NovelToon NovelToon
Heavanna

Heavanna

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Smiling27

Karena penghianatan pacar dan sahabatnya, Zianna memutuskan untuk pindah sekolah. Namun siapa sangka kepindahannya ke SMA Galaxy malah mempertemukan dirinya dengan seorang cowok bernama Heaven. Hingga suatu ketika, keadaan tiba-tiba tidak berpihak padanya. Cowok dingin itu menyatakan perasaan padanya dengan cara yang sangat memaksa.

"Apa nggak ada pilihan lain, selain jadi pacar lo?" tanya Zia mencoba bernegosiasi.

"Ada, gue kasih tiga pilihan. Dan lo harus pilih salah satunya!"

"Apa aja?" tanya Zia.

"Pertama, lo harus jadi pacar gue. Kedua, lo harus jadi istri gue. Dan ketiga, lo harus pilih keduanya!" ucap Heaven dengan penuh penekanan.

Follow IG Author : @smiling_srn27

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Smiling27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07. MANTAN PACAR

Jam menunjukkan pukul tiga sore, bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Semua murid berhamburan keluar meninggalkan sekolah. Begitu juga dengan Zia, Handa dan Icha yang keluar bersama. Handa dan Zia langsung menuju gerbang, sementara Icha menuju ke area parkir untuk mengambil motornya. Sejak dulu Icha memang selalu menggunakan motor, meski notabenenya dari keluarga berada.

"Gue balik dulu ya!" pamit Icha yang sudah memakai motor jenis skuter miliknya.

"Iya sono, nggak perlu khawatir sama gue lagi. Sekarang kan udah ada Zia yang nemenin!" Sebelum ini Icha memang kerap kali menemani Handa menunggu jemputan datang.

"Emang siapa yang khawatir sama lo, pede!" ucap Icha mendengus, padahal nyatanya ia memang mengkhawatirkan sahabat satu-satunya itu.

"Nimbang ngaku aja apa susahnya sih," celetuk Handa menaik turunkan alisnya.

"Udah ah males sama lo. Gue mau pulang, bye!" Icha langsung menjalankan motornya membelah jalanan.

Handa mencibir melihat Icha yang semakin menjauh, "Dasar Icha!"

Zia mengedarkan pandangannya, merasa ada seseorang yang sedang memperhatikan sedari tadi. Padahal di sekolah itu sudah tidak ada siapapun, apa mungkin itu hanya perasaannya saja. Setelah mengetahui ada yang aneh, Zia menyenggol lengan sepupunya.

"Kenapa?" tanya Handa yang sedang mengetik sesuatu pada ponselnya.

"Lo ngerasa nggak sih tuh cowok dari tadi ngawasin kita!" Zia menunjuk melalui sudut matanya. Handa langsung melihat ke arah yang di tunjukan, ternyata cowok yang di kenalnya sedang duduk santai di atas motor.

"Udah biarin aja, nggak usah di pikirin. Nggak penting!" ucap Handa ketus. Suasana hatinya seketika berubah melihat cowok yang di maksud Zia.

"Kenapa ketus gitu, lo kenal sama dia?" Zia mulai penasaran setelah melihat raut wajah Handa yang berubah.

"Nggak!"

"Nggak percaya gue, datengin ah biar gue tanya langsung ke orangnya!" Zia hanya bercanda, mana mungkin dia berani mendekati cowok yang tidak dikenalnya.

"Iya gue kenal, nggak usah macem macem. Dia Agam, mantan gue!" jawab Handa akhirnya. Cowok itu memang mantan Handa, baru seminggu yang lalu mereka putus.

Zia membulatkan matanya, "Demi apa lo? Wah kayaknya mantan lo masih suka deh sama lo."

"Mana mungkin," balas Handa asal.

"Buktinya dia masih di sini, pasti ngawasin lo!" ujar Zia.

"Kalau dia masih suka nggak mungkin kali minta putus duluan ke gue." Handa mencebik kesal.

"Apa? Pftt... hahaha...." Zia tertawa lepas, apa ia tidak salah dengar tadi. Seorang Handa baru saja diputusin oleh cowoknya. Hebat sekali cowok itu, memang patut dimuseumkan.

