NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Tuan Muda

Istri Kontrak Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Tamat
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Black moonlight

"Anda benar-benar membawa bencana dalam hidup saya Dok!" Sungut Mitha saat berdebat hebat dengan Prasetya didalam mobil SUV Sport hitam milik Pras.
Pras yang diliputi rasa penyesalan mendalam tidak bisa lagi menjawab hanya tertunduk mengeratkan genggamannya pada stir mobil.
Andai siang itu mereka tidak bertemu, mungkin tragedi itu tidak akan terjadi,padahal dalam dua bulan kedepan Mitha sudah berencana untuk melangsungkan pernikahan dengan seorang Pria yang selama tiga tahun ini menjadi kekasihnya.
Prasetya Daniel Wijaya, seorang duda muda berusia 35 tahun dengan profesi dokter sekaligus anak tunggal dari pemilik Rumah Sakit swasta ternama di negaranya. Namun Prasetya memilih untuk mengabdikan diri di sebuah kota kecil yang membuatnya bertemu dengan Paramitha Aloysa seorang gadis biasa yang bekerja sebagai konsultan medis produk susu di divisi sales marketing. Hubungan yang awalnya sebatas bisnis, berubah setelah Pras meminta Mitha datang ke kediamannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black moonlight, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mabuk

Hari Senin tiba, Pras mendapat kabar dari tim legal bahwa akta cerai nya sudah keluar. Mulai saat ini Pras resmi menyandang status duda, ada ketir dan kelu bercampur dalam perasaannya. Jonathan datang ke rumah Pras untuk menyerahkan akta cerainya.

" Hey Bro ! " Sapa Jo dengan membawa sebuah amplop cokelat di tangannya.

" Hmm .. Gimana? "

" Perfect, ini Pras sekarang Lo udah resmi pisah sama dedemit itu. " Jo menyerahkan amplop berisi surat cerai itu.

Pras membuka amplopnya lalu melihat dan membacanya sekilas, Pras mengeluarkan senyum smirk dari bibir tipis nan seksi itu.

" Perasaan gue aneh. " Keluh Pras

" Kenapa? "

" Dada gue kaya sesek aja lihatnya. "

" Lo bucin sih sama Si Reina "

" Gue udah ajuin cuti, besok gue gak masuk. Lo juga bisa abisin waktu di luar. Gue pengen sendiri Jo. " Titah Pras

" Ok Bro, take your time. " Jonathan pun berlalu meninggalkan Pras, disaat seperti ini Jo tidak akan banyak bicara karena Jo bisa melihat raut kekecewaan di wajah Pras. Pras pria biasa yang bisa merasa terpuruk pikir Jonathan. " Semoga segera berlalu. " Batin Jo.

Malam itu Pras membuka kembali album pernikahannya dengan Reina, matanya mulai berkaca-kaca mengingat betapa mereka saling mencintai dan begitu bahagia dulu. Perlahan Pras mengambil pemantik api nya, lalu mulai membakar foto itu satu persatu di halaman belakang.

" Ren .. Harusnya tidak begini. " Pras melihat api berkobar sambil sesekali menenggak minuman keras untuk menenangkan pikirannya.

Satu foto dua foto tiga foto hingga seluruh foto habis, Pras terus menenggak minuman kerasnya hingga terasa mulai hilang kesadarannya. Namun sebelum benar-benar ambruk dengan sedikit kesadaran Pras menyeret tubuhnya masuk meski dengan langkah terseok-seok lalu jatuh di sofa tengah rumah saat itu sudah masuk waktu shubuh. Sekitar setengah jam sebelum hilang kesadaran Pras melamun menatap atap langit-langit rumahnya lalu mulai berhalusinasi tentang dirinya dan Reina di masa lalu dulu.

...----------------...

