Ashley adalah seorang yatim piatu yang bertransmigrasi ke dalam novel 'Nayla Love Story '. Ia menjadi Asheel, antagonis ke dua di dalam novel. Asheel Merupakan karakter yang akan mati di tangan kakaknya sendiri.
Bagaimana jadinya hidup Ashley sebagai Asheel?, akankah ia mati mengenaskan?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MWS~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6.
...☆HAPPY READING☆...
...----------------...
Asheel berjalan menelusuri lorong sekolahnya menuju kantin. Ia berjalan dengan penuh semangat, " Pesen apa ya enaknya!, Hem." ujarnya berpikir.
Sesampainya Asheel di kantin, ia dapat melihat kantin yang sudah penuh. " Yah udah pada penuh semua lagi." lesuhnya.
" Asheel!, Sini!." teriak seseorang dari arah sudut kantin melambaikan tangannya. Ia adalah Nayla yang duduk bersama Olivia dan Bela.
Asheel yang melihat itu segera bergegas menghampiri Nayla dkk. " Hai, gw gak papa duduk di sini?." sapanya kemudian bertanya.
" Iya, duduk aja." jawab Nayla. " Kebetulan aku pengen ngenraktir kamu, sebagai ucapan terimah kasih atas kejadian semalam." lanjutnya.
" Gak usah sungkan kali." ucap Asheel sok malu-malu pengen di gampar.
" Yaudah kamu pengen pesen apa?, biar sekalian sama kita." Tanya Nayla.
" Batagor aja deh, sama jus mangga." jawab Asheel.
" Kalo kalian mau apa?." Tanya Nayla lagi pada teman-temannya.
" Gak usah, biar gw aja yang pergi pesen. Kalian berdua kayak biasa kan?." tolak Olivia dan bertanya yang hanya di angguki keduanya. Ia kemudian bangkit dari duduknya dan bergegas pergi untuk memesan.
Sementara itu terjadi kecanggungan di antara mereka bertiga. " Ezra sama gengnya mana?, tumben gak bareng?." tanya Asheel berusaha mencairkan suasana.
" Mereka bolos." jawab singkat Nayla yang hanya di balas angguk-angukan oleh Asheel. " Aku pengen ngucapin makasih sekali lagi sama kamu. Kalo bukan karena kamu, aku gak tau deh gimana aku semalem." ucap Nayla lagi.
" Santai aja kali, lo kenapa sih sungkan banget sama gw." ucap Asheel merasa jengah dengan Nayla yang terus berterimah kasih.
" Aku boleh bicara gak?." tanya Bela mencoba bergabung dalam pembicaraan. Mereka berdua hanya mengangguk sahaja.
" Emang ada apa sama semalem?." tanya Bela penasaran. Asheel langsung melihat Nayla seolah meminta izin, dan dibalas anggukan oleh Nayla.
" Jadi semalem tuh, setelah kalian ninggalin Nayla, gw ngeliat Nayla di kasih minuman sama pelayan. Terus gak lama dari itu dia keliatan pusing gitu, terus sama pelayannya dia di bawa pergi. Jadi gw yang ngerasa kalo itu udah gak beres, gw ngasih tau lah sama temen-temennya ezra. Nah, waktu kita cari dia di lantai atas, gw nemuin dia hampir di apa-apain sama pak tua cabul. Untung kita tepat waktu. kalo gak, gak tau deh apa yang bakal terjadi." jelas panjang lebar Asheel.
" Sialan!, ini pasti ulah si nenek lampir itu. Kayaknya dia emang harus di kasih pelajaran!." marah Olivia yang kebetulan mendengar itu. Ia menghentakan nampan yang ia pegang, kemudian dengan emosi ingin mencari Bianca. Namun, ia di hentikan oleh Nayla yang nampak menggeleng melarangnya. Olivia hanya bisa menahan emosinya.
" Kamu gak apa kan?, Harusnya aku gak ninggalin kamu disana sendiri." tanya Bela merasa bersalah.
Nayla menggeleng, " Bukan salah kamu Bela." ucap Nayla tak setuju jika Bela menyalahkan dirinya sendiri. " Lagian aku juga gak papa kan." lanjutnya.
" Tapi-" ucapan Bela terpotong karena Nayla yang mengangkat jarinya di bibir Bela menggeleng, menyuruhnya untuk tak melanjutkan menyalah diri sendiri.
" Di mana ezra?." tanya Olivia kepada Asheel.
" Nayla bilang dia bolos." jawab Asheel dengan polosnya.
" Bukan itu, kenapa dia gak nolong Nayla?. Di mana dia?." tanya Olivia lagi memperjelas.
