NovelToon NovelToon
Ketika Hati Memilih

Ketika Hati Memilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Konflik etika / Kontras Takdir / Trauma masa lalu
Popularitas:76.5k
Nilai: 5
Nama Author: Buna_Ama

Tak pernah terbayangkan dalam hidup Selena Arunika (28), jika pernikahan yang ia bangun dengan penuh cinta selama tiga tahun ini, akhirnya runtuh karena sebuah pengkhianatan.

Erlan Adinata (31), pria yang ia harapkan bisa menjadi sandaran hatinya ternyata tega bermain api dibelakangnya. Rasa sakit dan amarah, akhirnya membuat Selena memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka dan memilih hidup sendiri.

Tapi, bagaimana jika Tuhan mempermainkan hidup Selena? Tepat disaat Selena sudah tak berminat lagi untuk menjalin hubungan dengan siapapun, tiba-tiba pria dari masalalu Selena datang kembali dan pria pilihan papa nya. Kedua nya sama-sama menawarkan sejuta ketenangan dan penawar lara.

Akankah Selena tetap pada pendiriannya yaitu menutup hati pada siapapun? atau justru Selena kembali goyah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24

Setelah selesai melakukan briefing dengan Lily dan para karyawan barista, Selena kembali mengecek daftar pesanan hari itu. Beberapa pelanggan sudah datang dan duduk santai sambil menyeruput kopinya, tapi sebagian besar minuman takeaway juga sudah siap di meja bar.

Sambil menatap layar tabletnya, Selena menandai beberapa order yang memerlukan pengiriman dari toko kue. Ia menghela napas pelan, menimbang urutan prioritas.

“Oke, Lily, aku ke toko kue sebentar untuk cek order Mentari Medika. Kamu urus sini ya,” ucap Selena sambil menepuk pelan bahu Lily.

Lily mengangguk. “Siap, Sel. Hati-hati".

"Hmm..." Selena mengangguk seraya berdehem pelan.

Setelah itu, ia bergegas melangkahkan kakinya menuju toko kue Sweet&Sugar Cake. Selena hanya berjalan kaki untuk menuju kesana karena jarak nya juga tidak terlalu jauh, hanya sekitar 15 menit dari cafe. Dan, untuk mobil Selena tinggal diarea parkir cafe sebab sore nanti dia akan mengajak Lily untuk mengambil barang-barang yang masih tertinggal dirumah lama.

Sesampainya ditoko kue, Selena langsung mencari keberadaan Dina. Perempuan muda itu terlihat sibuk mengurusi pelanggan yang ingin membayar dikasir.

"Ramai Din?" tanya Selena berdiri disamping Dina dan membantu karyawannya itu menghandle pelanggan.

"Terimakasih sudah mampir", Selena memberikan ucapan terimakasih pada pelanggan seraya menyodorkan paper bag berisi kue.

Dina melirik sekilas pada Selena lalu kembali fokus melayani pembeli. "Lumayan Bu".

"Oh ya Bu, untuk pesanan kue buat Mentari Medika sudah siap. Hanya tinggal nunggu driver saja, Bu Sel", ujar Dina seraya menyodorkan paper bag roti untuk pelanggan terakhir.

Mendengar itu, Selena mengangguk-anggukkan kepalanya paham. Tak lama kemudian, Herman driver toko kue datang. Ia berjalan masuk kedalam toko sambil memainkan kunci mobil.

Melihat kedatangan Selena, ia pun sontak membelalakkan matanya terkejut. Bergegas ia melangkahkan kakinya cepat menghampiri Selena dimeja kasir.

"Sel.. Angin apa yang membawa mu untuk datang ke toko?" celetuk Herman, ia adalah sepupu Selena yang tak lain adalah anak dari kakak mama Jana.

Selena memicingkan matanya menatap Herman seraya berkacak pinggang dan mendengus pelan. "Kau lupa ? Ini toko kue ku tuan muda Hermansyah..."

Herman mengangkat kedua tangan, seolah menyerah pada serangan verbal itu. “Ya ampun, iya, iya. Tapi kan kau jarang nongol. Biasanya cuma telepon atau kirim voice note dua atau tiga kata. Din, tolong cek stok". Ujar nya seraya menirukan gaya bicara Selena.

Selena mendecak kesel mendengarnya. “Itu tandanya kalian sudah cukup kompeten. Aku percaya kalian.”

“Alasan,” gumam Herman sambil terkekeh.

Walau begitu, senyum Selena sempat muncul. Hangat dan tipis, seperti seseorang yang baru saja mengingat bahwa keluarga memang paling pandai memancing reaksi menyebalkan tetapi tetap membuat hatinya tiba-tiba terasa menghangat.

Selena menepuk pelan bahu Herman. “Sudah, buruan sana antar orderan Mentari Medika. Jangan salah antar lagi kayak bulan lalu".

