NovelToon NovelToon
Jangan Rebut Anakku!

Jangan Rebut Anakku!

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:528.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: ROZE

Raya yang baru saja melakukan ujian nasional, mendapatkan musibah saat akan datang ke tempat tinggal temannya. Kesuciannya direnggut oleh pria tak dikenal. Raya memutuskan untuk melaporkannya ke polisi. Bukannya keadilan yang dia dapatkan, namun ancaman. Tidak hanya sampai di situ saja, dia dinyatakan hamil akibat insiden itu. Lagi-lagi bukannya keadilan yang dia dapatkan, namun perlakuan buruk yang dia terima.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ROZE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5 Mencoba Melupakan

Satu bulan kemudian

Hari ini adalah hari pertamanya menjadi mahasiswi baru setelah tiga hari menjalani OSPEK. Raya memilih fakultas teknik, karena dia ingin menjadi seorang arsitek. Untung saja nilai-nilainya selama sekolah bagus, jadi dia bisa masuk ke kampus ini dengan jalur khusus dan mendapatkan beasiswa.

Untuk masalah pribadinya, dia sudah mencoba move on. Jika nanti tidak akan ada pria yang mau menerima kekurangannya, mungkin dia tidak akan menikah. Cukup merawat beberapa anak panti seperti Bu Mirna.

Raya segera memesan es jeruk, namun meminta yang jeruknya asam. Dia juga memesan soto dengan kuah bening. Biarlah dia mengeluarkan uang lebih saat ini, karena biasanya dia hanya akan membeli siomay atau batagor seharga lima ribu. Raya juga biasa membawa air minum sendiri.

“Ray, kamu sakit? Wajah kamu pucat.”

“Enggak, mungkin hanya kelelahan saja, dampak dari OSPEK.”

Raya merasa ada yang memperhatikan dirinya. Dia menoleh ke samping, dan ternyata di sana ada Keanu.

“Kamu lihat apa?”

“Enggak lihat apa-apa,” jawab Raya.

“Oh, kamu lihat cowok ganteng itu, ya? Dia Keanu, senior kita. Dia satu fakultas sama aku. Dia mahasiswa paling populer di kampus ini.”

Raya bahkan tidak tahu siapa nama pria itu.

Kenapa perempuan miskin itu bisa ada di sini? Tanya Keanu dalam hatinya

“Kean, lihat apa, sih?”

“Gak ada.”

Keanu merasa mual saat melihat makanan yang ada di hadapannya. Dia lalu menyingkirkan makanan itu dan langsung pergi. Hari ini dia hanya ada satu kelas, dan langsung pergi ke perusahaan untuk bekerja.

Raya baru pulang sore hari. Tingkat pertama perkuliahan, tentu saja jadwal kuliahnya sangat padat. Badannya terasa remuk, seolah dia baru saja menjadi kuli. Rasa mual kasih saja dia rasakan, untung saja dia tidak muntah.

Malam harinya, Raya ingin sekali membeli nasi bebek. Dia melihat isi dompetnya, yang hanya ada beberapa lembar uang dua ribuan. Entah kenapa saat ini dia ingin sekali menangis saat harus menahan keinginannya makan sesuatu. Biasanya tidak seperti ini. Biasanya dia tidak masalah jika hanya makan nasi dingin dengan kecap dan telur ceplok saja.

Di lain tempat

Keanu ingin sekali makan nasi bebek. Dia lalu pergi ke luar, mencari makanan itu. Dia melihat ada yang menjualnya di pinggir jalan. Keanu diam sesaat, biasanya dia tidak akan mau membeli makanan di pinggir jalan seperti ini. Tapi keinginannya sudah tidak bisa ditunda lagi, seolah dia akan pingsan jika terlambat makan itu satu menit saja

Begitu makanan itu dihidangkan di depannya, Keanu malah merasa sedih, tidak tahu apa alasannya. Pedagang nasi bebek itu melihat Keanu yang hanya menatap dalam pada tiga porsi nasi bebek di hadapannya. Ya, Keanu memesan tiga porsi nasi bebek.

“Pak, tolong dibungkus saja.”

Setelah makanan itu dibungkus, Keanu berjalan tanpa arah. Dia duduk di salah satu halte dan meletakkan nasi bebek itu.

