NovelToon NovelToon
GAIRAH CINTA JANDA BERSEGEL

GAIRAH CINTA JANDA BERSEGEL

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

"Kapan kau akan memberi kami cucu!!"

Hati Sherly seperti di tusuk ribuan jarum tajam setiap kali ibu mertuanya menanyakan perihal cucu padanya. Dia dan Bima sudah menikah selama hampir dua tahun, namun belum juga dikaruniai seorang anak.

Sherly di tuduh mandul oleh Ibu mertua dan kakak iparnya, mereka tidak pernah percaya meskipun dia sudah menunjukkan bukti hasil pemeriksaan dari dokter jika dia adalah wanita yang sehat.

"Dia adalah Delima. Orang yang paling pantas bersanding dengan Bima, sebaiknya segera tandatangani surat cerai ini dan tinggalkan Bima!!"

Hadirnya orang ketiga membuat hidup Sherly semakin berantakan. Suami yang dulu selalu membelanya kini justru menjauh darinya. Dia lebih percaya pada hasutan sang ibu dan orang ketiga. Hingga akhirnya Sherly dijatuhi talak oleh Bima.

Sherly yang merasa terhina bersumpah akan membalas dendam pada keluarga mantan suaminya. Sherly kembali ke kehidupannya yang semula dan menjadi Nona Besar demi balas dendam.

Lalu hadirnya sang mantan kekasih mampukah membuka hati Sherly yang telah tertutup rapat dan menyembuhkan luka menganga di dalam hatinya?! Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

-
-

Hanya cerita cerehan, semoga para riders berkenan membaca dan memberikan dukungannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6: Hari Perceraian

Sherly memagut dirinya di depan cermin. Tubuh rampingnya dalam larutan dress putih setengah lengan, dengan hiasan tiara dan berlian di bagian dadanya. Ada pita besar yang membentuk sebuah simpul di pinggang belakangnya.

Rambut panjang yang biasanya dibiarkan lurus terurai, kali ini di atas sedikit bergelombang dengan sebuah pin cantik bertabur berlian dan Tiara yang tersemat di sisi telinganya.

Wajah cantiknya di polesan make up tipis. Tak ketinggalan sepasang anting berlian gelang dan cincin yang kian menyempurnakan penampilannya. Sherly menoleh saat mendengar ketukan pada pintu kamarnya, seorang wanita yang terlihat cantik di usianya yang tidak muda lagi terlihat menghampiri gadis itu.

"Sayang, kau sudah siap?!" sherly menatap sang Ibu lalu mengangguk. "Ayo, kita bisa terlambat tiba di pengadilan."

Kedua perempuan cantik itu jalan beriringan menuruni sebuah tangga melingkar menuju ruang tamu. Dari jarak 10 meter, Sherly melihat keberadaan pria yang akhir-akhir ini kembali menghiasi hari-harinya. Dan pria itu tak lain dan tak bukan adalah Rey, mantan kekasihnya.

Sherly tersenyum, membuat Rey ikut tersenyum juga. Kemudian gadis itu menghampiri Rey yang sedang berbincang dengan ayahnya.

"Rey, kapan kau datang? Kenapa tidak memberitahuku terlebih dulu?" Kemudian Sherly mengambil tempat di samping pria itu.

"Belum lama, papamu yang memintaku untuk datang." Jawabnya.

"Sudah hampir tiba waktunya. Ayo kita berangkat sekarang," suara Nyonya Ivanka menggema di telinga ketiga orang itu. Ketiganya mengangguk.

-

-

Ditempat berbeda, terlihat Bima yang sedang mondar-mandir di kamarnya. Dia terlihat gelisah dan cemas, hari ini adalah sidang pertama perceraiannya dengan Sherly. Bukankah seharusnya dia merasa senang, tapi kenapa dia malah merasakan sebaliknya.

Bima menoleh mendengar suara decitan pintu di buka. Terlihat Mirah yang berjalan menghampirinya. "Bima, saran Ibu, sebaiknya segera temui Sherly dan bicara baik-baik dengannya."

"Aku rasa sudah tidak ada harapan, Bu. Sherly bersikeras untuk bercerai dariku." Jawab Bima.

"Sungguh, Bima. Ibu sangat menyesal karena telah bersikap kasar padanya selama ini. Jika saja Ibu tau dia itu kaya dan bukan gadis desa, pasti Ibu bisa bersikap lebih baik padanya. Tapi ibu juga kecewa karena Sherly menipu kita semua." Ujarnya.

