NovelToon NovelToon
MR.A Sang Pembalap

MR.A Sang Pembalap

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Romansa / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:166.9k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Merasa bosan hidup di lingkungan istana. Alaric, putra tertua dari pasangan raja Carlos dan ratu Sofia, memutuskan untuk hidup mandiri di luar.

Alaric lebih memilih tinggal di Indonesia ketimbang hidup di istana bersama kedua orang tuanya.

Tanpa bantuan keluarganya, Alaric menjalani kehidupan dan menyembunyikan identitasnya sebagai seorang pangeran dan juga seorang pembalap.

Sementara sang ayah ingin Alaric menjadi penerus sebagai raja berikutnya. Namun, Alaric yang lebih suka balapan tidak ingin terkekang dan tidak punya ambisi untuk menjadi seorang raja.

Justru, Alaric malah meminta sang ayah untuk melantik adiknya, yaitu Alberich sebagai raja.

Penasaran? Baca yuk! Siapa tahu suka dengan cerita ini.

Ingat! Cerita keseluruhan dalam cerita ini hanyalah fiktif alias tidak nyata. Karena ini hasil karangan semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 6

"Kak, kenapa sih harus seperti ini?" tanya Alberich.

"Tidak ada, hanya kepingin saja," jawab Alaric.

Dexter dan Denzel hanya tersenyum. Mereka juga tidak mengerti dengan alasan Alaric berbuat seperti itu.

Mama nya dulu juga memilih hidup sederhana, tapi tidak sampai segitunya. Sampai ingin tinggal di rumah kontrakan.

Padahal, kalau Alaric mau. Apartemen ada, rumah yang tidak ditempati juga ada. Atau bisa juga tinggal di salah satu kediaman keluarga Henderson.

"Assalamualaikum," ucap mereka bersamaan.

Seorang wanita menoleh. "Waalaikumsalam," balasnya. "Cari siapa ya?" tanyanya heran.

Karena wanita itu melihat penampilan mereka seperti bukan orang sembarangan. Walaupun hanya berpakaian santai, tapi terlihat rapi dan mahal.

"Kami mau cari rumah kontrakan, kalau ada yang sederhana," jawab Dexter.

Wanita itu memicingkan matanya untuk memastikan ucapan pemuda di depannya. Karena wanita itu sedikit ragu dengan mereka.

"Ada sih, kalau mau biar saya antar," ujar wanita itu.

Mereka pun mengikuti wanita itu. Banyak rumah yang masih kosong, tapi tidak sesuai keinginan Alaric.

"Ini yang paling kecil dan paling sederhana," kata wanita itu saat mereka tiba di depan rumah itu.

Kebetulan wanita itu membawa kuncinya, jadi mereka bisa langsung masuk untuk melihat-lihat.

Tempatnya masih kotor dan berantakan. Jadi harus di bersihkan terlebih dahulu kalau mau tinggal di rumah ini.

"Bagaimana Nak?" tanya wanita itu.

"Saya kontrak rumah ini Bu, berapa perbulan nya?" tanya Alaric.

"Dua juta perbulan. Biaya listrik dan air saya yang tanggung. Yang lain-lain tidak," jawab wanita itu.

Alaric setuju, kemudian ia meminta peralatan seperti sapu dan mop lantai untuk membersihkan rumah ini. Wanita itu pun menghubungi seseorang untuk di bawakan peralatan yang di minta oleh Alaric.

Tidak berapa lama seorang pria setengah baya pun datang dengan membawa peralatan tersebut.

"Kak, kamu yakin akan tinggal di sini?" tanya Alderich.

"Sudah, jangan banyak tanya. Lebih baik bantu aku membersihkan tempat ini," jawab Alaric.

"Biar saya bantu," kata wanita itu menawarkan diri.

Mereka pun bekerjasama membersihkan rumah ini. Pekerjaan yang tidak pernah mereka lakukan pun mereka kerjakan.

Berkat kerjasama mereka, akhirnya rumah ini pun bersih dan layak untuk di tinggali. Alaric langsung membayar untuk tiga bulan ke depan.

"Terima kasih Nak, kalau butuh apa-apa hubungi saja Ibu atau Bapak," kata wanita itu.

"Iya Bu," ujar Alaric. Kemudian wanita itu pun memberikan nomor telepon nya dan nomor telepon suaminya.

