Victoriya sungguh sangat tidak menyangka bahwa ia adalah anak dari konglomerat di negara ini. kehidupannya yang sedari kecil sangat menyeramkan dan menyedihkan kini ia rasa akan segera berubah.
akan tetapi sepertinya itu hanyalah angan angan dia saja, saat di antara tengah tengah keluarga kandungnya itu, masih ada seorang Puteri yang bernama Aurora yang sangat keluarganya sayangi, dan sebaliknya keluarganya malah menganggap nya seolah olah dirinya adalah seorang penjahat yang harus di jauhi
segala cara sudah Victorya lakukan, dengan harapan bahwa keluarga nya akan berpaling kepadanya dan melupakan anak palsu mereka, akan tetapi semua usahanya ternyata sia sia. dan pada saat Victorya berada di titik lelah nya, akhirnya Victorya memilih untuk mundur dan merelakan semuanya.
lantas, bagaimanakah kelanjutan hidup Victorya? penasaran?yuk simak kelanjutan ceritanya 👉🏼
Happy Reading Guys!
||follow instagram author:@babynativ3__
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PUTRY NABIELA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06. Sakit
STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE DAN KOMEN NYA
...****************...
Happy Reading Guyss ❤️
Episode Sebelumnya
"Ck, diem. Gue lagi ga mood buat ngobrol sama Lo"decak Andreas dan langsung memakan makanan nya dengan terburu buru tanpa melihat wajah murung Victorya
"makan Vi, abis ini langsung mandi dan ganti baju. Untuk hari hari setelah nya, biasakan untuk bebersih diri terlebih dahulu sebelum ikut makan malam", singgung Isabella yang membuat Mood makan Victorya semakin menurun
"ekhm, mah, pah, kak, Vi udah selesai. jadi Vi ke atas duluan ya"permisi Victorya saat dirinya baru saja mengambil satu potong perkedel kentang kecil, dan ia langsung memakan nya habis tanpa menggunakan nasi
"kamu ga makan nasi?"tanya Bagaskara yang melihat piring Putri nya itu masih bersih dan hanya menyisakan minyak bekas perkedel kentang yang di makan nya tadi
"eumm sebenarnya tadi di sekolah udah makan banyak, jadi aku masih kenyang pah. Aku duluan ya"pamit Victorya, lalu setelah itu ia bergegas untuk kembali ke dalam kamar nya
Sementara itu Andreas menjadi tertegun saat Victorya tak jadi melanjutkan makan malam nya dan berdalih bahwa tadi di sekolah ia sudah menghabiskan banyak makanan. padahal nyatanya di kantin sekolah tadi, makanan nya sudah di buat tumpah oleh dirinya
"kenapa dia berbohong?"batin Andreas bingung
"terserah lah, mau dia sendiri kan yang ga makan. Jadi bodo amat"lanjut nya lagi dan ia kembali melanjutkan acara makan nya dengan khidmat
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sesampainya di dalam kamar, Victorya tak lagi memusingkan perut nya yang terasa nyari akibat menahan rasa lapar nya sedari tadi. dirinya langsung bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu setelah itu ia langsung merebahkan tubuh nya di atas kasur, berharap ia dapat terlelap dan bisa makan di esok hari nya
Mungkin ini memang salah nya sendiri, kenapa ia tidak makan? dan memilih untuk kembali ke dalam kamar? Karna Victory tidak suka makan saat perasaan nya sedang kacau, dirinya takut saat makan nanti bukan nya mengucapkan syukur ia malah mengumpat karena merasa kesal kepada sekitarnya. Dan itu merupakan hal yang amat tidak di inginkan terjadi oleh Victorya
"astaga tuhan, maafkan saya yang orang nya sangat tidak bersyukur inii"gumam nya sembari memegangi perut nya yang terasa sangat sakit ini
sedari dulu, setiap dirinya terlambat untuk makan, maka perutnya akan terasa panas, sakit, dan nyeri secara bersamaan, di sertai dengan kepalanya yang juga ikut terasa sakit, entah apa yang terjadi kepada tubuh nya ini
"astaga, obat tidur gue mana?"ucap nya sembari mengotak Atik isi nakas nya untuk mencari obat obat yang bisa membuat nya untuk tidur nyenyak
"minum obat tidur dalam keadaan sakit gini, ga papa kan?"tanya nya sembari menatap beberapa butir obat yang ada di tangan nya
"ah bodo amat, yang penting gue bisa tidur nyenyak"ucap nya lagi dan langsung menelan pil tersebut tanpa bantuan air sedikit pun
Setelah berjuang menahan rasa sakit sekitar sepuluh menit, akhir nya perlahan mata Victorya terasa berat yang menandakan sebentar lagi dirinya akan tertidur dan melupakan rasa sakit pada perut nya barusan
......................