Waktu menunjukan pukul 07.10, Mitha bangun lebih awal karena hari ini akan ada meeting di pukul 09.00 pagi sampai nanti sekitar pukul 2 siang. Malas masih menyelimuti dirinya, namun Mitha teringat bahwa hari ini pesanan Pras sudah siap. Meski tidak banyak namun Mitha tidak ingin membuat konsumennya kecewa dengan datang terlambat. Mitha berinisiatif untuk mengantar pesanan lebih awal sebelum jam kerja Pras mulai. Setelah selesai dengan rutinitas mandinya, Mitha mengambil ponselnya lalu menghubungi Pras namun pesan singkatnya tak kunjung di balas bahkan tidak dibaca. Dalam batinnya mana mungkin seorang dokter jam segini belum bangun dan jikapun piket malam justru pasti masih terjaga karena belum bertukar jaga.

Dengan sedikit sungkan Mitha menelpon ponsel Pras, panggilan pertama tidak kunjung di angkat. Mitha menyimpan ponselnya lalu bersiap-siap.

" Biar nanti aku hubungi di kantor aja." Batin Mitha.

Karena hari ini Radit pun sudah harus masuk dari pagi maka Mitha berangkat menggunakan ojek online ke kantornya. Di kantor seperti biasa setelah menyiapkan pesanan Pras, Mitha meninta bantuan Pak Abdul untuk menegeluarkan sepedah motor.

" Tumben neng jam segini udah mau keluar? " Tanya Pak Abdul.

" Iya pak, mau ada meeting takutnya ngaret sampe sore. Ini pesenan udah di tunggu. "

" Oh gitu neng, mau anter kemana? "

" Belum tau ini lagi mau nanya dulu dokternya. "

Mitha mengambil ponsel di tas nya lalu mencoba menghubungi Pras sekali lagi.

Drrtt .. Drrtt

Getar di ponsel Pras mengganggu tidur nya, kepala Pras masih berdenyut hebat bahkan ingatannya pun masih buram. Pras hanya refleks saja mengangkat ponsel lalu menerima panggilan.

" Halo Dok .."

" Hmm .. "

" Pesanan udah siap, mau di antar kemana dok? "

" Pesanan? " Suara sesaat hening, Pras mencoba mengumpulkan kesadarannya namun tak ada apapun yang dapat di ingatnya.

" Dok .. " Sampai Mitha kembali memanggilnya.

" Saya di rumah, Perumahan Green Emerald Blok A2. Kemari saja. " Pras menutup panggilan lalu melempar ponselnya, tak peduli siapa dan apa yang akan diantar Pras hanya bisa menjawab sampai sana sebelum akhirnya terlelap di buai lagi halusinasinya.

Mitha pun mulai memacu kendaraannya dengan kecepatan lumayan tinggi, jarak dari kantor ke perumahan itu cukup jauh sekitar 40 menit jika dengan kecepatan sedang padahal Mitha terburu-buru tidak ingin tertinggal meeting. Untung saja Perumahan yang Pras tinggali merupakan komplek perumahan elit dan berada di jalan utama sehingga Mitha tidak kesulitan untuk mendapatkan lokasinya.

Setelah 30 menit berkendara, Mitha sampai di gerbang komplek. Ada 2 security yang sedang berjaga.

" Pagi Bu, mau bertamu? "

" Iya pak. Saya mau antar pesanan Dokter Prasetya di blok A2. "

" Oh iya betul, silahkan Bu .." Security mengijinkan Mitha masuk karena bisa menunjukan kemana dirinya akan bertamu.

Rumah Pras berada paling depan komplek setelah Rumah yang di jadikan kantor pemasaran, sangat mudah pikir Mitha. Mitha meminggirkan sepedah motornya lalu memijit bel beberapa kali namun tak ada yang merespon, sekitar 5 menit menunggu seorang wanita paruh baya pun keluar.

" Iya Non, mau bertemu siapa ya?"

" Dokter Prasetya nya ada? Saya mau antarkan pesanan Bu. " Mitha menujukan bukti percakapannya di hari-hari sebelumnya dan bukti panggilan tadi.

