NovelToon NovelToon
Pangeran Bodoh Dan Putri Barbar

Pangeran Bodoh Dan Putri Barbar

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Di Kekaisaran Siu, Pangeran Siu Wang Ji berpura-pura bodoh demi membongkar kejahatan selir ayahnya.
Di Kekaisaran Bai, Putri Bai Xue Yi yang lemah berubah jadi sosok barbar setelah arwah agen modern masuk ke tubuhnya.
Takdir mempertemukan keduanya—pangeran licik yang pura-pura polos dan putri “baru” yang cerdas serta berani.
Dari pertemuan kocak lahirlah persahabatan, cinta, dan keberanian untuk melawan intrik istana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Di balik kediaman sederhana itu, ada lorong bawah tanah yang hanya diketahui Wang Ji dan pasukan bayangannya. Malam itu, ia duduk bersama belasan pria berbaju hitam, wajah mereka disembunyikan.

“Tuanku,” salah satu melapor, “kami mendapat kabar, keluarga Menteri Ma telah menjual persediaan gandum ke negeri tetangga dengan harga tinggi. Rakyat di wilayah timur kini mulai kelaparan.”

Mata Wang Ji menyipit. “Pengkhianat… mereka tidak hanya ingin menyingkirkanku, tapi juga menghancurkan rakyatku.”

Yang lain menambahkan, “Bukan hanya itu. Ada kabar bahwa selir Ma mengirim hadiah mewah pada beberapa pejabat agar mereka mendukung Siu Rong sebagai putra mahkota.”

Wang Ji mengetukkan jarinya di meja. “Baik. Terus awasi. Jangan bertindak gegabah sebelum aku memberi perintah. Semua harus terungkap di saat yang tepat.”

Ia lalu berdiri, senyum dingin menghiasi wajahnya.

“Selama ini aku bermain sebagai anak kecil. Tapi jangan salah… anak kecil pun bisa menarik tikar dari bawah kaki orang dewasa.”

---

Kabut tipis masih bergelayut di atas genting istana ketika pagi tiba. Dari kejauhan, genderang pagi dipukul tiga kali, tanda dimulainya aktivitas resmi dalam kekaisaran Siu. Namun di kediaman Pangeran Siu Wang Ji, suasana masih seolah sunyi. Dayang dan pelayan berjalan dengan tenang, membawa air panas dan bubur lembut seperti biasa.

Pangeran tampak duduk di beranda, kakinya bergoyang sambil menatap seekor kupu-kupu yang hinggap di pagar kayu. Senyumnya polos, matanya berbinar, membuat siapa pun yang lewat hanya bisa menggelengkan kepala.

“Pangeran benar-benar seperti anak kecil,” bisik salah satu pelayan, berusaha tidak tertawa.

“Shh, jangan keras-keras. Walaupun bodoh, dia tetap darah kaisar,” sahut yang lain, menahan senyum.

Namun, hanya dua pengawal pribadinya—Luo dan Jian—yang tahu bahwa di balik mata berbinar itu tersimpan badai.

Aula Utama – Sidang Pagi

Kaisar Siu De duduk di singgasananya, jubah naga emasnya berkilau di bawah cahaya matahari. Para menteri berbaris rapi di bawah, masing-masing menunduk. Di sisi kanan, Selir Ma berdiri dengan anggun bersama putranya, Pangeran Siu Rong.

“Rong,” ucap Kaisar, suaranya berat, “laporkan apa yang kau pelajari bersama Jenderal Xun.”

Siu Rong melangkah ke depan dengan penuh percaya diri. “Ayahanda, hamba telah mempelajari taktik pengepungan dan pertahanan kota. Jika suatu hari negeri kita diserang dari timur, hamba yakin bisa menahan pasukan musuh selama sebulan penuh.”

Para menteri saling berbisik kagum. Beberapa bahkan langsung memuji.

“Luar biasa! Padahal masih muda, tapi sudah sehebat itu.”

“Benar, darah pahlawan mengalir dalam dirinya.”

Selir Ma tersenyum puas, menatap Wang Ji sekilas.

Sementara itu, Wang Ji yang berdiri di barisan belakang hanya memegang ekor ikat pinggangnya, menggoyang-goyangkannya seperti anak kecil bosan.

“Ayahanda, hamba ingin pulang. Lama sekali berdiri di sini. Kakak Rong terlalu suka bicara,” katanya dengan suara manja.

Beberapa menteri menahan tawa.

“Benar-benar memalukan…” gumam salah satu pejabat senior.

“Bagaimana mungkin anak seperti itu jadi pewaris?” desah yang lain.

Kaisar menghela napas, menatap putra sulungnya itu. “Wang Ji, bersabarlah. Kau harus belajar mendengar, bukan hanya bermain.”

“Baiklah…” Wang Ji menunduk, pura-pura kecewa. Namun dalam hati, ia justru tersenyum dingin. Semakin kalian menganggapku tolol, semakin bebas aku bergerak.

---

Siang itu, Selir Ma menerima kunjungan rahasia dari salah satu menteri berpengaruh, Menteri Liang.

“Selir, seperti yang Anda inginkan, banyak pejabat kini condong mendukung Pangeran Rong sebagai calon putra mahkota,” ucap Liang sambil membungkuk.