Raya berjalan sendirian, menikmati angin malam. Dia kemudian duduk di halte, dan melihat ada bungkusan. Aromanya seperti aroma makanan, membuat dia jadi semakin lapar. Raya masih saja diam, menunggu seseorang datang dan mengambil makanan itu.

Perempuan itu mengusap perutnya, sudah sekitar tiga puluh menit dia menunggu, tapi tidak ada juga yang datang. Dengan ragu, Raya memegang plastik itu.

Ambil jangan, ya? Ya ampun, apa aku seperti pencuri? Atau pengemis?

Dia jadi baper sendiri. Sepuluh menit lagi dia menunggu, akhirnya pergi dengan membawa makanan itu.

Keanu datang ke halte itu, dan melihat makannya sudah tidak ada. Tadi dia mendapat telepon dari temannya, lalu ke minimarket, sehingga melupakan makannya.

Keanu berdecak kesal. Makannya hilang, dan dia merasa sedih.

Hilang ya tinggal beli lagi, jangan kaya orang susah, pikir Keanu.

Dia ingin mengumpat, tapi anehnya dia diam saja.

Di kosannya, Raya merasa senang. Ada tiga porsi nasi bebek. Kenapa bisa pas begini, di saat dirinya juga merasa sangat ingin makan nasi bebek. Tidak mungkin ada racunnya, kan? Ada racunnya pun, dia tidak peduli. Mati ya tinggal mati, tidak akan ada yang sedih. Mungkin hanya Bu Mirna dan Eriza.

Raya makan dengan lahap. Ini makanan terenak yang pernah dia makan. Tiga porsi habis begitu saja.

Begitu dia selesai makan, dan menunggu beberapa saat, dia tidak merasakan apa-apa. Tidak sakit perut, juga tidak mual. Tidak merasa pusing atau sakit kepala. Jadi dia bisa memastikan kalau makanan ini tidak beracun.

Dia berpikir, siapa yang sudah meninggalkan makanan seenak ini begitu saja?

Semoga besok-besok ada lagi orang bodoh seperti ini, pikir Raya.

Siapa pun orang itu, semoga saja dia berjodoh dengan orang baik.

Hanya itu yang bisa Raya doakan, berharap nanti juga dia akan mendapatkan jodoh yang baik.

Raya menjalani aktivitas dengan baik. Kesibukannya sebagai mahasiswi baru juga bekerja di kafe, membuat dia sedikit bisa mengalihkan pikirannya dari musibah itu. Terkadang dia melihat Keanu di kampus, tapi langsung memalingkan wajahnya. Melihat Keanu, membuat dia ingin muntah. Ada keinginan besar untuk mencekik poros itu. Terkadang Raya berharap agar pria itu mati saja terlindas truk. Atau jatuh dari gedung lima puluh.

“Raya, bagaimana kalau nanti sore kamu ke rumah aku?” tanya Eriza.

“Ada acara apa?”

“Mama ulang tahun, dan mengajak kamu makan malam bersama. Sekalian kamu menginap di rumah.”

“Aku ke sana sore, ya.”

Raya trauma ke tempat Eriza malam-malam, meski yang akan dia datangi adalah rumah orang tua Eriza. Sejak malam itu, dia juga tidak pernah mau lagi ke apartemen itu. Dia akan memberikan banyak alasan jika Eriza mengajaknya ke sana.

Sore harinya, Raya ke rumah Eriza dengan menggunakan ojek online. Lingkungan rumah ini tidak bebas dilalui oleh orang umum, dan jauh dari jalan utama.

Tiba-tiba saja ojek yang dinaiki oleh Raya berhenti.

“Ada apa, Pak?”

“Maaf, motonya mogok. Harus saya bawa ke bengkel dulu.”

“Ya sudah, deh, saya berhenti di sini saja.”

“Apa tunggu teman saya dulu? Biar teman saya yang antar.”

Biasanya tukung ojek online memang sering meminta bantu temanya sesama ojek jika motonya mogok di jalan.

“Gak usah, Saya jalan kaki saja.”

Raya berjalan menuju rumah Eriza. Untung saja masih sore, jadi dia tidak terlalu takut.

Bruk

Raya keserempet mobil seseorang.

“Dek, gak apa-apa?”

“Gak apa, Bu.”

“Aduh, tangannya sampai lecet. Ikut saya dulu, ya. Rumah saya dekat dari sini.”

“Gak usah, Bu.”

“Gak apa, rumah saya sudah dekat. Di ujung persimpangan ini. Kita jalan kaki saja, ya. Pak Ujang, telepon bengkel, ya.”

