Kisah gadis imut dengan sejuta kenakalannya yang sebenarnya sudah memiliki suami namun tanpa dia ketahui dengan seorang Gus yang memiliki sifat sangat bertolak belakang dengan dirinya.
"Katanya bukan Muhrim kok megang megang sih Dasar Gus Gila! ."
(Alexandra keyla Salsabila.)
"Bahkan tubuhmu sudah halal untukku Zaujati."
(Zio Aqeel Asna Nafis Al Fath)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ido fawaiz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SALAD RASA GARAM
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM,,,,
Sebaik baik bacaan adalah membaca Al-Qur'an 🥰🥰🥰
*****
Happy reading guys 😘😘😘
"Hahahaha hahahaha,,," Yusuf tidak dapat menahan tawanya melihat hasil masakan Echa.
Sementara yang lain hanya tersenyum,berbeda dengan Zio yang ekspresi nya masih sama.
"Pop Mie spesial buatan chef Echa."
"Dan salad Buah."
"Makan Gus!" Echa memberikan Pop mie buatannya pada Zio.
"Echa sayang,, kok Pop mie dingin?" tanya Ella saat menyentuh Cup nya.
"Oh,,, karena tidak ada air panas jadi Echa berikan Air Es saja, sekalian Echa masukin Es batu." jawab Echa.
"Hahahaha,, hahahaha" lagi lagi Yusuf tidak dapat menahan tawanya.
"Sayang mie itu harus pakai air panas."
"Tapi Gak ada Air panasnya Umma."
"Kamu masak air sampai mendidih lalu kamu tuang pada Mienya nak."
"Echa gak tahu cara nyalain kompornya Umma."
"Hah,," kaget mereka.
"Katanya kamu bisa masak Cha." ucap Yusuf.
"Echa bisa masak hanya gak bisa nyalain kompor saja Kok." elak Echa.
"Cobain Bang masakan istrimu" bisik Yusuf pada Zio.
Dengan membaca Basmalah Zio memakan Pop mie dingin atau Es Pop mie buatan Echa.
"Enak Gus?" tanya Echa.
"Hm,," balas Zio.
"Hm,, hm,, apa Gus Echa gak ngerti bahasa Setan." ucap Echa tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Zio menatap tajam Echa ." kamu bilang saya setan?"
"Bukan aku yang bilang, Gus sendiri yang bilang."
"Sekarang coba salad Buahnya."
Zio orang pertama yang mencoba nya, wajahnya tetap tanpa ekspresi, Yusuf yang penasaran ikut mencobanya begitu juga yang lainnya.
"PYUHHH,,,," Yusuf langsung menyemburkan Salad buatan Echa.
"Astaghfirullah,,, ya Allah, hamba masih ingin hidup lebih lama." ucap Yusuf.
"Enak kan buatan Echa, habisin gih."
"Enak banget Cha, suruh Zio aja yang habisin, ini untuk pertama kalinya aku makan salad buah rasa garam."
"Kamu masukin apa saja nak pada saladnya ?" tanya Ella lembut.
"Em,,, susu kental manis, Mayones dan gula, eh,, Cimory juga."
"Gulanya Echa masukkan satu toples takutnya gak Manis Umma."
Ella yakin yang di maksud Echa pasti garam bukan gula, kalau gula mana mungkin rasa saladnya bisa Asin.
"Kamu gak kupas buah buahan nya Cha?" tanya Yusuf.
"Enggak, biar lebih ber vitamin."
"Hah,,, ber vitamin apanya, buah naga,kiwi, apel, ini lagi pisang tidak ada yang di kupas,hebat kamu Cha."
"Iya dong Echa kan memang hebat."
Gus Alzam dan Gus Azka hanya menggelengkan kepalanya dengan tingkah Echa yang benar benar ajaib.
"Sepertinya Zio harus memiliki kesabaran yang sangat Ekstra." ucap Gus Azka pelan.
"Kembali ke Asrama!" perintah Zio.
"Kenapa gak dari tadi sih Gus,Echa kan sudah bosan berada di dekat mu."
"Salim dulu." Zio memberikan tangannya pada Echa.
Tanpa membantah Echa mencium tangan Zio beralih Ella, Gus Alzam dan Gus Azka saat Echa hendak memegang tangan Yusuf Zio segera menarik baju belakang Echa.
"Ingat bukan muhrim Dosa." peringat Zio.
"Oh,,, ber arti Bang Yusuf gak boleh makan Echa dong?"
"Ya,, kenapa gak Bang Yusuf saja sih yang makan Echa kenapa harus Gus mesum sih." gerutu Echa.
"Maksudnya Cha?" tanya Yusuf yang tidak paham dengan ucapan Echa.
"Kembali ke kamar mu !" perintah Echa.
"Iya Iya,,, dasar Gus Jelek!" ejek Echa lalu berlari meninggalkan Ndalem Utara.
Nambah lagi Gus Jelek, besok apa lagi? pikir Zio.
"Apasih Bang maksud ucapan Echa?" tanya Yusuf.
Zio hanya mengangkat bahunya acuh, tidak berniat menjawab pertanyaan Yusuf.
