NovelToon NovelToon
Diculik Cinta

Diculik Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:525.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Vie Junaeni

Nyari ide itu susah lho, so please jangan plagiat!

Aliyah memutuskan untuk lari dari rumah karena perjodohan yang ayahnya buat tanpa persetujuannya.
Sialnya, saat berada di bank untuk menguras tabungannya, ia terjebak dalam sebuah perampokan bersenjata.

Salah satu perampok yang bernama Alex tak sengaja menampakkan wajahnya di hadapan Aliyah dan membuat gadis itu langsung merasa jatuh cinta pada pandangan pertama.

Saat para perampok itu butuh beberapa sandera untuk terbebas dari kejaran polisi, ide gila di pikiran Aliyah pun muncul. Gadis itu ingin diculik oleh kawanan Alex, sekaligus akan membuatnya terhindar dari perjodohan.

Apa jadinya jika gadis cantik tapi sangat ceroboh seperti Aliyah menyerahkan diri pada si perampok untuk diculik, dan mampukah Aliyah mendapatkan cinta dari seorang perampok yang baru saja ia kenal?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Junaeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6 - Datang Bulan

Happy Reading... 😘😘😘

*****

Aliya mengetuk kepala Alex pelan dengan tinjunya.

"Kau memang lelaki bodoh apa polos sih, masa datang bulan saja tak tahu?" tanya Aliya.

"Ah kau ini! aku memang tak tahu, makanya jelaskan padaku apa itu datang bulan?" Nada suara Alex mulai meninggi.

"Haduh... baiklah, nih lihat apa ada noda darah di celanaku?"

Gadis itu dengan polosnya menunjukkan bokongnya ke arah wajah Alex.

"Apa itu darah? aku saja belum menembakmu, kenapa kau sudah berdarah?"

Alex menggaruk-garuk kepalanya kikuk meski merasa risih juga melihat bokong Aliya dari dekat seperti itu.

"Astaga... dasar preman bodoh! ini yang namanya datang bulan pada perempuan. Setiap bulan aku harus mengeluarkan darah kotor dari..." Aliya menunjuk bagian vitalnya.

"Hah? kau pasti bercanda, itu artinya setiap bulan kau harus ke rumah sakit?" tanya Alex dengan polosnya.

"Untuk apa aku ke rumah sakit setiap bulan?"

"Kau butuh perawatan kan karena bagian itumu mengeluarkan darah, jangan-jangan kau butuh transfusi darah juga, ya?"

"Haduh Alex, kau tak pernah mendapati ibumu atau saudara perempuanmu mengalami datang bulan?" tanya Aliya.

"Aku tak punya ibu, tak punya saudara perempuan juga," sahut Alex datar. Ada raut kesedihan saat ia mengucapkannya, namun ia coba tutupi.

"Berikan aku ponselmu!" pinta Aliya.

"Pakai saja ponsel sendiri!"

"Aku tak tahu ponselku ada di mana, sudah sini pinjam ponselnya!" Aliya mengguncang bahu Alex.

Alex meraih ponselnya dari dalam saku lalu menyerahkannya pada gadis itu.

"Ummm... ini, bacalah!" Aliya menyerahkan ponsel itu pada Alex setelah mencari berita di halaman jendela internet tentang datang bulan pada perempuan.

Cukup lama juga Alex membaca artikel di layar ponselnya, sampai membuat Aliya lebih risih. Darah menstruasinya mulai mengalir deras.

"Cepatlah!" seru Aliya menepuk bahu Alex.

"Cepat kenapa? aku sedang memahami bacaan ini," sahut Alex.

"Tapi ini terasa deras, dan sepertinya, tuh kan benar..." Aliya mengangkat bokongnya dan melihat jejak noda darah di kursi jok putih mobil Alex.

"Hah? kenapa kau kotori kursi mobilku?" tunjuk Alex.

"Aku tak bermaksud mengotorinya, aku tak bisa menahannya, ini terjadi begitu saja, makanya ayo ke mini market terdekat!" pinta Aliya.

"Untuk apa?" tanya Alex dengan nada makin tinggi.

"Haduh, sini ponselnya!" Aliya meraih ponsel tersebut lalu menunjukkan gambar pembalut wanita pada Alex.

"Tolong belikan ini, kumohon..." Aliya menatap pria di sampingnya itu dengan tatapan memelasnya.

"Apa ini?" tanya Alex masih tak mengerti juga.

"Ya Tuhan, Alex... ini pembalut, ini yang akan menahan darahku tidak tembus kemana-mana," ucap Aliya menjelaskan.

"Baiklah, aku akan mencari minimarket lalu kau cari sendiri keperluanmu!" seru Alex lalu melajukan kendaraannya.

Dita ratus meter kemudian, Alex menghentikan laju kendaraannya.

"Itu minimarket-nya, sekarang kau turun, cari sendiri!"

"Wah kau benar-benar kurang ajar! celanaku penuh darah dan sekarang kau menyuruhku... oke baiklah."

Tatapan tajam itu selaku berhasil membuat Aliya tunduk. Dia paham betul jika terus meracau seperti tadi, pria itu akan menodongkan senjata ke wajahnya.

"Pinjam jaketmu!" pinta Aliya.

"Untuk apa? apa udara sedingin itu sampai kau ingin mengenakan jaket?"

Alex menyerahkan jaket kulit warna hitamnya pada Aliya.

"Uang?"

"Apa maksudmu?" tanya Alex.

"Waktu kau menculikku kemarin, aku kan belum ambil uang di bank, jadi aku tak bawa uang, oleh karena itu aku ingin pinjam uangmu!" Aliya mengibaskan tangannya meminta uang pada Alex.

