NovelToon NovelToon
Ipar Dan Mertua Rasa Madu

Ipar Dan Mertua Rasa Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Keluarga / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa / Konflik etika
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Rossa memeiliki suami yang selalu berpihak kepada keluarganya karena dia satu-satunya lelaki dalam keluarganya

Dirinya selalu merasa tersisihkan manakala ipar dan mertuanya selalu berusaha memonopoli suaminya dari segala sisi baik keuangan maupun perhatian,

Dia beruntung dibalik sikap mertua dan ipar bak Seorang madu untuknya, suaminya akhirnya sadar dengan semua perbuatannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Dadanya terasa sesak dan seperti dipukul palu sehingga terasa sangat sakit tapi tidak berdarah. Keponakan yang selama ini begitu dia manja sampai mengabaikan istri dan anaknya ternyata berbuat seperti itu pada putrinya.

Dia merenung bagaimana sikapnya selama ini pada anak dan istrinya itu, bahkan tatapan kecewa dari sang putri pun dia abaikan.

"Maaf yah Kak, kita tidak bisa pergi, ayah harus mengantar Ana pergi membeli sepeda baru, uangnya tidak cukup, ayah sudah terlanjur janji pada Ana, maafin ayah yah". Ucapnya dengan tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Tapi ayah, aku juga ingin memiliki sepeda, ayah juga sudah berjanji padaku, tapi ayah belum memberikanku, bahkan ulangtahun ku pun ayah tidak datang dan melupakannya sedangkan jika itu Ana, ayah selalu bisa dan memberikannya".

Rani mengungkapkan kekecewaan nya pada sang ayah saat itu dengan penuh tangis.

"Sudahlah, nanti ayah tabungan lagi, tidak perlu membesarkan masalah, kamu seperti ibumu yang selalu banyak menuntut tidak jelas".

Rossa menatap tajam sang suami tapi suaminya tidak peduli kepada mereka.

"Berhentilah meminta yang tidak penting, ayah akan lebih membelikan Ana karena dia keluarga ayah".

"Tapi ayah, aku anak ayah bukan Ana, kenapa ayah lakukan seperti ini padaku??".

Fatan melenggang tidak peduli dengan perkataan anaknya itu, baginya keluarganya yang utama, anak dan istri itu hanya menyusahkan saja.

"Sudahlah nak, tidak apa-apa, nanti ayah tabung uangnya lagi yah, kita beli sepeda yang lebih bagus dari sepeda punya Ana". Bujuk Rossa ketika suaminya pergi tanpa peduli tangisan anaknya.

Bukan hanya itu dia lakukan untuk mematahkan hati anaknya, bahkan saat dia sakit bersamaan dengan Ana, dirinya lebih memilih menemani sang keponakan kerumah sakit padahal saat itu anak kandungnya sendiri juga butuh dibawah ke dokter.

"Mas badan Rani demam tinggi, ayo kita bawah bawah dia kerumah sakit". Rossa yang memeluk Rani dengan panik karena panasnya yang tinggi.

Bersamaan itu telpon suaminya berdering dan disana terserah nama kakaknya

"Iya mbak, ada apa?? ". Tanya Fatan melirik sang istri yang kini menatapnya.

"Kamu kesini sekarang, temani mbak kerumah sakit, Ana demam tinggi". Ucapnya dengan nyaring.

Rossa juga bisa mendengar apa yang dikatakan oleh kakak suaminya itu ditelpon.

"Iya mbak aku kesana sekarang".

Dia segera menutup telponnya dan bergegas keluar tapi teriakan Rossa menghentikan langkahnya.

"Mas anak kita juga demam tinggi perlu dibawah kerumah sakit, bawah anak kita dulu baru kamu kerumah kak Farah, aku tidak bisa membawa Rani sekaligus dengan Rafa". Teriaknya dengan penuh emosi.

"Kasih obat demam biasa saja, jangan manja". Ucapnya dengan kesal.

"Tapi mas, panasnya sangat tinggi sekali, aku khawatir". Perkataannya terputus karena melihat suaminya langsung berjalan tanpa mendengar perkataannya.

Fatan memeluk anaknya sambil menangis, dia betul-betul suami dan ayah yang zolim pada anak dan istrinya, dia selalu mengutamakan keluarga nya padahal dia sudah memiliki keluarga kecil.

"Maafin ayah, maafin ayah nak". Tubuhnya bergetar hebat karena merasakan sesak di dadanya.

Dia bahkan kesulitan bernafas karena tidak sanggup mengingat betapa kejamnya dirinya pada mereka.

"Ayah akan mengurusnya, ayah akan menegur keras Ana setelah ini, ayah janji akan melindungi kamu dengan nyawa ayah, maafin ayah".

Rani menatap ibunya dengan heran, ayahnya menangis seperti itu, sedangkan Rossa hanya bisa diam tanpa suara, dia hanya bisa melihat apa yang bisa dilakukan suaminya setelah tahu kelakuan keponakan dan juga kakaknya itu.

"Sudahlah, ayo kita pulang nak, biarkan ayah makan siang dengan tenang, kita pulang saja, kamu juga belum istirahat, ibu akan membawa kamu ke dokter untuk periksa dulu".