“Baik, Nya.”

Raya dan pemilik mobil itu berjalan bersama. Tidak membutuhkan waktu lama, mereka tiba di rumah mewah berlantai tiga.

“Ma, kenapa jalan kaki?”

“Dokter Bian?”

“Kamu Raya, kan?”

“Papa kenal sama Raya?”

Raya mendadak gelisah. Dokter Bian tahu apa yang terjadi dengan dirinya, aib yang ingin sekali dia sembunyikan dari dunia.

“Kenal. Dia pernah berobat beberapa kali ke puskesmas.”

“Oh.”

“Ini kenapa?”

“Pak Ujang gak sengaja menyerempet Raya, mobil tiba-tiba saja oleng. Untung sudah dekat dari sini.”

“Diobati saja di dalam.”

“Saya pergi saja, Dok.”

“Jangan. Saya obati kamu dulu, ya,” ucap Maira—istri dokter Bian.

Maira mengajak Raya ke halaman belakang yang sejuk. Ada kolam ikan dan taman bunga.

Di luar, beberapa mobil datang.

“Kalian sudah datang? Ayo masuk. Maira baru saja sampai.”

Pelayan membawakan Raya minuman dan cemilan. Maira mengobati luka di telapak tangan Raya. Lututnya juga sakit, tapi dia diam saja.

“Terima kasih banyak, kalau begitu saya permisi dulu.”

“Kamu mau ke mana? Biar sopir mengantar kamu.”

“Terima kasih, Nyonya, tapi saya bisa pergi sendiri.”

Mereka menuju ruang tamu, terdengar suara orang-orang yang sedang mengobrol.

Jantung Raya kembali berdetak kencang, melihat wajah yang sangat dia benci.

1
Sugiharti Rusli
pasti bahagia yah kalo pasangan yang notabene bapak" jago masak dan para istri bisa tersenyum pasti nanti🙃🙃🙃
Sugiharti Rusli
karena perubahan cuaca yang cepat yah, jadi kalo kondisi tubuh ga fit mudah terserang penyakit sih,,,
Siti Aisyah Aisyah
lnjut thor dn smngat trs thor 💪💪💪💪💪
angel novitasari siregar
Lanjut Thor ku cayang
Sugiharti Rusli
memang lebih baik begitu sih yah, jadi kan berangkat kerja bisa barengan yah Kean😁
Sugiharti Rusli
uda mulai saling perhatian nih Raya dan Kenau, tinggal tunggu mereka menyatu secara utuh🤩🤩🤩
Sugiharti Rusli
wah siapa yah calon jodoh para jomblonya tuh,,,
Sugiharti Rusli
nah begitu Jenia, kan enak jadinya kalo kamu juga mulai membuka diri terhadap Raya dan semuanya, jadi sekat" yang ada bisa terlepas dan menikmati masa tua dengan suami, anak-menantu dan cucu" kamu,,,
Sugiharti Rusli
nah gitu dunk Jenia, kamu yang mulai jadi mereka juga bisa lebih mengakrab kan diri ke kamu
Chuzaefah Chuzaefah
Luar biasa
Roze: Makasih, ka, atas dukungannya 🤗🤩🙏

Baca ceritaku yang lain juga ya dan follow akunku biar dapat info cerita terbaru 🤗🤩🙏
total 1 replies
Nurul Syahriani
jenia jenia.. mikhayla ileeehhh
Sugiharti Rusli
semoga si Jenia bisa lebih rilex sama hubungan kekerabatan mereka sekarang yah, kalo ga dia akan sendirian dan kesepian,,,
pita
apa2pun lanjut ya thor ☺️
Sugiharti Rusli
inisiatif yah harus dari kamu duluan Jenia, kamu harus menurunkan kadar kegengsianmu terlebih dahulu, kan bisa ke cucu" kamu terlebih dahulu
Sugiharti Rusli
wah uda makin cair yah hubungan Justin dan Raya, layaknya ayah dan putrinya
pita
lanjut thor
Sugiharti Rusli
semoga dengan berjalannya waktu Mikhaila mau mengikuti saran suaminya yah,,,
pita
ok next Thor
Sugiharti Rusli
memang dibutuhkan hati yang lapang tuk saling mengikhlaskan masa lalu yah,,,
angel novitasari siregar
lanjut lagi thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!