Alvonso adalah seorang Mafia dan juga CEO terkenal dingin dan kejam. Sangat tampan digilai banyak wanita tapi Alvonso tidak pernah tertarik terhadap wanita manapun.
Kasandra seorang gadis cantik, genius dan baik hati. Namun sayang keluarga besarnya lebih menyayangi anak angkatnya dibandingkan dirinya. Lebih parahnya lagi mereka sering menyiksa Kasandra akibat fitnah keji anak angkatnya.
Hingga suatu ketika anak angkatnya mengajaknya pergi ke hotel untuk merayakan ulang tahun temannya. Ternyata dirinya di jebak agar tidur dengan pria paruh baya.
Kasandra yang tidak ingin ternoda berusaha kabur namun seorang pria tampan yang bernama Alvonso menariknya hingga akhirnya Kasandra kehilangan apa yang dijaganya selama ini.
Alvonso yang merasa bersalah mengajaknya menikah dan Kasandra setuju agar bisa keluar dari keluarga besarnya yang tidak menginginkannya.
Apakah pernikahan mereka berakhir bahagia mengingat keluarga besarnya Kasandra berusaha memisahkan mereka? Ikuti yuk novelku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terdengar Suara
Kasandra yang mendengar ucapan Mommy Angel langsung menghembuskan nafasnya dengan perlahan untuk mengurangi rasa sesak.
"Setiap pagi Aku selalu masak untuk mereka dan Aku menunggu di dapur, sampai mereka selesai masak barulah Aku makan bekas sisa mereka." Jawab Kasandra dengan mata berkaca-kaca.
"Apa?" Tanya Mommy Angel dan Alvonso dengan serempak.
Mommy Angel dan Alvonso sangat-sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Kasandra. Keluarga Alexander yang terkenal dermawan di tambah perusahaannya semakin bertambah maju namun ternyata di dalamnya sangat kejam.
"Jika nasinya tinggal sedikit maka Aku mengambil nasi bekas orang tuaku, kakak-kakakku dan juga Bela. Untuk lauknya Aku hanya makan sayur, bumbu daging atau ikan karena daging atau ikannya sudah habis di makan mereka." Ucap Kasandra.
"Sebenarnya Aku tidak mau makan bekas mereka tapi karena Aku sangat lapar membuatku terpaksa memakannya agar Aku bisa bertahan hidup." Sambung Kasandra.
"Kenapa mereka sangat kejam?" Tanya Alvonso sambil menahan amarahnya.
"Itu karena keluarga kandungku lebih mempercayai perkataan anak angkatnya dari pada perkataan putri kandungnya." Jawab Kasandra.
"Mereka selalu mengatakan kalau Aku adalah bintang sial karena sejak Aku datang, kediaman Keluarga Besar Alexander tidak pernah damai seperti dulu." Sambung Kasandra.
"Kalau memang Aku tidak disukai, kenapa mereka menjemputku dan menyiksaku setiap hari? Seharusnya membiarkan Aku tinggal di desa agar mereka hidup damai." Sambung Kasandra lagi
"Sayang, lupakan masa lalumu yang sangat menyakitkan karena kamu sudah tinggal bersama kami yang akan selalu melindungimu dan menyayangimu dengan tulus." Ucap Mommy Angel sambil memeluk Kasandra.
Kasandra hanya menganggukkan kepalanya sambil membalas pelukan Mommy Angel. Kasandra kembali merasakan pelukan hangat orang tua angkatnya di mana orang tua angkatnya selalu menyayanginya dengan tulus.
Alvonso hanya terdiam namun dalam hatinya akan selalu melindungi Kasandra dan membalaskan perbuatan mereka yang sudah menyakiti Kasandra.
Setelah beberapa saat mereka melepaskan pelukan kemudian Mommy Angel pamit dan besok akan datang ke rumah sakit menjenguk Kasandra.
Sepeninggal Mommy Angel, Alvonso menawarkan makanan dan Kasandra yang kebetulan lapar hanya menganggukkan kepalanya. Awalnya Kasandra menolak untuk disuapi namun Alvonso memaksanya.
Hingga lima belas menit kemudian Kasandra sudah selesai makan dan minum. Setelah itu Alvonso gantian makan di mana Asisten Han membelikan makanan atas permintaan Alvonso.
Mereka berdua kemudian mengobrol bersama dan sesekali mereka tertawa hingga satu jam kemudian Alvonso mengatakan ingin mandi karena tubuhnya lengket.
Hingga lima belas menit kemudian Alvonso keluar dari kamar mandi dan melihat seorang perawat sedang men lap tubuh Kasandra.
"Biarkan Aku yang men lap tubuhnya." Ucap Alvonso.
"Baik, Tuan Muda." Ucap perawat tersebut dengan patuh sambil meletakkan baskom ke atas meja dekat ranjang kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.
"Aku sendiri saja yang melakukannya." Ucap Kasandra ketika Alvonso mengambil handuk kecil yang sudah basah.
"Kamu masih sakit jadi biarkan Aku saja." Ucap Alvonso.
"Tapi Aku malu." Ucap Kasandra.
"Aku sudah melihat tubuh polosmu, jadi kenapa kamu malu?" Tanya Alvonso.
Kasandra menatap tajam ke arah Alvonso namun terlihat menggemaskan di mata Alvonso membuat Alvonso tersenyum.
"Kamu juga sudah tahu bentuk tubuh polosku jadi Aku tidak malu jika kamu ingin melihatnya lagi." Ucap Alvonso vulgar.
"Dasar mesum." Ucap Kasandra dengan wajah yang terlihat kesal.
"Mesum sama calon istriku boleh dong." Ucap Alvonso dengan suara menggoda.
Ketika Kasandra ingin bicara ponsel milik Alvonso berdering membuat Kasandra tidak jadi bicara. Sedangkan Alvonso langsung mengambil ponselnya untuk mengetahui siapa yang menghubungi dirinya.
"Aku akan terima telepon dulu." Ucap Alvonso sambil berdiri.
Kasandra hanya menganggukkan kepalanya namun pikirannya melayang jauh ke mana sedangkan Alvonso pergi meninggalkan Kasandra sendirian.
Hingga dua belas menit kemudian Alvonso masuk ke dalam ruang perawatan lalu men lap tubuh Kasandra. Hingga lima belas menit kemudian Alvonso sudah selesai men lap tubuh Kasandra.
"Kenapa kamu sejak tadi diam saja? Apa yang kamu pikirkan?" Tanya Alvonso penasaran.
"Tidak ada." Jawab Kasandra berbohong.
Alvonso hanya menganggukkan kepalanya namun dirinya tahu kalau Kasandra berbohong. Alvonso tidak akan memaksa Kasandra untuk cerita namun dirinya akan menunggu Kasandra untuk bercerita.
"Tidurlah." Ucap Alvonso mengalihkan pembicaraan sambil membetulkan selimut yang dikenakan Kasandra.
Kasandra hanya menganggukkan kepalanya kemudian memejamkan matanya dan tidak membutuhkan waktu lama Kasandra tertidur dengan pulas.
Sedangkan Alvonso hanya menatap Kasandra yang sedang tertidur dengan pulas hingga beberapa saat Alvonso mulai mengantuk.
Alvonso kemudian berjalan ke arah ranjang khusus untuk menunggu pasien. Alvonso berbaring di ranjang kemudian memejamkan mata dan tidak berapa lama Alvonso tertidur dengan pulas.
Namun jam dua belas malam terdengar suara rintihan kesakitan dan sesekali terdengar suara tangisan. Alvonso yang merupakan ketua mafia langsung membuka matanya.
Ok Thor. 👍