Alaric pun menyimpan nomor telepon tersebut. Ia tahu, nomor telepon itu akan sangat penting nantinya.

Wanita itu dan suaminya pun pamit. Tidak lupa wanita itu menyerahkan kuncinya kepada Alaric. Jadi Alaric bisa kapan saja pindah ke sini.

"Huft, capek juga ternyata," kata Dexter mengeluh.

"Jangan mengeluh Kak," tegur Alderich.

"Yuk pulang, besok aku langsung pindah kemari," kata Alaric.

Mereka pun ingin pulang ke rumah. Namun mereka kembali menemui wanita itu untuk berpamitan.

Dalam perjalanan pulang, dua buah mobil melaju melewati sekelompok pengendara motor.

Merasa di dahului, mereka tidak terima lalu mengejar mobil itu. Alaric segera menyadari kalau mereka sedang di kejar.

Lalu ia mensejajarkan mobilnya dengan mobil Dexter. Dengan kode saja, Dexter dan Denzel mengerti jika mereka sedang di kejar.

Dexter melihat ke kaca spion. Benar saja, sekitar sepuluh buah motor melaju cepat dan masing-masing berboncengan.

Mobil Dexter dan mobil Alaric semakin melaju. Kebetulan di kawasan ini jalanan tidak terlalu padat.

Kali ini mobil Alaric yang di depan. Namun saat di tempat yang cukup sepi, Alaric memperlambat laju mobilnya.

Melihat hal itu, Dexter juga melambatkan dan akhirnya mereka berhenti di pinggir jalan. Sepuluh buah motor juga berhenti.

Bahkan mobil mereka di kepung depan dan belakang agar tidak bisa lolos. Mereka membuka helm masing-masing lalu turun dari motor dengan gaya angkuhnya.

Alaric, Dexter, Denzel, Alderich, dan Alberich juga ikut keluar. Mereka berlima saling pandang.

"Sepertinya mereka geng motor di daerah sini," kata Denzel.

"Kamu kenal?" tanya Dexter.

"Enggak, cuma di lihat dari gayanya kita sudah bisa menebak," jawab Denzel.

"Maksud kalian apa? Hah! Mau nantangin?" Seorang ketua geng berkacak pinggang di depan Denzel dan saudaranya.

"Kita cuma lewat kok, tidak bermaksud apa-apa," jawab Alaric dengan nada lembut.

Alaric kalau berbicara memang tidak pernah meninggikan suaranya. Walau ia di bentak sekalipun.

Begitu juga dengan adik-adiknya yang memang di didik untuk bersikap sopan santun. Namun tetap tegas.

"Maaf, kami tidak ada urusan dengan kalian," kata Denzel dengan nada dingin.

Denzel dan Dexter yang memiliki darah mafia selalu bersikap dingin kalau berhadapan dengan orang seperti itu.

Keduanya juga di didik keras sejak kecil untuk menjadi pemberani. Walaupun tidak menjadi seorang mafia, namun ajaran yang di ajarkan oleh Zio membuat mereka lebih berani.

"Banyak bacot!" Ketua geng motor itu memberi kode kepada rekannya untuk menghajar mereka berlima.

"Kalian jual, kami beli," kata Alderich.

Kemudian mereka sedikit menjauh dari mobil. Mereka di kepung oleh geng motor itu. Bahkan geng motor sudah mengeluarkan senjata mereka.

Ada yang membawa rantai besi, tongkat baseball, pipa besi dan bahkan ada yang menggunakan blass knuckles. Yaitu sejenis senjata di pasang di jari.

Sedangkan Alaric dan yang lainnya tidak menggunakan apa-apa. Mereka ada senjata api, namun ada di dalam mobil.

"Kamu bawa senjata?" tanya Dexter kepada adiknya.

"Tidak, semuanya ada di dalam mobil," jawab Denzel.

"Kita hadapi saja dengan tangan kosong," kata Alberich.

Mereka mengangguk serentak. Kemudian berpencar mencari posisi untuk bertarung. 20 orang lawan lima orang memang perlawanan yang tidak seimbang.

Namun, mereka yang sudah terlatih dalam seni beladiri tidak menjadi masalah besar bagi mereka.

"Maju!" Ketua geng memerintahkan anak buahnya untuk menyerang.

