Pertemuan pertama yang kurang mengenakkan membawa kedua insan manusia kedalam sebuah pertengkaran .
Sean Adijaya , Tampan , kejam dan kaya raya , tiga kata yang mampu menggambarkan sosok pewaris tunggal dari Adijaya group .
Natasya putri Pratama , cantik , cerdas , lembut dan kaya , empat kata yang mampu menggambarkan sosok pewaris tunggal dari Pratama group .
Dua putra-putri sang penguasa itu terlibat perseteruan di kampus mereka kuliah , sosok Sean yang kejam beberapa kali mencoba memprofokasi Tasya and the gank , namun sayang sifat Tasya yang lembut tak merespon apa yang Sean lakukan .
Ditambah lagi dengan dua sosok gank paling berkuasa dikampus ini membuat seluruh mahasiswa tunduk dengan Tasya , dan membuat Sean murka dan semakin menjadi jadi .
Namun semua berubah ketika Tasya dan Sean tahu , bahwa mereka terlibat perjodohan dari orang tua mereka .
Apakah terjadi di kehidupan mereka kedepannya ?, gue juga gak tau sih wkwkwkw , kuy kita baca bareng bareng .
author
Ramles
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rama Ramles, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecottttttt
Langit yang gelap ditambah sumilir angin yang begitu dingin mewarnai suasana malam ini ,di sebuah ruang makan terlihat sosok gadis sedang memeluk sang ibu dengan erat ,dia sangat bahagia mendengar bahwa sang ibu sudah bisa menggerakkan bibir dan tangannya .
Dia adalah Nindi queen Hercules gadis super bar bar calon pemimpin Hercules group ,Dia tengah menangis di pelukan sang ibu ,dan menikmati sentuhan lembut di puncak kepalanya yang beberapa bulan tak pernah dia rasakan.
"Mamah cepat sembuh yaaa ,Nindi butuh mamah " Ucap Nindi disertai Isakan tangis membuat Jay dan Steven ikut terharu melihat nya ,Apalagi Steven sepanjang persahabatannya dia tak pernah sedikitpun melihat wanita itu menangis .
"Udah dong nangisnya ayo kita mulai makan " Ucap Jay dengan lembut membuat Nindi menoleh ke sumber suara ,ada perasaan aneh dalam diri Nindi ,dia merasa rindu dengan Sang papah tercinta ,namun sayang rasa benci seolah-olah telah menguasainya .
Makan malam pun dimulai dengan khidmat tanpa obrolan sedikit pun ,hanya suara dentingan sendok dan piring yang tak sengaja bertabrakan menghiasai suasana .
Setelah beberapa menit makan malam selesai ,mereka memutuskan berkumpul di ruang keluarga dengan kesibukan masing masing ,Jay dan Steven nampak mengobrol membicarakan perkembangan Ghipson group yang sebentar lagi diambil alih oleh Steven ,sedangkan Nindi dia memilih bermanja-manja dengan Sang ibu dan menikmati sentuhan lembut di kepalanya .
"Oh yaa Nin Stev ,Minggu depan papah dan teman teman yang lain akan mengadakan liburan di salah satu kapal pesiar ,untuk merayakan kesehatan mamah yang berangsur pulih ,kalian berdua ikut yaa papah rasa Tasya juga akan ikut " Ucap Jay memberitahu rencananya kepada Steven dan Nindi ,sebenarnya dia ingin memberitahu Nindi namun dia takut akan ditolak .
"Wow ,seru dong apakah mamah juga akan ikut om?" Tanya Steven .
"Iya Sarah akan ikut ,Mayan kan jika dia dapat pasangan disana hahahaha " Ucap Jay dengan tertawa membuat Nindi dan Steven mendengus kesal .
"Aku rasa tidak perlu om ,aku takut mamah akan terluka lagi " Ucap Steven dengan sedih mengingat masa masa kelam yang terus menghantuinya ,Jay pun Merasa bersalah dengan anak sahabatnya itu dan mengelus pundak nya dengan pelan .
"Sudah tidak papa ,masa lalu biarlah berlalu tatap lah masa depan ,gunakan masa lalu itu sebagai pelajaran untuk kedepannya ,and balas lah manusia lucnut itu dengan cara mu sendiri ,kalok butuh apa apa jangan sungkan sungkan minta bantuan Sama om ,Alex dan Anton ,kita selalu ada untuk mu " Ucap Jay.