"Tutup mulut lo, tega banget sama temen sendiri."

Handa mengerucutkan bibirnya semakin kesal mengingat cowok itu, meski sedikitnya ia merasa sedikit aneh. Pasalnya sejak mereka resmi putus, Agam selalu pulang setelah memastikan dirinya pulang. Atau mungkin itu hanya perasaannya saja, karena itu Handa selalu mencoba untuk menepisnya.

Zia menghentikan tawanya, "Maaf gue cuma kaget aja, jadi lo masih suka sama dia?" tanyanya.

Handa terdiam sejenak, tentu saja ia tidak bisa menjawabnya. "Udah dijemput, pulang yuk." Kebetulan sekali mobil jemputan mereka datang di waktu yang tepat, Handa pun tidak perlu lagi menjawab pertanyaan yang menurutnya tidak penting itu.

Mereka masuk ke dalam mobil masing-masing, meninggalkan Agam yang masih duduk diam di motor sport miliknya.

*********

Suara deruan motor berhenti di depan sebuah rumah, lebih tepatnya di depan markas geng Clopster. Heaven dan teman-temannya baru saja sampai, mereka membuka helm kemudian masuk ke dalam.

"Agam di mana?" tanya Heaven. Sejak pulang tadi memang tidak melihat keberadaan cowok satu itu.

"Nggak tahu, dari kemaren itu anak satu emang suka ilang-ilangan. Kayak kuncir rambut nyokap gue!" celetuk Nanda mengendikan bahunya. Yang lain hanya menggeleng saja, kerena memang tidak tahu keberadaan cowok itu.

Plakk

"Anjir, sakit bego!" Nanda mengusap kepalanya, menatap nyalang cowok yang baru saja memukul kepalanya.

"Ngomongin gue lo ya?" Nanda langsung menyengir, ternyata yang memukulnya tadi adalah Agam. Memang tidak ada yang sadar dengan kedatangannya tadi.

"Lagian lo ngilang mulu kalo abis pulang sekolah, abis ke mana aja lo?" tanya Nanda.

"Nggak usah kepo!" Agam berjalan ke belakang, lalu kembali dengan membawa segelas air putih.

"Cewek lo tuh, gangguin gue mulu. Bikin gue darah tinggi aja!" gerutu Agam pada Nanda.

"Cewek yang mana njir?" tanya Nanda bingung. Bagaimana tidak? Cowok itu selalu gampang berganti ganti pacar setiap kali bosan, ia sendiri lupa sudah ada berapa mantan pacarnya saat ini.

"Bangsul, cewek yang lo tembak kemaren lah!"

"Bukan cewek gue lagi. Jijik gue, kayak j*lang!" Nanda bergidik jijik mengingat cewek yang baru di tembaknya kemarin.

Buk

"Bangsat! Santai dong, aset berharga nih!" pekik Nanda saat sebuah bantal sofa mendarat tepat di wajahnya.

Cowok itu menatap kesal pada orang yang telah melemparkannya, Gala. Sedangkan yang ditatap malah tidak merasa bersalah sedikitpun. Anak Clopster lainnya hanya tertawa melihat wajah Nanda yang terlihat memerah.

"Emang sejak kapan cewek lo ada yang bener? Lo nya aja kayak gitu, apa lagi cewek lo!" Gala mencibir pedas, tapi Nanda tidak peduli. Sudah biasa Nanda mendengar cibiran pedas Gala. Jangan salah, meskipun Gala seorang pendiam, tapi sekalinya berucap selalu berhasil mencubit jantung, paru-paru, tenggorokan hingga ginjal dari lawan bicaranya.

Nanda beralih menyenggol lengan Agam. "Lo masih ngawasin cewek lo? Eh maksud gue mantan cewek lo!" Nanda membenarkan kalimatnya, menyengir saat Agam mendelik tajam ke arahnya.

Agam hanya diam saja, tidak ada untungnya juga menjawab pertanyaan sahabatnya itu. Cowok itu meneguk habis air minumnya, mengingat mantan hanya membuatnya sakit kepala berkepanjangan.

