 10 menit Syafira keluar dari kamar, dan pada akhirnya setelah 10 menit berlalu Naina terbangun karena dia merasa ingin pergi ke toilet, dan ketika dia membuka mata Naina dibuat terkejut ketika Safira tidak ada di ranjang.
“Kemana dia!" Naina langsung turun dari ranjang, dia melupakan niatnya untuk pergi ke kamar mandi, dan berniat mencari Safira.
Naina terus berjalan menyusuri lorong, walaupun sedikit bergidik karena lorong yang sangat gelap. Tapi, Naina berusaha untuk menguatkan dirinya.
Hingga tak lama Naina menghentikan langkahnya ketika mendengar suara yang cukup nyaring, bahkan terdengar rintihan suara Safira. Dan dengan cepat Naina pun langsung berlari mencari ke arah sumber suara
Mata Naina membulat ketika melihat Safira sedang duduk di lantai dan sedang memegang kepalanya.
Rupanya barusan ketika Carlos masuk ke dalam kastil, Safira menghampiri lelaki itu. Awalnya dia hanya ingin melihat Carlos dari kejauhan. Tapi, tadi dia mendadak ingin menemui Carlos, hingga Carlos yang sedang lelah karena pekerjaan langsung emosi ketika melihat Syafira, dan dia langsung melemparkan kunci mobil dengan keras. Hingga kunci mobil itu mengenai kepala dan pelipis mata Safira, hingga sekarang Safira langsung terjatuh di lantai
“Syafira!” Naina langsung berteriak memanggil Safira hingga Carlos yang berdiri langsung menoleh, tiba-tiba tubuh Carlos dia mematung ketika melihat Naina karena ....
Awal awal memang harus rada pedih ya Bun 🤣..tapi bayangin aja kalau nanti Naina sama Carlos, abislah si Mario.
Men temen berhubung ini judul baru aku butuh banyak like sama komen yang banyak.
Yuk bisa yu komen di atas 100 like di atas 600 bsok update 4 bab ya