“Itu bukan salahku,” sanggah Herman cepat. “Itu maps nya yang menipu!”

“Maps tidak pernah menyuruhmu belok ke gedung sekolah dasar, Herman.”Geram Selena

Dina yang sejak tadi pura-pura sibuk di kasir, meletakkan buku order sambil terkekeh pelan mendengar obrolan Selena dan Herman, menurutnya itu terdengar sangat lucu.

“Yang aku katakan benar kan, Din?” timpal Selena sambil memberi kode Dina dengan tatapan menggoda. “Kau masih ingat dia pulang bawa pesanan kue yang bukan orderan siapa pun?”

“ASTAGA itu masa lalu, Sel!”sahut Herman dengan cepat seraya mengusap kasar wajahnya.

Selena terkekeh lebar. “Sudah, cepat ambil kuenya dan segera antar jangan sampai telat. Ingat, Mentari Medika itu pelanggan besar. Kita harus jaga reputasi.”

Herman mengangguk lemas, lalu mengambil kotak-kotak pesanan berstiker hijau muda, kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu sambil menggerutu. “Baik, bos kecil...”

Pintu kaca berdenting pelan ketika Herman keluar. Suara mobil van dari toko kue terdengar melaju menjauh.

Dan, suasana toko kembali hening sejenak, hanya beberapa pelanggan yang keluar masuk untuk membeli kue. Aroma brownies panggang bercampur sedikit lemon dari chiffon cake yang baru dikeluarkan dari oven begitu mendominasi udara ruangan, aromanya sangat menggunggah selera bagi siapapun yang menciumnya. Rak kaca etalase berembun tipis, memantulkan tubuh pelanggan yang lalu-lalang dengan langkah santai.

Selena menghela napas dan melihat sekeliling. Ada rasa bangga yang muncul setiap kali ia berada di sini. Toko kue yang ia bangun sejak lima tahun yang lalu, yang ia rintis lebih dulu sebelum akhirnya merambah membuka café dan kini sudah punya beberapa cabang. Kedua tempat itu yang masih menjadi tempat yang paling nyaman untuknya pulang setelah rumah papa Riza, setelah rumah tangganya hancur.

Jari jemarinya menyentuh ujung meja display,“Lima tahun… ternyata sejauh ini juga ya,” gumamnya lirih, seolah mengingatkan dirinya bahwa hidupnya tidak berhenti hanya pada satu masalah.

Dina yang baru saja selesai membereskan baki kue melirik. “Bu Sel, kalau mau cek dapur boleh. Tadi Chef Ardi nitip pesan takut ada yang kelewat untuk orderan besok.”

Selena menoleh lalu mengangguk sambil tersenyum kecil. “Iya, habis ini aku lihat. Orderan hari ini udah clear kan?”

“Udah, Bu.”

“Bagus.”

Selena melepas apron tipis yang melekat ditubuhnya yang tadi ia gunakan sebentar untuk membantu di kasir. Ia melihat jam di pergelangan tangan kirinya. Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, Lily pasti sedang sibuk di kafe dan mungkin mulai pusing menghadapi pelanggan yang semakin ramai menjelang siang.

Bergegas Selena melangkahkan kakinya menuju pantry untuk mengecek orderan besok pagi, sebelum nanti sore ia kembali ke cafe untuk menjemput Lily mengajak nya untuk menemani dia mengambil barang-barangnya yang masih tertinggal dirumah Erlan.

Tetapi saat Selena berjalan menuju pantry, langkahnya tiba-tiba terhenti saat melihat meja kecil dekat jendela. Seorang anak perempuan duduk sambil menggigit macaron stroberi, sementara ibunya memotret diam-diam. Sang anak tersenyum dengan gigi ompong, bahunya naik turun kegirangan karena lapisan krim merah muda menempel di bibirnya.

Sesederhana itu, tetapi Selena merasakan sesuatu yang mencair di dadanya. Perasaan manis dan hangat.

“Sweet&Sugar selalu membuat anak-anak bahagia ya,” gumamnya pelan tapi masih bisa didengar oleh Dina.

Dina menatap Selena dari balik meja kasir. “Ini semua karena konsepnya dari Bu Selena sendiri.”

Selena tersenyum kecil. “Konsep bagus tanpa eksekusi yang solid cuma jadi sketsa, Din. Kalian yang bikin ini berjalan.”Ucapnya dengan lembut

Dina yang mendengar itu, hanya tersenyum manis sebagai balasan.

.

...----------------...

Menjelang sore hari, toko mulai sedikit lenggang. Beberapa pelanggan terakhir keluar sambil membawa paper bag berisi kue, dan Dina mulai menurunkan satu per satu label bertuliskan“sold out” dari etalase meja display. Selena melirik jam di pergelangan tangannya kirimya. Sudah hampir waktunya ia menjemput Lily di café.