"Kalau masih suka nggak usah diputusin kali Gam," celetuk Nanda langsung mendapat tatapan tajam lagi dari Agam.

"Capek gue dibohongi terus, dia juga nggak pernah izinin gue main ke rumahnya. Gue kan jadi curiga, kayak ada yang ditutupi gitu sama dia." Agam menyandarkan tubuhnya ke sofa, menghela nafas sembari memejamkan matanya.

"Lo terlalu jelek kali, makanya Handa nggak mau kenalin lo ke orangtuanya." Nanda terkekeh pelan.

"Sialan lo jadi temen, muka udah ganteng kayak Zayn Mikail gini lo bilang jelek."

"Zayn Malik kocak!" koreksi Nanda.

"Bodo amat," sahut Agam lalu menghela nafas lagi. "Gue yang gantengnya kayak Manurios aja masih dimainin sama dia. Lah gimana kalo muka gue kayak lo Nan, yang mukanya spek pantat kuda!" celetuk Agam sembari mengacak rambutnya frustasi.

"Anjrit pantat kuda muka lo bonyok! Muka ganteng kayak Oh Sehun gini lo bilang kayak pantat kuda? Emang nggak ada akhlaknya lo ya jadi temen!" kesal Nanda.

"Ssttt... Diem!" Agam mengunci mulut Nanda dengan tangan, sebelum cowok tengil itu semakin mengomel tidak jelas. "Kenapa lo Heav, diem aja dari tadi. Sariawan lo?" tanya Agam. Melihat Heaven yang hanya diam saja sedari tadi.

"Nggak ada, gue cabut dulu mau pulang." Heaven langsung keluar menuju motornya, pikirannya sedang tidak karuan saat ini.

"Kenapa dia?" tanya Gala melihat kepergian Heaven.

Semua mengendikan bahunya, mereka memang tidak tahu ada apa dengan ketua gengnya itu. Sejak pagi tadi tingkah cowok itu memang sedikit aneh, lebih pendiam dan banyak melamun dari biasanya. Entah apa yang telah mengganggu pikirannya, bahkan Gala sendiri pun tidak bisa menebaknya.

*********

Agam Maverick nih.

Nanda Azzaidan kalo lagi ngerayu cewek.

1
레이디핏
Si Icha ini pen gue tempelenggggg, ziana juga kenapa ikut2an segalaaa
strawberry milk
bagus
Qaisaa Nazarudin
Lumayan
Qaisaa Nazarudin
Dari tadi Drama nabrak mulu..
Qaisaa Nazarudin
Katanya Dia paling berkuasa di sekolah itu,Masa untuk mencari data dan kelas seorang Zea aja gak bisa..ckk patut di curigain...
Qaisaa Nazarudin
Dio emang sengaja berdandan kek cupu gitu..
Qaisaa Nazarudin
Feeling ku mrngatakan kalo mereke ini putus Karna salah paham,Agam menyangka kalo Handa ada yg lain,Dan Handa juga lebih kurang mikir yg sama..
Qaisaa Nazarudin
Mungkin Agam TERPAKSA mutusin Handa takut Handa jadi sasaran musuhnya...
Qaisaa Nazarudin
Imut banget mukanya gak cocok jadi ketua gengster...😂😂😜😜
Qaisaa Nazarudin
Jangan nilang Itu Heaven ya..Heaven hanya untuk Zea...
klmnanara_
Luar biasa
Iyank Nha Rully
/Facepalm//Curse//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
Iyank Nha Rully
Luar biasa
Mamay
gala pdhl suka handa,
@ellenlenn`
bikinn Zia sukaa dongg Ama heaven
Angrani
kapan lanjut lagi nih thor😪😭, udh lama tau nunggu nyah huft
Fenti
aku mampir kak😁
Yuli Yanti
gala cita2nya jadi PMR 😁😁
Alif
bagus banget semangat kak untuk novel2 selanjutnyaaa ...
Alif
astagaa nandaaaa .. ngakak abis kalau SMA nandaa .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!