Cinta itu datang membawa sejuta keindahan, dan seribu kebahagiaan.
Namun sayang, kebahagiaan itu tak bertahan lama.
Cinta itu pula yang menorehkan luka.
Sebuah kisah gadis mudah berumur 23 tahun yang mencinta pria matang seumur ibunya.
Tania pikir, kisah cintanya akan semulus kisah cinta orang tuanya. Namun Tania salah, Cinta itu malah membuatnya terpuruk.
Dunia Tania hancur saat Julian yang tak lain adalah lelaki yang dicintainya tiba-tiba mengenalkan calon istri kehadapannya.
Hubungan yang sudah di bangun dua tahun tersebut itu pun harus berakhir.
Tanpa Tania tau, ada alasan kenapa Julian meninggalkannya dan memilih wanita lain.
Pria asal Spanyol itu menyimpan alasan tersendiri kenapa dia harus meninggalkan Tania.
Satu tahun berlalu, mereka di pertemukan kembali. Akan kah Tania tau apa yang di sembunyikan oleh Julian?
Mengandung bawang, mecin dan seperti tayangan ikan terbang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
"Tania, kau serius ingin pergi?" tanya Vania yang tiba-tiba masuk ke kamar Tania.
"Kenapa kau ada disini? bukankah mamih dan papih akan kerumah mu besok?"
"Lupakan itu, jawab pertanyaan ku! kenapa kau kekeh ingin pergi ke Spanyol?"
Tania yang sedang tengkurap melihat laptop langsung merubah posisinya menjadi duduk.
"Kau jauh-jauh kemari hanya untuk bertanya tentang kepergiaanku?"
Vania ikut duduk disebelah Tania. "Tania, jangan katakan jika kau pergi karna ingin menemui uncle Julian?"
Tania langsung melotot galak pada Vania.
"Apa kau gila, Vania? kenapa aku harus mengharapkan lelaki yang sudah menikah. Aku masih muda, aku pergi ke Spanyol hanya untuk belajar mengelola perusahaan Momma. Kepergian ku tak ada sangkut pautnya dengannya. Dan dia juga sudah tak berada di Spanyol."
"Tunggu, dari mana kau tau jika uncle Julian tak ada di Spanyol?"
Tania menelan ludahnya, tenggorokannya serasa tercekat. Tak mungkin dia mengatakan bahwa dia masih sering meliahat instagram pribadi Julian.
"Sudahlah, pergi sana! jangan menggangguku!"
"Menyebalkan!" gerutu Vania. Vania pun dengan kesal keluar dari kamar Tania.
Walaupun mereka tak pernah akur dan sungkan untuk memperlihatkan kasih sayang. Tapi, ikatan batin mereka begitu kuat. Itu sebabnya saat mendengar bahwa Tania akan pergi ke Spanyol Vania langsung meminta suaminya untuk pergi kerumah orang tuanya.
Jika tidak gengsi, Vania ingin mengatakan pada Tania untuk melupakan Julian dan mengatakan jangan pergi. Ikatan batin Vania dan Tania begitu kuat. hingga, Vania bisa merasakan bahwa Tania belum melupakan Julian. Namun, keputusan Tania sudah bulat. Tak ada yang bisa merubah keputusannya untuk pergi. Toh, memang tujuannya untuk belajar dan itu cita-citanya dari dulu.
Swiss.
Setelah berbicara dengan Clara, Julian dengan segera membuka seluruh pakaiannya dan berjalan kekamar mandi.
Saat berendam, dia selalu berandai-andai jika Tania lah yang menyambutnya. Tania yang menemaninya makan dan Tania yang menemani tidurnya.
Tapi, hayalan hanya tinggal hayalan. Satu tahun berlalu dia tak pernah mendengar kabar lagi dari Tania. Tak ada foto lagi yang di unggah di instagram Tania. Hingga, dia tak bisa tau kabar tentang Tania.
Setelah selesai dengan ritual mandinya. Julian pun keluar dari kamarnya untuk makan malam. Dia kembali menghela napas saat melihat Clara juga sedang berada di meja makan.
Mau tak mau, Julian pun melanjutkan langkahnya dan duduk di meja makan. Dia langsung mengambil makanannya tanpa menoleh ke arah Clara.
Mereka makan dengan hening, hanya terdengar dentuman sendok dan garpu. Julian dengan segera menyelesaikan makannya. Menurutnya terlalu muak untuk melihat wajah Clara.
"Jul, bisakah aku meminta waktu mu sebentar untuk berbicara?" Tanya Clara.
Julian yang baru saja akan bangkit, lansung menoleh. "Aku lelah dan aku butuh istirahat," Jawab Julian dengan dingin.
"Sebentar saja, Jul. Kumohon!" Clara sedikit berteriak karna Julian berjalan dengan cepat.
Julian pun berbalik dan kembali duduk dimeja makan. "Katakan, apa yang mau kau katakan!" Titah Julian dengan tatapan datar.
"Se-sebenarnya, aku telah berbohong pada daddy dan berkata aku hamil," ucap Clara dengan terbata-bata. Dia langsung menunduk karna tak berani melihat wajah Julian.
Julian mengepalkan tangan yang sedang berada dibawah meja. Dia benar-benar geram mendengar penuturan Clara. Dia tak menyangka Clara membohongi ayahnya.