Terjebak di sebuah negri yang tak dikenal.
Di sanalah kisah ini bermula, pertemuan yang tak terduga antara DEVNIA ANGGARA RISMA dengan pangeran ALFATIH LYSANDER menumbuhkan benih cinta di hati sang pangeran, di sini demi cinta dia rela menyusul Nia dan menjalani hidup sebagai manusia, namun ketidak pekaan Nia terhadap rasa cinta yang dimilikinya membuat kegilaan laki-laki itu muncul.
Cinta beda alam akankah semesta mendukungnya?
Yuk ikuti kisah mereka!
Untuk kalian semua pembaca setia novel Toon salam kenal dariku Diomira antika.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diomira antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34 terjebak di hutan srigala part 2
Angin malam berhembus lembut, di posisinya Nia mulai menggigil kedinginan, pangeran Ly membuka kemeja yang dia kenakan menyisakan kaos berwarna putihnya saja, lalu membalutkan kemejanya di tubuh Nia, meskipun tau itu tidak mungkin bisa menghangatkan tubuh Nia, namun setidaknya dia sudah mengusahakan yang terbaik.
Benar saja bukannya tubuh Nia malah semakin menggigil, tanpa di minta pangeran Ly membaringkan dirinya di samping Nia, lalu berinisiatif untuk memeluk istrinya itu.
Mata Nia sempat terbuka sedikit menyadari tubuhnya kini sudah berada di dalam dekapan pangeran Ly.
"pangeran." ucapnya dengan suara serak.
"tidurlah aku hanya tidak ingin kamu kedinginan." jawabnya sambil mengusap punggung Nia, tak butuh waktu yang lama Nia sudah kembali tertidur.
Pangeran Ly terjaga sepanjang malam semua ini dia lakukan hanya demi Nia.
Keesokan harinya Nia membuka matanya dengan tubuh yang terasa sakit semuanya.
Pangeran Ly sudah lebih dulu bangun, kini dengan tubuh dan pakaian yang basah dia sedang duduk memanggang ikan.
"Pangeran kenapa pakaian mu basah, dan kamu dapat ikan itu dari mana?"
"dari situ." jawab pangeran Ly menunjuk sungai yang tidak begitu jauh dari mereka.
"kamu menangkap nya di pagi buta seperti ini?"
"menurutmu, gih sana cuci muka habis itu sarapan!" ucap pangeran Ly.
"Pangeran, meskipun ekpresimu terlihat kaku tapi hatimu sangat baik kamu begitu perhatian." ucap Nia dalam hati sambil menatap pangeran Ly.
"hei Nia kenapa kamu malah melamun?"
"mm.. maaf aku hanya sedang teringat sesuatu." jawab Nia yang segera bangkit dan berjalan ke arah sungai, disini Nia mencuci wajahnya, setelah selesai dia kembali kearah pangeran Ly, lalu duduk di sana.
Pangeran Ly mengulurkan hasil panggangan ikannya ke arah Nia, dengan tersenyum Nia menyambutnya, "terimakasih pangeran." ucapnya tulus, pangeran Ly hanya mengangguk sebagai jawaban.
"buat kamunya mana?" tanya Nia saat melihat pangeran Ly tidak memakan apapun.
"makan saja untukmu Nia, aku tidak menginginkannya."
"pangeran dari semalam selalu hanya aku yang makan sementara kamu hanya melihatnya saja. kenapa apa karena hanya ada satu, pangeran bukankah kita bisa memakannya bersama, ikan ini cukup besar kok."
"aku tidak lapar Nia, makan saja untukmu!"
"kamu beneran tidak lapar, kan kamu dari kemaren juga belum makan?"
"aku tidak sepertimu Nia yang akan sakit dalam waktu dua hari tidak makan."
Nia terdiam mendengar jawaban pangeran Ly, Nia baru ingat jika mereka berbeda.
Kini dia fokus dengan ikan di tangan nya.
"Setelah kamu selesai makan kita akan berusaha untuk mencari jalan keluar dari tempat ini, apa kamu siap?"
"iya." jawab Nia.
"apapun yang terjadi nanti jangan jauh dariku."
Nia kembali mengangguk sebagai jawaban.