Steven pun memeluk erat tubuh Jay ,dia merasa beruntung mamah nya memiliki sahabat Sabahat seperti mereka ,ada disaat susah dan menghilang disaat senang ,penghianatan sang papah menimbulkan trauma tersendiri untuk keluarganya ,dan Karna itulah dia paling tidak suka jika sang mamah menjalin hubungan dengan laki laki manapun .
"jadi gimana apakah kalian ikut ?" Tanya Jay dengan perasaan dag Dig dug berdoa supaya Nindi mau ikut bersama mereka .
"Kita ikut " Ucap Nindi dengan singkat membuat Jay bisa bernafas lega .
Setelah beberapa lama berbincang Nindi dan Steven izin keluar bersama ,mereka memilih mengendarai montor vespa tua milik tukang kebun Nindi ,yang menurut mereka berdua sangatlah Astetik .
"Lo yakin Stev mau naik motor ini ?" Tanya Nindi dengan ragu melihat benda besi berbentuk keong itu (kecot nih boss senggol dong ).
"Sumpah ini keren banget " ucap Steven tanpa menjawab pertanyaan Nindi .
"Yaudah dah awas aja nih montor kalok rontok di tengah jalan ,gue bakar sama orang orangnya" ucap Nindi dengan emosi yang malah membuat Steven terkekeh .
"Cepet buruan naik ,keburu malem nih "
"Iya iya bawel banget sih ,Ohh yaa pak saya tak ingin ada pengawalan sedikitpun ,Karena kita hanya sebentar and jika ada yang ngikutin ,gue penggal pala kalian hidup hidup ,paham gak ?!!!" Ucap Nindi dengan tegas yang di iyakan oleh para pengawalnya .
Steven pun mulai mengendarai motor antiknya itu dengan pelan ,Mereka sangat serasi dengan Outfit Steven memakai kaos tanpa lengan dibalut kemeja kotak-kotak berwarna abu abu garis putih yang dia biarkan terbuka ,ditambah celana jeans bernama hitam sobek sobek membuat aura sang super model keluar .
Sedangkan Nindi dia nampak cantik dengan atasan kaos lengan panjang berwarna hitam ,dengan bawahan rok panjang flanel kotak-kotak berwana senada dengan Steven , and jangan lupa Tas Hermes Birkin berwarna putih setia tergantung di tangannya .
Disepanjang perjalanan mereka bercanda gurau saling mengejek satu sama lain ,dengan diselingi cubitan dan tonjokan dari Nindi .
Setelah beberapa menit mereka berhenti di sebuah warung pinggir jalan(Angkringan) yang tengah ramai dengan para muda mudi ,mereka duduk berjejer menyusuri sepanjang trotoar pinggir jalan .
Nindi pun hanya mengikuti Steven dari belakang tanpa ingin bertanya sedikitpun ,dia nampak tersenyum ketika banyak orang memanggil nama mereka ,Bahkan tak sedikit dari mereka mengambil foto untuk sekedar ber pamer dengan para sahabat dan sanak saudaranya ,bahwa mereka bertemu dengan dua orang terkaya di muka bumi ini .
"Lo mau makan apa Nin ?" Tanya Steven ketika telah sampai di depan gerobak ,yang di atasnya telah tersusun rapi beberapa bungkusan dan aneka sate sate an .
"Hemm apakah boleh saya coba satu dulu ?" Tanya Nindi kepada pria paruh baya yang sedari tadi menunduk di hadapannya .
"Silahkan nona ,suatu kehormatan anda mau mampir di angkringan saya ini " Ucap pria itu dengan sopan dibalas Nindi dengan senyum ramahnya .
Dia nampak bingung ketika melihat banyak aneka makanan dihadapannya ,namun dia memutuskan mengambil satu tusuk sate telur puyuh dan memasukan ke dalam mulutnya .
"Hemm enak banget " Ucap Nindi membuat sang pemilik tampak senang .
"Aku mau sate ayam ,sate telur puyuh ,sate hati ayam ,sate tahu masing masing empat tusuk dan ini apa ?" Tanya Nindi dengan menunjuk satu gulungan daun pisang .