Pagi hari pun tiba, akan tetapi Victorya tak kunjung bangun dari tidur nya. ia masih saja meringkuk di bawah tebal nya selimut dengan keringat di dahi yang terus saja mengucur kan keringat
"Tidak! Tidak! TIDAK!"teriak Victorya yang langsung terbangun dari tidur nya dengan perasaan yang tak karuan dan juga nafas yang tersengal-sengal
"Victory! Ada apa?!"teriak seorang wanita dari luar kamar Victorya
"Victorya?!"panggil nya lagi namun masih di hiraukan oleh Victorya
"Victory! ini sudah siang! cepat mandii, kamu hampir telat!"teriak Isabella lagi yang berfikir bahwa Victorya belum bangun juga
"iya mah, sebentar lagi aku turun"jawab Victorya dengan nada lemah
Hari ini Victorya merasa benar benar tidak punya tenaga, selain kepalanya yang terasa pusing, ternyata perut nya masih saja terasa sangat sakit. Ingin sekali rasanya ia untuk tidak pergi ke sekolah, tapi ini adalah kesempatan luar biasa baginya untuk menempuh ilmu yang sungguh sungguh, berbeda dengan dahulu nya yang selalu merasa was was saat ikut bersekolah dengan teman kecil nya, takut jika Morgan a.k.a papa nya dahulu, akan menyeret nya untuk pulang dan pergi untuk mengemis di pinggir jalan
Setelah bersiap siap dengan seragam dan juga dandanan polos nya, kini Victorya turun dengan menenteng tas di pundak sebelah kirinya. Ia berharap pagi ini tidak ada yang menyinggung Mood nya agar ia bisa makan dan menambah energi nya
"pagi semua"sapa Victorya yang berbeda dari biasanya
"duduk lah, dan cepat sarapan. Sebentar lagi kalian akan telat kalau tidak cepat"ucap Bagaskara yang di angguki oleh mereka bertiga
"kenapa kamu terlihat lemas Victorya?"tanya Isabella yang menatap Victory yang tidak seperti biasanya
"oh, enggak, ga papa kok mah"jawab Victorya yang di akhiri dengan senyum manis nya
"cepat lah makan"ucap Isabella yang memberikan selembar roti dengan selai Nanas
"eum tapi mah-"
"cepat lah makan, jangan banyak omong. hari ini Papa yang anter kita semua, mobil gue lagi di bengkel"potong Andreas
"ya kalo Lo mau bawa mobil Lo sendiri sih juga ga papa, biar ga sempit "lanjut nya lagi tanpa melihat perubahan raut wajah Victorya
"aku ikut"jawab pelan Victorya lalu perlahan memakan roti selai nanas tersebut
"kalian suda selesai? Ayo kita berangkat" ajak Bagaskara saat melihat Victorya dan juga yang lain nya Sudak menghabiskan sarapan mereka
"iya pah"jawab ketiga nya secara kompak
Setelah berpamitan kepada Isabella, akhirnya mereka bertiga pun masuk ke dalam mobil Bagaskara, dengan Bagaskara yang menyetirnya dan Andreas di samping nya. Lalu Victorya dan juga Aurora yang sama sama berdiam diri di belakang sana
"Lo jangan macem macem Sama Aurora"ucap Andreas yang menatap Victorya yang melamun di belakang
Sepanjang perjalanan mereka, di dalam mobil tersebut terasa hening, hanya akan terdengar suara Aurora yang beberapa kali bercerita tentang keseharian nya dan di tanggapi dengan baik oleh Andreas dan juga Bagaskara
"Ternyata sakit banget di posisi ini, rasanya gue ingin nyerah aja buat dapetin perhatian keluarga gue sendiri. gue gak sanggup"batin Victorya yang menjerit, akan tetapi mulut nya terasa kelu saat melihat ke harmonisan keluarga kecil di samping nya ini
"sudah sampai, ayo turun"pekik riang Aurora yang langsung beranjak turun dan menghampiri Bagaskara untuk cipika-cipiki, lalu di susul dengan Andreas dan mereka berdua berjalan beriringan memasuki gerbang sekolah
"Vi? kenapa belum turun?"tanya Bagaskara yang masih belum melunturkan senyum bahagia nya
"Vi cape pah...."ucapnya yang terjeda
"Vi berangkat dulu ya"pamit Victorya lalu langsung keluar dari dalam mobil tersebut, yang membuat hati Bagaskara terasa sangat gundah saat mendengar kata lelah tersebut
Sepanjang perjalanan nya menuju kelas, langkah Victorya terasa sangat berat, perut yang terasa sakit dan tak kunjung hilang dari semalam, kepala yang terasa berat, dan dada yang terasa sangat lah sesak
"plis, jangan kambuh"gumam Victorya yang berjalan sembari menunduk lantaran tak kuat menahan semua rasa sakit pada tubuh nya
Brukh
Karena tidak memperhatikan jalan, tanpa sengaja Victorya menabrak seseorang yang berjalan di depan nya hingga membuat ia hampir terhuyung, akan tetapi untungnya orang tersebut membantu menangkap nya hingga tak jadi terjatuh
"Lo ga papa?"tanya orang tersebut yang hanya mendapat gelengan kepala dari Victorya
"Sorry gue ga sengaja"ucap Victorya dan di angguki saja oleh orang tersebut
"Lo mimisan"ucap nya lagi yang langsung menyeka darah yang keluar dari hidung Victorya .
"ah sorry, gue ga papa" ucap Victorya yang langsung menjauhkan kepalanya dari pria yang ada di depan nya ini
"mau gue anterin ke UKS? Kayak nya Lo lagi sakit"ucap nya lagi
"ga perlu ga perlu, gue mau masuk kelas aja takut ketinggalan pelajaran "tolak Victorya sembari terus menyeka hidung nya dengan tisu yang selalu ia bawa
"semua guru hari ini rapat untuk membahas ujian semester, jadi sebaiknya ayo ke UKS aja"ajak nya lagi
"oh ya? Em ga perlu deh, gue ga mau ke UKS"tolak Victorya lagi dengan lembut
"gue duluan, thanks"pamit nya dan langsung meninggalkan pria tadi menuju lantai atas
.....
To Be Continued
Don't Forget to Like Komen and Vote
Jangan lupa buat like dan Vote yang sayang, like dan komen kalian itu adalah penyemangat ku untuk terus Update dengan Jumat alias jumlah kata yang lebih banyak lagi
See You di Episode selanjutnya ❤️