Mereka maju untuk melawan kelima pemuda itu. Mereka tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa?

Pertarungan pun tidak dapat dielakkan lagi. Walaupun geng motor itu menggunakan senjata, tapi Alaric dan saudaranya tidak takut sama sekali.

Jangankan senjata itu, bahkan senjata api sekalipun tidak membuat mereka gentar.

Alaric menghindar saat ketua geng motor melayangkan tinjunya yang memakai blass knuckles itu.

Jika terkena wajahnya, sudah bisa di pastikan wajah tampan Alaric akan rusak karenanya. Ketua geng berang karena Alaric dapat menghindari pukulannya.

Namun, ketua geng motor semakin bersemangat untuk menghajar Alaric. Alaric masih menghindar sambil menendang yang lain.

Ketua geng motor kembali melayangkan tinjunya. Namun kali ini Alaric menangkap tangannya.

Anak buah ketua geng motor mengayunkan tongkat baseball ke arah Alaric. Dengan cepat Alaric menarik ketua geng motor untuk di jadikan tameng.

"Aaaakh...!" Ketua geng motor menjerit karena pukulan itu tepat mengenai kepalanya.

Tubuhnya langsung terkulai. Alaric pun segera melepaskannya begitu saja. Kemudian Alaric melanjutkan pertarungan nya melawan geng motor itu.

1
LENY
KEREN HAPPY ENDING👍❤
LENY
KEREN SEMUA CERITA AUTHOR👍👍❤
LENY
DUH KAMAL BONI MIMPI APA KALIAN ITU HADIAH KRN KALIAN BAIK SAMA ALARIC BIARPUN BLM TAHU SIAPA ALARIC❤😊
LENY
DUH BONI DAN KAMAL BERUNTUNG SEKALI 😊
LENY
DUH MAS KAWIN ALARIC KAYAK NYA TERLALU BERLEBIHAN 😅🙏MAAF YA THOR. KL DENZEL MASIH WAJAR MAS KAWIN NYA 1 M 🙏🙏
LENY
KELUARGA HENDERSON MEMANG TOP BANGET TIADA DUA NYA. KEBAIKAN HATI NYA ❤👍
LENY
PUTRA TERLALU JUMAWA SOMBONG SYUKURLAH KALAH 😅😅
ParyaTi Cnil
aku tunggu kelanjutannya thor,semangat
LENY
GAK APA2 THOR LANJUT KITA SUKA KOK❤
LENY
INDAH KOK GAK TERUS TERANG CERITA SAMA AYAH NYA BAHWA ALARIC KEL HENDERSON. HRSNYA CERITA AJA KE ORANG TUA KANDUNG BIAR PAK DEDI GAK KAGET NANTI NYA🙏🙏
LENY
KOK INDAH GAK TELP AYAH IBU NYA DI INDONESIA YA BIAR MEREKA GAK CEMAS
LENY
WAH ANGANMU MENIKAH DGN PANGERAN BAKAL TERWUJUD INDAH ❤👍
LENY
DUH TERHARU DGN KEBAIKAN HATI ANAK2 NYA RAJA CARLOS❤
LENY
NO 11 BELUM BACA YG KE 12 LG DIBACA SEKARANG ❤👍
LENY
AKU SDH BACA SEMUA THOR CUMA CARLA YG BELUM. NNT HABIS MR. A LSNJUT CERITA CARLA. BARU DEH SUDAH BACA SEMUA KARYA AUTHOR KEREN 👍👍❤❤
LENY
SEMOGA MIRANDA BAIK TULUS GAK ADA RASA SUKA / NAKSIR SAMA ALARIC 🙏🙏😊
LENY
CARI KONTRAKAN BARU AJA YG GAK ADA TETANGGA GENIT ALARIC.
LENY
DUH SI IRMA INI SEMAKIN GETOL AJA NNT TIMBUL FITNAH LG SUAMI NYA MARAH PULA KE ALARIC DIA GAK TAHU ISTRINYA YG KEGATELAN 😅🙏🙏
LENY
BELUM TAHU BERHADAPAN SAMA SIAPA SOMBONG BENER GENG MOTOR INI 😡
LENY
PADAHAL SDH BACA SEMUA KEL HENDERSON MULAI DARI 7 R, 3 ANGEL DLL TAPI MAKLUM LUPA LAGI 😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!