"Ini namanya nasi bakar Nin ,di dalamnya ada isinya ada yang telur ,ayam ,ikan pindang ,sama daging ayam betulkan pak ?" ucap Steven yang dibalas anggukan oleh sang penjual .
"Oke aku mau semuanya masing masing satu " Ucap Nindi dengan semangat dan segera mengambilnya ,namun sebelum dia menyentuh nya sang penjual memberitahu bahwa semuanya harus di bakar terlebih dahulu ,dan mereka pun di persilahkan untuk duduk di tempat yang telah di sediakan.
Nindi dan Steven memilih duduk di dekat taman yang kebetulan tempatnya sedikit jauh dari jalan ,meski bagaimana pun mereka selalu waspada jika ada hal hal yang tidak diinginkan .
"Lo gak apa-apa kan Nin duduk seperti ini ?" Tanya Steven khawatir jika sang sahabat tak nyaman ,duduk di atas rumput yang hanya beralaskan tikar .
"Apaan sih kayak apa aja ,Lo lupa kita aja tidur di lantai juga gak apa apa tuh " Ucap Nindi dengan santai membuat Steven lega .
Setelah beberapa lama makanan mereka Dateng ,Nindi dan Steven sengaja tak membeli minuman karena dia membawa air mineral dari rumah sungguh irit sekali bukan .
Setelah selesai makan saat nya untuk membayar makanan yang telah masuk kedalam perut mereka .
" Berapa pak ?" Tanya Steven kepada penjual .
"Satu sate harganya sama 2k x 16 : 32 , Nasi bakarnya 6k X4: 24 , jadi total 56 ribu den " Ucap penjual itu .
Stev pun segera merogoh sakunya untuk mengambil dompetnya di saku sebelah kiri ,dia pun mencoba merogoh saku sebelah kanan namun naas dia tak menemukan apa apa ,dia pun beralih menatap Tasya dengan senyum manisnya.
"Idih malu malu maluin Lo "ucap Nindi membuka Tas mewahnya dan mencari dompetnya ,dia pun tak kalah kaget ketika melihat isi Tasnya tak ada barang sedikitpun ,mereka pun saling pandang dan teringat bahwa dompet dan handphone mereka di tas Nindi yang satunya .
"Stev gimana dong " Ucap Nindi pekan dengan menahan malu se malu malunya , begitu pun dengan Steven dia nampak berpikir.
"Kita lihat di jok montor " Ucap Steven segera lari ke montor antik itu ,dia segera membuka jok dengan mata berbinar melihat banyak uang pecahan disana ,Stev pun mengambil semuanya dan menyerahkan kepada penjual itu tanpa meminta kembalian .
"Hufff malu banget gue sumpah " Ucap Nindi dengan memeluk perut Stev yang fokus mengendarai motor .
"Lo sih tolol ambil tas kagak diliat dulu " Ucap Stev dengan kesal sedangkan Nindi dia memilih diam dan mengakui bawa ini salahnya .
Di sepanjang perjalanan mereka bernyanyi bersama menikmati malam .
… \*Pergi di hari minggu
Bersama pacar baru
Naik Vespa keliling kota
Sampai binaria
Hatiku jadi gembira
… Sesampainya disana
Duduk dua-duaan
Makan roti buaya
Dengan lagu kita
Kita menari bersama
… Di batang pohon kan kuukir nama kita
Tanda sayang selalu
… Sore hari telah menjelang
Saatnya untuk pulang
Vespa mogok di jalan
Turun pula hujan
Berteduh kita di taman
… Lihat deh itu melati
Indah nian berseri
Kan ku petik untukmu
Simpan dalam hati
Nanti ku ambil kembali
… Nanti kuambil kembali
(Nanti kuambil kembali)
Nanti kuambil kembali\*
Ditengah asik bernyanyi Steven merasakan aneh pada montor nya yang berjalan maju mundur dan akhirnya mati .
"kenapa berhenti sih ?" Tanya Nindi dengan kesal ke senangnya terganggu .
"Tau nih coba aku Liat " Ucap Steven mencoba memeriksa montor antiknya yang tak ada yang rusak ,dia beralih membuka jok dan melihat isi bensin ...
"Yaah bensin nya abis " Ucap Steven dengan kaget .
Brakkkkk..
"Kecottttttt " teriak Nindi menendang montor itu sampai terbalik .
next jangan lupa like coment and faforit 😁🙏
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