Haunting

  Sinar matahari yang masuk ke dalam sela-sela gorden jendela kamarnya,membuat Ken memicing kan matanya karena silau.

    Uuuuughhh....

   Ken merenggangkan tubuhnya sambil menggeliat merasakan sekujur tubuhnya yang terasa capek sekali.

   aaawwww...

   kepalanya masih terasa sakit dan pening.dia menggeleng-gelengkan kepalanya sambil perlahan membuka matanya.

    "jam berapa nih?."Ken mulai bangun.

    Dengan matanya yang setengah terbuka,Ken menyenderkan tubuhnya kebelakang.Ken masih mencoba mengumpulkan kesadarannya.

    "gue ada di kamar ternyata."gumamnya, melihat sekeliling ruangan yang ternyata kamarnya sendiri.

   Setelah dirasa kesadarannya mulai pulih,Ken mau beranjak dari ranjangnya ,tapi dia merasa aneh pada tubuhnya.

   Seketika tangan Ken menyibak selimut yang menutupi tubuhnya,Ken terperanjat kaget melihat kondisi tubuhnya yang tak memakai sepotong pakaian pun.

    Mata Ken membelalak,kaget.Ken celingak-celinguk seperti orang kebingungan.

   "siapa nih yang memperkosa gue?."ceplosnya, kebingungan.

   Ken semakin membuka lebar selimutnya itu.lagi-lagi Ken dibuat terkejut saat melihat ada noda darah kering yang menempel di kasurnya.

    "ya ampun.apa yang terjadi?."ujarnya syok,tangannya memegangi kepalanya semakin dibuat bingung dengan keadaannya pagi ini.

    Buru-buru Ken berdiri lalu ia berlari masuk ke kamar mandi.

     Kekeky keluar dari kamarnya, dia berjalan menuju kamar abangnya.niatnya ingin melihat keadaan temennya, Lea.apakah dia udah bangun apa belum sekalian mau tahu kenapa dia mabuk dan terdampar di depan rumahnya

   Saat kekey sudah ada didepan pintu kamar sang Abang,kekey mendengar pintu kamar sang Abang terbuka .

   cekrek.....

    "lho,bang. ."

    "Abang kok disini?."

   kekey terkejut saat melihat Abangnya keluar dari kamarnya

    "lha ini kan kamar gue?."jawab Ken,heran dengan pertanyaan sang adik.

    "temen gue mana?."kekey tak menggubris ucapan sang Abang,kekey langsung nyelonong masuk ke kamar sang Abang dan mencari sosok Lea, temannya.

     "maksud loe temen loe siapa?."Ken pun menyusul sang adik masuk kedalam kamarnya lagi

    "temen kuliah aku bang, namanya Lea."kekey masih celingak-celinguk mencari sosok Lea.

    "hah? berarti itu punya....."Ken menjeda ucapan, menebak-nebak.

    "temen loe tadi malem tidur di kamar gue.gitu maksud loe?."tanya Ken mau memperjelas tebakannya.

    "hu.uh."kekey mengangguk mengiyakan ucapan Ken.

   "ya ampun."reflek Krn memukul jidatnya,kaget.

    "kenapa bang?."

    "Abang gak ngapa-ngapain temen aku kan?."kekey memancing kan matanya,heran melihat ekspresi wajah Abangnya yang terlihat kaget mendengar Lea tidur di kamarnya.

   "gak!."

   "gue gak ngapain-ngapain.pas gue kesini udah gak ada orang kok."sangkalnya, berbohong.

   "Abang yakin gak ngelihatin Lea, temenku?."tanya kekey penuh selidik.

   cepat-cepat Ken menggeleng-gelengkan kepalanya,mencoba setengah mungkin.agar tidak ketahuan kalau dia sedang berbohong.meski jantungnya sudah beredar tak karuan.

   Kalau kekey tahu gue tadi malem tidur sama temennya,mampus gue!.batin Ken mulai ketakutan.

   "mungkin dia buru-buru kali ya?."pikir kekey.

   "yaudah deh nanti aja gue telpon dia."putusnya sambil keluar dari kamar sang Abang.

    Huufftt...

  Ken menghela nafasnya panjang.dia memegang dadanya dan merasakan jantungnya yang seakan mau copot, seperti sedang di interogasi oleh adiknya.

   Dari tadi Ken mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi padanya tadi malam.seingat dia,dia disuruh istirahat sama Albert di sopa depan tv.setelah itu Ken tak mengingat kenapa dia malah bangun udah ada di kamar.

