Arsen kusuma wijaya,seorang duda muda yang dewasa,harus menikah dengan Ayana shakila,gadis mungil yang berstatus pelajar sebuah SMU.
akankan pernikahan mereka bisa berhasil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chustnoel chofa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamu di pagi hari.
*
*
*
*
Ayana masih sibuk membantu sang mama menyiapkan pesanan nasi kotak pelanggannya.
menu kali ini nasi uduk,dengan lauk sambal goreng ati ampela,mi goreng dan ayam kecap pedas,tidak lupa kerupuk udang sebagai pelengkap.
Gadis itu bahkan masih memakai hotpans hitam,dan tank top warna putih.rambut kriwilnya dicepol asal-asalan.
ting...tong..
terdengar bel berbunyi,Ayana yang sedang memasukkan lauk ke dalam kotak makanan, memandang sang mama..kemudian melirik jam dinding yang menempel di tembok dapur.
masih jam 06.00.
"Mama pesen grab jam berapa sih..?"tanya Ayana heran.
"Jam 07.30 Ay,soalnya harus nyampe di tempat Bu Inggrid jam 08.30..."Jelas mama Mira.
ting..tong...
"Kamu bukain dulu gih,pintunya..."titah sang mama.
"Iya ma..."Ayana kemudian berjalan menuju ke pintu depan,dengan ngedumel lirih.
Siapa sih, pagi-pagi udah mengganggu orang aja,memang sepenting apa keperluannya,sampai harus bertamu di pagi buta kayak gini.
Begitu kira-kira omelan gadis cantik itu.
Klek....
Pintu terbuka,dan seraut wajah muncul dengan mata membulat sempurna.
Begitupun Ayana,dia juga kaget melihat sang calon suaminya sudah berdiri didepannya,dengan pakaian kasual.
celana jeans abu-abu dan kaos polo.
Arsen memindai Ayana dari atas ke bawah,kemudian menelan salivanya dengan kasar.
Sungguh,penampilan Ayana yang acak-acakan,malah terkesan seksi dimatanya.
Hemm,pengen memeluknya erat-erat.
"Siapa Ay...?"teriak mama dari dalam.
Kedua manusia yang masih saling berpandangan itu sontak kaget.
"Ng.....om Arsen ma...."jawab Ayana.
"Suruh masuk dong Ay...."titah mama Mira kemudian.
"Iya....iya..."
Ayana menyingkirkan tubuhnya dari depan pintu,memberi tempat Arsen agar bisa masuk.
"Kamu seksi sekali sih..."bisik Arsen saat pria itu melewatinya.
Ayana mendelik,lalu memukul lengan Arsen.
"Dasar mesum..."
Arsen terkekeh,senang bisa menggoda gadis imut yang beberapa hari ini mampu menyita perhatiannya.
Awalnya Arsen menolak ketika Sang mama menyodorkan foto Ayana kepadanya.
FLASH BACK ON...
"Ar,,mama mau ngenalin kamu sama putri temen mama..."Tiba-tiba mama Maya berkata seperti itu.
Arsen yang sedang sibuk memeriksa dokumen di kantornya sontak menghela nafas.
"Ma ..aku bisa nyari sendiri..."
"Tapi,kapan Ar.umur mama semakin bertambah tua,kamu nggak kasian sama mama,bahkan sampai saat ini belum juga punya cucu.."mama Maya menghempaskan bokongnya disofa single yang ada diruangan Arsen.
Arsen memijit pangkal hidungnya, Tiba-tiba kepalanya terasa berdenyut,selalu seperti itu keluhan dari mamanya.
"Sabar saja ma,aku belum ketemu yang cocok.."
"Mama malu Ar,, teman-teman arisan mama semua sudah punya cucu.setiap ketemu selalu mamerin cucunya.dan mama hanya sebagai pendengar..."keluh sang mama lagi.
"Arsen nggak mau gagal lagi ma..."
"Karena itu,tolong.sekali ini saja,menurut deh sama mama."
Mama Maya kemudian beranjak dari duduknya,dan berjalan mendekati sang putra.
"Ya sudahlah,terserah mama saja..."ada akhirnya Arsen menyerah.
yang penting mama bahagia,pernikahannya pernah gagal sekali,Gracia yang adalah cinta pertamanya,dan mereka sudah bersama hampir lima tahun, tapi tidak menjamin kesetiaan seseorang.