Fatan menatap istrinya dengan tatapan memelas, sekeras itu kah hati istrinya sampai penyesalannya tidak berarti apapun untuknya.

"Ayo kita bersama dek, aku akan mengantar Rani ke dokter, kamu tinggal saja motornya disini". Fatan berharap istrinya mau mendengar nya

"Tidak perlu, nanti uangmu habis untuk kami dan tak ada sisa untuk keluargamu".

"Hentikan dek, kamu selalu mengatakan itu, aku tahu aku salah, aku sudah berusaha berubah, mengapa kamu selalu mengungkitnya??". Ucapnya dengan sangat kesal.

Dia bahkan lupa jika ada kedua anaknya yang melihat bahkan mendengar bentakannya itu.

Rafa yang tertidur di gendongan sang ibu langsung menangis sedangkan Rani hanya menunduk ketakutan mendengar bentakan itu.

Fatan menyadari perbuatannya membuat anaknya semakin takut padanya itu mengusap wajahnya dengan kasar, dia hampir saja kehilangan kesabarannya.

"Maafkan aku, berhentilah mengatakan hal itu, aku tahu aku salah, aku sedang berusaha memperbaiki keadaan, berhenti memojokkan ku seperti itu, aku tidak suka". Ucap Fatan penuh penekanan.

Dia bahkan menatap tajam istrinya sejak tadi selalu berkata sarkas dan keterlaluan padanya.

Rossa hanya menatap datar kepadanya, tanpa peduli dengan perkataan sang suami, dia langsung menarik Rossa dari gendongan suaminya dan membawanya keluar.

Fatan mengacak rambutnya frustasi, dia tahu semua ini salahnya tapi mengapa istrinya selalu memojokkan dirinya tanpa mau tahu apapun usahanya berubah

Dia mengejar istrinya itu dan segera membawanya ke rumah sakit walau dengan paksaan sekalipun.

"Tolong handle toko dulu, saya harus membawa anak saya kerumah sakit". Ucapnya pada karyawannya.

Mereka mengangguk sambil tersenyum kepada sang bos, mereka bisa mendengar pertengkaran itu dari luar seperti ini, mereka hanya bisa diam saja.

Mereka memasuki mobil Fatan dan akhirnya berangkat menuju rumah sakit

"Berhenti melakukan itu padaku, aku ini suamimu, jangan keterlaluan". Ucapnya saat mereka dalam mobil dan dia memulai percakapan.

Rossa tidak menjawab, malah sibuk mengelus kepala sang anak, dia bahkan duduk dibelakang bersama putrinya, seperti tak sudi untuk duduk disamping suaminya.

Fatan hanya bisa menghela nafas dan mengelus dadanya berusaha bersabar dengan tingkah istrinya, dia sadar, sikap istrinya juga karena dirinya sendiri selama ini berlaku tidak adil dan keterlaluan padanya.

Sesampainya dirumah sakit, Fatan keluar dari mobil kemudian menggendong sang anak kedalam untuk periksa.

"Bagaimana keadaan anak saya dokter?? ". Tanya Fatan dan Rossa bersamaan saat dokter selesai memeriksa kaki anak mereka.

"Bantu pake kruk dulu selama beberapa minggu kedepan, terkilirnya lumayan parah jadi tidak boleh berjalan dan berdiri terlalu lama". Ucap sang dokter memasang gips pada Rani itu.

Rossa dan Fatan mengepalkan tangannya, terutama Fatan, dia tidak menyangka perbuatan Ana sangat fatal pada putrinya.

"Jadi jangan sekolah dulu yah, nanti belajarnya di rumah saja dulu sampai kakinya lumayan membaik sekitar seminggu lebih lah". Dokter mengelus kepala Rani dengan ramah.

Kedua orangtua itu hanya bisa mengangguk, wajahnya Fatan sudah keru sekarang, dia akan menegur keras keponakannya itu karena berbuat keterlaluan.

"Ayo nak kita pulang tapi singgah kerumah nenek dulu, ayah mau menegur Ana setelah ini".

1
Adi Sudiro
Ratih apa Ningsih thor
ChikoRamadani
bagaimana mau bicara kamu saja terlalu sibuk dengan keluargamu daripada istri & anakmu.... sampai kamu lupa memberikan mereka kepercayaan dan perhatian.
sekarang sudah tau kan tindak tanduk kakak & ibumu... kasih ketegasan dong fatan. jangan menyudutkan rossa apalagi rani sering sekali di bully oleh keponakanmu... jangan buat mereka makin tertindas harusnya kamu bisa melindunginya...
ChikoRamadani
baru beberapa bab udah nyesek x ... rani harus mengalami trauma karena perbuatan fattan sampai dia merasakan ketakutan ... keluarga macam apa yang dibangun fatan ini ya allah. kasian istri & anaknya hidup nya terganggu dengan keluarga fatan yg toxic termasuk ibu dan kakak fatan...
Ummu Umar
ok Terima kasih kritiknya😄
Soraya
dh mampir thor, untuk kata bawah sama bawa itu beda artinya thor baru awal perhatikan typo nya lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!