NovelToon NovelToon
Raelynn, Wanita Malang Tuan Logan!

Raelynn, Wanita Malang Tuan Logan!

Status: tamat
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:104.4k
Nilai: 5
Nama Author: Phopo Nira

Kini berbagai pertanyaan muncul ketika Raelynn terbaring di atas meja operasi. Mempertaruhkan nyawa, berjuang untuk bisa melahirkan bayinya dengan selamat … sendirian. Ya, dengan tubuhnya yang kurus, Raelynn menandatangani surat pernyataan untuk dilakukan operasi untuk dirinya sendiri.

Apakah semua kemalangan ini bermula ketika dia menerima pernikahan di atas kerta yang pria berikan? Ataukah semua ini berawal saat dia mengetahui tentang kehamilannya sekaligus penyakit mematikan yang tidak dia sadari sebelumnya? Atau semenjak malam itu … di saat keluarganya sendiri menyiksa dan menjadikannya pelayan dan bahkan menjualnya demi kepentingan bisnis mereka?

Raelynn rasa, tidak! Bahkan sebelum semua itu terjadi kemalangan mulai menjadi hari-harinya sejak saat itu. Ya … Raelynn ingat sekarang. Semenjak hari itu, dimana dia menolak perjodohan yang di atur oleh keluarga demi untuk mengejar cinta pertamanya.

Mampukah Raelynn bertahan dengan semua kemalangannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 06. Dijadikan Pelayan

“Apa yang terjadi dengan Nona?” tanya Bi Martha seraya membelai wajah Raelyn dengan lembut.

Belum sempat Raelynn menjawabnya, Kedua orang tuanya bersama Risha muncul dari balik pintu. Ketiganya berniat untuk pergi menghadiri sebuah pesta, berharap bisa mendapatkan bantuan dari salah satu kenalan yang hadir dalam pesta tersebut.

“Siapa yang datang, Bi?” tanya Risha yang belum melihat keberadaan Raelyn di sana.

“Mmm . . . ini, Non!” Bi Martha tampak sangat gugup dan kebingungan harus menjawab apa pertanyaan itu.

“Siapa sih?” tanya Emma yang menjadi sangat penasaran saat melihat sikap pelayannya itu.

“Kak Raelynn!”

Betapa terkejutnya Risha begitu menyadari keberadaan Raelynn disana. Begitu juga dengan kedua orang tuannya, meski lebih terlihat jelas kemarahan mendominasi raut wajah keduanya. Namun, Raelynn yang sudah tidak memiliki tujuan lain berusaha untuk tetap bersikap tenang.

Berharap kedua orang tuanya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali sebagai anak. Jujur saja, Raelynn belum mengetahui apa yang sudah terjadi pada keluarganya selepas kepergiannya tempo hari.

“Apa kabar Papah, Mamah dan Risha?” ucap Raelynn dengan senyum canggung yang dipaksakan oleh wajahnya.

“Kenapa kau menginjakan kaki lagi di sini, Hah? Apa kau dibuang lagi oleh laki-laki itu!” ketus sang Ayah dengan nada bicara menghina dan tatapan tidak suka pada Raelynn.

“Papah!” ucap Raelynn lirih dengan deraian air mata yang membasahi wajahnya.

“Apa, Hah! Apa kau pikir rumahku ini tempat pembuangan sampah masyarakat seperti dirimu itu!”

Sang Ayah berteriak keras, tak bisa menahan luapan amarahnya yang menggebu ketika melihat putri sulungnya itu. Mengingat karena oleh putri sulungnya ini, bisnis keluarganya berada diambang kehancuran. Dan sekarang apa? Dia kembali dengan membawa kekecewaan dan masalah yang sulit untuk diperbaiki.

“Sayang, tenangkan dirimu!” ucap sang Ibu mencoba menenangkan suaminya yang sedang diselimuti amarah.

“Benar kata Mamah, Pah! Tenanglah, kita bicarakan ini baik-baik.”

Risha pun terpaksa membantu Ibunya untuk menenangkan sang Ayah. Sementara Raelynn hanya diam seribu bahasa sembari menangis menerima setiap cacian dan hinaan yang dilontarkan sang Ayah kepadanya. Raelynn akui bahwa dirinya telah bersalah, dia bersikeras mengejar cinta pertamanya yang rupanya berakhir sia-sia.

“Apa maumu sampai datang kembali kerumah ini? Apakah kau benar-benar ditolak olehnya lagi?” tanya sang Ibu yang juga sudah sangat kecewa kepada Raelynn.