Setelah mereka menikah,justru Gracia dengan tega mengkhianatinya dengan sahabat Arsen sendiri.
Arsen memang sangat mencintai Istrinya pada waktu itu,kesalahan sebesar apapun akan dimaafkan olehnya,kecuali satu.pengkhianatan.karena itu,Arsen memutuskan untuk menceraikan Gracia diusia pernikahan yang baru seumur jagung.
Biarpun Gracia sudah memohon-mohon untuk dimaafkan,tapi Arsen tidak bergeming sama sekali,dia tetap dengan keputusannya,menceraikan Gracia.
"Percaya deh sama mama,anaknya baik,cantik...pasti nggak akan ngecewain kamu..."ucap mama Maya.
keudian mengeluarkan ponsel dari dalam tas jinjingnya.
lalu menggeser layarnya"Inj dia anaknya Ar..."mama Maya menyodorkan ponselnya kepada Arsen.
"Ma...nggak salah nih..."Mata Arsen membola,saat melihat foto diponsel mama Maya."dia masih SMU ma...masih kecil kayak gini..."protes Arsen.
"Memang kenapa kalau masih sekolah,dia kan sudah dewasa...sudah pantas menyandang gelar istri..."mama Maya tersenyum kecil.mwraih kembali ponselnya,dan memasukkan ke tas nya kembali.
"Memangnya Aku pedofil ma..."gerutu pria itu.
"Huss....Ayana sudah besar Ar,dia bukan anak TK.jadi kamu bukan pedofil.sudahlah kamu menurut aja,mama tau yang terbaik buat kamu.."putus sang mama akhirnya.
Dan Arsen hanya bisa menghela nafas dengan pasrah.
*
*
*
*
"Nak Arsen,kok pagi sekali..."sapa mama Mira,perempuan yang masih memakai daster batik itu menghampiri calon menantunya yabg duduk di ruang tamu.
"Eh,iya tan...maaf, pagi-pagi sudah ganggu...."Arsen berdiri,kemudian meraih tangan kanan calon mertuanya,mencium punggung tangan mama Mira dengan takzim.
"Ahh,santai saja.nggak papa Ayana cuma iseng-iseng bantuin tante aja sih,tapi maaf.Ayananya belum mandi..."Mama Mira terkekeh.mendudukkan dirinya di kursi seberang.
"Nggak papa tan,,cuma mau jalan-jalan aja kok,"Ucap Arsen canggung.
"Sarapan dulu yuk,tante sudah masak tuh.nasi uduk..."Mama Mira berdiri,lalu berjalan ke arah meja makan.
"Ay...temani nak Arsen sarapan gih..."teriaknya kemudian.
Ayana yang sedang membuatkan minuman mendengus sebal.
"Aya belum mandi ma..."protesnya,sambil membawa nampan yang berisi secangkir kopi mocca buat Arsen.
"Nggak usah mandi dulu,ntar aja habis sarapan...."titah sang mama.
Bibir Ayana merengut,membuat Arsen gemas,dan ingin menyambarnya.andai saja nggak ada calon mertua,sudah pasti dilahapnya bibir mungil itu.
"Nggak usah mandi,gitu aja udah cantik kok..."bisik Arsen,ketika Ayana meletakkan minumannya diatas meja.
"Ck...memang om....eh....mas nggak malu,jalan sama gadis jorok kayak aku...?"Kemudia dia meraih tangan kanan Arsen,menariknya ke ruang makan.
"Ayo,sarapan dulu nak Arsen.Ay,ambilkan dong..."jadi mama Mira yang ribet sendiri.
dengan sedikit tidak ikhlas,Ayana mengambilkan makanan untuk Arsen.
"Nasinya sedikit aja,sayang...aku nggak terbiasa sarapan pagi-pagi begini ..."ucap Arsen dengan sedikit berbisik,takut kedengeran calon mertuanya.
"Cih...."Ayana berdecih.
"kamu nggak sarapan?"tanya Arsen kemudian.
"Aku belum mandi...."Ayana mendudukkan dirinya di kursi sebelah Arsen.
memandangi pria itu,yangs sedang menikmati sarapannya.
"Mau aku suapin.."Tawar Arsen sambil tersenyum menggoda.
Hahh...
*
*
*
jangan lupa like,komen dan love nya ya...
biar author amatir ini semangat mengetik lagi ..
***
ceritanya bagus