NovelToon NovelToon
Dia Suamiku

Dia Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Badboy / Patahhati
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Sejatinya, pernikahan adalah suatu ibadah dan kebahagiaan yang harus dikabarkan. Tapi tidak bagi Mila dan Elgar. Pernikahan siri mereka hanya diketahui oleh mereka berdua dan orang tua Mila dikampung.



"Ingat, pernikahan kita atas dasar saling membutuhkan. Aku membutuhkan kepuasan, dan kamu membutuhkan uang. Jadi jika salah satu diantara kita sudah merasa tidak butuh, kita berakhir." Itulah kata kata yang selalu Elgar ucapkan.

"Lebih dari uang yang aku butuhkan, aku butuh cintamu." Kata kata yang hanya mampu Mila ucapkan dalam hati, tapi tak pernah bisa dia lafalkan.

Saat berdua, mereka adalah suami istri. Tapi saat ada orang lain, mareka adalah dua orang asing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DEAL

Elgar membaca laporan yang baru diserahkan oleh Tari. Tapi dia sama sekali tak bisa fokus. Moodnya masih saja jelek gara gara kejadian semalam.

Tok tok tok

"Masuk." Sahut Elgar saat ada yang mengetuk pintu ruangannya.

"Kopinya pak." Mendengar suara itu, Elgar segera mendongak. Rahangnya seketika mengeras melihat siapa yang saat ini ada dihadapannya.

"Bukankah kamu sudah saya pecat. Kenapa masih ada disini?" Bentak Elgar.

"Maaf pak, tapi saya belum mendapatkan surat pemecatan secara resmi."

"Saya akan menyusuh HRD untuk membuatkannya." Elgar segera meraih gagang telepon yang ada diatas mejanya.

"Tunggu pak." Cegah Mila sebelum Elgar menekan nomor.

"Saya mau menerima penawaran bapak."

Elgar seketika menatap Mila. Dimana gadis sombong dan galak yang sok jual mahal semalam? Kenapa bisa secepat ini berubah?

"Penawarannya sudah expired." Tekan Elgar sambil kembali menekan nomor ditelepon.

"Belum, saya mohon." Mila terpaksa menjatuhkan harga dirinya dengan memohon sesuatu yang semalam dia tolak.

Melihat Mila mengiba dengan wajah putus asa, membuat Elgar semakin suka. Rasanya, ingin sekali dia bermain main dengan gadis itu. Gadis yang galak, sok jual mahal, tapi masih polos dan tidak gila harta.

"Dimana harga diri yang kamu banggakan semalam?" Cibir Elgar dengan senyum penuh kemenangan.

"Maafkan saya pak."

"Maaf?" Elgar menyeringai sambil berjalan mendekati Mila. "Apa kamu pikir, rasa sakit akibat tamparan kamu semalam bisa hilang hanya dengan kata maaf?"

Mila memejamkan matanya, menyesali perbuatan gegabahnya tadi malam. Harusnya dia bisa menahan diri. Tapi Elgar memang sangat keterlaluan semalam.

"Bapak bisa balas menampar saya." Ujar Mila.

"Wow, penawaran yang bagus." Elgar berjalan memutari Mila sambil menikamati ekspresi gadis yang sedang ketakutan itu.

Mila memejamkan matanya saat Elgar mulai mengangkat tangannya. Sedetik, dua detik, hingga hampir 30 detik, belum juga dia merasakan tamparan. Hingga akhirnya Mila memberanikan diri membuka mata. Tapi ternyata, Elgar sudah kembali duduk dikursi kebesarannya. Membuat Mila bisa bernafas lega. Setidaknya, Elgar hanya buruk dalam berkata kata, tapi tidak sampai melakukan kekerasan fisik.

"Jadi kamu setuju dengan penawaran saya semalam?" Tanya Elgar sambil memaikan bolpoin ditangannya.

"Iya, tapi dengan 1 syarat."

"Syarat." Elgar mengernyit, dia pikir Mila sudah sangat putus asa hingga mengemis padanya. Tapi ternyata, gadis itu masih punya keberanian meminta syarat.

"Apa?" Tanyanya kemudian.

"Kita menikah."

"What, menikah!" Elgar seketika berdiri sambil menggebrak meja. "Jangan gila kamu. Mana mungkin saya mau menikah dengan og sepertimu. Berani beraninya kamu minta hal yang mustahil. Keluar, saya tidak butuh perempuan tak tahu diri seperti kamu." Hardik Elgar sambil menunjuk pintu.

"Saya mohon dengarkan saya dulu pak."

"Tidak ada yang perlu dibahas lagi, keluar." Teriak Elgar.