“Aku balik dulu ya, Din. Selesai ini kalian langsung beresin etalase, nanti aku cek stok malam lewat grup aja,” ucap Selena sambil meraih tasnya.

“Siap, Bu. Hati-hati.”Sahut Dina

Selena mengangguk, lalu berjalan keluar menuju cafe. Angin sore menerpa wajahnya menerbangkan helaian anak rambutnya kebelakang.

Ketika sampai di cafe, terlihat Lily ternyata sudah menunggu nya di depan pintu sambil merapikan rambutnya yang juga tertiup angin.

“Kamu siap, Sel?” tanya Lily begitu melihat Selena berjalan mendekat.

Selena menarik napas pelan lalu mengangguk. “Ayo. Biar cepat selesai.”

Lily mengangguk, setelah itu kedua nya bergegas masuk kedalam mobil.

.

.

.

Jangan lupa dukungannya! Like, vote dan komen... Terimakasih 🎀🌹

1
Naufal Affiq
semangat selena
Kusii Yaati
alamak ribet amat...pakai ada ujian juga, semoga Selena bisa melewati ujian itu ya, kalau nggak lulus minta remidi sama opa 🤭😁😂
Kusii Yaati
untung aq di lahirkan dengan darah berwarna merah bukan darah biru,bisa ribet nanti urusannya 😁🤣
Buna_Ama 🌹: 🤣🤣 mending golden blood aja gak sih ? emas juga lagi mahal lumayan kalo dijual wkwk
total 1 replies
Dewi Anggya
skrng semua keputusan ada dtngan Bayu....siap kah dia menghadapi konsekwensinya
Naufal Affiq
keluarga lucu ini,mau si kakek ini mau nya gimana istri mas bayu,keluarga terpandang,mimpi
vnablu
aneh keluarganya si Bayu..aku heran mereka ini sikopet.. mereka belum tau aja kalau Selena bukan anak dari orang biasa 😤😤😤
Buna_Ama 🌹: sabar jangan emosii😅
total 1 replies
Dew666
💥💥💥💥💥
vnablu
mentang" Cakra lagi lupa malah di bodohin hadeh gimana ni nasib nya si cakra
Dewi Anggya
ckckckckk damar ambil kesempatan saat Cakra masih amnesia...bener² nihhh orang
Kusii Yaati
aq rasanya pengen nglempar muka da mar sama batako,kok ada ya ayah macam dia.mengambil kesempatan dalam kesempitan, udah tahu Cakra masih amnesia di paksa Mulu suruh nikah sama anindira.mending suruh aja tuh si damar yg nikah sama anindira 😒
Kusii Yaati
sehat terus ya Buna ...jaga kesehatan ☺️
Buna_Ama 🌹: iyaa . kalian juga jaga kesehatan yaa 🤗
total 1 replies
Dewi Anggya
semoga lekas sembuh dan sehat kembali untuk sekeluarga Buna aamiin ya rabb 🤲🏻
Buna_Ama 🌹: Aamiin, kalian juga jaga kesehatan yaa 🤗😍
total 1 replies
vnablu
kira" apa yang akan membuat kaget ya... semangat terus buna jaga kesehatan 😄😄
Buna_Ama 🌹: iya, kalian juga jaga kesehatan yaa. lagi musim sakit ini 😫😫🤗🤗
total 1 replies
Dewi Anggya
ada pakaian khusus buat bertemu keluarga besar Bayu...🤭
Naufal Affiq
semangat bayu,jangan putus asa,genggam tangan selena,jangan sampai runtuh pertahanannya untuk menghadapi keluargamu
vnablu
ayo Buna lanjut lagi besok .. bagian Cakra ya jangan lupa nanti cerita hidup dia tidak ada ujungnya 🤣🤣🤣
Buna_Ama 🌹: kasihan kalo gak ada ujung nya 😫
total 1 replies
Kusii Yaati
melihat sifat Selena, kayaknya belum siap deh.pasti tuh disana Selena kebanyakan menghela nafaslah,menegang badannya lah,guguplah terus ujung ujungnya mundur setelah tahu identitas asli Bayu.awas aja kalau Selena plin-plan.
Kusii Yaati: ku serahkan semuanya kepadamu suhu 🤭🤣
total 2 replies
Kusii Yaati
jangan ada yang berubah Buna,baik Bayu maupun Selena harus saling mendukung dan menguatkan, jangan ada yang mundur kalau opanya Bayu tidak merestui.opanya suruh anteng aja nggak usah Mikirin urusan duniawi😒
Kusii Yaati: kan emang bener, udah tua juga tinggal nunggu di panggil jadi manut aja sama yg muda 😂
total 2 replies
Dew666
👑👑👑👑👑
Dewi Anggya
ihhh jd penisiriiiiin 🤭
Buna_Ama 🌹: haii nanti Buna mampir baca yaa🤗🤗😍
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!