"Selama ini Sherly tidak mau terbuka pada kita. Mungkin dia takut jika kita akan menguasai seluruh hartanya jika tau dia itu kaya. Padahal selama ini aku tulus padanya."

Bima mengepalkan tangannya. Dia tidak mengerti kenapa rumah tangganya dan Sherly bisa berakhir seperti ini. Dia ingin memperbaikinya tapi Sherly menolaknya dan bersikeras ingin berpisah.

"Apa yang kalian bicarakan, sebaiknya kita bergegas. Hari ini kau harus memutuskan hubungan-mu dengan perempuan mandul itu!!" Seru Sasa dari arah pintu.

Sasa tetap tidak menyukai Luna meskipun tau jika gadis itu adalah seorang yang kaya raya. Alasannya adalah karena dia tidak ingin mengecewakan Delima, perempuan itu memberinya berlian dan banyak uang supaya membantunya bersatu dengan Bima.

"Jangan banyak berharap, apalagi mengharapkan istrimu itu kembali. Sebaiknya fokus pada perceraianmu dan pikirkan perasaan Delima yang tulus padamu. Dan kau Ibu, kenapa kau jadi plin-plan begini? Bukankah sejak awal kau yang mendesak mereka berpisah. Tapi sekarang kau malah berubah pikiran. Jangan silau oleh uang dan harta!!"

"Ada apa dengan gadis itu. Ibu mendukung apapun keputusanmu, masih ada waktu untuk memperbaiki segalanya."

-

-

Keheningan menyelimuti kebersamaan Rey dan Sherly. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju pengadilan agama, Sherly sudah membulatkan tekatnya untuk berpisah dari Bima.

Sesekali Sherly menatap pria disampingnya. Ia dan Rey kembali dekat beberapa waktu terakhir ini. Dulu mereka berpisah secara baik-baik dan itu yang membuat hubungan mereka masih baik-baik saja meskipun sudah menjadi mantan kekasih.

"Apa kau sudah memikirkan baik-baik tentang keputusanmu ini?! Kau benar-benar ingin berpisah dari Bima?" Pertanyaan itu mengakhiri keheningan diantara mereka. Luna menoleh dan menatap pria disampingnya.

Gadis itu mengangguk. "Ya, tidak ada gunanya mempertahankan rumah tangga yang tidak sehat bukan. Aku sudah muak dengan perilaku dia dan keluarganya. Mereka tidak pernah bisa menghargai ku sama sekali." Tuturnya.

"Dan sebagai temanmu, aku akan mendukungmu." Sherly hanya tersenyum tipis. Hatinya yang lama membeku kembali menghangat karena keberadaan pria ini disampingnya.

30 menit perjalanan yang mereka butuhkan untuk tiba di tempat tujuan. Sherly turun dari mobil Rey dan menghampiri Nyonya Ivanka dan Tuan Albert yang datang beberapa detik lebih awal.

Mereka berempat pun bersiap masuk ke dalam. Tapi cengkraman pada pergelangan tangannya menghentikan langkah Sherly. Gadis itu menoleh dan mendapati Bima berdiri di belakangnya.

"Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu. Ikut aku, kita harus bicara 4 mata."

Sherly menyentak tangan Bima. "Kalau ingin bicara, sebaiknya di sini saja." Ucapnya dingin.

Bima menggeleng. "Ini penting, dan aku tidak ingin orang lain sampai mendengarnya." Bima bersikeras.

Tuan Albert pun segera mengambil tindakan. Dia merasa tersinggung karena Bima menganggapnya dan Ivanka sebagai orang lain. Apakah Bina tidak sadar siapa yang ada di hadapannya itu.

"Jaga bicaramu anak muda. Bagaimana bisa kau menganggap orang tua Sherly sebagai orang lain. Kau yang orang lain di sini, kami adalah orang tuanya, dan dia adalah calon suami Sherly!!"

Sontak Sherly dan Rey sama-sama menoleh, menatap Tuan Albert dengan tatapan bertanya. Mereka sama-sama terkejut, Sherly tidak menduga jika ayahnya akan berkata begitu. Entah itu serius atau hanya sekedar gertakan untuk Bima. Tapi entah kenapa ada rasa hangat yang menyeruak di hati kecilnya.

"Kau sudah dengar kan apa yang Papaku katakan?! Terima saja kenyataan, Bima. Kau dan aku sudah berakhir!! Ma, Pa, Rey, ayo." Sherly mengajak mereka bertiga untuk masuk ke dalam.