"Hanya pernikahan siri. Dan hanya kita yang tahu." Mila masih kekeh menjelaskan.

"Pernikahan apapun, saya tidak mau." Tolak Elgar.

"Saya mohon pak. Saya sangat butuh uang." Mila mengatupkan kedua tangannya sambil menangis.

"Kalau begitu, terima penawaran saya tanpa syarat."

Mila menggeleng. "Saya tidak mau menumpuk dosa pak. Saya juga tidak mau menghidupi keluarga saya dengan uang haram. Saya janji, tidak akan ada yang tahu tentang pernikahan ini. Hanya kita dan orang tua saya saja. Bapak juga tidak perlu memperlakuan saya selayaknya istri. Saya tidak akan menuntut apapun dari bapak selain nafkah 5 juta perbulan. Saya juga tidak akan mengurusi masalah pribadi bapak."

Elgar berfikir sejenak. Rasanya, syarat dari Mila tak merugikan dia sama sekali. Hanya 5 juta perbulan, jumlah sangat kecilnya. Pengeluarannya sekali jalan dengan Salsa saja, bisa melebihi itu.

Tapi resikonya juga besar. Bagaimana jika pernikahan ini sampai ada yang tahu. Bisa bisa dia diamuk orang tuanya. Dan yang lebih parah, Salsa bisa saja meninggalkannya. Dan mimpinya menjadi CEO dan menguasai perusahaan jelas akan lenyap.

"Tidak bisa, ini terlalu beresiko buat saya." Ujar Elgar. "Nama baik saya dan keluarga dipertaruhkan. Apa kata orang jika anak pemilik Dirgantara grup menikahi office girl?"

"Saya pastikan, tidak akan ada yang tahu tentang pernikahan ini."

"Mungkin kamu bisa, tapi keluargamu. Ayahmu, serta saksi pernikahan? apa mereka bisa dipercaya?"

"Saya pastikan mereka bisa dipercaya. Saya rela ditalak saat itu juga jika sampai pernikahan ini bocor."

"Apa kata katamu bisa dipegang."

Mila mengangguk cepat.

"Baikalah, tapi saya juga ada syarat."

"Apa?"

"Saya tak mau ada bukti apapun tentang pernikahan itu. Baik itu foto, atau surat atau kertas apapun. Hanya sah menurut agama, tanpa bukti apapun."

"Ya , saya pastikan tidak ada bukti apapun. Kemarin bapak juga menawarkan uang diawalkan? Saya ingin uang itu sebagai mahar."

"10 juta?"

Mila mengangguk.

"Baiklah, saya tidak keberatan. Saya juga akan menyewakan apartemen buat kamu. Saya ingin privasi saya terjaga. Tapi ingat, jangan pernah memberitahu siapapun dimana kamu tinggal."

"Ya, saya mengerti pak."

"Satu lagi."

"Apa?"

"Komsumsi pil kontrasepsi. Saya tidak mau sampai kamu hamil."

Mila mengangguk sebagai tanda setuju.

"Kapan kita menikah?"

"Hari ini, karena saya butuh uang itu saat ini juga."

"Baiklah, saya setuju."

"Saya tidak jadi dipecatkan pak?" Tanya Mila.

"Terserah kamu, mau bekerja atau berhenti, bukan urusan saya. Yang penting, kamu ada saat saya butuh kamu."

"Ya, saya mengerti."

Setelah kesepakatan dengan Elgar berhasil, masih ada satu lagi masalah Mila. Yaitu bagaimana cara untuk menyampaikan kepada orang tuanya tentang rencana pernikahannya.

Bapak dan ibunya pasti tidak setuju jika dia menikah siri. Dan yang paling membingungkan, bagaimana jika mereka bertanya tanya tentang Elgar, dan tentang keluarga Elgar.

...*****...

Jam istirahat, Mila pergi kerooftop untuk menelepon orangtuanya. Belum pernah Mila segugup ini saat akan menghubungi orang tuanya. Dengan tangan gemetaran, Mila mencari kontak ibunya dan segera menekan logo telepon.

"Hallo."

Terdengar suara sang ibu dari seberang sana.

"Hallo Mila, hallo." Ujar ibunya tatkala Mila hanya diam saja.

"I, iya Bu."

"Ada apa nak? Kenapa suara kamu bergetar? apa ada sesuatu buruk yang terjadi?" Dari suarany, Mila bisa menangkap jika ibunya sedang cemas.

"Mila baik baik saja Bu. Bagaimana dengan bapak? Apa masih ngotot mau ke kota?"

"Iya Mil. Bapakmu masih ngotot mau ke kota."

"Bu, Mila ingin bicara dengan bapak."

"Baiklah, ibu panggilkan bapak dulu."

