Istri Tengil CEO Tampan

kini mereka sedang berada di salah satu mall terbesar di kota itu, mere akan membelikan kebutuhan Kanza terlebih dahulu, dan kini mereka berada di sebuah toko pakaian.

"selamat datang nyonya,tuan." sapa pelayan toko.

"kami ingin melihat lihat pakaian disini." ucap Zela.

"mari nyonya." ajak pelayan toko tersebut.

mereka mengikuti pelayan toko itu.

"sayang ini sangat cocok untukmu." ucap Zela Dengan memperlihatkan sebuah dress.

"terserah mommy saja." ucap Kanza.

"baiklah kita akan mengambil ini, ini, dan itu." ucap Zela Dengan menunjuk beberapa pakaian.

"mommy ini sangat berlebihan." ucap Kanza tak enak.

"tidak sayang, ini belum seberapa." ucap Zela Dengan tersenyum.

sedangkan Jerico dan bian langsung melihat pakaian untuk laki laki.

"mbak, tolong bungkus yang tadi saya tunjuk ya." ujar zela pada pelayang toko.

"baik nyonya." jawabnya dan mengambil pakaian yang zela tunjuk.

"oke kita lihat apa yang mereka berdua beli." ajaknya.

zela dan Kanza pun menghampiri Jerico dan bian yang sedang melihat lihat pakaian, mata Kanza tertuju pada beberapa pakaian, lau Kanza pun mengambil pakaian itu.

"dad, Abang, ini akan cocok saat kalian memakai nya." ujar Kanza dengan memperlihatkan pakaian yang ia bawa.

"baiklah, pilihan princes Daddy tidak akan salah." ucap Jerico dengan tersenyum.

"oke ayo kita bayar." ajak Bian.

mereka pun membawa pakaian itu dan langsung membayar nya di kasir, setelah membayar nya di kasir mereka pun menuju toko yang lainnya dengan membawa paper bag yang berisikan pakaian.

"Dad aku akan membelikan Kanza handphone terbaru." ucap bian pada Jerico.

"ya boy belikan saja." ucap Jerico.

posisi Kanza dan zela berada di depan, jadi Kanza tidak mendengar perbincangan Jerico dan bian.

"mommy, Kanza."panggil bian, mereka berdua pun menoleh.

"apa?." jawab mereka berdua.

"ikuti aku." ucapnya dan melangkah kan kaki nya di ikuti oleh zela, Kanza dan Jerico.

merek pun berhenti di konter handphone bermerek Apple itu.

"dia akan membelikan handphone untuk Kanza." bisik Jerico pada zella, zela pun hanya mengangguk dan tersenyum.

"kemari." panggilnya pada Kanza, Kanza pun mendekati bian.

"ya bang ada apa." jawabnya.

pelayan konter handphone pun menghampiri Kanza dan bian.

"selamat datang nona,tuan, apa yang kalian butuhkan." ucap sang pelayan toko itu.

"aku ingin handphone keluaran terbaru." ucap bian.

"mari tuan saya akan memperlihatkan nya." ajaknya, dan di ikuti oleh mereka.

"ini keluaran terbaru tahun ini tuan, iPhone 13 pro max 1TB, dan baru ada beberapa di kota ini, harganya 32 juta." jelas pelayan itu.

Kanza membulatkan matanya, dia terkejut dengan harga iPhone tersebut.

"baiklah aku ingin ini, dan bungkuskan." ucap bian.

"baik tuan,tunggu sebentar kami akan membungkusnya." jawab pelayan itu.

kini Kanza matanya tertuju pada satu buah iPad, dia menghampiri nya dan melihat iPad itu.

"kamu suka?." tanya bian.

"heemm, ini sangat bagus." ucapnya yang membuat bian tersenyum.

"mbak, tolong ini juga bungkus ya." ucap bian yang membuat Kanza terkejut.

"baik tuan." jawabnya.

"Abang aku hanya mengatakan bagus saja,aku tidak ingin membelinya, uangku ya sebanyak itu." ucapnya dengan polos, yang membuat orang tua dan abangnya tertawa.

"ishh ko malah ketawa." ucap Kanza dengan raut wajah kesal.

"abangmu yang membelikan nya sayang." timpal zela.

"hahh, Abang serius?." ucap Kanza, dan di angguki oleh bian.

"tapi Abang, ini sangat mahal." ucapnya sedih.

"ini belum seberapa dek,." ucap bian, dia tidak akan rugi jika mengeluarkan banyak uang untuk sang adik.

"tuan ini barangnya." ucap pelayan itu, bian pun segera membayar dan mengambil barang itu.