“Tolong maafkan aku! Hiks . . . hiks . . .” ucap Raelynn disela isak tangisnya yang kini sudah bersujud di depan kaki orang tuanya itu. Dia bahkan tidak sanggup membenarkan tebakan sang Ibu yang selalu berhasil mengingatkan kembali pada lukanya.

“Seharusnya kau merasa malu dengan kembali ke rumah ini!”

Bukannya merasa kasihan, sang Ibu mencaci Raelynn dengan nada bicaranya yang tak enak didengar. Sehingga Raelynn pun memilih diam dan menerima saja semua cacian itu.

“Sudah, kita biarkan saja sampah ini! Lebih baik kita pergi sekarang daripada meladeninya!” ujar sang Ayah yang masih berusaha meredam amarahnya.

Dia pun mengajak istri dan putri bungsunya untuk meninggalkan Raelynn di sana. Namun, dengan cepat Raelynn menahan kaki Ayahnya seraya terus memohon.

“Papah, aku mohon! Biarkan aku tinggal disini, aku sudah tidak memiliki tempat tujuan lagi selain di sini. Kumohon . . .hiks . . . hiks . . .”

Raelynn terus memohon di bawah kaki Ayahnya agar kembali diterima di rumah itu, rumah yang menjadi tempatnya kembali.

“Pergi dari sini! Aku muak dengan hanya melihat wajahmu itu!” Bukannya berbelas kasih, sang Ayah malah mengusir Raelynn dengan kasarnya.

“Suamiku, tolong kasihanilah dia! Bagaimanapun juga dia tetap putri kita!” pinta sang Ibu yang mulai merasa iba pada Raelynn.

“Aku tidak mempunyai putri sampah seperti dia. Putriku hanya satu yaitu Risha!” tolak sang Ayah yang tetap tidak peduli pada Raelynn.

Baginya hubungan ayah dan anak mereka sudah putus, saat Raelynn melangkahkan kaki keluar dari rumahnya dan menyebabkan masalah pada perusahaan.

“Baiklah, jika Papah tidak menganggap kak Raelynn sebagai putri lagi! Tapi setidaknya ijinkan dia tinggal disini, Pah?” Bujuk Risha bukan karena merasa iba dengan sang kakak, melainkan dia memiliki rencana lain untuknya di masa depan. Risha lantas berbisik, “Siapa tahu dia akan berguna untuk kita! Jadi, biarkan saja dia tinggal di sini!”

“Baiklah, aku akan mengijinkan dia tinggal disini lagi!” Edwin luluh dengan bujukan putri bungsunya. Namun, bukan karena dia masih menganggap Raelynn sebagai putrinya lagi, melainkan untuk bisa dia manfaatkan seperti yang Risha bisikan.

Edwin lalu kembali berkata, “Asalkan kau tinggal sebagai pelayan, tidur dikamar pelayan dan melakukan semua pekerjaan pelayan di rumah ini. Apa kau setuju?”

Betapa terkejutnya Raelynn saat mendengar ucapan sang Ayah. Dia tahu bahwa dirinya salah, tapi apakah hukumannya harus seberat ini. Dijadikan pelayan oleh keluarganya sendiri, di tempat yang selama ini meratukan dirinya.

Namun, Raelynn tidak ada pilihan lain selain menerimanya dengan rasa sakit, “Baiklah, aku setuju! Terima kasih sudah mengijinkan aku kembali lagi, Pah!”

“Bi, tunjukan kamar yang pantas untuknya dan juga beritahu dia semua pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang pelayan!” Perintah Edwin pada Bi Martha, bahkan dia dengan sengaja menekankan kata pelayan yang jelas menunjuk pada Raelynn.

“Ba-baik, Tuan!”

Bibi Martha hanya bisa menerima perintah itu dengan sangat berat hati. Bahkan Edwin, Emma dan Risha pun langsung bergegas pergi menuju pesta meninggalkan Raelynn yang masih bersujud dengan tangisan yang tiada hentinya. Hingga Bi Martha membantunya berdiri dan mengantarkannya ke kamar pelayan yang kosong sesuai dengan apa yang diperintahkan.

...****************...

Setibanya di kamar yang di maksud, Raelynn menatap sekeliling kamar itu dalam diam. Sangat sempit, hanya terlihat sebuah kasur lipat dan juga lemari kecil untuk menyimpan pakaian dan barang-barang berharga. Sungguh Raelynn tidak pernah menyangka bahwa dirinya selama ini menjadi Tuan rumah, menempati kamar mewah yang luas kini malah berakhir menjadi pelayan dan tidur di ruangan yang sempit oleh ayahnya sendiri.

“Ternyata akhirnya seperti ini! Dalam sekejap aku kehilangan segalanya. Cintaku, keluargaku dan juga tujuan hidupku sendiri!” Raelynn hanya bisa mengungkapkan semua itu di dalam hatinya.