    Ken mondar-mandir,masih berusaha mengingat-ingat apa yang ia lakukan dengan temennya kekey.

    Ken diam sejenak,mencoba fokus.lalu perlahan kilasan ingatan tadi malam mulai muncul di kepalanya.

    Ken ingat kejadian waktu dirinya muntah-muntah di kamar mandi dekat dapur dan setelah itu dia beranjak naik ke atas pergi ke kamarnya.

  Pelan-pelan bayangan dirinya tengah beradegan panas dengan seseorang yang mulutnya selalu menyebut nama Laura,mantan kekasihnya yang masih sangat ia cintai.

    "astaghfirullah.gue udah memperkosa anak orang."ceplosnya,masih tak menyangka apa yang sudah dia lakukan sama cewek yang dia yakini teman kekey.

    "tadi malam gue masukin di dalam apa di luar ya?."Ken malah bertanya-tanya, semakin khawatir.

    "aduh.... begok banget loe Ken.bisa-bisanya gue ngelakuin kayak gitu."Ken memukul-mukul kepalanya karena kesel dengan dirinya yang tadi malam mabuk dan mengakibatkan terjadinya kejadian yang sama sekali diluar kendalinya.

   "gue udah merenggut kesucian tuh cewek."ujarnya,menyesali apa yang ia perbuat pada cewek asing yang tak dia tak kenal dan tak ingat seperti apa wajahnya.

    "dasar brengsek loe Ken!."Ken terus memaki-maki dirinya sendiri.

        *******

   Disisi lain,Lea udah sampai di depan rumahnya.

   Sebelum pulang kerumahnya,Lea tadi mampir ke pom bensin,sekedar mau mampir ke toilet untuk membersihkan dirinya yang tadi penampilannya sudah tak karuan.

    keluar dari mobil,Lea sudah mendapatkan tatapan tajam dari bapaknya yang ternyata udah berdiri dari depan teras rumah.

    "dari mana kamu?."

   "jam segini baru pulang?."

   todong sang bapak pada putri sulungnya itu.

   "aku nginep dirumah temen."jawab Lea,mencoba setengah mungkin.

  "kenapa hp mu gak bisa dihubungi?calon suami mu sampai kebingungan mencarimu.kamu membuat kami semua khawatir lea.kamu tahu gak?."omel sang bapak dengan nadanya yang sedikit meninggi.

   Pak Beni,bapak lea,terlihat kesal dengan tingkah putrinya,yang seenaknya sendiri dan membuat semua orang jadi cemas dan khawatir padanya.padahal sebentar lagi putrinya itu akan melangsungkan pernikahan dengan calon suaminya, Dion.

    Lea tersenyum sinis kala mendengar penuturan sang bapak kalau Dion tengah kebingungan mencarinya.padahal ini semua akarnya dari Dion,calon suaminya.

   "sebentar lagi kamu mau nikah.rubah sikap kekanakan mu itu Lea."ujar pak Beni mencoba menasehati putrinya.

  "bersyukurlah kamu mendapatkan calon suami seperti Dion.laki-laki yang baik dan mapan."lanjutnya malah memuji sang calon mantu.

    Lea diam tak menjawab, Lea seakan menulikan kupingnya dan tak menggubris ucapan sang bapak.amarahnya yang tadi sempat mereda kini mulai kembali bergemuruh lagi saat sang bapak terus menerus memuji Dion.

    karena Lea tak ingin terus mendengarkan ocehan sang bapak,dia pun malah berjalan pergi meninggalkan sang bapak yang masih berdiri di teras rumah dan terus melihat kearahnya.

     "dasar keras kepala."ujar pak Beni, geleng-geleng kepala menghadapi watak putri sulungnya itu.

    Sesampainya di kamar,Lea langsung membaringkan tubuhnya diatas kasur.

    Sebenarnya sedari tadi Lea menahan rasa ngilu yang masih ia rasakan diarea bawahnya.walaupun Lea masih tidak ingat apa yang terjadi padanya semalem.didalam benaknya pun Lea masih bertanya-tanya siapa cowok yang tidur disampingnya dan merenggut kesucian yang selama ini ia jaga baik-baik untuk suaminya kelak.

    Pikiran Lea masih penuh.dia belum bisa berfikir sekarang.dia begitu capek dan ingin mengistirahatkan tubuh sejenak sambil memikirkan langkah apa yang nanti dia akan ambil.