" Oh masuk Non, Tuan Muda ada di dalam tapi saya mau ke swalayan dulu. Nona masuk saja saya lihat tadi Tuan Muda ada di tengah rumah Non. " Bi Mirna seorang maid yang Pras bawa dari mansion nya tidak begitu paham bahwa Tuan Muda nya itu sedang mabuk. Bi Mirna kira Pras hanya sedang beristirahat hingga mempersilahkan Mitha untuk masuk begitu saja lalu meninggalkan nya seorang diri.

Mitha pun memasukan sepeda motornya kedalam gerbang halaman rumah Pras, meski hanya sebentar Mitha takut sepeda motor inventaris perusahaan itu hilang. Bisa kacau pikirnya. Lalu dengan langkah pelan dan sopan Mitha membuka pintu, mengucapkan salam lalu masuk karena tadi sudah di persilahkan oleh Bi Mirna.

" Assalamu'alaikum .. Dok ?" Panggil Mitha namun tak ada jawaban.

" Dokter Pras .. ? " Kembali Mitha mengulang panggilannya.

Pras yang merasa namanya di panggil, dengan sedikit kesadaran menjawab semampunya.

" Hmm .. " Pras menggeliat di sofa berukuran setengah tubuhnya. Kaki Pras terlihat menjuntai di sofa itu.

Mitha yang melihat pergerakan di sofa sebenarnya mulai merasa tidak nyaman. Kenapa bisa seseorang menerima tamu dengan posisi tiduran seperti itu. Jantungnya mulai berdebar namun Mitha memberanikan diri mendekat karena sudah terlanjur sampai pikirnya dan Mitha pun perlu mengambil uang dari pesanan Pras itu.

" Dok, baik-baik saja? Ini saya Mitha. " Tanya Mitha yang melihat Pras dalam keadaan berantakan.

" Reinaa .. " Seru Pras yang membuka matanya perlahan.

" Saya Mitha dok, bukan Reina. "

Tanpa aba-aba Pras menarik tubuh Mitha yang berada di hadapannya hingga jatuh tepat di atas dada bidang miliknya dan menindihnya. Sekitak tubuh Mitha bergetar, detak jantungnya menjadi lebih cepat.

1
Evi Lusiana
kecut,ky kesemek🤦
Evi Lusiana
knp jg mitha cerita sm radit tntang srt perjanjian ny,klo dia sndri udh mulai cinta sm pras
Evi Lusiana
lgian lo jo ngisengin bocah,lo sndri yg baper
Evi Lusiana
nah kan br d cuekin sehari aj udh tkut kehilangan,udh cinta tp gengsi si mitha
Evi Lusiana
tr lgi jg luluh mommy mitha
Evi Lusiana
ingat mitha,ada yg blg "tresno jalaran soko kulino"
Evi Lusiana
knp aku ikutan nyesek y thor,perjuangan cinta putus ketika sdh dkt tujuan
Evi Lusiana
bagus pras,gentle bertanggung jwb brani mengakui kesalahanmu d dpn radit
Evi Lusiana
luluhkan hati mitha pras,dgn bgtu dia akn mengingkari srt perjanjian pranikah itu
Evi Lusiana
ibuny mitha sangat bijak,tegas
Evi Lusiana
mnding jujur aj sm ortu sm radit,dn mnikah sm,dia bner² ingin bertanggung jwb
Evi Lusiana
kania ato kinan nm tmn pras thor?
Evi Lusiana
senengny klo puny pasangan sm² suka bercanda
Evi Lusiana
assistant handal
Titik Supadmi
semangat thor... karyanya bagus... penulisan jg baik... 👍👍👍👍❤❤
Zia Alika
good job Thor /Smile/
Defi
Mommy sehat-sehat ya sampai lahiran
itin
Luar biasa
Defi
sehat-sehat Ibu dan calon baby
Defi
🎹🎹 semua karena cinta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!