"Ah... dasar perempuan menyebalkan!" Alex menyerahkan beberapa lembar uang pada Aliya.

"Terima kasih..." Aliya tersenyum manis seraya keluar dari mobil.

Jaket yang tadi ia pinjam, ia ikat pada pinggangnya menutupi bercak darah di bokongnya.

"Apa, apa-apaan itu, jaket mahalku dia pakai untuk menutupi noda darahnya, hah benar-benar gadis sial!" Alex merutuk dari dalam mobilnya lalu keluar dengan kesal.

Pria itu sebenarnya ingin menarik jaketnya dari Aliya, namun gadis itu sudah terlanjur masuk ke dalam minimarket.

Alex memutuskan untuk menghisap satu batang rokoknya seraya menunggu Aliya. Tiba-tiba ada tiga orang pria mengenakan kaus senada tanpa lengan bergambar burung elang mendatangi Alex. Di lengan atas mereka juga terdapat tato burung elang yang sama bertuliskan "Elang Warriors".

"Ah kalian lagi, mau apa para anak TK berkumpul di sini, ini sudah malam lebih baik kalian pulang nak!" ucap Alex menertawakan seragam mereka.

"Kau tau kan ini sudah tanggal berapa? kau belum bayar upeti pada kami." ucap pria dengan kumis tebal tersebut.

"Upeti? masih jaman kalian minta upeti? kupikir semenjak Jhon Erick mati, kalian sudah tak meminta upeti lagi," sahut Alex menghembuskan asap rokoknya ke wajah pria di hadapannya.

"Hajar saja dia, Ben! jangan beri ampun lagi!" seru pria botak di belakangnya.

Alex membuang puntung rokoknya lalu dia injak dengan ujung sepatunya.

"Baiklah, ini upeti yang kalian mau."

Bug...

Alex memukul wajah Ben sampai ujung bibirnya berdarah.

"Sialan kau!"

Ben balik menghajar Alex. Dua orang teman Ben ikut membantu, membuat pria itu babak belur. Tapi Alex tak menyerah begitu saja, ia meladeni pertarungan mereka dengan ganas.

Perkelahian itu terhenti ketika Aliya berteriak minta tolong ke penduduk sekitar yang melintas. Tiga orang pria yang menghajar Alex tadi langsung lari meninggalkan Alex yang tersungkur di samping mobilnya. Mereka juga takut jika tak lama kemudian ada mobil patroli polisi yang melintas dan mendekat.

"Kenapa sih kau minta tolong? sebentar lagi aku akan bisa mengalahkan mereka," keluh Alex.

"Kau itu sudah habis di hajar mereka masih saja sombong, ayo berdiri, kita segera ke rumah sakit untuk mengobati lukamu!" perintah Aliya.

"Tak mau! luka kecil seperti ini kenapa harus repot ke rumah sakit."

Alex menepis tangan Aliya yang berusaha membantunya berdiri. Keangkuhannya sangat besar sampai bisa menyembunyikan rasa sakit yang dideranya.

"Ih... rasanya ingin kucakar-cakar wajah tanpanmu itu... tapi sayangnya aku tak berani," gumam Aliya lalu bergegas memasuki mobil Alex.

Di dalam mobil tersebut, Aliya berusaha membersihkan darah dari pelipis dan juga bibir Alex dengan tisu yang baru ia beli. Namun, pria itu selalu menepisnya.

"Kau habiskan uangku, ya?" tanya Alex melirik dua kantong plastik di kursi belakang dari kaca spion.

"Hehehe maaf, habisnya uangmu masih cukup untuk beli tisu, obat semprot serangga, dan deodorant untukmu."

"Deodorant untukku?"

"Ya. Harusnya kau berterima kasih kepadaku, memangnya kau tak sadar ya kalau tubuh seksi milikmu itu bau?"

Astaga, apa yang sudah kuucapkan barusan, duh habislah aku...

Aliya segera menutup wajahnya dengan kedua tangannya, ia takut jika harus menoleh pada Alex.

*******

To be continue...

See you next chapter...

Jangan lupa like, komen dan rate bintang 5...

Bantu promote ke semua teman-teman kalian semua ya ajak mampir...

Thank you sayang-sayangnya Vie...

Love you all 😘😘😘

1
Santyyna
🤣🤣🤣 berawal diculik mlh jdi keluarga
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor yg menghibur
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
Ran Aulia
👍
a y a
semangat terus kak vie nulis novel yang menghibur, sukses yaaa
✨Susanti✨
semangat terus berkarya kakak, sukses ya
✨Susanti✨
semangat terus kak dalam berkarya,, sukses ya
Wati Simangunsong
lahh, trus brian bgimna thu critanya
Wati Simangunsong
jdi edie ank buah abraham dlu
Wati Simangunsong
slah kau abraham mlukai darah daging mu sndri,, mnyesal lah kau s umur hdupp
Wati Simangunsong
smga aliya baik2 saja dan ad org baik yg menolong dia
Wati Simangunsong
x nie kk vie hebatt deh buat cerita actions
Wati Simangunsong
akhirnya sah jga
Wati Simangunsong
aku yakinn amirr ,,hbis nie loe akn skor dr kantor
Wati Simangunsong
mati z kau amir jllekk
Wati Simangunsong
kau trnya laki2 lbih brengsekk dr alex amirkhan,, ku hrap alex cpt2 dtg
Wati Simangunsong
jngn trbuai alex ,,ad gadis org yg menangis nnti
Wati Simangunsong
ku hrap kau amir berubah pikirann
Wati Simangunsong
abraham ayah dr marie sengklekk itu.. itu psti krn abraham tdk tau mngenai aliyah
Wati Simangunsong
sabarr aliya, akn indah pda wktunya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!