Sementara ibunya mencari bapak, Mila mengatur detak jantungnya yang tak karuan. Dia tak boleh gagal. Dia harus datat restu dari bapak sebagai wali.

"Hallo Mila."

Milla seketika meneteskan air mata mendengar suara lemah bapaknya. Bapak yang dulu sangat ceria, selalu bersemangat mencari nafkah demi keluarga, dan sangat mengayomi, sudah menjadi sosok yang berbeda 4 tahun ini. Bapak tak lagi seperti dulu, semenjak kecelakaan, dia lebih banyak mengurung diri dan jarang sekali tersenyum apalagi tertawa lepas seperti dulu.

"Bapak apa kabar? Mila kangen sama bapak." Ujar Mila sambil berusaha menahan tangis.

"Masih seperti ini nak. Masih selalu merepotkan ibu, Miko dan kamu."

Mila menutup mulutnya agar tangisnya tidak pecah dan terdengar bapaknya. Dia tak mau bapaknya makin sedih.

"Kata siapa bapak merepotkan? Bapak tidak pernah merepotakan siapapun."

"Kamu sehat nak?"

"Alhamdulilah. Pak, Mila mau menikah."

Tak terdengar sahutan dari sang ayah. Mungkin beliau masih kaget mendengarnya.

"Restui Mila ya pak. Mila ingin bapak sendiri yang menikahkan Mila malam ini."

"Apa nak, malam ini?" Bapaknya sangat terkejut.

"Iya pak."

"Tapi, kenapa mendadak? Apa terjadi sesuatu sama kamu dikota?" Suara bapaknya terdengar sangat cemas. Orang tua mana yang tidak berpikir yang tidak tidak saat anak gadisnya mendadak minta dinikahkan.

"Tidak ada apa apa pak. Hanya saja, Mila tak mau terjerumus dalam zina. Makanya lebih baik Mila menikah."

"Ta, tapi kenapa mendadak. Dan bagaimana dengan surat suratnya. Dan dirumah tak ada persiapan apa apa."

"Tidak perlu apa apa pak. Bapak hanya perlu menjadi wali saja."

"Tidak perlu apa apa? Jangan katakan, jika kamu mau menikah siri?"

"Iya, pak." Jawab Mila ragu ragu.

"Tidak, bapak tidak setuju. Selain itu, bapak tidak kenal calon suami kamu. Bapak tak mau sampai menyerahkan putri bapak pada laki laki yang salah." Suara bapak terdengar mulai meninggi.

Tapi Mila tak putus asa, dia terus membujuk dengan sedikit bumbu bumbu kebohongan. Menyakinkan bahwa Elgar adalah pria bertanggung jawab dan sangat baik, hanya saja orang tuanya tak memberi restu, hingga mereka hanya menikah siri.

San akhirnya, bapak memberi restu. Malam itu juga, Elgar dan Mila menikah disebuah kamar hotel yang berada tak jauh dari kampung Mila. Pernikahan yang hanya dihadiri orang tua Mila, Miko sebagai saksi dan pak lik Huri, pria yang bisa dipercaya tak akan menyebarkan berita ini.

FLASHBACK OFF

1
L A
Ku menangis 😭😭😭😭😭😭😭😭😭
L A
Biasa
Nenk Oky
akhir nya gk happy ending, kan kasian aku sampai nangis sendirian
Jennymanullang
/Cry//Cry//Cry/sedih
Venuz Jupiter
nangis Bombay,ikutan potek hati Eike😭😭
Mamiyah
makanya jd orang egois klu begini trus gigit jari dong 🤣🤣🤣🤣🤣
Mamiyah
itu kan setingan othooorrrr🤭🤭🤭🤭
tintrim listiani
otewe
tintrim listiani
karyamu kerenn semua thor...
Ely
Luar biasa. Bagus cerita nya. Ringan, ada sedih, senang. ada.cinta, rindu, tangis tawa
ada.Elgar, Mila
Bzaa
kerennnnnn😘😍💕
Bzaa
segera otewe...
sukses sll ya tor, kopi sudah terkirim 😘
St Olip
Luar biasa
Bzaa
Edgar menolong nya PK pamrih nih
Bzaa
pasti nyai Mila ☺️
Sa Tokkin
Luar biasa
Salsa Sal
secinta itu Mila sama Elgar, sayangnya cinta Mila buat orang yang salah, Elgar gak pernah anggap Mila, duh sakit banget ya jadi Mila...
Salsa Sal
sedih banget jadi Mila, cuma dimanfaatin doang sama Elgar /Cry/
Mimin Switnawati
Luar biasa
Jeni Safitri
Wah.. Ini ceritanya benar" bagus, endingnya menyayat hati😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!