Sampai di taman Echa merasa merinding, dan jaraknya masih lumayan jauh suasana juga sangat sepi jadi Echa memutuskan untuk kembali ke Ndalem Utara lagi.
"Assalamu'alaikum,,!" teriak Echa.
"Waalaikum salam, Echa kenapa balik lagi Nak?" tanya Ella.
"Hehe,,, Echa takut Umma balik ke Asrama takut ketemu Kuyang." jawab Echa.
"Mana ada kuyang Cha, yang ada tu Kuyang yang takut pada kamu Cha."
"Maksud Bang Yusuf Echa temannya Kuyang?"
"Bukan Cha, kamu lebih dari kuyang."
"Bang Yusuf kan baik, tampan dan tidak sombong."ucap Echa dengan nada yang dibuat buat semanis mungkin.
Yusuf menatap Echa penuh curiga, kalau sudah manis manis begini pasti ada maunya.
"Bang boleh gak anterin Echa ke Asrama?" pinta Echa.
"Balik ke Asrama takut, kalau menyelinap keluar rumah buat balapan gak takut?" sindir Zio.
"Ih,,, Gus Jelek nyambung aja sih kayak Onta, diam ya kamu gak di ajak."
Tanpa membalas ucapan Echa Zio menarik tangan Echa keluar.
"Eh,,, Gus Mesum mau bawa Echa kemana?" teriak Echa.
"Mereka sangat lucu ya." ucap Ella.
"Ya,, yang satunya Kelewat aktif yang satunya lagi kelewat pasif." sambung Yusuf.
"Diam kalau tidak mau aku lempar ke Danau." ancam Zio pada Echa.
Akhirnya Echa diam mengikuti langkah Zio.
"Gus,," panggil Echa.
"Gus,,,Jelek!" ulang Echa namun tetap saja tidak mendapatkan jawaban dari Zio.
"Gus Mesum!"
"Gus Rese !"
"Gus Modus!"
"Gus Gila!"
"Gus Tampan!"
Zio tiba tiba menghentikan langkahnya hingga membuat tubuh Echa menabrak punggung Zio.
"Astoge,,, kenapa ada tembok mendadak sih?"
Echa mengelus jidatnya yang terasa sedikit nyeri.
"Eh,,, saya nabrak kamu Gus,kirain tadi tembok."
Zio menggantikan tangan Echa mengelus jidat Echa kemudian meniupnya dan 'Cup' Zio mengecup kening Echa.
"Dasar Mesum!" ketus Echa mendorong tubuh Zio di depannya.
Echa berlari menuju Asrama menjauhi Zio yang menyunggingkan senyum tipis di wajahnya.
Sampai di dalam kamarnya tanpa banyak kata Echa langsung memeluk Bonekanya dan terbang ke alam mimpi.
"Lah Echa kapan datangnya?" tanya Aurel,tadi mereka fokus menghafal surat Al Waqi'ah.
"Iya,, ya kok sudah tidur saja ni Bocah." ucap Mutia.
"Mana tidurnya langsung pulas,biasanya kan anak baru itu tidak betah dan sulit tidur lah Echa dari kelas tadi langsung tidur terus."
******
Keesokan harinya waktunya mereka setor hafalan surat Al Waqi'ah dan artinya pada Zio, semua isi kelas terlihat menghafal.
Saat Zio memasuki kelas wajah mereka langsung tegang, berbeda dengan Echa yang terlihat sangat santai.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh." ucap Zio.
"Waalaikum salam warahmatullahi wa barokatuh."
"Baiklah langsung saja,kita mulai hafalan kalian ."
"Sudah hafal semua?" tanya Zio.
"Insyaallah Gus." jawab beberapa murid.
"Sudah Hafal?" ulang Zio.
"Belum Gus."
"Insyaallah Gus."
"Sudah Gus."
Jawab murid disana bersamaan, ada yang menjawab sudah ada yang menjawab Insyaallah ada juga yang menjawab Belum.
"Echa,, kamu sudah hafal apa belum?" tanya Zio melihat Echa yang tidak menjawab sendiri.
"Saya tidak tahu Gus kalau ada hafalan, kan kemarin Gus sendiri yang menghukum Echa." jawab Echa tanpa beban.
" Apakah tidak ada temanmu yang memberi tahukan?"
"Echa gak sempat mau ngafalin Gus kan semalam Echa menjalankan hukuman dari Gus."
Zio benar benar geram dengan Echa, ada saja jawabannya.
"Yang tidak hafal silahkan berdiri di tengah lapangan!" perintah Zio membuat Echa langsung berbinar.
Semua santri yang merasa tidak hafal segera keluar begitu juga Echa yang terlihat sangat antusias.
"Yusuf,,!" panggil Zio pada Yusuf yang baru saja melewati kelas.
"Iya Bang."
"Tolong kamu gantikan Abang"
"Abang mau kemana?" tanya Yusuf.
"Abang mau mengawasi santri yang dihukum di lapangan.
"Baiklah." Ucap Yusuf.
_
_
_
TBC
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘
te²p semangat ya thoorrr smoga lancar trus up nya