Istri Idaman Para Suami

Drrtt.... Drrtt... Drrtt...

Drrtt.... Drrtt... Drrtt...

Heriyani duduk bersama dengan seorang perawat yang duduk di sampingnya dengan perempuan itu memegang ponsel di dekat telinganya.

Setelah beberapa saat memegang ponsel, akhirnya dia mendengar suara seorang pria dari seberang telepon yang berkata "halo."

Suara itu langsung membuat heriani tersenyum konyol pada dirinya sendiri yang saat ini ternyata telah memiliki seorang suami, padahal di kehidupan sebelumnya ia sangat membenci membangun hubungan dengan seorang pria, sebab semua pria yang ada di sekitarnya adalah pria-pria bijak yang hanya mengincarnya karena melihat tubuhnya yang bagus dan terlebih kekayaan yang ada di tangannya.

Tetapi berbeda dengan pria yang saat ini berbicara dengannya, suami dari perempuan bernama heriyani yang kini menjadi suaminya itu memiliki hati yang tulus, mau menerima istrinya meski tahu bahwa istrinya berasal dari sebuah desa dan tidak memiliki apapun.

"Halo, ini aku heriani, istrimu," ucap heriani pada pria di seberang telepon langsung membuat sang pria begitu terkejut.

"Lho,, kata ibu kau sedang koma di rumah sakit? Bagaimana kabarmu sekarang? Apakah baik-baik saja?" Pertanyaan beruntun dari pria di seberang telepon langsung membuat heriyani merasakan hatinya menjadi hangat bahwa Ini pertama kalinya seseorang dengan begitu tulus memperdulikan dirinya.

"Ya, aku sudah baik-baik saja, Kau tidak perlu mencemaskanku,.namun aku harus merepotkanmu karena Ibu tidak mengurus administrasi rumah sakit dan pembayaran untuk biaya rumah sakit juga tidak diselesaikan, jadi saat ini perawat ada di sampingku, dia hendak berbicara denganmu." Ucap heriyani pada pria di seberang telepon.

"Apa?! Bagaimana bisa Ibu tidak mengurusnya? Kamu jangan khawatir, aku sedang dalam perjalanan untuk kembali ke ibukota. Ahh, berikan saja ponselnya pada perawat biar aku yang berbicara dengannya," ucap pria dari seberang telepon langsung membuat heriani menyerahkan telepon itu pada sang perawat yang duduk di sampingnya.

Setelah itu, heriani hanya terdiam mendengarkan sang perawat berbicara dengan suaminya, namun dalam hati, perempuan itu merasakan sesuatu yang luar biasa yang belum pernah ia rasakan di kehidupan sebelumnya yang penuh dengan kemewahan.

Hal itu membuatnya tersenyum dan berkata dalam hati, 'heriyani, heriyani pemilik tubuh ini, kau jangan khawatir karena mulai hari ini aku akan membuat semua orang yang sudah merendahkanmu mendapat ganjaran mereka masing-masing. Jangan khawatir juga, mulai hari ini aku akan menjaga semua orang-orang yang kau sayangi dan tidak akan pernah membiarkan mereka menderita!!! Aku berjanji padamu dengan kesungguhan hatiku dan mempertaruhkan segala sesuatu yang kumiliki!!!'

"Nona," suara sang perawat langsung menarik heriani dari lamunannya hingga perempuan itu kemudian menoleh ke arah perawat yang mengulurkan ponsel padanya.

"Suami Anda masih ingin berbicara dengan anda, nanti saya akan datang lagi untuk mendapatkan ponselnya kembali," ucap perawat itu langsung diangguki oleh heriani hingga heriyani kemudian memperbaiki duduknya dan dia mendekatkan ponsel di tangannya ke arah telinganya.

"Halo," ucap heriyani.

"Ya, saat ini aku sedang ada di kereta, Aku sudah berbicara dengan perawat, dan kalau kamu membutuhkan sesuatu jangan sungkan untuk mengatakan semuanya pada perawat." Ucap pria dari seberang telepon benar-benar membuat heriani merasakan jantungnya berdegup amat kencang, dan meski dia belum pernah bertemu secara langsung dengan pria itu, tetapi dia merasakan ada sebuah perasaan mendalam terhadap pria tersebut.

"Ya, terima kasih. Tapi, kapan kau akan tiba di sini?" Tanya heriani.

"Sekitar 2 jam lagi, jadi beristirahatlah sampai aku datang." Kata sang pria dari seberang telpon.

"Ahh, baik." Jawab heriani lalu perempuan itu kemudian mematikan panggilan teleponnya.