Bima berteriak dan mengeram marah. Rencananya untuk rujuk kembali dengan Sherly sepertinya harapannya sangat tipis. Gadis itu menolaknya dan tidak mau kembali padanya.

"Bim, bagaimana?"

Bima menggeleng. "Tidak ada harapan, Bu. Sherly menolak untuk rujuk dan kembali padaku." Jawabnya.

"Biar Ibu saja yang bicara pada Sherly dan keluarganya." Mirah meninggalkan Bima begitu saja. Jika Bima tidak bisa, maka dia harus menggunakan jurus mautnya.

-

-

Brugg...

Sherly terkejut tiba-tiba Mirah berlutut di depannya. Tidak hanya berlutut tapi juga memeluk kedua kakinya. "Apa yang kau lakukan?! Bangun, apa kau ingin mempermalukan diri ku di depan umum?!"

"Sherly, Ibu mohon padamu. Jangan bercerai dari Bima, dia adalah pria yang baik dan bertanggung jawab. Dia selalu memperlakukanmu dengan baik, memberimu nafkah dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhanmu. Tapi kenapa kau begitu tega menceraikannya?!"

Sherly memperhatikan sekelilingnya. Semua orang memperhatikan dan saling berbisik-bisik. Dan situasi itu tentu saja dimanfaatkan oleh Mirah untuk menarik simpatik dari orang lain.

"Apa karena kau kaya dan keluarga kami miskin. Sherly, kami selalu memperlakukanmu seperti Ratu, aku sebagai ibu mertuamu tidak pernah mengeluh meskipun kau selalu bersikap kasar dan memperlakukanku seperti pembantu. Sherly, aku sangat menyayangimu, tapi kenapa kau begitu kejam."

Sherly menyeringai. Sepertinya wanita ini ingin menjebaknya. Heh, tidaklah semudah itu. Kemudian Sherly mengambil ponselnya dan memutar sebuah rekaman yang tersimpan di benda tipis nan canggih itu.

"Dan dia adalah Delima. Orang yang paling pantas bersanding dengan , Bima. Jadi segera tandatangani surat perceraian ini, lalu tinggalkan Bima!!"

"Surat cerai, ibu mertuaku yang paling baik sekali, tapi sayangnya aku tidak pernah berniat untuk bercerai dari putramu ini. Kami saling mencintai, dan kami berjanji untuk selalu bersama sehidup semati."

"Sherly, apa-apaan kau ini. Jangan seperti ini, tidak enak dilihat Delima. Dia adalah tamu, dan sikapmu sungguh tidak sopan!!"

Mata Mirah membelalak. Itu adalah suaranya, dalam rekaman itu terdengar Bima yang membentak Sherly. Wajah Mirah mendadak pucat, orang-orang yang tadi simpatik padanya kini malah mencelahnya.

Sherly mengurai senyum penuh kemenangan, dia di lawan. Lagipula Sherly bukan orang lemah yang bisa di tindas apalagi di ancam dengan kata-kata.

-

Bersambung.

1
Marvina
Kayanya maksudnya mutiara ya thor?
Khairul Azam
emang banyak penulis yg ngadi ngadi gak masuk akal, mereka awalannya saling cinta kq bosa nikah selama itu blm disentuh. bener sih cuman novel tp klo novel gak berlogika ya aneh
guntur 1609
kena tula kalian kan. selama ni Bima yg seharusnya di bela ( sherly) ni yg gak seharusnya di bela malah dibela. dasar begok
guntur 1609
rasain kalian
guntur 1609
mampus kau Bima. rasain kau. gak tahu ja kalian kalau sherly orang kaya
Kusii Yaati
dahlah bim ceraikan saja delima, istri model gitu masih kau pertahankan...
Kusii Yaati
heleh jadi jalang aja bangga banget 😒
Kusii Yaati
bima goblok
Kusii Yaati
pengen tertawa aq 🤣
Kusii Yaati
kamu saja bisa membawa tamu seorang wanita kerumah dengan santai dan tidak merasa bersalah, kenapa giliran Serly yang membawa tamu cowok kamu marah2 .... nggak jelas banget 😒
Kusii Yaati
kalau aq jadi Serly juga ogah di suruh mencuci pakaian kakak iparnya 😏
Kusii Yaati
bagus Serly aq suka gayamu... lanjut Thor
A&R
bagus
Rebecca Jaimin
keep strong girl
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!