“Nona, perlu saya bantu membereskan barang-barang anda?”

Ucapan Bi Martha seketika menyadarkan Raelynn dari lamunannya. Lantas Raelynn menggeleng untuk menolaknya, lagipula dia bukan lagi Nona muda dalam keluarga Cameron. Akan tetapi, menjadi pelayan untuk keluarganya sendiri karena kesalahannya sendiri juga.

“Kalau begitu Bibi akan pergi ke ddapur lebih dulu. Jika Nona membutuhkan sesuatu, panggil saya saja!” ujar Bi Martha, Raelynn hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Bi Martha pun segera meninggalkan kamar sempit itu bersama Raelynn sendirian di dalamnya. Dimana selepas kepergian Bi Martha, dia menangis sejadi-jadinya meratapi nasib, menyesali keputusannya dan juga menyesali cintanya. Sepanjang malam itu, Raelynn terus menangis sampai hatinya benar-benar merasa sedikit lega.

Bersambung ….

1
Arda Pratama
aq tertipu kak ku kira raelin dudah meninggal🤣🤣
Shee
pantes raelyn g punya uang, orang uangnya di rampas. kenapa g lapor dari dulu aja c, saking baiknya raelyn apa hak milik sendiri aja di iklas di ambil orang
Hikmatun Naimah
terimakasih thor telah menyelasaikan karya ini dengan ending yg bahagiaa
Shee
ini kan raelyn kerja dulu n logam bilang punya saham di Javier tapi kenapa bibi bilang g punya duwit, kan aneh.

harusnya raelyn kan dah terbiasa kerja n mandiri g manja juga, kenapa dah kaya gelandangan aja di usir dari rumah. tarus duwitnya kemana??
Dwi Rustiana
hadech turunan capa sih ini bandelnya g ketulungan 🤭🤭🤭
Dwi Rustiana
akhirnya happy ending semua dapat pasangannya masing2
Susi Bule
terima kasih author akhirnya mereka semua bahagia dan semoga author selalu sehat dan makin sukses dengan karyanya.🥰
Susi Bule
makin kesini mereka makin cantik dan tampan aja di tambah tu si doubel L 🤣🤣
Susi Bule
🥰🥰🥰akhirnya Raelinn akan merasakan kebahagian yang sempurna
Susi Bule
yah Thor akhirnya 😭 Raelinn selamat datang tapi jangan bilang nanti dirimu lupa ingatan ya sama orang orang terdekatmu cuma hanya ingat nama saja 😭
Susi Bule
somplak kali lah dirimu Thor kataku mang tu Raelinn meninggal 😭😭😭
Susi Bule
Thor jangan bikin jantung meraton Thor 😭😭 Raelinn selamatkan Thor 😭
Susi Bule
yah mengagetkan sekali dirimu Ava dan kau mengatakan ada adakah golongan darah AB negatif😭
moga antara kalian ada AB negatif 😭
Susi Bule
Raelinn berjuanglah karena mereka yang kau sayangi sudah berada disisimu dan orang yang kau percayai selama ini menyimpan penyakitmu pun sedang berjuang untuk keselamatanmu Raelinn 😭😭
Susi Bule
😭😭😭😭begitu menyesakkan perjuanganmu Raelinn
Susi Bule
ya malaikat maut lagi marah nih aduh kasihan kau Massero terlambat mengenali siapa Logan 🤣🤣🤣
Susi Bule
Raelinn sungguh malang nasib mu saat saat seperti ini dan dr Jazziel pun tidak mengetahui apa yang terjadi padamu Raelinn.
yang kuat Raelinn karena dirimu selalu kuat selama ini menghadapi masah dan berjuang sendiri maka dari itu sekali lagi kuat dan berjuang untuk double debay Raelinn
Susi Bule
kan kan Logan dirimu akan menyesal sudah membentak Raelinn sehingga dia pergi tanpa di ketahui anak buah dan pembantu mu Logan.
sekarang rasakanlah bagaimana sakit rasanya di tinggal tanpa kau ketahui Logan
Susi Bule
yah Logan tanpa sadar dirimu telah menyakiti hati Raelinn dan dirimu tak akan pernah tau apa yang akan Raelinn lakukan andaikata dirinya sudah kau perlakukan itu.
bersiap siap lah untuk penyesalan yang akan kau dapatkan Logan
Susi Bule
ish dirimu aja yang tidak memikirkan perasaan Raelinn Logan lama lama kepalamu itu perlu di pukul ya logan biar sadar dari kesalahan yang kau buat tanpa kau sadari 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!