NovelToon NovelToon
MARTA BAKRUN

MARTA BAKRUN

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Matabatin / Berbaikan / Menantu Pria/matrilokal / Cinta Beda Dunia / Cinta Murni
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Artisapic

Seorang pemuda berasal dari golongan menengah berharap mendapakan jodoh anak orang kaya. Dengan perjuangan yang keras akhirnya menikah juga. Menjadi menantu orang kaya, dia begitu hidup dalam kesusahan. Setelah memiliki anak, dia diusir dan akhirnya merantau. Jadilah seorang pengusaha sukses.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artisapic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB III CINTA ITU APA

    Jelang Subuh, Bakrun sudah bangun dan langsung mandi, lalu membantu Ibunya membereskan dagangan yang siap dijual. Selesai pekerjaan itu dirinya siap-siap ke musholla.

    Pulang dari musholla, Bakrun bersama Ibunya pergi untuk berjualan. Seperti biasa, begitu sampai tujuan, ia kembali ke rumah untuk melanjutkan pekerjaan lain, terutama mengambil air dari sumur tetangga. Ia mengayuh sepeda bututnya sambil sesekali menyeka keringat. Begitu masuk gang, bertemu sama Lukman.

    " Wah.....rajin amat Run, jam segini udah pulang, nongkrong yuk," ajaknya sambil mengusap rambutnya yang gondrong.

    " Nanti aja Man, mau ambil air dulu di sumur tetangga", jawabnya.

    " Sekalian ini Run, mau pangkas rambut, banyak yang ngatain kayak kuda poni," celotehnya.

     " Oooh....begitu ya, ya udah ayo....kamu bawa gunting ama sisir kan ?" kata Bakrun.

    " Bawa dong, udah ada semua," katanya.

    Kedua sahabat itu akhirnya menuju pos ronda, sambil memandang ke arah sawah, Bakrun membayangkan dirinya berjalan sama Neli, gadis pujaannya itu. Sementara Lukman melepas kaosnya dan duduk di sebuah bangku.

    " Cepat lah Run, bengong aja kayak berang-berang cari makanan," celotehnya.

    Bakrun mulai memangkas rambut si Lukman, melihat caranya memangkas rambut, begitu lihai dan teliti. Bagian pinggirnya sudah mulai tampak rapi, lalu mengarah ke belakang telinga. Dengan teliti ia memangkas rambut si Lukman, hasilnya ibarat tukang pangkas rambut profesional. Sedang asyik memangkas rambut, tiba-tiba dari depan gang terdengar suara seperti ada tabrakan.

    Dengan spontan, Bakrun menghentikan pemangkasan rambut si Lukman, dirinya segera bergegas ke suara tadi. Benar saja, ada dua sepeda bertabrakan, yang satu membawa rumput, yang satunya lagi seorang perempuan dengan membawa kacang.

    Si pembawa rumput tadi posisinya itu di bawah karung rumput dalam keadaan terlentang, dengan mulut menganga, dan kedua tangannya terbuka lebar, matanya merem melek, sementara si perempuan pembawa kacang, posisinya duduk sambil bersimpuh dalam keadaan menangis kesakitan, sikunya lecet, lututnya juga lecet sedikit.

    " Ngngngnghaa....sakit ....sakit....tolong sakit.....", kata perempuan tadi.

   " Kamu mending masih sakit, saya ini lihat, masih tertindih karung, kakiku terhimpit, malah kamu enak dj atas pahaku," kata si laki-laki tersebut.

    " Aduuuuh sakit ini....nggak ada orang lagi, awas ya....kamu akan saya laporkan ke suamiku," kata si perempuan tadi.

   " Silahkan......akan saya hadapi suamimu itu, saya tidak takut, biar bagaimana pun posisi saya jalan sepeda ini sudah benar," kata si laki-laki.

    " Benar-benar matamu itu tolol, jalan sepeda saja posisinya di tengah jalan, jadi tabrakan nih," gerutu si perempuan.

     " Sudah bangun cepat, saya mau bangun ini," kata si laki-laki.

    Belum juga bangun muncullah Bakrun yang tadi segera menuju ke tempat itu.

   " Walah...walah...walah...rupanya Bi Waskem sama pak Samid yah....kenapa ini ?" kata Bakrun sambil membangunkan mereka.

    Mendengar siapa yang disebut tadi, Bi Waskem akhirnya ikut membangunkan pak Samid.

    " Waduh....ternyata bapak ya, kasihan pak, kirain siapa pak, waduh suamiku....." kata si perempuan tadi yang ternyata itu suami istri.

    " Waduh.....sakit Kem, pahaku sakit ini," rintih pak Samid.

    Akhirnya Bakrun setelah membangunkan kedua orang tadi yang merupakan suami istri tersebut, lalu kembali ke pos ronda.