Di rumah Nia, mama dan papanya sama-sama terdiam melihat sarapan di depan mereka, baik Arka maupun Risma tidak ada yang menyentuh sarapannya.
"aku sudah menghubungi bibik, katanya dia akan kesini, untuk membantu kita mencari Nia, dan aku juga sudah membayar orang untuk mencari keberadaan Nia, lalu jika sampai nanti sore Nia tidak pulang baru kita lapor polisi." kata Arka memecah keheningan yang ada.
Risma hanya mengangguk sebagai jawaban.
Arka juga tidak mengharapkan respon yang lebih dari Risma. Dia tau jika saat ini suasana hati istrinya itu sedang tidak baik-baik saja.
Di posisi Ridwan dia juga sedang sarapan bersama orang tuanya.
"Wan bagaimana perkembangan hubungan mu dengan Nia?"
"Begitu saja pa, semalam rencananya aku ingin ajak Nia jalan-jalan, tapi dia sama sekali tidak bisa dihubungi."
"tadi pagi papa mendengar dari anak buah papa jika Arka membayar orang untuk mencari anaknya yang dari kemaren tidak pulang kerumah, kamu tidak tau hal itu?"
"papa serius?"
"menurutmu, lagi pula apa untungnya papa bohong." jawab papanya Ridwan.
"sepertinya Arka tidak memberi tahu takut kalau kejadian hari ini sama seperti waktu itu mereka tidak enak merepotkanmu nak." mamanya Ridwan angkat bicara.
"iya ma mungkin mama benar, nanti sebelum ke kampus aku akan mampir sebentar kerumah Nia." ucap Ridwan.
Kedua orang tuanya mengangguk setuju.
Di posisi Nia dan pangeran Ly,"pangeran aku sudah selesai." ucap Nia.
"Baiklah ayo kita berangkat."
Nia mendekat kearah pangeran Ly, pangeran Ly meraih pinggang Nia lalu mereka pun melesat pergi meninggalkan tempat itu.
Meskipun masalah yang akan mereka hadapi hari ini jauh lebih besar dari masalah semalam namun mereka harus tetap menghadapinya.
Saat sedang melesat dengan kecepatan penuh tiba-tiba mereka harus dipaksa untuk berhenti oleh sekelompok manusia srigala, untung rem pangeran Ly masih oke jika tidak mereka pasti akan menabrak.
"ternyata berita tentang kamu yang melanggar janji perbatasan itu benar adanya pangeran Ly bahkan dengan beraninya kamu membunuh 3 orang bangsa ku." ucap seorang laki-laki dewasa yang kini berdiri paling depan.
"Anak buahmu kubunuh karena mereka sudah dengan sangat lancang mengusik istriku."
Laki-laki dewasa yang tak lain adalah raja srigala hitam itu, menggeram kesal.
"Pangeran mereka sangat banyak, apa tidak sebaiknya aku minta maaf saja, karena disini aku yang salah sudah lancang masuk ke wilayah mereka." ucap Nia berbisik di telinga pangeran Ly.
"kamu istriku calon ratu kerajaan ku, pantang bagi seorang ratu untuk mengemis dan memohon Nia, camkan itu!" nadanya tenang namun tegas membuat Nia tidak berani berkutik lagi.
"apapun alasannya kamu harus tetap dihukum, bahkan nyawa itu harus di bayar nyawa." ucap sang raja srigala dengan suara lantang.
"Tangkap mereka!"
Perintah dari sang raja langsung menggerakan semua anak buahnya untuk menangkap Nia dan juga pangeran Ly, pangeran Ly tidak tinggal diam dia melawan, dengan menghajar satu persatu dari mereka.
Nia hanya bisa terdiam menatap pangeran Ly yang kini sedang berkelahi dengan lebih dari tiga puluh orang.
Di depan matanya kini adegan seperti yang ada di dalam drama sedang berlangsung, meskipun takut namun di hati kecilnya Nia juga menatap takjub, namun cemas dan khawatir bercampur menjadi satu.
Benar saja kini pangeran Ly mulai mendapatkan pukulan. dia mulai kewalahan tenaganya mulai terkuras konsentrasinya pecah saat salah seorang dari mereka juga mulai menjadikan Nia Sandra.
"Pangeran tolong aku pangeran, lepaskan!" ucap Nia dua orang laki-laki kini memeganginya.