Selir Ma menyesap tehnya pelan, bibirnya melengkung licik. “Bagus. Wang Ji hanyalah beban. Selama ia sibuk dengan permainan kekanak-kanakannya, jalan untuk putraku semakin mulus.”

Siu Rong tersenyum tipis di samping ibunya. “Ibu, biarkan aku yang menyingkirkan kakak. Aku ingin dunia tahu bahwa hanya aku yang pantas di tahta.”

Selir Ma menatap putranya dengan penuh kebanggaan. “Sabar, Rong. Membunuhnya langsung hanya akan menimbulkan kecurigaan. Kita akan membuatnya jatuh dengan sendirinya.”

Menteri Liang mengangguk. “Dan rakyat akan mendukung Pangeran Rong ketika mereka melihat ketidakmampuan Wang Ji.”

Tawa licik pun terdengar di dalam ruangan itu.

Kediaman Wang Ji – Malam Hari

Di balik dinding sederhana yang penuh coretan gambar anak-anak, Wang Ji duduk bersama Luo dan Jian.

“Bagaimana?” tanyanya pelan.

“Tuanku,” jawab Luo, “kami menemukan bahwa Menteri Liang telah beberapa kali diam-diam bertemu dengan Selir Ma. Mereka membicarakan cara menggoyang tahta putra mahkota.”

Jian menambahkan, “Bahkan ada kabar, mereka mulai menyuap pejabat di daerah timur untuk menyebarkan berita buruk tentang Anda.”

Wang Ji mengetuk meja perlahan. “Seperti yang kuduga. Mereka tidak hanya ingin menjatuhkanku, tapi juga mencuri simpati rakyat.”

Ia berdiri, menatap ke luar jendela tempat bulan purnama menggantung.

“Kalau begitu, kita perlu rencana balasan. Aku tidak akan selamanya bersembunyi di balik topeng anak kecil. Tapi waktunya belum sekarang.”

Luo bertanya hati-hati, “Tuanku, kapan Anda akan menunjukkan jati diri sebenarnya?”

Wang Ji tersenyum samar. “Ketika semua orang sudah benar-benar yakin aku tidak berbahaya. Saat itu, satu langkah kecil saja akan cukup untuk menjatuhkan mereka semua.”

-----

Esok harinya, Wang Ji kembali menjalani perannya. Ia berlari-lari kecil di taman, mengejar kupu-kupu, tertawa riang seperti bocah lima tahun. Para selir dan dayang yang lewat menatapnya dengan iba.

“Kasihan sekali…”

“Kalau bukan karena darah kaisar, mungkin ia sudah lama dibuang.”

Namun di balik semak, seorang mata-mata bayangan Wang Ji mengawasi gerak-gerik. Mereka saling bertukar kode dengan tangan, melaporkan setiap percakapan.

Tak lama, Siu Rong datang bersama beberapa teman sebayanya.

“Kakak, kau masih bermain kupu-kupu? Tidakkah kau malu?” ejeknya sambil tertawa.

Wang Ji menoleh dengan wajah polos. “Kupu-kupu itu cantik. Kau tidak suka, Kakak Rong?”

“Yang kubutuhkan bukan kupu-kupu, tapi pedang!” Siu Rong mencabut pedang latihan dari pinggangnya, lalu memamerkan gerakan cepat. Teman-temannya bersorak kagum.

Wang Ji bertepuk tangan seperti anak kecil, pura-pura terkagum. “Wahhh, Kakak Rong hebat! Aku juga mau coba.”

Ia lalu meraih pedang kecil yang dibawa pelayan, namun memegangnya terbalik, seakan tidak tahu cara. Semua orang kembali tertawa.

“Hahaha! Lihat! Pangeran besar bahkan tidak tahu cara memegang pedang!” seru salah satu pemuda.

Siu Rong mendekat, menepuk bahu Wang Ji dengan arogan. “Kau sebaiknya kembali bermain bunga, Kakak. Dunia ini bukan untukmu.”

Wang Ji menunduk, pura-pura malu. Tapi begitu Siu Rong berbalik, matanya kembali dingin. "Bermainlah sepuasmu, Rong. Aku akan menunggumu membuat kesalahan."

1
Tiara Bella
wahhh jodohnya Bai Xiang ini mah...
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Ciee pangeran dah ada hilal jodoh nih /Chuckle/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Oohh lama juga sampe bulanan
davina aston
👍👍👍👍👍👍👍
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Wuaaahh manis naa 😃🫠🤗
Tiara Bella
ceritanya bagus
kaylla salsabella
lanjut Thor
Maria Lina
lgi thor kok 1 kn kurang
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Kirain hukum mati, kalo dibuang doang nanti bikin pasukan baru ga tuh
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Wuaah strategina kereen /Determined//Determined/
kaylla salsabella
lanjut Thor
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Keserakahan mengalahkan segalana 😏 hhmm dasar sipaman ga tau diri
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Jebakan ga sih itu /Speechless/
kaylla salsabella
lanjut Thor
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
😂🤣 Nunggu wangji menyatakan cinta kelamaan ya, jadi nembak duluan
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Siapa lagi tuh yg mau bunuh wang ji 🤔
Hendra Yana
mantap
Tiara Bella
makasih thro upnya banyak.... semangat ya
kaylla salsabella
lanjut Thor
kaylla salsabella
lanjut Thor😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!