    Begitu sampai di pos ronda, Lukman tidak ada di situ, sementara gunting dan sisir masih ada. Bakrun pun mencari si Lukman, soalnya pangkas rambut belum selesai, takutnya disangka orang gila.

    Akhirnya Bakrun mengambil sepeda dan mencari Lukman. Satu dua gang belum juga ketemu, lalu dari gang ketiga, terdengar suara teriakan anak-anak juga suara perempuan.

    " Orang gila.....orang gila.....tangkap ada orang gila....", teriak suara itu secara beramai-ramai.

    " Itu orangnya....hey orang gila....tangkap itu....", terdengar suara Ibu-ibu dari sisi gang tadi.

    Bakrun segera menghentikan sepedanya dan menengok ke gang ketiga. Benar saja pikir Bakrun. Di depan sana tampak si Lukman sedang lari dikejar sama anak-anak dan Ibu-ibu.

    Melihat itu semua, Bakrun tertawa terpingkal-pingkal, sampai kedua matanya berair.

    " Stop....stop...stop....", kata Bakrun sambil kedua tangannya ke atas.

    " Ini bukan orang gila, ini Lukman lagi pangkas rambut tapi belum selesai," kata Bakrun kepada para pengejar tadi.

    " Gila luh Run, sembarangan aja pangkas rambut belum selesai ditinggal, malah tadi saya kebelet, jadi pulang dulu, nggak tahu nya malah dikira orang gila," gerutu Lukman.

     " Ini Lukman ibu-ibu, lagi pangkas rambut ke saya, kebetulan tadi di depan gang ada Bi Warkem sama Pak Samid tubrukan sepeda, eeeeh malah berkelahi tuh suami istri, pada nggak waras," kata Bakrun.

     " Ini lagi, anaknya sendiri dikira orang gila," lanjut Bakrun sambil menunjuk Ibu nya Lukman.

    " Eh Run, tadi saya lagi masak, lalu mendengar teriakan anak-anak menyebut orang gila, jadi saya ikut lari mengejar, ternyata si Lukman, anakku sendiri, maaf ya Nak," kata ibu nya Lukman sambil membelai rambut Lukman.

    Semua yang ada di situ tertawa terpingkal-pingkal.

Kedua sahabat itu kembali ke pos ronda, dan melanjutkan pemangkasan rambut si Lukman.

" Jadi , pak Samid sama Bi Waskem tadi saling tindih begitu Run, " kata Lukman.

" Iya....yang lucunya itu Bi Waskem berada di atas pak Samid, terus kata Bi Waskem katanya mau melapor ke Polisi begitu, terus kata Pak Samid silahkan saja, eh.....pas saya bangunin ternyata keduanya itu saling menatap, nyatanya suami istri, gitu Man," kata Bakrun sambil memangkas rambut Lukman.

Selang beberapa waktu akhirnya selesai sudah pemangkasan rambut itu dan seperti biasa Bakrun siap-siap menjemput ibunya. Keduanya saling berpisah, Lukman pulang sementara Bakrun kembali ke tempat Ibunya.

Sambil mengayuh sepeda bututnya, Bakrun akhirnya sampai juga di tempat Ibunya menunggu. Kemudian Bakrun bercerita kejadian tadi. Ibunya tertawa sampai matanya berair.

" Dasar kamu keterlaluan Run, belum selesai pangkas rambut Lukman malah ditinggal, wajar lah Lukman disangka orang gila," celoteh Ibunya sambil berjalan di belakang sepeda yang didorong Bakrun.

Mereka berjualan dengan cara berjalan kaki kalau pulang, dan itu dijalani sekedar untuk menutupi kebutuhan tiap harinya. Sampai gang terakhir, Bakrun membelokan sepedanya, dan pucuk dicinta ulam pun tiba. Tampak sosok gadis itu, Neli yang menjadi kerinduan Bakrun berjalan bersama teman-temannya pulang Sekolah. Sapaan Bakrun kembali terucap.

" Baru pulang ya Nel, hati-hati di jalan ya, awas ada kendaraan lewat," kata Bakrun.

" Iya kang, kamu baru pulang ya, mari Bu," kata Neli sambil menyapa Ibunya Bakrun.

" Siapa itu Run, pacar kamu bukan ?" tanya ibunya.

" Pacar apa sih Bu , kerja aja belum malah punya pacar, nanti aja Bu, masih suka bantu-bantu Ibu dulu," katanya sambil menurunkan barang dagangan Ibunya.

1
ghost face
nih saya panggilin bombe
ArtisaPic: wow....makasih ya
total 1 replies
Ceyra Heelshire
bikin novel baru lagi pak?
Oksy_K
aku kira mobil elf itu peri/Facepalm/
ArtisaPic: iy....mumpung lg liburan
total 1 replies
mhmmdrzcky
Karena aku suka banget ceritanya kayaknya mau aku habisin sekarang/Drool/ Btw mampir juga kak ke cerita aku judulnya Ensiklopedia Sunyi Yang Tak Pernah Dibaca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!