Alur : Luar Negeri
Apa jadinya jika terpaksa menikahi kakak ipar di mana wanita tersebut adalah cinta pertamanya yang sudah ia upayakan semaksimal mungkin untuk lupakan?
Takdir seakan mempermainkan perasaannya kembali saat dirinya akan menikahi wanita lain sebagai calon istrinya.
Liam Conrad Putra Abraham terpaksa menikahi Nola Claudia Abraham yang berstatus sebagai kakak iparnya. Cinta pertamanya sejak kecil yang bertepuk sebelah tangan karena Nola mencintai Lio Bintang Putra Abraham, kakak kandung Liam. Pernikahan penuh keterpaksaan yang tak mudah bagi keduanya demi anak semata.
Saat Nola mulai membuka hati untuk Liam yang berstatus sebagai suaminya, mendadak kabar mengejutkan datang bahwa Lio ternyata masih hidup dan dalam kondisi koma.
Ke mana kah takdir cinta Nola akan bermuara? Lantas bagaimana pula kelanjutan hubungan Liam dan Julia Baldwin, calon istrinya?
Update chapter : Setiap hari
Bagian dari novel Darah dan Air Mata Suamiku🍁Terpaksa Menikahi Kakakku🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 - Salah Siapa ?
Mendadak hati Liam terasa perih seakan disayat sembilu. Memang betul apa yang diucapkan oleh Nola, kakak ipar yang berubah status menjadi istrinya sekarang ini. Bahwa jika saat itu ia dan Julia tidak melakukan foto prewed dadakan maka bisa jadi dirinya yang menjadi korban kecelakaan pesawat tersebut. Bukan menimpa Lio, kakak kandungnya.
Hari itu memang sejak awal telah disepakati jauh hari untuk pertemuan dengan salah satu mitra bisnis Abraham Group di Madrid, Spanyol. Dan Liam yang seharusnya bertugas saat itu.
Sedangkan Lio terjadwal memimpin rapat dengan internal perusahaan mengenai laporan keuangan Abraham Group dalam kuartal keempat akhir tahun lalu untuk evaluasi dan menerapkan langkah-langkah jitu serta rencana taktik bisnis yang tepat sasaran di tahun ini.
Namun malam sebelum tragedi kecelakaan yang merenggut nyawa Lio, Liam mendadak datang di kediaman kakak kandungnya itu untuk meminta menggantikan dirinya berangkat ke Madrid, Spanyol.
"Dasar CEO enggak punya akhlak !!"
"Sukanya kok dadakan kayak tahu bulat. Huft !!" gerutu Lio seraya mendengus sebal pada adiknya tersebut.
Grepp...
Sebuah pelukan hangat antara adik ke kakaknya pun mendarat di tubuh Lio secara tiba-tiba. Membuat CEO utama Abraham Group itu pun bergidik ngeri dan melihat aneh gelagat sang adik yang lain dari biasanya. Keduanya kini tengah duduk di sofa ruang kerja Lio. Mereka hanya berdua di dalam ruangan tersebut. Nola tengah menidurkan si kembar triplet L.
"Eitss, jangan peluk-peluk begini. Dikira orang lain yang melihat kita nanti seperti pisang makan pisang. Aku masih waras, Liam Conrad Putra Abraham. Buntutku saja sudah tiga. Kalau kamu kan belum punya buntut jadi cukup meragukan kegagahanmu di atas ranjang. Hahaha..." kelakar Lio seraya tertawa lepas sengaja menggoda adiknya.
"Dasar kakak enggak tahu adat !!" maki Liam balik.
"Aku masih waras woiii !"
Lio pun memicingkan tatapannya pada sang adik. Tatapan yang terkesan meragukan namun sengaja dilakukannya. Keduanya memang kerap bercanda. Dan Lio terkenal paling usil sejak kecil. Baik pada Lea maupun ke Liam.
"Kamu meragukan kekuatanku di atas kasur?"