" Oh itu, gak tau. Gw ngeliat dia lari keluar cepet banget, jadinya gw gak sempat deh buat ngasih tau dia. Jadinya gw cuma ngasih tau temen-temennya aja." jawab Asheel menjelaskan. Olivia hanya terdiam tak membalas ucapan Asheel.
...****...
Saat ini, terlihat lima orang pemuda sedang berkumpul menonton sebuah video di rooftop.
Mereka adalah Ezra dkk yang sedang menonton video Angkasa dan Nayla yang sedang berciuman di ponsel Ezra. " Jadi ini yang buat lo langsung pergi dengan muka marah semalem?." tanya Mark setelah video itu habis. " Hm." Jawab Ezra singkat.
" Sial!, dia udah ngelanggar perjanjian." geram gevan.
" Maka dari itu, kita harus ngasih pelajaran ke angkasa biar dia gak ngelanggar perjanjian lagi." ucap Mark mengebu-gebu. Ezra, Gevan, dan Leon langsung melihat ke arah Aska.
" Terserah kalian aja, yang penting kalo soal dia gw gak bakal ikutan." ucap santai Aska saat menyadari pendangan mereka yang mengarah kepadanya. " Ngomong-ngomong soal video, kira-kira siapa yang udah ngerekam video itu. Gak mungkin kan ada penyusup, kalian tau sendiri segimana ketatnya penjagaan rumah gw." lanjutnya berpikir.
" iya juga ya, kira-kira siapa yang udah ngerekam video itu." leon ikut berpikir
" siapa aja yang tau soal video ini zra?." tanya Gevan setelah hening beberapa saat.
" gw, Angkasa, kalian." jawab Ezra singkat.
" masih ada satu lagi!." ucap Aska tiba-tiba.
Mereka seketika melihat pada Aska. " siapa?." tanya Mark. " Asheel." jawab Aska.
" Hah, Asheel?. Dia tau soal video ini?, Kok bisa?." tanya leon beruntun.
" kalo soal video sih, dia gak tau. Tapi kalo soal kejadiannya langsung mah, iya banget lagi. Tuh anak nonton dari awal sampe akhir secara live tampa cut." jelas Aska panjang lebar.
" kalo gitu fiks." putus Mark.
" fiks apa anjirr, gaje banget lo." bingung Aska.
Mark melihat Leon terlebih dahulu yang di balas anggukan oleh leon. " ASHEEL PELAKUNYA!." ucap mereka berdua serentak.
" jangan langsung nyimpulin!." peringat gevan pada mereka di setujui Aska. " tau tuh."
Mereka semua terdiam dalam pikiran masing-masing. "gw boleh bicara," ujar leon mengalihkan atensi mereka. Gevan mengangguk memberi isyarat agar leon melanjutkan ucapannya. "kenapa kita gak ngecek CCTV aja, kan lebih mudah." sarannya.
"kok gw gak kepikiran yaa," ucap aska berbinar. "ternyata otak bodoh lo berguna juga ya yon." lanjutnya yang di balas tatapan sinis leon, sedangkan mark nampak puas melihat ekspresi leon itu.
Dan ya, disinilah mereka. Di rumah milik aska tepatnya di ruang CCTV. Tadi, setelah leon memberikan sarannya, mereka memutuskan untuk bolos dan bergegas ke rumah aska. "pak, buka rekaman CCTV sore kemarin dulu." suruh aska pada salah satu petugas CCTV rumahnya itu. Sedangkan sang petugas CCTV itu langsung menuruti permintaan tuan mudanya itu tampa bertanya banyak.
Rekaman CCTV terputar saat angkasa di ikuti nayla menuju taman belakang. Rekaman itu terus berputar hingga seorang remaja yang membelakangi mereka nampak berjalan menuju taman belakang. Setelah itu, tiba-tiba saja rekaman CCTV eror. "kenapa nih, pak coba buka rekaman di taman belakang." suruh aska saat melihat rekaman yang nampak eror itu. Namun nihil, rekaman di taman belakang juga eror. Bukan hanya itu, rekaman Pada bagian lainnya juga eror dan tidak bisa di akses sama sekali.
"kayanya ada yang sengaja hack rekaman CCTV di rumah lo deh ka." ucap mark. "sial." umpat ezra kemudian berlalu dari sana. Mereka membiarkan ezra berlalu dari sana tampa mencoba menghentikannya.
"terus sekarang gimana," tanya leon.
"ke markas, nanti kita bahas di sana." ujar gevan berlalu dari sana di ikuti teman-temannya.
......................