"untukmu." ucap bian dengan menyerahkan paper bag itu.

"untukku?berarti handphone tadi untukku juga?." ucap Kanza dengan melebarkan matanya.

"yaa, untuk adik kesayanganku." ucapnya dengan mengacak rambut Kanza.

"terimakasih Abang, aku sangat menyayangimu." ucap Kanza dengan memeluk bian.

"sudah?." tanya jerico.

"sudah dad." jawab bian.

mereka pun melanjutkan perjalanan nya, Kanza meminta mereka untuk ke wahana permainan, Kanza ingin sekali menaiki semua permainan itu. karna Kanza tak pernah sekali pun pergi kemana mana, jangankan ke tempat bermain bersama teman nya saja Kanza tak pernah.

mereka pun sampai di wahana permainan, dengan berbagai wahana Kanza ingin menaiki biang Lala.

"ayo kita naik itu." ajaknya pada Jerico, zella dan bian.

"sayang kami akan menunggu disini ya." ucap zella.

"yah mommy." ucapnya dengan sedih.

"boy temani adikmu, jika Daddy bersama mommy ikut menaiki permainan ini, yang ada nanti kita serangan jantung." ucap Jerico dengan tertawa.

"ayo, aku akan menemanimu." ajak Bian.

"hmm ya sudah Daddy dan mommy tunggu aku ya." ucapnya dan pergi untuk menaiki biang Lala itu.

Kanza dan bian pun membeli tiket terlebih dahulu dan sedang mengantri.

"aku sangat bahagia dad ." ucap zella yang dengan memperhatikan dua anak nya.

"Daddy pun bahagia bisa menghabiskan waktu bersama kalian." jawabnya.

"ayo mom kita beli makanan untuk mereka." imbuhnya.

zela dan Jerico pun pergi untuk membeli makanan, sedangkan Kanza dan bian kini sudah menaiki biang Lala itu, Kanza terlihat sangat senang, bian hanya tersenyum melihat Kanza.

setelah permainan biang Lala, mereka menaiki roller coaster.

"dek kamu aja ya sendiri yang naik." ucap bian, bian takut akan permainan yang satu ini, sungguh membuat jantung serasa akan copot.

"bilang aja kalo Abang takut iyakan." ejeknya.

"eits siapa bilang Abang takut?, ayo kita naik." ajaknya, tetapi dia hati nya sangat was was.

"let's go." ucap Kanza yang sangat bersemangat.

kini mereka sudah menaiki roller coaster itu, dan perlahan roller coaster itu berjalan lambat.

"ah ini mah biasa aja." ucap bian.

Kanza tersenyum smrik, ini belum seberapa yang akan di rasakan bian, setelah diatas, roller coaster itu berhenti, lalu...

"arghhhhhh tolong gue belum kawin." teriak bian.

"Ye asikkkk lebih keras mang." teriak Kanza.

"Daddy ,mommy tolongin Abang, arghhhhh." teriak nya.

"ayo mang lebih tarik mang, yuhu." Kanza tak kalah teriak dengan bian.

sedangkan di bawah kedua orang tua itu tertawa melihat tingkah anak anaknya.

"ya ampun dad, anakmu ko takut naik begituan haha." tawa zela.

zela dan Jerico tertawa sampai terpingkal pingkal karna melihat tingkah bian.

kini roller coaster itu berhenti, bian dan Kanza pun turun, wajah Kanza sungguh sangat terlihat bahagia, tetapi tidak dengan bian, dia wajahnya kusut, rambut yang berantakan.

"astaga hahaha." tawa Jerico saat melihat keadaan bian.

"boy, ya ampun anak mommy ko begini hahaha." zela pun tak kalah terkejut saat melihat keadaan bian yang berantakan.

"terus saja tertawa, ini gara gara anakmu yang satu ini." ucap bian kesal.

"hahaha, maaf boy." ucap Jerico.

"kamu apakan abangmu ini sayang, sampai dia seperti itu." bisik zella pada Kanza.

"tidak aku apa apakan mom." bisiknya.

zella menahan tawanya.

"aku lelah mom." ucap Kanza.

"yasudah kita pulang, makanan ini makan saja di dalam mobil." ucap Zela.

mereka pun pergi meninggalkan wahana permainan itu dan bersiap untuk pulang, kini mereka sudah berada di dalam mobil, Kanza dan bian memakan makanan yang Jerico belikan, hingga Kanza memakan sambil tertidur.

...****************...

hallo gays, maaf ya kalo masih banyak kekurangan dalam penulisan nya:).

jangan lupa tinggalkan jejak ya:)