"Wah, kakak yang satu ini benar-benar perlu bukti. Secepatnya jika aku sudah sah menikah dengan Julia, pasti aku buat dia hamil tiap tahun." Liam berusaha meyakinkan Lio bahwa dirinya laki-laki tulen nan p3rkasa seperti kakaknya yang mampu mencetak banyak anak.
"Iya aku percaya kok. Soalnya kan aku yang jadi pelatih kamu," jawab Lio tanpa tedheng aling-aling.
"Dasar sialan !!" maki Liam seraya terkekeh di depan Lio. Keduanya pun tampak tersenyum.
"Haissshh !!" gerutu Lio tiba-tiba.
"Apa urusan prewedmu itu enggak bisa ganti tanggal?" tanya Lio.
"Bukan kah kata kamu tiga hari lagi baru kalian akan prewed. Kok sekarang jadi maju jadwalnya. Bikin ganggu jadwal meeting penting perusahaan saja. Huft !!"
"Maaf, Kak. Jadwal prewed kita terpaksa maju. Julia harus berangkat ke Kanada. Ibunya mendadak sakit. Jadi setelah prewed, dia akan langsung terbang ke Kanada dan agak lama di sana. Mungkin sampai ibunya cukup baikan sehingga bisa ia tinggal untuk kembali ke London. Kakak kan tahu Julia anak satu-satunya. Ayahnya juga sibuk berbisnis. Jadi dia ingin menemani ibunya. Nanti saat menikah denganku pasti waktu untuk orang tuanya juga berkurang. Please Kak..."
"Deal ya?"
"Kakak yang berangkat ke Madrid. Copyan laporan meeting untuk besok sudah aku serahkan ke sekretarismu tadi sebelum ke sini. Dan masternya sudah aku kirim ke emailmu. Setelah ini kakak bisa cek," ucap Liam.
Sebuah helaan napas berat menyergap Lio. Namun tak berselang lama, senyum pun terbit di wajah putra sulung keluarga Abraham tersebut.
"Baiklah aku setuju. Tapi kamu jangan lupa pesanku yang lalu. Jika sesuatu terjadi denganku, kamu wajib menggantikan posisiku menjadi pendamping istriku. Demi ketiga anak-anakku. Aku enggak mau ada laki-laki lain yang menjadi pendamping Nola selain kamu. Dan kamu harus memperlakukan Nola selayaknya seorang suami ke istrinya dengan penuh cinta. Jangan sampai kamu menyakitinya. Kalau sampai itu terjadi, aku akan menghantuimu seumur hidup biar kamu enggak bisa tidur dengan nyenyak."
Lio pun mengingatkan adiknya atas pesan penting seperti wasiat. Yang sebetulnya sudah pernah diutarakan oleh Lio beberapa waktu yang lalu ketika bersama Daddy Leo dan Liam di Wales.
"Itu terus yang kamu ingetin ke aku. Dasar ngaco !!" gerutu Liam.
Dan kini puzzle-puzzle ingatan pembicaraan empat mata tersebut yang terjadi antara dirinya dengan mendiang kakaknya kembali muncul kala Nola mengingatkan kembali fakta sebelum tragedi kecelakaan tersebut, kesalahan siapa.
Liam berusaha menepis perasaan bersalah tersebut. Ia tak mau terlihat lemah di depan Nola. Ego bercampur rasa kecewanya masih tetap mendominasi di depan daripada rasa cinta dan perasaan bersalahnya.
Seketika ia berbalik badan dan menatap tajam wajah Nola yang sudah memerah dan tampak berkaca-kaca. Sekali lagi ia berusaha memukul mundur rasa bersalahnya.
"Jadi, Mbak pikir karena urusan prewedku yang menyebabkan Lio meninggal begitu?"
"Jadi, Mbak menganggap aku membunuh kakak kandungku sendiri secara tidak langsung. Apa benar dugaanku?" cecar Liam sehingga berbalik arah, justru membuat Nola yang terpojok.
Bersambung...
🍁🍁🍁
memang jalan menuju sukses itu berliku liku
tapi aku yakin author bisa melewatinya dengan baik
tetap semangat